PEMBAYARAN BANK
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang
diampu oleh :
Oleh :
Kelompok 4
KELAS 19 AK A
UNIVERSITAS PASUNDAN
2021
MENGANALISIS FORMULIR INVOICE, FAKTUR PAJAK DAN
MULTI PEMBAYARAN BANK
Invoice
1
Invoice ini menunjukkan bahwa pembeli berutang atau belum membayar barang
ordenya kepada penjual. Sehingga jika dilihat dari sudut pandang penjual, invoice untuk
penjualan barang atau layanan disebut invoice penjualan. Dari sudut pandang pembeli, invoice
untuk harga barang atau layanan yang diberikan disebut invoice pembelian.
Secara historis invoice merupakan merupakan dokumen kertas yang dikirimkan kepada
pembeli, tetapi hari ini penjual dapat meminta pembayaran secara online dengan faktur
elektronik.
2
3.7 Ketentuan pembayaran (terdiri dari metode pembayaran, kapan pembayaran harus
diterima, rincian tentang keterlambatan pembayaran, diskon pembayaran awal, dll.)
3.8 Deskripsi produk / layanan. Ini yang sangat penting dari komponen invoice. Karean jika
tidak ada deskripsi maka invoicenya kurang bagus dan informasi pada invoice kurang
lengkap.
3.9 Harga per unit produk (jika ada). Ini termasuk tidak wajib ada. Jika ada maka lebih
bagus. Kegunannya untuk memperjelas berpa unit produk yang dibeli dan harga
satuannya berapa. Sehingga pelanggan tidak mengalami kebingungan saat melihat
invoice yang kami berikan.
3.10 Jumlah total yang dibebankan. Biaya yang harus dibayar pelanngan kepada kami.
sehingga memudahkan pelanggan mengetahui total yang harus dia bayar.
4. Analisis Invoice
Kelompok kami memiliki salah satu contoh Invoice yang akan dianalisis. Didalam
contoh Invoice tersebut kurang lebihnya sesuai dengan komponen yang ada pada invoice.
Tapi ada beberapa komponen yang tidak terdapat dalam contoh Invoice yang kami miliki.
Untuk desain dokumen Invoice menurutk kami isi dalam contoh invoice tersebut cukup jelas.
Komponen-komponennya tertera dengan jelas sehingga mempermudah penjual ataupun
pembeli untuk membacanya. Jika ditambahkan dengan desain-desain tambahan menurut kami,
dokumen Invoice tersebut akan terlihat terlalu ramai dan memungkinkan tidak terlihat jelas
komponen-komponen pentingnya. Berikut detail analisisnya:
Ada atau
Tidaknya
Komponen komponen Keterangan
tersebut
3
Nomor invoice unik untuk Dalam contoh Invoice yang kami
referensi penjual dan miliki terdapat nomor invoice untuk
pembeli. Nomor invoive ini referensi penjual dan pembeli.
digunakan untuk Ada Didalam contoh tersebut No.Invoice :
mengurutkan tagihan dari PJA -00000932
yang satu dengan yang
lainnya.
4
Tanggal produk dikirim atau Dalam contoh Invoice yang kami
tanggal layanan diberikan. miliki terdapat tanggal produk
Tanggal atau waktu ini dikirim. Dalam contoh tersebut tertera
dibuat untuk mengetahui Ada tanggal kirimnya : 10 Juli 2015
barang/ produk yang dibeli
oleh pelanggan dikirim atau
pada saat pelanggan
membeli barang kami.
Ketentuan pembayaran
(terdiri dari metode Dalam contoh Invoice yang kami
pembayaran, kapan miliki tidak tertera metode
pembayaran harus diterima, Tidak Ada pembayarannya seperti apa. Hanya ada
rincian tentang keterlambatan tertera discount saja.
pembayaran, diskon
pembayaran awal,
dll.)
5
informasi pada invoice
kurang lengkap
Harga per unit produk (jika Seperti yng tertera dalam contoh
ada). Ini termasuk tidak invoive yang kami miliki.
wajib ada. Jika ada maka Jumlah produk: 700
lebih bagus. Kegunannya Harga satuan: 52.000
untuk memperjelas berpa Ada
unit produk yang dibeli dan
harga satuannya berapa.
Sehingga pelanggan tidak
mengalami kebingungan saat
melihat invoice yang kami
berikan.
Pada praktiknya sebelum melakukan transaksi menggunakan invoice, penjual dan pembeli
terlebih dahulu melakukan kesepakatan/ kontrak kerjasama terlebih dahulu yang isinya
meliputi:
- Penanggung jawab invoice tersebut baik dari pihak penjual atau pembeli.
- Tengat waktu pembayaran setelah invoice itu terbit
- Metode pembayaran yang dilakukan
6
FORMULIR MULTI PEMBAYARAN BANK
Formulir multi pembayaran adalah deposit ticket; paying in slips yaitu formulir yang
ditandatangani nasabah atau penyetor, diisi dengan perincian setorannya menurut jenis,
seperti tunai, cek, dan bilyet giro; dokumen ini dapat dijadikan sebagai referensi apabila
terdapat perbedaan antara pencatatan bank dan pencatatan nasabah; biasanya, bank memelihara
dokumen ini sampai dengan dilakukannya rekonsiliasi bank.
Bagian Kiri :
1) Isi Nama Penerima
2) Isi Nomor Rekening Penerima
3) Nama Bank
4) Alamat Penerima
7
5) Pesan jika ingin
Bagian Kanan :
1) Masukan Nama Anda sebagai penyetor
2) Alamat dan Nomor Telp Aktif
3) Masukan Nominal Uang yang ingin dikirim
4) Tulis Terbilang Nominal Uang yang dikirim
5) Ceklist “Tunai”
8
Faktur Pajak
9
1 Pembahasan Mengenai Faktur Pajak
Faktur Pajak merupakan bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha
Kena Pajak karena penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa kena Pajak
atau bukti pungutan pajak karena impor Barang kena pajak yang digunakan oleh
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Waluyo, 2011:315). Faktur pajak berfungsi sebagai
bukti pungutan pajak dan dapat digunakan sebagai sarana untuk mengkreditkan Pajak
Masukan.
Berkembanganya perdagangan di Indonesia terutama yang berkaitan dengan
ekspor impor meningkatkan penerimaan pajak yang didapat dari faktur pajak,
umumnya perusahaan yang berorientasi ekspor tidak perlu melakukan pemungutan
PPN, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan perdagangan yang lebih kompetitif di
luar negeri. Namun kemudahan fasilitas perpajakan yang diberikan pemerintah justru
dimanfaatkan secara tidak benar oleh wajib pajak nakal untuk membobol kas negara.
Modus yang dilakukan oknum nakal ini beragam mulai dari mark up nilai pajak agar
mendapat restitusi lebih besar, sampai pemalsuan faktur pajak yang digunakan untuk
ekspor fiktif. Faktur pajak palsu yang digunakan ini, biasa disebut pajak tidak
sah/bermaslah/fiktif. Melihat kondisi seperti ini tentu akan sangat merugikan negara.
10
Faktur Pajak Masukan
Faktur pajak masukan adalah faktur pajak yang didapatkan oleh PKP ketika melakukan
pembelian terhadap barang kena pajak atau jasa kena pajak dari PKP lainnya;
Faktur Pajak Pengganti
Faktur pajak pengganti adalah penggantian atas faktur pajak yang telah terbit
sebelumnya dikarenakan ada kesalahan pengisian, kecuali kesalahan pengisian NPWP.
Sehingga, harus dilakukan pembetulan agar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya;
Faktur Pajak Gabungan
Faktur pajak gabungan adalah faktur pajak yang dibuat oleh PKP yang meliputi seluruh
penyerahan yang dilakukan kepada pembeli barang kena pajak atau jasa kena pajak
yang sama selama satu bulan kalender;
Faktur Pajak Digunggung
Faktur pajak digunggung adalah faktur pajak yang tidak diisi dengan identitas pembeli,
nama, dan tandatangan penjual yang hanya boleh dibuat oleh PKP Pedagang Eceran;
Faktur Pajak Cacat
Faktur pajak cacat adalah faktur pajak yang tidak diisi secara lengkap, jelas, benar,
dan/atau tidak ditandatangani termasuk juga kesalahan dalam pengisian kode dan
nomor seri. Faktur pajak cacat dapat dibetulkan dengan membuat faktur pjak pengganti;
Faktur Pajak Batal
Faktur pajak batal adalah faktur pajak yang dibatalkan dikarenakan adanya pembatalan
transaksi. Pembatalan juga harus dilakukan ketika ada kesalahan pengisian NPWP
dalam faktur pajak.
Jenis Faktur Pajak menurut Waluyo (2012 : 317)
Faktur pajak standar
Bukti pungutan pajak yang dibuat oleh pengusaha Kena Pajak yang melakukan
penyerahan Barang kena pajak atau penyerahan jasa kena pajak
Faktur pajak gabungan
Faktur pajak yang meliputi seluruh penyerahan yang melakukan penyerahan Barang
Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan
Undang-uandang Pajak Pertambahan Nilai
Faktur pajak khusus
Yang dimaksud dengan faktur pajak khusus disini adalah Orang pribadi pemegang
paspor luar negeri dan diterbitkan oleh negara lain dengan memenuhi syarat:
11
o Bukan Warga Negara Indonesia atau bukan Permanent Resident of
Indonesia yang tinggal atau berada di Indonesia tidak lebih dari 2 (dua)
bulan sejak tanggal kedatangan; dan/atau
o Bukan kru dari maskapai penerbangan
1.4 Faktur pajak fiktif berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor
SE - 29/PJ.53/2003 pada Tanggal 4 Desember 2003
o Faktur pajak yang diterbitkan oleh Pengusaha yang belum dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)
o Faktur pajak yang diterbitkan oleh Pengusaha dengan menggunakan nama,
NPWP dan Nomor Pengukuhan PKP orang pribadi atau badan lain
o Faktur pajak yang digunakan oleh PKP yang tidak diterbitkan oleh PKP
penerbit
o Faktur pajak yang secara formal memenuhi ketentuan Undang-undang PPN,
tetapi tidak memenuhi secara material yaitu tidak ada penyerahan barang
dan atau uang atau barang tidak diserahkan kepada pembeli sebagaimana
tertera pada faktur pajak
o Faktur pajak yang diterbitkan oleh PKP yang identitasnya tidak sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya
12
2 Hasil Analisis
2.1 Analisis Faktur Pajak berdasarkan Prinsip Dasar Formulir
13
terdapat kata “Faktur
Pajak” yang merupakan
judul identifikasi
14
2.2 Anlisis Faktur Pajak berdasarkan Keterangan tentang penyerahan
Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak sesuai dengan Peraturan
Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012 Pasal 5
Faktur pajak harus memuat keterangan tentang penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau
penyerahan Jasa Kena Pajak yang paling sedikit mencantumkan:
15
pajak yang kami analisis
tidak dicantumkan
16
dalam formulir tersebut tidak
ada tanda tangan yang
menandatangani faktur
pajak, tetapi didalam
formulir faktur pajar tersebut
terdapat keterangan atau
konfirmasi yang berbunyi “
Sesuai dengan ketentuan
yang berlaku , Direktorat
Jenderal Pajak mengatur
bahwa Faktur Pajak ini telah
ditandatangani secara
eektronik sehingga tidak
diperlukan tanda tangan
basah pada Faktur Pajak ini.”
17