A. KURVA INDEFEREN
Ichwan Syauqi menulis behwa teori tingkah laku konsumen menjelaskan perilaku
konsumen dalam menggunakan pendapatannaya untuk mendapatkan kepuasan
(kegunaan) yang maksiml dari konsumsi produk (barang/jasa).1
Sir Jhon R. Hicks mengembangkan satu pendekatan baru untuk mewujudkan
prinsip pemaksimuman kepuasan konsumen yang mempunyai pendapatan terbatas.
Analisis tersebut dikenal sebagai analisis kepuasan sama.2
1
Siti Nur Fatoni, Pengantar ilmu ekonomi, CV Pustaka Setia, Bandung, 2014, 104.
2
Ibid.,
3
Kumpulan dari kurva indeferen
4
Boediono, Ekonimi mikro, BPFE, Yogyakarta, 2015, 21,
5
Ibid.,
6
Keadaan yang menunjukan baik konsumen maupun produsen telah menyetujui harga suatu barang.
7
Dominik Salvatore, Mikroekonomi, Erlangga, Jakarta, 2006,hlm. 53.
8
Sadono sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, PT Raja Grafindo, jakarta, 2013,hal. 169
Kurva indeveren yang lebih tinggi menunjukkan jumlah kepuasan yang
semakin besar dan sebaliknya kurva yang lebih rendah menunjukkan jumlah kepuasan
yang lebihrendah pula. Jadi, kurva indeferen menunjukkan ukuran utilitas secara
ordinal9 bukannya secra kardinal10.11
Kurva ini menggambarkan kombinasi produk yang akan memberikan kegunaan
(kepuasan) yang sama besarnya.12
Asumsi Kurva Indeferen : (i) turun dari kiri atas ke kanan bawah, (ii) cembung
ke arah origin13, (iii) tidak saling memotong, (iv) yangterletak disebelah kanan atas
menunjukan tingkat kepuasan yang lebih tinggi (tanpa perlu menunjukkan berapa
lebih tinggi, yaitu asumsi ordinal utility).14
B 7 3 3/1 = 3,0
C 5 4 2/1 =2,0
D 4 5 1/1 = 1,0
F 2 10 0,8 = 0,27
16
Juhaya S. Pradja,pengantar Ilmu Ekonomi, CV. Pustaka Setia , Bandung, 106.
17
Ibid.,
18
Siti Mariatul Kiptiyah & Ikhsan Semaone, Mikro Ekonomi, UB. Pres, malang, 22.
menurun, dan (c) konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang
maksimum.19
Penggantian ini menggambarkan besarnya pengorbanan ke atas konsumsi
suatu barang (makanan) untuk menaikan konsumsi satu barang lainnya (pakaian) pada
waktu yang sama tetap mempertahankan tingkat kepuasan yang di
perolehmya,pengorbanan tersebut dinamakan tingkat penggantian marjinal.20
Pendekatan marginal unility mempunyai kelemahan karena menganggapnilai
kepuasan dapat diukur dengan angka. Padahal, kepuasan adalah sesuatu yang tidak
mudah diukur sehingga tidak mungkin diukur dengan angka. Untuk menghindari
kelemahan itu, dikembangkan pendekatan baru yang dikenal dengan pendekatan
indifference curve.
Pendekatan ini memiliki asumsi:
a. Rationality, yaitu memaksimalan unility dengan pendekatan pada harga pasar
tertentu dengan kondisi konsumen memiliki pengetahuan sempurna mengenai
informasi pasar
b. Unility bersifat ordinal, cukup dinilai dengan peringkat dan tidak perlu
memberikan util atau satuan kepuasan terhadap barang yang dikonsumsi
c. Menganut hukum deminishing marginal rate of substitution,artinya kenaikan
konsumsi barang yang satu akan menyebabkan penurunan konsumsi barang
yang lain.
d. Total utility yang diperoleh bergantung pada jumlah barang yang
dikonsumsikan
e. Bersifat consistency dan transivityof choice artinya apabila A > B dan B > C,
barang A lebih disukai dari B, dan barang B lebih disukai dari C (A > B > C
maka A > C ).
B. GARIS ANGGARAN
19
Boediono, Ekonimi mikro, BPFE, Yogyakarta, 2015, 21
20
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta,1994, 171.
Garis anggaran pengeluaranadalahgaris yang menghubungkan alah garis yang
menghubungkan titik-titik gabung produk-produk yang dapat dibelikonsumen dengan
pendapatan danharga-harga pokok. 21
Contoh :
di atas menunjukkan bahwa terdapat 11 kombinasi konsumsi yang dapat dipilih oleh
konsumen. Pada dasarnya konsumen pasti menginginkan semuanya maksimal (10 mangkuk
mie ayam dan 10 gelas jus alpukat) tetapi manusia dibatasi oleh anggarannya yaitu sebesar
Rp50.000,00 sehingga konsumen hanya mampu mengkonsumsi mie ayam dan jus alpukat
sesuai 11 kombinasi pada tabel 1 di atas.
Apabila tabel tersebut digambarkan dalam sebuah kurva, maka kurva tersebut akan mirip
dengan kurva permintaan yang memiliki slope negatif. Berikut ini kurva Garis Anggaran
tersebut22:
Jumlah
mie ayam
10
21
Boediono,Ekonomi ....,...,..., 109.,
22
Noprin, pengantrailmu eonomi , BPFE, yogyakarta , 2000,289.
2
b) Perubahan Pendapatan
Perubahan pendapatan dengan asumsi harga tetap, akan menyebabkan garis
anggaran yang baru bergeser sejajar ke kanan bila terjadi kenaikan pendapatan dari 15
menjadi $ 30 artinya barang yang dapat dibeli semakin banyak. Garis anggarannya bergeser
23
Nopiri, pengantrailmu eonomi , BPFE, yogyakarta , 2000,289.
24
Juhaya S. Pradja,pengantar Ilmu Ekonomi, CV. Pustaka Setia , Bandung, 112
25
Ibid.,
Apabila terjadi perubahan harga salah satu barang, maka garis anggaran akan
berayun ke atas atau ke bawah. Misal, harga barang X naik sedangkan harga barang Y
dan penghasilan (M) tidak berubah maka garis anggaran akan berayun ke bawah. Jika
harga barang X turun sedangkan harga Y dan penghasilan (M) tidak berubah maka
garis anggaran berayun ke ata. Apabila harga barang Y dan X berubah secara
proporsional maka garis anggaran akan bergeser sejajar.
Apabila terjadi perubahan penghasilan sedangkan harga barang tidak berubah,
maka perubahan garis anggaran akan digambarkan oleh pergeseran sejajar ke bawah
atau ke atas. Bergeser ke atas jika terjadi kenaikan penghasilan dan sebaliknya akan
bergeser ke bawah jika terjadi penurunan penghasilan.
26
Sadono sukirno, Mikroekonomi Teoi Pengantar, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta,1994, 176
Secara matematis syarat tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
27
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta,1994, 171
DAFTAR PUSTAKA