Anda di halaman 1dari 29

PERTEMUAN 4

TEORI PERILAKU KONSUMEN


Teori Tingkah Laku Konsumen: Teori Nilaiguna (Utiliti)

Nilaiguna (utiliti) adalah: kepuasan yang diperoleh seseorang dari


mengkonsumsi barang-barang.

Kepuasan itu semakin tinggi, maka makin tinggilah nilai gunanya atau utilitinya.

Nilaiguna dibedakan dua, yaitu:


1. Nilaiguna Total
Jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah
barang tertentu;
2. Nilaiguna marginal
Pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dari
(pertambahan atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.
Tabel 4.1
Nilaiguna Total dan Marginal dalam Angka

Jumlah buah mangga yang dimakan Nilaiguna total Nilaiguna marginal


0 0 -
1 30 30
2 50 20
3 65 15
4 75 10
5 83 8
6 87 4
7 89 2
8 90 1
9 89 -1
10 85 -4
11 78 -7
Nilaiguna Total dan Marginal dalam Angka

Ketika memakan mangga yang kesembilan, nilaiguna marginal adalah negatif.


Ini berarti kepuasan dari memakan mangga mencapai tingkat yang paling
maksimum apabila jumlah mangga yang dimakan adalah delapan. Tambahan-
tambahan yang selanjutnya akan mengurangi kepuasan yang didapat dari
memakan lebih banyak buah mangga.

Dalam tabel ditunjukkan, apabila konsumen tersebut memakan sembilan,


sepuluh atau sebelas mangga, kepuasan yang di dapat dari konsumsi tersebut
adalah lebih rendah daripada kepuasan yang di dapat dari memakan delapan
mangga.

Tabel 1. menunjukkan bahwa adalah lebih baik memakan lima mangga daripada
sebelas mangga, karena kepuasan yang dinikmati dari memakan lima mangga
adalah lebih besar.
Gambar 4.1
Nilaiguna Total dan Marginal dalam Grafik

Nilaiguna total Nilaiguna marginal

80

30
60

20
40

10
20

0
2 4 6 8 10 2 4 6 8 10
Jumlah mangga
Nilaiguna total Nilaiguna marginal
Nilaiguna Total dan Marginal dalam Grafik

Kurva nilaiguna total bermula dari titik 0, yang berarti pada waktu tidak
terdapat konsumsi, maka nilaiguna total adalah nol. Pada mulanya kurva
nilaiguna total adalah naik, yang berarti kalau jumlah konsumsi mangga
bertambah, maka nilai guna total bertambah tinggi.

Kurva nilai guna total mulai menurun pada waktu konsumsi mangga
melebihi delapan buah. Kurva nilaiguna marginal turun dari kiri atas ke
kanan bawah.

Gambaran ini mencerminkan hukum nilaiguna marginal yang semakin


menurun.
Kurva nilaiguna marginal memotong sumbu datar sesudah jumlah mangga
yang kedelapan. Berarti sesudah perpotongan tersebut, nilaiguna marginal
adalah negatif.
Syarat Pemaksimuman Nilaiguna
Adalah: setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari
berbagai jenis barang akan memberikan nilaiguna marginal yang sama
besarnya.

Rumus aljabarnya, sebagai berikut:

MU barang A = MU barang B = MU barang C = satu nilai tertentu MU per rupiah


PA PB PC

Dalam persamaan di atas, MU adalah nilaiguna marginal; dan PA, PB dan PC


berturut-turut adalah harga barang A, harga barang B dan harga barang C.
Teori Nilaiguna dan Teori Permintaan

Dengan menggunakan teori nilaiguna dapat diterangkan


sebabnya kurva permintaan bersifat menurun dari kiri atas ke
kanan bawah, yang menggambarkan semakin rendah harga
suatu barang, semakin banyak permintaan ke atasnya.

Ada dua faktor yang menyebabkan permintaan atas suatu


barang berubah sekiranya harga barang itu mengalami
perubahan, yaitu:
1. Efek Penggantian
2. Efek Pendapatan
1. Efek Penggantian

Perubahan harga suatu barang, merubah nilai-nilai marginal per rupiah dari
barang yang mengalami perubahan harga tersebut.
Harga naik, permintaan atas barang yang mengalami kenaikan harga
tersebut akan berkurang.
Penurunan harga, menyebabkan permintaan atas barang yang mengalami
penurunan harga itu akan bertambah banyak.
Penurunan harga menyebabkan nilai guna marginal per rupiah yang lebih
tinggi dibandingkan nilaiguna marginal per rupiah dari barang-barang
lainnya yang tak berubah harganya.
Maka, karena membeli barang tersebut akan memaksimumkan nilaiguna,
permintaan atas barang tersebut menjadi bertambah banyak apabila
harganya bertambah rendah.
2. Efek Pendapatan

Kemampuan pendapatan yang diterima untuk membeli barang-barang


menjadi bertambah kecil dari sebelumnya.

Kenaikan harga menyebabkan konsumen mengurangi jumlah berbagai


barang yang dibelinya termasuk barang yang mengalami kenaikan harga.

Penurunan harga dari suatu barang menyebabkan pendapatan riel


bertambah, dan ini akan mendorong konsumen menambah jumlah barang
yang yang dibelinya.

Akibat dari perubahan harga kepada pendapatan ini, yang disebut efek
pendapatan, lebih memperkuat lagi efek penggantian di dalam mewujudkan
kurva permintaan, yang berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Surplus Konsumen

Adalah: perbedaan di antara kepuasan yang diperoleh seseorang di


dalam mengkonsumsi sejumlah barang dengan pembayaran yang
harus dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut.

Contoh kasus:
Seorang konsumen pergi ke pasar membeli durian dan bertekad akan
membeli satu buah yang cukup besar apabila harganya Rp 30.000.
Sesampainya di pasar, dia mendapati, durian yang diinginkannya
berharga Rp 25.000. Jadi, ia dapat memperoleh durian yang
diinginkannya dengan harga Rp 5.000 lebih murah dari harga yang
bersedia dibayarkannya. Nilai Rp 5.000 ini adalah surplus konsumen.
Tabel 4.2. Angka Kombinasi Barang yang Mewujudkan
Tingkat Kepuasan yang Sama
Tabel 2. Daftar Gabungan Makanan dan Pakaian
yang Memberikan Kepuasan yang Sama Besar
Jumlah Barang Tingkat Penggantian
Gabungan Makanan Pakaian Marginal di antara
Makanan dan Pakaian
A 10 2 3/1 = 3,0
B 7 3 2/1 = 2,0
C 5 4 1/1 = 1,0
D 4 5 1,2/2 = 0,6
E 2,8 7 0,8/3 = 0,27
F 2 10
Tabel 2. Angka Kombinasi Barang yang Mewujudkan
Tingkat Kepuasan yang Sama

Tabel 2. menunjukkan enam gabungan makanan dan pakaian yang akan


memberikan kepuasan yang sama besarnya kepada seorang konsumen.

Apakah gabungan A, atau B, atau C, atau D, atau E, atau F yang akan


dikonsumsi, untuk konsumen tersebut tidak berbeda kepuasannya; gabungan
manapun yang diberikan kepadanya akan memberikan kepuasan yang sama
besarnya.

Artinya: Kalau konsumen mengkonsumsi sebanyak 10 makanan dan 2 pakaian


(gabungan A) maka kepuasan yang diperoleh dari melakukan konsumsi tersebut
tidak berbeda dengan saat mengkonsumsi 7 makanan dan 3 pakaian (gabungan
B). Atau 5 makanan dan 4 pakaian (gabungan C) atau gabungan makanan dan
pakaian lainnya yang terdapat dalam Tabel 2.
Gambar 4.2. Kurva Kepuasan Sama

10 A

8
B
Makanan (Unit)

6
C

4 D

E
2 F

2 4 6 8 10
Pakaian (unit)
Gambar 2. Kurva Kepuasan Sama

Berdasarkan gabungan-gabungan A, B, C, D, E dan F yang


ditunjukkan dalam Tabel 2, dalam Gambar 2. dibuat titik-titik A, B,
C, D, E, dan F yang menggambarkan gabungan-gabungan
tersebut.

Kalau titik-titik A, B, C, D, E, dan F dihubungkan akan diperoleh


kurva kepuasan sama.

Kurva kepuasan sama didefinisikan sebagai suatu kurva yang


menggambarkan gabungan barang-barang yang akan memberikan
kepuasan yang sama besarnya.
Garis Anggaran Pengeluaran

Bagaimanakah ia harus membelanjakan pendapatan yang ada padanya sehingga


pengeluaran tersebut menciptakan kepuasan yang paling maksimum kepadanya?

Dengan menggunakan kurva kepuasan sama saja, masalah ini tidak dapat
dipecahkan, diperlukan sebuah analisis yang dapat menggambarkan garis
anggaran pengeluaran.

Garis anggaran pengeluaran menunjukkan berbagai gabungan barang-barang


yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu.

Seperti juga halnya dengan menggambarkan kurva kepuasan sama, di dalam


menggambarkan garis anggaran pengeluaran, dimisalkan konsumen akan membeli
dua jenis barang saja.
Contoh Angka dan Grafik

Seorang konsumen mengeluarkan uang sebanyak Rp 90.000 untuk membeli


makanan dan pakaian.

Harga makanan Rp 6.000/unit dan harga pakaian Rp 9.000/unit.

Tabel 3 menunjukkan gabungan makanan dan pakaian yang dapat dibeli oleh uang
yang dimiliki konsumen tersebut.

Jika konsumen membeli 15 makanan, ia harus membayar 15 x Rp 6.000 = Rp


90.000.

Oleh karenanya tidak seunit pakaian pun dapat dibelinya. Gabungan A


menggambarkan keadaan ini. Gabungan F menggambarkan keadaan sebaliknya.
Contoh Angka dan Grafik

Konsumen tersebut membeli 10 pakaian, dan untuk pembelian ini, ia


harus membayar 10 x Rp 9.000 = Rp 90.000.

Dengan demikian, tidak seunit makanan pun dibelinya.

Dalam kenyataan, kedua gabungan tersebut tidak berlaku. Biasanya


konsumen akan membeli kedua jenis barang tersebut.

Gabungan B sampai E adalah beberapa gabungan makanan dan


pakaian yang dapat dibeli dengan menggunakan uang yang dimiliki
konsumen di atas.
Tabel 4.3
Gabungan Makanan dan Pakaian
yang dapat Dibeli Konsumen

Gabungan Makanan Pakaian


A 15 0
B 12 2
C 9 4
D 6 6
E 3 8
F 0 10
Gambar 4.3
Garis Anggaran Pengeluaran

15 A

Makanan (unit) 12 B

C Y
9

6 X D
E
3

F
2 3 4 6 9 10 12 15

Pakaian (unit)
Contoh Angka dan Grafik

Dalam Gambar 3. titik A, B, C, D, E dan F adalah titik-titik yang


menggambarkan gabungan makanan dan pakaian seperti yang
ditunjukkan dalam Tabel 3.

Garis yang menghubungkan titik-titik tersebut adalah garis


anggaran pengeluaran.

Titik-titik pada garis tersebut menggambarkan gabungan makanan


dan pakaian yang dapat dibeli dengan menggunakan uang yang
ada di tangan konsumen.
Contoh Angka dan Grafik

Titik yang berada di bawah garis itu, seperti misalnya titik X –


yang menunjukkan gabungan 6 makanan dan 3 pakaian,
menggambarkan gabungan barang yang dapat dibeli, tetapi
uang yang tersedia masih tersisa.

Kalau gabungan seperti yang ditunjukkan titik X dibeli,


pembayaran yang diperlukan adalah (6 x Rp 6.000 + 3 x Rp
9.000) = Rp 63.000; berarti uang yang dimiliki konsumen
masih tersisa sebanyak Rp 27.000.
Contoh Angka dan Grafik

Titik yang berada di atas garis anggaran pengeluaran, seperti misalnya titik Y
– yang menunjukkan gabungan 10 pakaian dan 9 makanan,
menggambarkan gabungan yang tidak dapat dibeli oleh uang yang dimiliki
konsumen.

Jumlah yang harus dibayar adalah lebih tinggi dari uang yang tersedia.
Karena harga pakaian adalah Rp 9.000 dan harga makanan Rp 6.000 setiap
unit, gabungan barang yang ditunjukkan oleh titik Y memerlukan uang
sebanyak (10 x Rp 9.000 + 9 x Rp 6.000) = Rp 144.000.

Sedangkan konsumen tersebut hanya mempunyai uang sebanyak Rp


90.000; berarti diperlukan Rp 54.000 lagi untuk membeli gabungan barang
tersebut.
LATIHAN SOAL
1. Kepuasan yang diperoleh seseorang dari
mengkonsumsi barang-barang.
Pengertian di atas, merupakan definisi dari:
A. Nilaiguna (utiliti)
B. Untung rugi
C. Keseimbangan
D. BEP
E. Kerugian
2. Nilaiguna dibedakan… macam
A. Dua
B. Tiga
C. Empat
D. Lima
E. Enam
3. Kurva permintaan bersifat

A. Menurun dari kanan atas ke kanan bawah


B. Naik dari kiri atas ke kanan bawah
C. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah
D. Naik dari kanan atas ke kanan bawah
E. Menurun dari kiri atas ke kiri bawah
4. Penyebab permintaan atas suatu barang
berubah sekiranya harga barang itu mengalami
perubahan, ada berapa faktor?

A. Dua
B. Tiga
C. Empat
D. Lima
E. Enam
5. Perbedaan di antara kepuasan yang diperoleh seseorang di
dalam mengkonsumsi sejumlah barang dengan pembayaran yang
harus dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut.
Pernyataan di atas merupakan definisi dari:

A. Surplus Konsumen
B. Surplus Produsen
C. Defisit Konsumen
D. Defisit Produsen
E. Break Even Point

Anda mungkin juga menyukai