PENGADILAN PAJAK
Disusun oleh:
1. Mohammad Farhan 180711100136
2. Yogi Brilliant Islamay Pasha 180711100052
3. Fifin Nur Rohmah 180711100051
4. Shindy Da El Judiyah 180711100091
Puji syukur kepada Allah SWT atas karunia, hidayah, dan nikmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Hukum Pajak. Makalah ini ditulis oleh penulis yang bersumber dari
buku sebagai refrensi. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada rekan rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua. Makalah ini secara fisik dan substansinya diusahakan relevan dengan
pengangkatan judul makalah yang ada, Keterbatasan waktu dan kesempatan sehingga
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan yang tentunya masih perlu perbaikan
dan penyempurnaan maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju ke arah yang lebih baik. Demikian makalah ini, semoga dapat
bermanfaat bagi penulis dan yang membacanya, sehingga menambah wawasan dan
pengetahuan tentang bab ini. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3. Tujuan......................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................................2
2.1. Pengertian Pengadilan Pajak....................................................................................2
2.2. Ketentuan Umum Pengadilan Pajak.........................................................................3
2.3. Susunan Pengadilan Pajak........................................................................................6
2.4. Kekuasaan Pengadilan Pajak....................................................................................6
2.5. Hukum Acara Pengadilan Pajak...............................................................................7
BAB III..................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................13
3.1. Kesimpulan............................................................................................................13
3.2. Saran......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengadilan pajak.
2. Untuk mengetahui ketentuan umum pengadilan pajak.
3. Untuk mengetahui susunan pengadilan pajak.
4. Untuk mengetahui hukum acara dalam pengadilan pajak.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pengadilan Pajak
2. Gugatan
1
Sekretariat Negara Republik Indonesia , Departemen Keuangan Republik Indonesia, Buku Saku
Untuk Memahami Prosedur Dalam Pengadilan Pajak (Cetakan Kedua,2008), halaman ii
2
Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh wajib pajak atau
penanggung pajak terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan
yang dapat diajukan gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3
yang terkait dengan penegakan hak dan kewajiban negara dan rakyat dalam rangka
pemungutan pajak oleh negara terhadap rakyatnya atau penduduk negara.
4
Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
yang menentukan bahwa “Pengadilan Tindak Pidana Korupsi merupakan pengadilan
khusus yang berada di lingkungan Peradilan Umum”.
5
Dengan demikian, Pengadilan Pajak menurut Pasal 2 UU No. 14 Tahun 2002 di atas
berkedudukan sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman khususnya dibidang
perpajakan.
2
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2002
6
2.5. Hukum Acara Pengadilan Pajak
Pengadilan pajak merupakan badan peradilan pajak yang melaksanakan
kekuasaan kehakiman bagi wajib pajak atau penanggung pajak yang mencari keadilan
terhadap sengketa pajak dengan cara memeriksa dan memutus sengketa pajak. Hal ini
diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2002 dibentuklah pengadilan pajak
yang menggantikan tugas Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP).
7
b) Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia
c) Terhadap 1 keputusan diajukan 1 surat banding
d) Disertai dengan alasan-alasan yang jelas dan dicantumkan tanggal diterima
surat keputusan yang dibanding
e) Dilampiri salinan keputusan yang dibanding
f) Jika banding diajukan terhadap besarnya jumlah pajak yang terhutang, maka
WP harus membayar terlebih dahulu jumlah pajak yang terhutang sebesar
50%nya
g) Diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tangga diterimanya keputusan yang
dibanding.
1. Sengketa formal, timbul apabila WP atau fiskus atau keduanya tidak mematuhi
prosedur dan tata cara yang telah ditetapkan oelh UU Perpajakan, khusus UU
KUP dan UU Pengadilan Pajak
2. Sengketa Material, sengketa yang terjadi apabila terdapat perbedaan jumlah
pajak yang terutang atau terdapat perbedaan jumlah pajak yang lebih bayar
(restitusi) menurut perhitungan fiskus yang tercantum dalam SKP, dengan
perhitungan WP.
b. Gugatan, upaya hokum yang dapat dilakukan oleh wajib pajak atau penanggung
pajak terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan yang dapat
diajukan gugatan berdasarkan peraturan per-UUan Perpajakan yang berlaku.
Keputusan tersebut misalnya berupa keputusan pelaksanaan Surat Paksa, Surat
Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP) atau Pengumuman Lelang.
a) Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia
b) Terhadap 1 pelaksanaan penagihan atau 1 keputusan diajukan 1 surat gugatan
c) Diajukan dalam jangka waktu 14 hari sejak tanggal pelaksanaan penagihan atau
30 hari sejak tanggal diterimanya keputisan yang digugat.
E. Persiapan Persidangan
8
a. Pengadilan pajak meminta Surat Uraian Banding atau Surat Tanggapan
kepadaterbanding/tergugat dalam jangka waktu 14 hari sejak tanggala diterima
Surat Banding atau Surat Guagatan
b. Terbanding/Tergugat menyerahkan Surat Uraian Banding atau Surat Tanggapan
dalam jangka waktu:
a) 3 bulan sejak tanggal dikirim permintaan Surat Uraian Banding
b) 1 bulan sejak tanggal dikirim permintaan Surat Tanggapan
c) Salinan Surat Uraian Banding atau Surat Tanggapan oleh Pengadilan Pajak
dikirim ke pemohon banding atau penggugat dalam jangka waktu 14 hari sejak
tanggal diterima
d) Pemohon banding atau penggugat dapat menyerahkan Surat Bantahan kepada
Pengadilan Pajak dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal diterima Salinan
Surat Uraian Banding atau Surat Tanggapan
e) Salinan surat Bantahan dikirim kepada terbanding/tergugat dalam jangka waktu
14 hari sejak tanggal diterima.
F. Pelaksanaan Persidangan
a. Ketua Pengadilan Pajak menunjuk Majelis yang terdiri dari 3 orang Hakum atau
Hakim Tunggal
b. Majelis atau Hakim Tunggal bersidang pada hari yang ditentukan dan
memberitahukan hari yang dimaksud pada pihak yang bersengketa
c. Majelis atau Hakim Tunggal sudah mulai bersidang dalam jangka waktu 6 bulan
sejak tanggal diterimanya Surat Banding atau 3 bulan sejak tanggal diterimanya
Surat Gugatan
d. Pengadilan dimulai dengan memeriksa kelengkapan dan atau kejelasan Banding
atau Gugatan
9
e. Dilanjutkan dengan pemeriksaan pokok sengketa dengan acara biasa atau acara
cepat
G. Pemeriksaan Dengan Acara Cepat
Dilakukan terhadap:
a. Sengketa pajak tertentu, yaitu sengketa pajak yang tidak memenuhi ketentuan-
ketentuan pengajuan Banding atau Gugatan
b. Gugatan yang tidak diputus dalam jangka waktu 6 bulan sejak Surat Gugatan
diterima
c. Tidak memenuhi salah satu ketentuan Pasal 84 ayat (1) UU Pengadilan Pajak
atau kesalahan tulis dan atau kesalahan hitung dalam putusan Pengadilan Pajak
dilakukan tanpa Surat Uraian Banding atau Surat Tanggapan dan Surat
Bantahan.
H. Pembuktian
a. Surat atau tulisan yang terdiri dari akta autentik, akta di bawah tangan, surat
keputusan atau ketetapan yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dan
surat-surat atau tulisan-tulisan lain yang ada kaitannya dengan Banding atau
Gugatan.
b. Keteranagn ahli
c. Keterangan para saksi
d. Pengakuan para pihak
e. Pengetahuan hakim
I. Putusan Pengadilan Pajak
Merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hokum tetap. Tidak dapat
diajukan gugatan ke Pengadilan Umum , Peradilan Tata Usaha Negara atau Badan
Peradilan lain, kecuali putusan berupa “tidak dapat diterima” yang menyangkut
10
kewenangan/kompetensi. Namun masih dimungkinkan untuk mengajukan
Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung (merupakan upaya hokum luar biasa).
Jenis putusan pengadilan pajak:
a. Tidak dapat diterima
b. Menolak
c. Mengabulkan sebagian atau seluruhnya
d. Menambah pajak yang harus dibayar
e. Membetulkan kesalahan tulis/hitung
f. Membatalkan
J. Jangka Waktu Putusan
Pemeriksaan dengan Acara Biasa
a. Atas Banding, putusan diambil dalam jangka waktu 12 bulan sejak Surat
Banding diterima. Bisa diperpanjang paling lama 3 bulan
b. Atas Gugatan, putusan diambil dalam jangka waktu 6 bulan sejak Surat Gugatan
diterima. Bisa diperpanjang paling lama 3 bulan
c. Dalam hal gugatan yang diajukan selain atas keputusan pelaksanaan penagihan
pajak tidak diputus dalam jangka waktu 6 bulan maka wajib diambil putusan
melalui pemeriksaan dengan acara cepat dalam jangka waktu 1 bulan sejak
jangka waktu 6 bulan dimaksud dilampaui.
11
c. Putusan Pengadilan Pajak harus dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang
dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal diterima putusan.
L. Peninjauan Kembali
a. Kemahkamah agung
b. Satu kali saja
c. Tidak menunda putusan pengadilan pajak
d. Dapat dicabut kembali
M.Syarat Peninjauan Kembali
a. Putusan berdasarkan kebohongan/tipu muslihat
b. Bukti baru
c. Dikabulkan hal yang tidak disengketakan
d. Ada bagian yang belum diputus
e. Nyata-nyata tidak sesuai UU
f. Dalam jangka waktu yang ditentukan,
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini yang jauh dari kata sempurna, maka penulis
menyarankan untuk juga membaca buku-buku referensi lainnya untuk menunjang
kesempurnaan makalah serta pengetahuan pembaca sehingga bisa lebih mendalami
dan memahami tentan Pegadilan Pajak. Penulis juga mengharapkan sebuah kritik dan
saran kepada pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
14