Anda di halaman 1dari 18

MENGANALISIS FORMULIR INVOICE, FAKTUR PAJAK DAN MULTI

PEMBAYARAN BANK

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang
diampu oleh :

.Ruslina Lisda, SE, MSi., Ak., CA

Oleh :

Kelompok 4

Asti Kurnia Gustiawan 194020003

Regina Nur Andini Putri 194020004

Arshinta Damayanti 194020009

Siti Hayatunnufus 194020028

Wida Widiawati 194020034

KELAS 19 AK A

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PASUNDAN

2021
MENGANALISIS FORMULIR INVOICE, FAKTUR PAJAK DAN
MULTI PEMBAYARAN BANK

 Invoice

1. Pengertian Invoice secara Mendalam


Dalam kamus besar bahasa Indonesia arti invoice adalah daftar kiriman barang yang
dilengkapi dengan keterangan nama, jumlah, dan harga yang harus dibayar oleh pelanggan.
Faktur juga bisa diartikan sebagai perhitungan penjualan kredit yang diberikan oleh penjual
kepada konsumen.

1
Invoice ini menunjukkan bahwa pembeli berutang atau belum membayar barang
ordenya kepada penjual. Sehingga jika dilihat dari sudut pandang penjual, invoice untuk
penjualan barang atau layanan disebut invoice penjualan. Dari sudut pandang pembeli, invoice
untuk harga barang atau layanan yang diberikan disebut invoice pembelian.
Secara historis invoice merupakan merupakan dokumen kertas yang dikirimkan kepada
pembeli, tetapi hari ini penjual dapat meminta pembayaran secara online dengan faktur
elektronik.

2. Pentingnya Invoice bagi Perusahaan


Bagi perusahaan invoice sangat penting karena dengan adanya invoice dapat memudahkan
perusahaan menghitung dan menjadi bukti seluruh transaksi pada pembukuan. Invoice ini bagi
perusahaan bertujuan sebagai kwitansi bagi pembeli dan juga sebagai dokumen akutansi
sebuah perusahaan. Berikut akan dijelaskan secara rinci fungsi invoice bagi perusahaan:
2.1 Sebagai bukti pembayaran
2.2 Sebagai dokumen perusahaan
2.3 Sebagai bukti untuk laporan pajak
2.4 Sebagai bukti jika terjadi kesalahan

3. Komponen yang ada didalam Invoice


Suatu invoice biasanya memuat komponen-komponen berikut :
3.1 Kata “invoice” merupakan nama atau judul dari dokumen atau tagihan yang kami
berikan.
3.2 Nomor invoice unik untuk referensi penjual dan pembeli. Nomor invoive ini digunakan
untuk mengurutkan tagihan dari yang satu dengan yang lainnya.
3.3 Nama dan detail kontak pembeli. Nama ini sangat perlu karena denagn adanya nama
instansi atau perorangan dari pembeli, invoice baru bisa diberikan kepada pembeli.
3.4 Nama dan detail kontak penjual. Komponen penjual tentu sangat peting karena jika
tidak ada penjual maka invoice juga tidak bisa digunakan.
3.5 Tanggal produk dikirim atau tanggal layanan diberikan. Tanggal atau waktu ini dibuat
untuk mengetahui barang/ produk yang dibeli oleh pelanggan dikirim atau pada saat
pelanggan membeli barang kami.
3.6 Tanggal pengiriman invoice. Tanggal ini adalah tanggal kapan invoice itu dikirimkan
bisa masuk kedalam jatuh tempo invoice harus dibayar.

2
3.7 Ketentuan pembayaran (terdiri dari metode pembayaran, kapan pembayaran harus
diterima, rincian tentang keterlambatan pembayaran, diskon pembayaran awal, dll.)
3.8 Deskripsi produk / layanan. Ini yang sangat penting dari komponen invoice. Karean jika
tidak ada deskripsi maka invoicenya kurang bagus dan informasi pada invoice kurang
lengkap.
3.9 Harga per unit produk (jika ada). Ini termasuk tidak wajib ada. Jika ada maka lebih
bagus. Kegunannya untuk memperjelas berpa unit produk yang dibeli dan harga
satuannya berapa. Sehingga pelanggan tidak mengalami kebingungan saat melihat
invoice yang kami berikan.
3.10 Jumlah total yang dibebankan. Biaya yang harus dibayar pelanngan kepada kami.
sehingga memudahkan pelanggan mengetahui total yang harus dia bayar.

4. Analisis Invoice
Kelompok kami memiliki salah satu contoh Invoice yang akan dianalisis. Didalam
contoh Invoice tersebut kurang lebihnya sesuai dengan komponen yang ada pada invoice.
Tapi ada beberapa komponen yang tidak terdapat dalam contoh Invoice yang kami miliki.
Untuk desain dokumen Invoice menurutk kami isi dalam contoh invoice tersebut cukup jelas.
Komponen-komponennya tertera dengan jelas sehingga mempermudah penjual ataupun
pembeli untuk membacanya. Jika ditambahkan dengan desain-desain tambahan menurut kami,
dokumen Invoice tersebut akan terlihat terlalu ramai dan memungkinkan tidak terlihat jelas
komponen-komponen pentingnya. Berikut detail analisisnya:

Ada atau
Tidaknya
Komponen komponen Keterangan
tersebut

Kata “invoice” merupakan Dalam contoh Invoice yang kami


nama atau judul dari Ada miliki terdapat kata “Invoice” yang
dokumen atau tagihan yang merupakan judul dari dokumen yang
kami berikan. diberikan

3
Nomor invoice unik untuk Dalam contoh Invoice yang kami
referensi penjual dan miliki terdapat nomor invoice untuk
pembeli. Nomor invoive ini referensi penjual dan pembeli.
digunakan untuk Ada Didalam contoh tersebut No.Invoice :
mengurutkan tagihan dari PJA -00000932
yang satu dengan yang
lainnya.

Nama dan detail kontak Dalam contoh Invoice yang kami


pembeli. Nama ini sangat miliki terdapat nama dan alamat dari
perlu karena denagn adanya Ada tetapi detail pembeli tersebut. Nama pembeli yaitu
nama instansi atau kontak pembeli PROJASA, INHOFTANK 126.
perorangan dari pembeli, tidak ada Alamat pembeli yaitu Jl Inhoftank 126
invoice baru bisa diberikan Namun tidak adanya detail kontak dari
kepada pembeli. pembeli hanya terdapat kode pos saja

Nama dan detail kontak Dalam contoh Invoice yang kami


penjual. Komponen penjual miliki terdapat nama dan detail kontak
tentu sangat peting karena Ada dari penjual tersebut. Dalam contoh
jika tidak ada penjual maka tersebut nama dan detail kontaknya
invoice juga tidak bisa yaitu KP Bandung I
digunakan. Jl Raya Soekarno-HattaNo 327
Bandung, Jawa Barat Telp:022-
5207336 Fax: (022)-5207262

4
Tanggal produk dikirim atau Dalam contoh Invoice yang kami
tanggal layanan diberikan. miliki terdapat tanggal produk
Tanggal atau waktu ini dikirim. Dalam contoh tersebut tertera
dibuat untuk mengetahui Ada tanggal kirimnya : 10 Juli 2015
barang/ produk yang dibeli
oleh pelanggan dikirim atau
pada saat pelanggan
membeli barang kami.

Tanggal pengiriman invoice. Dalam contoh Invoice yang kami


Tanggal ini adalah tanggal miliki terdapat tanggal jatuh tempo.
kapan invoice itu dikirimkan Ada Dalam contoh tersebut tertera tanggal
bisa masuk kedalam jatuh jatu tempo:09 Agustus 2015
tempo invoice harus dibayar.

Ketentuan pembayaran
(terdiri dari metode Dalam contoh Invoice yang kami
pembayaran, kapan miliki tidak tertera metode
pembayaran harus diterima, Tidak Ada pembayarannya seperti apa. Hanya ada
rincian tentang keterlambatan tertera discount saja.
pembayaran, diskon
pembayaran awal,
dll.)

Deskripsi produk / layanan. Dalam contoh Invoice yang kami


Ini yang sangat penting dari miliki terdapat deskripsi dari produk
komponen invoice. Karean Ada tersebut. Seperti yang tertera dalam
jika tidak ada deskripsi maka contoh nama produknya yaitu TBK
invoicenya kurang bagus dan 330 ML K24

5
informasi pada invoice
kurang lengkap

Harga per unit produk (jika Seperti yng tertera dalam contoh
ada). Ini termasuk tidak invoive yang kami miliki.
wajib ada. Jika ada maka Jumlah produk: 700
lebih bagus. Kegunannya Harga satuan: 52.000
untuk memperjelas berpa Ada
unit produk yang dibeli dan
harga satuannya berapa.
Sehingga pelanggan tidak
mengalami kebingungan saat
melihat invoice yang kami
berikan.

Jumlah total yang Dalam contoh Invoice yang kami


dibebankan. Biaya yang miliki tertera jumlah total yang harus
harus dibayar pelanngan dibayarkan. Seperti yang tertera dalam
kepada kami. sehingga Ada contoh tersebut:
memudahkan pelanggan Jumlah tota: 36.400.000
mengetahui total yang harus
dia bayar.

Pada praktiknya sebelum melakukan transaksi menggunakan invoice, penjual dan pembeli
terlebih dahulu melakukan kesepakatan/ kontrak kerjasama terlebih dahulu yang isinya
meliputi:
- Penanggung jawab invoice tersebut baik dari pihak penjual atau pembeli.
- Tengat waktu pembayaran setelah invoice itu terbit
- Metode pembayaran yang dilakukan

6
 FORMULIR MULTI PEMBAYARAN BANK

1. Pengertian Formulir Multi Pembayaran Bank

Formulir multi pembayaran adalah deposit ticket; paying in slips yaitu formulir yang
ditandatangani nasabah atau penyetor, diisi dengan perincian setorannya menurut jenis,
seperti tunai, cek, dan bilyet giro; dokumen ini dapat dijadikan sebagai referensi apabila
terdapat perbedaan antara pencatatan bank dan pencatatan nasabah; biasanya, bank memelihara
dokumen ini sampai dengan dilakukannya rekonsiliasi bank.

2. Bagian-bagian di Formulir Multi Pembayaran Bank


Beberapa bagian yang ada di Formulir Multi Pembayaran Bank Mandiri :

Bagian Kiri :
1) Isi Nama Penerima
2) Isi Nomor Rekening Penerima
3) Nama Bank
4) Alamat Penerima

7
5) Pesan jika ingin
Bagian Kanan :
1) Masukan Nama Anda sebagai penyetor
2) Alamat dan Nomor Telp Aktif
3) Masukan Nominal Uang yang ingin dikirim
4) Tulis Terbilang Nominal Uang yang dikirim
5) Ceklist “Tunai”

3. Tata Cara Pengisian Formulir Multi Pembayaran Bank Mandiri


1) Isikan nama penerima dengan Universitas Pasundan
2) Isikan dengan nomor induk mahasiswa (NIM) / No. Pendaftaran misal : 194020003
3) Isikan nama penyetor/pembayar misal : Asti Kurnia Gustiawan
4) Isikan alamat dan nomor telepon penyetor/pembayar
5) Isikan tujuan transaksinya misal : Pembayaran Praktikum Mahasiswa
6) Isikan dengan jumlah nominal sesuai biaya yang harus dibayar

8
 Faktur Pajak

9
1 Pembahasan Mengenai Faktur Pajak
Faktur Pajak merupakan bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha
Kena Pajak karena penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa kena Pajak
atau bukti pungutan pajak karena impor Barang kena pajak yang digunakan oleh
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Waluyo, 2011:315). Faktur pajak berfungsi sebagai
bukti pungutan pajak dan dapat digunakan sebagai sarana untuk mengkreditkan Pajak
Masukan.
Berkembanganya perdagangan di Indonesia terutama yang berkaitan dengan
ekspor impor meningkatkan penerimaan pajak yang didapat dari faktur pajak,
umumnya perusahaan yang berorientasi ekspor tidak perlu melakukan pemungutan
PPN, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan perdagangan yang lebih kompetitif di
luar negeri. Namun kemudahan fasilitas perpajakan yang diberikan pemerintah justru
dimanfaatkan secara tidak benar oleh wajib pajak nakal untuk membobol kas negara.
Modus yang dilakukan oknum nakal ini beragam mulai dari mark up nilai pajak agar
mendapat restitusi lebih besar, sampai pemalsuan faktur pajak yang digunakan untuk
ekspor fiktif. Faktur pajak palsu yang digunakan ini, biasa disebut pajak tidak
sah/bermaslah/fiktif. Melihat kondisi seperti ini tentu akan sangat merugikan negara.

1.1 Pengertian Faktur Pajak


Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak Pengusaha Kena Pajak (PKP), yang
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau penyerahan Jasa Kena Pajak
(JKP). Artinya, ketika PKP menjual suatu barang atau jasa kena pajak, ia harus
menerbitkan Faktur Pajak sebagai tanda bukti dirinya telah memungut pajak dari orang
yang telah membeli barang/jasa kena pajak tersebut.
PKP adalah bisnis/perusahaan/pengusaha yang melakukan penyerahan barang
kena pajak dan/atau JKP yang dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN). PKP harus
dikukuhkan terlebih dahulu oleh DJP, dengan beberapa persyaratan tertentu.

1.2 Jenis-Jenis Faktur Pajak


 Faktur Pajak Keluaran
Faktur pajak pengeluaran adalah faktur pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak
saat melakukan penjualan terhadap barang kena pajak, jasa kena pajak, dan atau barang
kena pajak yang tergolong dalam barang mewah;

10
 Faktur Pajak Masukan
Faktur pajak masukan adalah faktur pajak yang didapatkan oleh PKP ketika melakukan
pembelian terhadap barang kena pajak atau jasa kena pajak dari PKP lainnya;
 Faktur Pajak Pengganti
Faktur pajak pengganti adalah penggantian atas faktur pajak yang telah terbit
sebelumnya dikarenakan ada kesalahan pengisian, kecuali kesalahan pengisian NPWP.
Sehingga, harus dilakukan pembetulan agar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya;
 Faktur Pajak Gabungan
Faktur pajak gabungan adalah faktur pajak yang dibuat oleh PKP yang meliputi seluruh
penyerahan yang dilakukan kepada pembeli barang kena pajak atau jasa kena pajak
yang sama selama satu bulan kalender;
 Faktur Pajak Digunggung
Faktur pajak digunggung adalah faktur pajak yang tidak diisi dengan identitas pembeli,
nama, dan tandatangan penjual yang hanya boleh dibuat oleh PKP Pedagang Eceran;
 Faktur Pajak Cacat
Faktur pajak cacat adalah faktur pajak yang tidak diisi secara lengkap, jelas, benar,
dan/atau tidak ditandatangani termasuk juga kesalahan dalam pengisian kode dan
nomor seri. Faktur pajak cacat dapat dibetulkan dengan membuat faktur pjak pengganti;
 Faktur Pajak Batal
Faktur pajak batal adalah faktur pajak yang dibatalkan dikarenakan adanya pembatalan
transaksi. Pembatalan juga harus dilakukan ketika ada kesalahan pengisian NPWP
dalam faktur pajak.
Jenis Faktur Pajak menurut Waluyo (2012 : 317)
 Faktur pajak standar
Bukti pungutan pajak yang dibuat oleh pengusaha Kena Pajak yang melakukan
penyerahan Barang kena pajak atau penyerahan jasa kena pajak
 Faktur pajak gabungan
Faktur pajak yang meliputi seluruh penyerahan yang melakukan penyerahan Barang
Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan
Undang-uandang Pajak Pertambahan Nilai
 Faktur pajak khusus
Yang dimaksud dengan faktur pajak khusus disini adalah Orang pribadi pemegang
paspor luar negeri dan diterbitkan oleh negara lain dengan memenuhi syarat:

11
o Bukan Warga Negara Indonesia atau bukan Permanent Resident of
Indonesia yang tinggal atau berada di Indonesia tidak lebih dari 2 (dua)
bulan sejak tanggal kedatangan; dan/atau
o Bukan kru dari maskapai penerbangan

1.3 Fungsi Faktur Pajak


Faktur Pajak sangat berguna bagi PKP. Dengan adanya faktur pajak maka PKP
memiliki bukti bahwa PKP telah melakukan penyetoran, pemungutan hingga pelaporan
SPT Masa PPN sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Faktur pajak dapat dibetulkan. Jadi jika PKP melakukan suatu kesalahan dalam
proses pengisian, maka PKP dapat melakukan pembetulan. Jika tidak dilakukan
pembetulan sama sekali, maka hal ini akan merugikan PKP yakni pada saat auditor
memeriksa pajak PKP.

1.4 Faktur pajak fiktif berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor
SE - 29/PJ.53/2003 pada Tanggal 4 Desember 2003
o Faktur pajak yang diterbitkan oleh Pengusaha yang belum dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)
o Faktur pajak yang diterbitkan oleh Pengusaha dengan menggunakan nama,
NPWP dan Nomor Pengukuhan PKP orang pribadi atau badan lain
o Faktur pajak yang digunakan oleh PKP yang tidak diterbitkan oleh PKP
penerbit
o Faktur pajak yang secara formal memenuhi ketentuan Undang-undang PPN,
tetapi tidak memenuhi secara material yaitu tidak ada penyerahan barang
dan atau uang atau barang tidak diserahkan kepada pembeli sebagaimana
tertera pada faktur pajak
o Faktur pajak yang diterbitkan oleh PKP yang identitasnya tidak sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya

12
2 Hasil Analisis
2.1 Analisis Faktur Pajak berdasarkan Prinsip Dasar Formulir

Komponen Sesuai atau tidak sesuai Keterangan

Mencantumkan nama dan Berdasarkan faktur pajak


alamat organisasi/perusahaan yang dianalisis terdapat
di bagian atas formulir yang Sesuai “Nama, Alamat, dan
akan digunakan untuk NPWP” Pengusaha kena
komunikasi dengan pihak luar pajak dan penerima jasa
kena pajak

Berdasarkan faktur pajak


Formulir yang tersedia Sesuai yang dianalisis, faktur
disajikan secara sesederhana tersebut telah memenuhi
dan seringkas mungkin kreteria sederhana dan
ringkas. karena
mamudahkan
pemahaman para
pembaca untuk membaca
faktur tersebut

Faktur yang kami analisis


Mencantumkan nama formulir mencantumkan nama
untuk memudahkan Sesuai bukti transaksi tersebut
identifikasi sehingga mudah untuk
diidentifikasi

Judul formulir tercetak untuk Sesuai Dalam contoh faktur


keperluan identifikasi pajak yang kami miliki

13
terdapat kata “Faktur
Pajak” yang merupakan
judul identifikasi

Setiap formulir diberikan Dalam contoh faktur


nomor urut tercetak untuk Sesuai pajak yang kami miliki
keperluan identifikasi (jika terdapat kode dan nomor
memungkinkan nomor seri faktur pajak :
tersebut juga dapat 010.001-15.31345727
mengidentifikasi unit kerja (Dibagian atas)
dimana formulir tersebut
dibuat)

Setiap formulir harus diberi Dalam contoh faktur


tanggal Sesuai pajak yang kami miliki
terdapat tanggal formulir
di bagian akhir.

14
2.2 Anlisis Faktur Pajak berdasarkan Keterangan tentang penyerahan
Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak sesuai dengan Peraturan
Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012 Pasal 5

Faktur pajak harus memuat keterangan tentang penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau
penyerahan Jasa Kena Pajak yang paling sedikit mencantumkan:

Komponen Sesuai/Tidak Sesuai Keterangan

Nama, alamat, dan Nomor Sesuai Berdasarkan Faktur Pajak


Pokok Wajib Pajak yang yang kami analisis point-
menyerahkan Barang Kena point tersebut sudah
Pajak atau Jasa Kena Pajak tercantum didalam formulir
faktur pajak

Nama, alamat, dan Nomor Berdasarkan Faktur Pajak


Pokok Wajib Pajak pembeli Sesuai yang kami analisis point-
Barang Kena Pajak atau point tersebut sudah
penerima Jasa Kena Pajak tercantum didalam formulir
faktur pajak

Jenis barang atau jasa, Dalam Faktur Pajak yang


jumlah Harga Jual atau Sesuai kami analisis point ini sudah
Penggantian, dan potongan terpenuhi terlihat bahwa
harga nama barang TBK 330 ML
K24, Jumlah (700) harga jual
(Rp 47.272,73 atau
penggantian senilai
33.090909,11 dan untuk
potongan harga, dalam
transaksi yang ada di faktur

15
pajak yang kami analisis
tidak dicantumkan

Pajak Pertambahan Nilai Berdasarkan Faktur Pajak


yang dipungut Sesuai yang kami analisis point
tersebut telah tercantum di
dalam formulir dan
dikenakan tarif 10% dari
Dasar Pengenaan Pajak

Pajak Penjualan atas Barang Berdasarkan Faktur Pajak


Mewah yang dipungut Sesuai yang kami analisis point
tersebut telah tercantum di
dalam formulir namun
transaksi tersebut tidak ada
pajak penjualan atas barang
mewah yang dipungut

Kode, nomor seri, dan Berdasarkan Faktur Pajak


tanggal pembuatan Faktur Sesuai yang kami analisis point-
Pajak, point tersebut sudah
tercantum didalam formulir
faktur pajak

Nama dan tanda tangan yang Berdasarkan Faktur Pajak


berhak menandatangani Sesuai yang kami analisis point
Faktur Pajak point tersebut sudah
tercantum di dalam formulir
faktur pajak meskipun di

16
dalam formulir tersebut tidak
ada tanda tangan yang
menandatangani faktur
pajak, tetapi didalam
formulir faktur pajar tersebut
terdapat keterangan atau
konfirmasi yang berbunyi “
Sesuai dengan ketentuan
yang berlaku , Direktorat
Jenderal Pajak mengatur
bahwa Faktur Pajak ini telah
ditandatangani secara
eektronik sehingga tidak
diperlukan tanda tangan
basah pada Faktur Pajak ini.”

17

Anda mungkin juga menyukai