Anda di halaman 1dari 16

MEKANISME PERDAGANGAN EFEK

I. PERDAGANGAN EFEK

Bursa Efek dan Fungsinya dalam Perdagangan Efek


Sebelum tahun 2007, Indonesia memiliki dua bursa efek yaitu Bursa Efek Jakarta
(BEJ) yang berlokasi di Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang berlokasi di
Surabaya. BEJ lebih fokus pada penyelenggaraan perdagangan efek yang berbasis
saham, sementara BES lebih fokus pada perdagangan efek yang berbasis surat utang
dan derivatif.

Mekanisme perdagangan efek di pasar modal, selain dilakukan melalui bursa efek,
dapat pula dilakukan di luar bursa efek (Over The Counter/OTC). Sampai dengan saat
ini, sebagian besar instrumen efek yang diperdagangkan di pasar modal dunia pada
umumnya dilakukan melalui mekanisme perdagangan dibursa efek. Dalam
mekanisme ini, bursa efek bertindak sebagai penyelenggara perdagangan efek serta
penyedia sarana sistem perdagangan (trading system) yang mempertemukan antara
penjual dan pembeli efek, serta penyedia prasarana lainnya seperti perangkat
peraturan agar perdagangan efek di bursa dapat berjalan secara teratur, wajar dan
efisien.

Bagi para pemodal yang ingin melakukan perdagangan efek di bursa, dapat
melaksanakannya melalui Perantara Pedagang Efek (Brokerage Firm) dengan
memberikan pesanan jual ataupun beli efek, yang kemudian pesanan tersebut
diteruskan oleh Perantara Pedagang Efek dalam bentuk order jual ataupun order beli
efek ke dalam sistem perdagangan bursa.

Dalam melakukan perdagangan efek, Bursa Efek Indonesia hanya menangani


perdagangan efek pada pasar sekunder, yaitu perdagangan efek setelah melewati
tahap penawaran umum pada pasar perdana atau lebih dikenal dengan IPO (Initial
Public Offering).

II. PENAWARAN UMUM SAHAM (GO PUBLIC)

II.1. Penawaran Umum(Go-Public)


Perusahaan yang membutuhkan dana untuk kegiatan usahanya dapat
menghimpun dana dari masyarakat melalui penjualan efek di Pasar Modal. Hal
ini dilakukan melalui suatu mekanisme yang disebut penawaran umum.
Perusahaan yang menjual atau menawarkan efek biasa disebut dengan Emiten
atau Issuer.
Secara umum yang dimaksud dengan penawaran umum perdana suatu saham
atau sering pula disebut dengan istilah Initial Public Offering (IPO) atau go
public adalah suatu kegiatan penawaran saham yang dilakukan oleh Emiten
(perusahaan yang go public) kepada masyarakat atau para pemodal
berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal serta peraturan
Bapepam-LK No.IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran dalam Rangka
Penawaran Umum sebagai peraturan pelaksanaan.
II.2. Manfaat dari Go-Public
1. Memperoleh sumber pendanaan baru
2. Memberikan competitive advantage untuk pengembangan usaha
3. Melakukan merger atau akuisisi perusahaan lain dengan pembiayaan
melalui penerbitan saham baru
4. Peningkatan kemampuan going concern
5. Meningkatkan citra perusahaan
6. Meningkatkan nilai perusahaan

II.3. Konsekuensi dari Go-Public


1. Berbagi kepemilikan
2. Mematuhi peraturan pasar modal yang berlaku

II.4. Pihak yang Terlibat dalam Penawaran Umum Saham


1. Emiten
Perusahaan yang akan melakukan penawaran umum.

2. Penjamin Emisi
Pihak yang paling banyak terlibat membantu emiten dalam rangka
penerbitan saham. Penjamin emisi adalah perusahaan efek yang
menjembatani calon emiten dengan pasar modal. Bersama dengan calon
emiten, perusahaan efek ini menunjuk pihak-pihak seperti akuntan publik,
perusahaan penilai (appraisal), konsultan hukum, dan notaris. Kegiatan
penjamin emisi antara lain adalah membantu menyiapkan prospektus dan
memberikan penjaminan atas penerbitan saham. Izin usaha sebagai
Penjamin Emisi Efek berlaku juga sebagai izin usaha Perantara Pedagang
Efek. Sedangkan izin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek tidak dapat
digunakan untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek
3. Akuntan publik atau auditor independen
Pihak yang berperan dalam melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan
keuangan calon emiten.
4. Penilai
Pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan,
sehingga nantinya bersama dengan komponen-komponen lainnya (kinerja
keuangan dan operasional) dapat ditentukan harga saham yang layak saat
go public.
5. Konsultan hukum
Pihak yang bertugas untuk memberikan pendapat dari segi hukum yaitu
melakukan audit atas aspek hukum dari bisnis, aset, dan berbagai produk
hukum yang pernah dan akan dikeluarkan oleh perusahaan.
6. Notaris
Pihak yang bertugas untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar,
akta perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum, dan notulen-
notulen rapat.
II.5. Istilah-istilah dalam Proses Penawaran Umum
1. Afiliasi
a) Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat
kedua, baik secara horisontal maupun vertikal;
b) Hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari
pihak tersebut;
c) Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih
anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;
d) Hubungan antara perusahaan dan pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan
tersebut;
e) Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung
maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
f) Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
g) Wali amanat dilarang mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten,
kecuali hubungan afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau
penyertaan modal pemerintah.

2. Informasi atau Fakta Material


Adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa,
kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada Bursa Efek
dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang
berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.

3. Perusahaan Publik
Adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki oleh 300 (tigaratus)
pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp.
3.000.000.000, - (tiga milyar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham
dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

4. Penawaran Umum
Adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan untuk menjual efek kepada
masyarakat dengan menggunakan media massa atau ditawarkan kepada
lebih dari 100 (seratus) pihak atau telah dijual kepada lebih dari 50
(limapuluh) pihak dalam batas nilai dan waktu tertentu. Berdasarkan
peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2, untuk bisa melaksanakan Penawaran
Umum, calon emiten harus menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dan
dokumen pendukungnya kepada OJK sesuai ketentuan dan peraturan OJK.
Pernyataan Pendaftaran tersebut harus sudah menjadi efektif. Emiten
bertanggung jawab atas kelengkapan dan kebenaran informasi yang
diungkapkan dalam Pernyataan Pendaftaran dan dokumen pendukungnya.
Hal ini juga berlaku bagi pihak-pihak yang memberikan pendapat,
keterangan, dan atau persetujuan terhadapnya yang dimuat di Pernyataan
Pendaftaran dan dokumen pendukungnya.

5. Prinsip Keterbukaan
Adalah pedoman umum yang mensyaratkan Emiten, Perusahaan Publik,
dan Pihak lain yang tunduk pada Undang-undang ini untuk
menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh
informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat
berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan
atau harga dari efek tersebut.

6. Prospektus
Adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum
dengan tujuan agar pihak lain membeli efek.
Informasi yang sekurang-kurangnya harus diungkapkan adalah:
1) Uraian tentang penawaran umum
2) Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum
3) Analisis dan pembahasan oleh manajemen
4) Risiko usaha
5) Keterangan tentang emiten
6) Kegiatan dan prospek usaha dari emiten
7) Ikhtisar data keuangan penting
8) Anggaran dasar
9) Persyaratan pemesanan pembeliaN

Gambar 1 – Informasi Dasar pada Prospektus


Gambar 2
Contoh Penawaran Umum Perdana Saham Garuda

Gambar 3 Contoh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada Prospektus


Penawaran Umum Saham Garuda
II.6. Jadwal Penawaran Umum

Gambar 4 Jadwal Penawaran Umum

II.7. Proses Penawaran Umum


Gambar 5 Proses dalam Penawaran Umum

Persiapan
• RUPS Pendaftaran Penawaran Pencatatan
• Menunjuk Penjamin • Prospektus Ringkas • Initial Public Offering • Papan Utama
Emisi dan Profesi • Dokumen • Tahap paling penting • Papan
Penunjang Pasar pendukung dalam pengumpulan Pengembangan
Modal modal perusahaan
• Pihak ketiga dari publik
mengolah data
perusahaan

A. Tahap Persiapan
Tahap awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
proses penawaran umum. Pada tahap yang paling awal, perusahaan yang akan
menerbitkan saham (calon emiten) terlebih dahulu melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham
dalam rangka penawaran umum saham.

Setelah memperoleh persetujuan, calon emiten menunjuk penjamin emisi serta


lembaga dan profesi penunjang pasar modal yang diperlukan. Dalam tahap
persiapan ini, yang mengolah data perusahaan bukan lagi pihak perusahaan
sendiri, tetapi pihak-pihak luar ikut terlibat.

Mereka sudah memahami tugas dan fungsinya bagi perusahaan. Oleh karena itu,
untuk kelancaran proses go public sebuah perusahaan, perusahaan tersebut
disarankan menggunakan profesi penunjang pasar modal yang sudah
memperoleh izin dari OJK.

B. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran


Pada tahap ini calon emiten beserta penjamin emisi membawa dokumen yang
terangkum dalam prospektus ringkas calon emiten ke OJK. Prospektus ringkas
merupakan keterangan ringkas mengenai calon emiten dalam jangka waktu
minimal tiga tahun terakhir. Oleh karena itu, prospektus harus secara ringkas
dan padat memuat berbagai informasi terkait dengan calon emiten, antara lain
yaitu profil perusahaan (company profile), kinerja operasional perusahaan
seperti laporan keuangan, proyeksi kinerja perusahaan, serta untuk
kepentingan apa dana masyarakat dibutuhkan.

Seluruh pernyataan diperiksa secara rinci oleh OJK, lengkap dengan dokumen
pendukungnya. Contohnya jika penjamin emisi memperkirakan harga jual tiap
lembar saham adalah Rp2000 maka dokumen pendukung hal tersebut harus
ada, jelas, dan transparan. Secara garis besar, pada tahap ini calon emiten
menyampaikan pendaftaran kepada OJK dilengkapi dengan dokumen-
dokumen pendukung hingga OJK menyatakan Pernyataan
Pendaftaran menjadi efektif.

Gambar 6

C. Tahap Penawaran Saham

Jika pernyataan pendaftaran sudah dinyatakan efektif, maka saham


perusahaan tersebut sudah dapat dijual. Penjualan dilakukan melalui
penawaran umum (initial public offering/IPO). Tahap ini merupakan tahap
utama karena pada tahap ini emiten menawarkan saham kepada masyarakat
investor.

Penjualan saham melalui mekanisme IPO disebut dengan penjualan saham di


pasar perdana. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agenagen
penjual. Agen-agen penjual ini adalah perusahaan efek atau pihak lain yang
ditunjuk sebelumnya dan tercantum di dalam prospektus. Masa Penawaran
sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Dalam tahap ini tidak seluruh keinginan
investor terpenuhi. Misalkan saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak
100 juta saham sementara yang ingin dibeli oleh seluruh investor berjumlah
150 juta saham. Jika investor tidak memperoleh saham pada pasar perdana,
maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham
dicatatkan di Bursa Efek.

Hingga tahap IPO, perusahaan sudah dapat dinyatakan sebagai perusahaan


publik atau terbuka (Tbk). Perusahaan dapat langsung mencatatkan
sahamnya di BEI setelah IPO. Namun tidak ada kewajiban bagi saham
perusahaan untuk langsung tercatat (listed). Meskipun tidak langsung
tercatat, perusahaan yang telah melakukan IPO tetap mengikuti aturan
mengenai keterbukaan di pasar modal, artinya laporan keuangan, corporate
action dan keterbukaan informasi lainnya harus disampaikan ke public.
Gambar 7 Alur Proses Penawaran Umum – Setelah
Efektif

D. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek

Setelah penjualan saham di pasar perdana selesai, saham tersebut dapat


dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Namun hal ini tergantung apakah emiten
tersebut memenuhi persyaratan (listing requirements) yang berlaku di BEI.

Berdasarkan evaluasi dan penilaian Bursa, Bursa menyampaikan penolakan


atau memberikan persetujuan prinsip atas permohonan pencatatan selambat-
lambatnya 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak Bursa memperoleh dokumen dan
atau informasi secara lengkap. Dalam proses evaluasi atas permohonan
pencatatan tersebut, Bursa akan meminta calon Perusahaan Tercatat
melakukan presentasi mengenai rencana pencatatan sahamnya, dan Bursa
juga melakukan company visit ke calon Perusahaan Tercatat.

Proses evaluasi calon Emisi didasarkan pada kinerja Perusahaan selama 3


tahun terakhir, termasuk kepatuhan dan pemenuhan kewajiban Perusahaan
Tercatat bila sudah pernah menerbitkan Surat utang atau Sukuk sebelumnya.
Bursa akan melakukan proses Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek (PPPE)
selambat-lambatnya 10 Hari Bursa sejak Bursa memperoleh dokumen dan
atau informasi secara lengkap. Calon Perusahaan Tercatat akan dicatatkan
untuk pertama kalinya di Papan Utama atau di Papan Pengembangan apabila
memenuhi persyaratan seperti pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1 – Papan Pencatatan di Bursa Efek Indonesia
Papan Utama Papan Pengembangan

Telah memenuhi persyaratan Telah memenuhi persyaratan


umum pencatatan saham. umum pencatatan saham.
Sampai dengan diajukannya Sampai dengan diajukannya
permohonan pencatatan, telah permohonan pencatatan, telah
melakukan kegiatan melakukan kegiatan operasional
operasional dalam usaha utama dalam usaha utama (core
(core business) yang sama business) yang sama minimal 12
minimal 36 bulan berturutturut. bulan berturut-turut.

Laporan Keuangan telah diaudit Laporan Keuangan Auditan tahun


3 tahun buku terakhir, dengan buku terakhir yang mencakup
ketentuan Laporan Keuangan minimal 12 bulan dan Laporan
Auditan 2 tahun buku terakhir Keuangan Auditan interim terakhir
dan Laporan Keuangan Auditan (jika ada) memperoleh pendapat
interim terakhir (jika ada) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
memperoleh pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP).
Berdasarkan Laporan Keuangan Memiliki Aktiva Berwujud Bersih
Auditan terakhir memiliki Aktiva (Net Tangible Asset) minimal
Berwujud Bersih (Net Tangible Rp5.000.000.000, -.
Asset) minimal
Rp100.000.000.000, -.
Jumlah saham yang dimiliki Jumlah saham yang dimiliki oleh
oleh pemegang saham yang pemegang saham yang bukan
bukan merupakan Pemegang merupakan Pemegang Saham
Saham Pengendali (minority Pengendali (minority shareholders)
shareholders) setelah setelah Penawaran Umum atau
Penawaran Umum atau perusahaan yang sudah tercatat di
perusahaan yang sudah tercatat Bursa Efek lain atau bagi
di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaan Publik yang belum
Perusahaan Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain dalam
tercatat di Bursa Efek lain dalam periode 5 hari bursa sebelum
periode 5 hari bursa sebelum permohonan pencatatan,
permohonan pencatatan, sekurang-kurangnya 50.000.000
sekurang-kurangnya
saham atau 35% dari modal
100.000.000 saham atau 35%
disetor (mana yang lebih kecil).
dari modal disetor (mana yang
lebih kecil).
Jumlah pemegang saham paling Jumlah pemegang saham paling
sedikit 1.000 pemegang saham sedikit 500 pemegang saham yang
yang memiliki rekening Efek di memiliki rekening Efek di Anggota
Anggota Bursa Efek, dengan Bursa Efek, dengan ketentuan:
ketentuan: • Bagi Calon Perusahaan Tercatat
• Bagi Calon Perusahaan yang melakukan penawaran
Tercatat yang melakukan umum, maka jumlah pemegang
penawaran umum, maka saham tersebut adalah
jumlah pemegang saham pemegang saham setelah
tersebut adalah pemegang penawaran umum perdana.
saham setelah penawaran • Bagi Calon Perusahaan Tercatat
umum perdana. yang berasal dari perusahaan
• Bagi Calon Perusahaan publik, maka jumlah pemegang
Tercatat yang berasal dari saham tersebut adalah jumlah
perusahaan publik, maka pemegang saham terakhir
jumlah pemegang saham selambat-lambatnya 1 bulan
tersebut adalah jumlah sebelum mengajukan
pemegang saham terakhir permohonan pencatatan.
selambat-lambatnya 1 bulan • Bagi Calon Perusahaan Tercatat
sebelum mengajukan yang tercatat di Bursa Efek lain,
permohonan pencatatan. maka jumlah pemegang saham
• Bagi Calon Perusahaan tersebut adalah dihitung
Tercatat yang tercatat di Bursa berdasarkan rata-rata per bulan
Efek lain, maka jumlah selama 6 bulan terakhir.
pemegang saham tersebut
adalah dihitung berdasarkan
rata-rata per bulan selama 6
bulan terakhir.
Jika calon Perusahaan Tercatat
mengalami rugi usaha atau belum
membukukan keuntungan atau
beroperasi kurang dari 2 tahun,
wajib selambat-lambatnya pada
akhir tahun buku ke-2 sejak
tercatat sudah memperoleh laba
usaha dan laba bersih berasarkan
proyeksi keuangan yang akan
diumumkan di Bursa.
Khusus bagi calon Perusahaan
Tercatat yang bergerak dalam
bidang yang sesuai dengan sifatnya
usahanya memerlukan waktu yang
cukup lama untuk mencapai titik
impas (seperti: infrastruktur,
perkebunan tanaman keras,
konsesi Hak Pengelolaan Hutan
(HPH) atau Hutan Tanaman
Industri (HTI) atau bidang usaha
lain yang berkaitan dengan
pelayanan umum, maka
berdasarkan proyeksi keuangan
calon perusahaan tercatat tsb
selambatlambatnya pada akhir
tahun buku ke-6 sejak tercatat
sudah memperoleh laba usaha dan
laba bersih.
Khusus calon Perusahaan Tercatat
yang ingin melakukan IPO,
perjanjian penjaminan emisinya
harus menggunakan prinsip
kesanggupan penuh (full
commitment).

E. Syarat Pencatatan Saham


1. Badan hukum Calon Perusahaan Tercatat berbentuk Perseroan Terbatas
(PT).
2. Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke OJK telah menjadi efektif.
3. Memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jajaran
anggota Dewan Komisaris, memiliki Direktur tidak terafiliasi, memiliki
Komite Audit atau menyampaikan pernyataan untuk membentuk Komite
Audit paling lambat 6 bulan setelah tercatat, memiliki Sekretaris
Perusahaan.
4. Nilai nominal saham sekurang-kurangnya Rp100.
5. Calon Perusahaan Tercatat tidak sedang dalam sengketa hukum yang
diperkirakan dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan.
6. Bidang usaha baik langsung atau tidak langsung tidak dilarang oleh
Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.
7. Khusus calon Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam industri pabrikan,
memiliki sertifikat AMDAL dan tidak dalam masalah pencemaran lingkungan
dan calon Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam industri kehutanan
harus memiliki sertifikat ecolabelling (ramah lingkungan).
8. Persyaratan pencatatan awal yang berkaitan dengan hal finansial
didasarkan pada laporan keuangan Auditan terakhir sebelum mengajukan
permohonan pencatatan.

Penempatan Perusahaan Tercatat didasarkan pada pemenuhan persyaratan


pencatatan awal pada masing-masing papan pencatatan. Meskipun terdapat
dua papan pencatatan, perdagangan saham antara keduanya tidak berbeda,
tetap dalam satu pasar.

Papan Utama ditujukan untuk Perusahaan Tercatat yang berskala besar,


khususnya dalam hal nilai Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Assets) yang
sekurang-kurangnya Rp100 miliar. Sementara Papan Pengembangan
dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang belum dapat memenuhi
persyaratan pencatatan di Papan Utama, termasuk perusahaan yang
prospektif namun belum membukukan keuntungan.

F. Pencatatan untuk Efek Selain Saham

Untuk Surat utang, Sukuk dan EBA tidak memiliki papan pencatatan yang
terpisah sebagaimana pada Saham. Semua efek yang dicatatkan memiliki
persyaratan dan standar yang sama untuk masing-masing jenis instrumen.
Perusahaan Tercatat yang telah mendapatkan Pernyataan Efektif, wajib
menyampaikan permohonan pencatatan Surat utang / Sukuk / EBA selambat-
lambatnya 8 Hari Bursa dan membayar Biaya Pencatatan Awal selambat-
lambatnya 3 Hari Bursa sebelum tanggal pencatatan. Bursa akan
mengumumkan pencatatan 1 Hari Bursa sebelum tanggal pencatatan.

Efek selain saham yang dapat dicatatkan di BEI dapat berupa:


1. Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded
Fund/ETF)
2. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI)
3. Surat utang
4. Sukuk
5. Efek Beragun Aset (EBA)

G. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI)

Persyaratan pencatatan SPEI adalah sebagai berikut:


1. Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke OJK telah menjadi efektif.
2. Permohonan pencatatan SPEI di Bursa hanya dapat diajukan oleh
Perusahaan Sponsor yang bersangkutan, Perseroan atau Konsultan Hukum
yang terdaftar di OJK yang diberi kuasa untuk mewakili Perusahaan
Sponsor.
3. Surat pernyataan dari Direksi Perusahaan Sponsor, yang menyatakan
mengenai:
a. Pemegang SPEI memiliki hak-hak yang sebanding dengan hak-hak
yang dimiliki oleh pemegang saham Perusahaan Sponsor termasuk hak
suara dalam RUPS Perusahaan Sponsor.
b. Penggunaan hak suara di dalam RUPS sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan di atas, hanya dapat dilakukan oleh Pemegang SPEI dengan
memberikan proxy suaranya kepada Bank Kustodian.
c. Hak pemegang SPEI untuk menukar SPEI menjadi Efek Perusahaan
Sponsor dan hak pemegang Efek Perusahaan Sponsor untuk menukar
Efek yang dimilikinya menjadi SPEI.
d. Prosedur penukaran SPEI menjadi Efek Perusahaan Sponsor atau
penukaran Efek Perusahaan Sponsor menjadi SPEI.
1. Memiliki Nilai Kapitalisasi SPEI sekurang-kurangnya Rp250 miliar.
2. Jumlah pemegang SPEI paling sedikit dimiliki oleh 300 pemodal
yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek.
3. Perusahaan Sponsor wajib menunjuk Bank Kustodian untuk
bertindak atas nama Perusahaan Sponsor dalam penyelenggaraan
fungsi antara lain:
a. Sebagai Sekretaris Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.I.4 tentang Pembentukan
Sekretaris Perusahaan dengan menunjuk sekurang-kurangnya 1
orang pejabat Bank Kustodian.
b. Melaksanakan konversi dari Efek Utama menjadi SPEI dan atau
konversi dari SPEI menjadi Efek Utama.
c. Mewakili kepentingan Pemegang SPEI dalam hal Perusahaan
Sponsor melakukan RUPS.
d. Menyampaikan permohonan kepada Bursa untuk melakukan
penyesuaian atas jumlah SPEI dalam hal Perusahaan Sponsor
melakukan tindakan korporasi yang mengakibatkan
penambahan dan atau pengurangan jumlah Efek Perusahaan
Sponsor.
e. Menerbitkan daftar Pemegang SPEI dalam rangka
pendistribusian dividen atau hak lain yang diperoleh setiap Efek
Utama kepada setiap pemilik SPEI.
f. Menyampaikan kepada Bursa jadwal-jadwal tindakan korporasi
yang dilakukan oleh Perusahaan Sponsor termasuk penentuan
harga teoritis sebagai akibat rencana pelaksanaan tindakan
korporasi tersebut
g. Menyediakan sarana penitipan Efek Utama.
h. Melakukan administrasi data terkini atas kepemilikan SPEI.
4. Bank Kustodian wajib melaporkan kepada Bursa setiap penukaran SPEI
menjadi Efek Perusahaan Sponsor atau penukaran Efek Perusahaan
Sponsor menjadi SPEI, selambat-lambatnya pada Hari Bursa berikutnya
setelah terjadinya penukaran tersebut.
5. Harga perdana SPEI pada saat dicatatkan sekurang-kurangnya Rp1.000,
-.
6. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, secara substansi
telah melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core business)
yang sama sekurang-kurangnya selama 36 bulan berturutturut.
7. Membukukan laba usaha sekurang-kurangnya pada 3 tahun buku terakhir
berturut-turut yang menunjukkan pertumbuhan.
8. Laporan Keuangan Perusahaan Sponsor telah diaudit sekurangkurangnya 3
tahun buku terakhir, dengan ketentuan Laporan Keuangan Auditan 2 tahun
buku terakhir dan Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada)
memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
9. Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir memiliki Aktiva Berwujud
Bersih (Net Tangible Assets) sekurang-kurangnya setara dengan Rp250
miliar.

H. Pencatatan Surat Utang/ Sukuk

Persyaratan Pencatatan Surat utang dan Sukuk adalah sebagai berikut:


1. Memenuhi ketentuan umum pencatatan Efek;
2. Berbentuk Badan Hukum;
3. Telah beroperasi sekurang-kurangnya 3 tahun;
4. Ekuitas sekurang-kurangnya Rp20 miliar;
5. Menghasilkan laba usaha untuk 1 tahun terakhir;
6. Pernyataan Pendaftaran telah Efektif;
7. Laporan keuangan telah diperiksa Akuntan Publik yang terdaftar di OJK
untuk periode 3 tahun terakhir berturut-turut dengan sekurangkurangnya
memperoleh pendapat Wajar Dengan Pengecualian (WDP);
8. Hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang terdaftar di
OJK sekurang-kurangnya BBB- (investment grade).

I. Pencatatan ETF

Persyaratan Pencatatan ETF adalah sebagai berikut:


1. Pernyataan Pendaftaran Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
yang Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa yang disampaikan
kepada OJK telah menjadi efektif.
2. Nilai awal Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di Bursa sekurang-kurangnya sebesar Rp5
miliar dan maksimum adalah sebesar nilai Unit Penyertaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif sebagaimana tertuang dalam
Prospektus.

J. Pencatatan Efek Beragun Aset (EBA)

Persyaratan Pencatatan EBA adalah sebagai berikut:


1. Pernyataan Pendaftaran telah Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Laporan Keuangan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIKEBA)
terakhir telah diperiksa Akuntan Publik yang terdaftar di OJK dengan
sekurang-kurangnya memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP).
3. Hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang terdaftar di
OJK sekurang-kurangnya BBB- (investment grade).
4. Permohonan Pencatatan disampaikan oleh Manajer Investasi.

Anda mungkin juga menyukai