Anda di halaman 1dari 4

MATRIKS EFE DAN IFE PERUSAHAAN

Dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi

Oleh:

Firdauna Nahda

NIM 190810301204

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2021
A. PENGERTIAN MATRIKS EFE DAN IFE
Matriks EFE atau Evaluai Faktor Eksternal adalah alat yang digunakan
untuk menguji lingkungan eksternal perusahaan dan untuk mengidentifikasi
peluang dan ancaman yang ada. Sedangkan Matriks IFE atau Evaluasi Faktor
Intenal adalah alat yang digunakan untuk mengevaluasi lingkungan internal
perusahaan dan untuk mengungkapkan kekuatan serta kelemahannya. Kedua
alat ini digunakan untuk meringkas informasi yang diperoleh dari analisis
lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Informasi diringkas, dievaluasi,
dan digunakan untuk tujuan lebih lanjut seperti untuk membangun analisis
SWOT atau Matriks IE.
B. MATRIKS

Faktor Eksternal Utama Bobot Rangking Bobot Total


Peluang
1. Perjanjian perdagangan baru 0,11 3 0,33
yang melarang makanan impr
ditandatangani oleh negara
tetangga.
2. Menandatangani kontrak 0,09 1 0,09
dengan pemasok baru.
3. Pasar makanan olahan tumbuh 0,24 2 0,48
15% pertahun di pasar terbesar
perusahaan.
4. Memasukkan perusahaan baru 0,10 1 0,10
di negara tetangga, dimana
tarif pajaknya turun sebesar
3% tahun depan.
Ancaman
5. Kontrak dengan pelanggan 0,17 4 0,68
utama akan berakhir dalam 2
bulan.
6. Kasus ekstrim bencana alam 0,03 2 0,06
yang terjadi tahun depan.
7. Undang-undang baru yang 0,14 3 0,42
mengharuskan penurunan
jumlah gula dalam makanan
sbesar 20% bisa dilaui tahun
depan.
8. Pesaing membuka 3 gerai baru 0,12 2 0,24
di kota
Total 1,00 2,40

C. FAKTOR ESKTERNAL DAN INTERNAL UTAMA


a. Matriks EFE
Dapat diidentifikasi peluang dan ancaman eksternal utama yang
mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi perusahaan. Faktor-faktor di
dapat dari menganalisa lingkungan eksternal dengan alat seperti PEST,
Porter’s Five Forces atau Competitive Profile Matrix.
b. Matriks IFE
Faktor internal utama dalam mengevaluasi adalah kekuatan dan
kelemahan.
D. MENENTUKAN BOBOT
Setiap faktor kunci harus diberi bobot mulai dari 0,0 (low importance)
sampai 1,0 (high importance). Angka itu menunjukkan betapa pentingnya
faktor tersebut jika perusahaan ingin suskes. Jika tidak ada bobot yang
ditetapkan, semua faktor akan sama pentingnya, sedangkan dalam kenyataan
tidak demikian. Jumalh semua bobot harus 1,0. Faktor terpisah tidak boleh
terlalu banyak memberi penekanan karena keberhasilan di industri jarang
ditentukan oleh satu atau beberapa faktor.
E. MENENTUKAN RATING
Peringkat dalam matriks eksternal mengacu pada seberapa efektif strategi
peusahaan pada saat ini merespons peluang dan ancaman. Angka berikisar
antara 4 sampai 1, dimana 4 berarti respons superior, 3 respons di atas rata
rata, 2 respons rata rata, 1 respons yang kurang baik. Rating dan bobot
diberikan secarasubyektif ergadap faktor. Dalam contoh diatas bisa dilihat
bahwa respon perusahaan terhadap peluang tersebut agak buruk, karena hanya
1 peluang yang mendapat rating 3, sedangkan sisanya rating 1.perusahaan
lebih siang mengahadpi ancaman, terutama ancaman pertama Matriks IFE.
Peringkat dalam matriks internal mengacu pada seberapa kuat atau lemahnya
masing-masing faktor dalam perusahaan. Angka berkisar dari 4 sampai 1,
dimana 4 berarti kekuatan utama, 3 kekuatan minor, 2 kelemahan minor, dan 1
kelemahan utama. Kekuatan hanya dapat mnerima peringkat 3 dan 4,
kelemahan 2 dan 1. Proses penetapan peringkat pada matriks IFE dapat
dilakukan dengan mudah dengan alat pembanding.
F. SKOR TERTIMBANG DAN SKOR TERTIBANG TOTAL
Skor adalah hasil dari bobot dikalikan dengan rating. Setiap faktor harus
memiliki skor. Total skor tertimbang hanyalah jumlah dari semua nilai
tertimbang individu. Perusahaan dapat menerima skor total yang sama dari 1
sampai 4 dikedua matriks. Skor total 2,5 adalah skor rata rata. Dalam evaluasi
eksternal, skor total rendah menujukkan bahwa strategi perusahaan tidak
dirancang dengan baik untuk memenuhi peluang dan memepertahankan diri
dari ancaman. Dalam evaluasi internal skor rendah menunjukkan bahwa
perusahaan lemah terhadap pesaingnya. Dalam contoh di atas perusahaan
mendapat total skor 2,40, yang berarti bahwa strategi perusahaan tidak efektif
dan tidak efektif dalam mengeksploitasi peluang atau mempertahankan
ancaman. Perusahaan harus memperbaki strateginya dan lebih fokus pada
bagaimana memanfaatkan peluang.

Anda mungkin juga menyukai