(ESSAY)
KEDUDUKAN DAN KARAKTERISTIK HUKUM PAJAK DI INDONESIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Hukum Pajak
Dosen Pengampu: Muttaqin Choiri, S.HI., M.HI.
Disusun oleh:
SUB TEMA
(KARAKTERISTIK HUKUM PAJAK DENGAN HUKUM LAINNYA)
Pengertian pajak
Pengertian hukum pajak dapat memberi petunjuk bagi penegak hukum pajak dalam
menggunakan wewenang dan kewajibannya untuk menegakkan hukum pajak. Sebaliknya
juga dapat dijadikan pedoman bagi Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban dan
menggunakan hak dalam rangka memperoleh perlindungan hukum sebagai konsekuensi dari
penegakan hukum pajak. Menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009, pajak merupakan
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Sedangkan definisi pajak yang dikemukan oleh para ahli sebagaimana diuraikan sebagai
berikut:
1. PJA Adriani, pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terhutang
oleh yang wajib membayarkannya, menurut peraturan-peraturan yang tidak mendapat
prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk gunanya ialah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan.
2. Rochmat Soemitro, pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara (peralihan dari sektor
swasta ke sektor pemerintah) berdasarkan Undang-undang (dapat dipaksakan) dengan
tiada mendapat jasa timbal balik yang langsung dapat ditunjuk untuk membiayai
pengeluaran umum dan yang digunakan sebagai alat pencegah atau pendorong untuk
mencapai tujuan yang ada diluar bidang keuangan1.
1
Suparyono, Hukum Pajak Suatu Sketsa Asas, (Semarang: Pustaka Magister, 2012), 31.
Dari beberapa uraian definisi diatas, dapat dipahami bahwa pajak memiliki kriteria atau
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pemungutan pajak berdasarkan Undang-undang dan dapat dipaksakan;
2. Pajak dibayarkan oleh rakyat kepada kas negara;
3. Tidak adanya prestasi atau imbalan dari pembayaran pajak secara langsung;
4. Hasil dari pajak digunakan untuk membiayai pengeluran-pengeluaran umum yang
berhubungan dengan kepentingan negara.
Masyarakat biasa dapat mengenali kehadiran pajak melalui ciri-ciri, sebagai berikut2:
1. Pajak dipungut berdasarkan Undang-undang
2. Tidak ada kompensasi langsung yang diberikan pemerintah kepada pembayar pajak
3. Dipungut oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
4. Hasil pajak digunakan untuk kemaslahatan rakyat, baik sebagai budgetir maupun
regulerrel3.
2
Arvie Johan, Fadhilatul Hikmah dan Anugrah Anditya, Perpajakan Optimal dalam Perspektif Hukum Pajak
Berfalsafah Pancasila, (Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Magister Law Jurnal) Vol. 8 No. 3
September 2019), 321.
3
Lihat definisi pajak pada Pasal 1 ayat 1 Undang-undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Undang-undang No. 16 Tahun 2009.
4
Suparyono, Hukum Pajak Suatu Sketsa Asa… 49.
Kedudukan Hukum Pajak
Mengenai kedudukan hukum pajak dalam tatanan hukum di Indonesia, PJA. Adriani
menyatakan bahwa bagaimanapun juga lebih tepat memberi tempat sendiri untuk hukum
pajak disamping atau sederajat dengan Hukum Administrasi Negara (HAN). Dasar
pertimbangan pendapat yang menyatakan bahwa hukum pajak harus ditempatkan sejajar
dengan hukum administrasi negara (HAN) ialah tugas hukum pajak bersifat lain daripada
hukum administrasi negara pada umumnya; hukum pajak dapat secara langsung digunakan
sebagai sarana politik perekonomian; dan hukum pajak memiliki tata tertib dan istilah-istilah
yang khas untuk bidang pekerjaannya5.
Hubungan Hukum Antara Hukum Pajak dengan Hukum Lainnya
Hubungan hukum merupakan hubungan yang terjadi diantara dua subyek hukum atau
lebih mengenai hak dan kewajiban di satu pihak berhadapan dengan hak dan kewajiban di
pihak yang lain (R. Soeroso, 1996: 269). Hukum perdata sebagai bagian dari keseluruhan
hukum yang mengatur hubungan orang-orang pribadi, terkait dengan ketentuan Perpajakan.
Hal ini dapat dipahami karena kebanyakan hukum pajak mencari dasar kemungkinan
pemungutannya atas kejaidan-kejadian, keadaan-keaadaan dan perbuatan-perbuatan hukum
yang bergerak dalam lingkungan perdata6.
Selain memiliki hubungan erat dengan hukum Perdata (Privat) Hukum pajak juga
merupakan bagian dari ranah hukum publik yang diatur dalam serangkaian peraturan,
diantaranya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan. Selanjutnya, hukum administrasi perpajakan merupakan peraturan yang
menentukan pengelolaan pajak menurut ketentuan yang berlaku sesuai dengan fungsi dan
tujuan yuridis perpajakan, yang dimulai dari pemungutan hingga penggunaannya untuk
kepentingan negara. Hukum administrasi perpejakan berkaitan dengan peraturan penentuan
dan pemungutan pajak7.
Rochmat Soemitro merupakan salah seorang pakar hukum pajak di Indonesia,
menggambarkan kedudukan dan hubungan hukum pajak dengan hukum-hukum lainnya
sebagai berikut8:
5
Suparyono, Hukum Pajak Suatu Sketsa Asas…50.
6
Syukri Hidayatullah, Kewenangan Negara dan Kewajiban Subyek Hukum Perdata dalam Hubungannya
dengan Hukum Pajak, (Jurnal Ilmu Hukum-Pranata Hukum Vol.11 Nomor 1, Januari 2016), 5.
7
Wilda Afifah, Hukum Administrasi Negara dalam Pelaksanaan Perpajakan di Indonesia
8
Tjip Ismail, Hukum Pajak dan Acara Perpajakan-Modul 1,1.7.
HUKUM
PRIVAT PUBLIK
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Suparyono. 2012. Hukum Pajak Suatu Sketsa Asas. Semarang: Pustaka Magister.
14
A.W. Dewantara, Diskursus Pancasila Dewasa Ini, (Yogyakarta: Kanisius, 2017), 15.
15
A.I. Hanzani, dan Mukhidin, National Law Development as Implementation of Pancasila Law Ideals and
Social Change Demands, (Jurnal Dinamika Hukum, 2018), 137.
16
M. Azis, Landasan Formil dan Materiil Konstitusional Peraturan Perundang-undangan, (Jurnal Legislasi
Indonesia, 2018), 586-587 dan 591.
B. JURNAL
Arvie, Johan. Hikmah, Fadhilatul. dan Anditya, Anugrah. 2019. Perpajakan Optimal
dalam Perspektif Hukum Pajak Berfalsafah Pancasila, (Jurnal Magister Hukum
Udayana (Udayana Magister Law Jurnal) Vol. 8 No. 3.)
Hidayatullah, Syukri. 2016. Kewenangan Negara dan Kewajiban Subyek Hukum
Perdata
dalam Hubungannya dengan Hukum Pajak, (Jurnal Ilmu Hukum-Pranata Hukum
Vol.11 No. 1.)