Anda di halaman 1dari 35

PERTEMUAN 5

TEORI PRODUKSI
DAN
KEGIATAN PERUSAHAAN
Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan

Organisasi perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga


bentuk organisasi pokok, yaitu:
1. Perusahaan Perseorangan
2. Perusahaan Firma atau Perkongsian
3. Perseroan Terbatas

Di samping itu ada pula perusahaan negara dan


perusahaan yang dikendalikan secara koperasi.
Perusahaan Perseorangan

Adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap


perekonomian. Tetapi sumbangannya kepada keseluruhan produksi
nasional tidak terlalu besar (jauh lebih kecil dari perusahaan perseroan
terbatas).

Karena kebanyakan dari usaha tersebut dilakukan secara kecil-kecilan,


yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu pula halnya dengan hasil
produksi dan penjualannya.

Contoh:
Penjual sate, restoran, toko kelontong, dan toko makanan dan
minuman.
Perusahaan Perseorangan

Keuntungan dari perusahaan perseorangan, adalah


1. Kebebasan yang tidak terbatas yang dimiliki pemiliknya;
2. Pemilik sepenuhnya menguasai perusahaan tersebut;
3. Pemilik dapat melakukan apapun tindakan yang
dianggapnya akan menguntungkan usahanya.

Kelemahan utama dari perusahaan perseorangan, adalah


1. Modal kecil;
2. Sukar memperoleh pinjaman.
Perusahaan Firma atau Perkongsian

Adalah: organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa


orang.
Mereka bersepakat untuk bersama menjalankan suatu usaha
dan membagi keuntungan yang diperoleh berdasarkan
perjanjian yang telah disepakati bersama.

Modal perusahaan dikumpulkan dari:


1. Anggota-anggota perkongsian itu.
2. Meminjam modal dari badan-badan keuangan.
Perusahaan Firma atau Perkongsian

Keuntungan dari perusahaan firma atau perkongsian,


adalah:
1. Memperoleh modal yang lebih banyak;
2. Memiliki tanggung jawab bersama dalam
menjalankan perusahaan;
3. Setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk
menjalankan dan mengembangkan perusahaan yang
mereka dirikan.
Perseroan Terbatas

Dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang


dilakukannya, organisasi perusahaan yang berbentuk
perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling
penting.

Di negara-negara maju sebagian besar hasil produksi nasional


diciptakan oleh perusahaan seperti ini.

Perusahaan-perusahaan besar kebanyakan berbentuk


perseroan terbatas.
Perseroan Terbatas

Keuntungan dari perseroan terbatas, adalah kemampuan


memperoleh modal dengan cara mengeluarkan saham.

Saham, adalah suatu bentuk surat berharga yang menyatakan


bahwa pemegangnya menjadi salah seorang pemilik dari
perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

Dengan mengeluarkan saham-saham perusahaannya, dan


menjualnya kepada masyarakat, perseroan terbatas dapat
mengumpulkan modal sebesar yang diingini.
Perseroan Terbatas

Pemegang saham bebas untuk menentukan besarnya saham


yang dimilikinya.

Kalau uangnya sedikit, saham yang dibelinya sedikit.


Kalau uangnya banyak, saham yang dibelinya banyak.

Kalau si pemilik saham tidak mau lagi menjadi pemilik perusahaan,


orang tersebut dapat dengan mudah menjual saham yang
dimilikinya melalui pasaran saham.
Bentuk lain Organisasi Perusahaan

1. Perusahaan Milik Negara


Saham-saham dari perusahaan negara dimiliki oleh pemerintah. Pengurus
perusahaan juga diangkat dan diberhentikan oleh pemerintah.
Sebagai penyedia jasa-jasa yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat,
seperti penyediaan listrik, air, hiburan radio dan televisi, jasa pos dan
telekomunikasi dan perusahaan pengangkutan.

2. Perusahaan Koperasi
Adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi
untuk melindungi kepentingan para anggotanya.
Ada tiga jenis koperasi, yaitu: koperasi konsumsi, koperasi produksi dan
koperasi kredit.
Fungsi Produksi

Adalah perkaitan di antara factor-factor produksi dan tingkat


produksi yang diciptakannya.

Faktor-faktor produksi dibedakan ke dalam empat golongan,


yaitu:
1. Tenaga Kerja
2. Tanah;
3. Modal;
4. Keahlian Keusahawanan.
Fungsi Produksi

Analisis mengenai produksi, tiga factor produksi (tanah, modal


dan keahlian keusahawanan) adalah tetap jumlahnya.
Tenaga kerja dipandang sebagai factor produksi yang
berubah-ubah jumlahnya.

Dengan demikian, di dalam menggambarkan perkaitan di


antara factor produksi yang digunakan dan tingkat produksi
yang dicapai, yang digambarkan adalah perkaitan di antara
jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang
dicapai.
Fungsi Produksi

Menunjukkan sifat perkaitan di antara factor-factor produksi dan tingkat produksi yang
diciptakan.
Faktor-factor produksi = input
Jumlah produksi = output

Rumus fungsi produksi sebagai berikut:


Q = f ( K, L, R, T)

K = jumlah stok modal


L = jumlah tenaga kerja (jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan)
R = kekayaan alam
T = tingkat teknologi yang digunakan
Q = jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis factor-factor produksi
tersebut; yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang
dianalisis sifat produksinya.
Fungsi Produksi

Persamaan di atas merupakan suatu pernyataan matematik yang berarti: tingkat


produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja,
jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan.

Jumlah produksi yang berbeda-beda dengan sendirinya akan memerlukan


berbagai factor produksi dengan jumlah yang berbeda-beda.

Di samping itu, untuk satu tingkat produksi tertentu, juga dapat digunakan
gabungan factor produksi yang berbeda.

Dengan membandingkan berbagai gabungan factor produksi untuk menghasilkan


sejumlah barang tertentu, dapat ditentukan gabungan factor produksi yang paling
ekonomis untuk memproduksi sejumlah barang.
Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang

Merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari teori produksi.

Hukum tersebut menjelaskan sifat pokok dari perkaitan di antara tingkat


produksi dan tenaga kerja yang digunakan untuk mewujudkan produksi
tersebut.

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila factor
produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah
sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak
pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu, produksi
tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Hal ini
menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya
mencapai tingkat maksimum dan kemudian menurun.
Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang

Menyatakan bahwa perkaitan di antara tingkat produksi dan


jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam
tiga tahap, yaitu:

Tahap pertama: produksi total mengalami pertambahan yang


semakin cepat,
Tahap kedua: produksi total pertambahannya semakin lama
semakin kecil,
Tahap ketiga: produksi total semakin lama semakin berkurang.
Kurva Produksi Sama (ISOQUANT)

Tabel 5.1.
Gabungan Tenaga Kerja dan Modal
untuk Menghasilkan 1.000 Unit Produksi

Gabungan Tenaga Kerja Modal


A 1 6
B 2 3
C 3 2
D 6 1
Kurva Produksi Sama (ISOQUANT)

Seorang pengusaha ingin memproduksi barang sebanyak 1.000 unit.


Untuk memproduksi barang tersebut, ia menggunakan tenaga kerja dan modal yang
penggunaannya dapat dipertukarkan.

Tabel 5.1 menggambarkan empat gabungan tenaga kerja dan modal yang akan
menghasilkan produksi sebanyak 1.000 unit.

Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat
menghasilkan produksi yang diinginkan tersebut;
Gabungan B menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit tenaga kerja dan 3
unit modal;
Gabungan C menunjukkan yang diperlukan adalah 3 unit tenaga kerja dan 2 unit
modal;
Gabungan D menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1
unit modal;
Gambar 5.1
Kurva Produksi Sama (ISOQUANT)
10

8
Modal (unit)

6 A

4
d=4000 unit
B
c=3000 unit
2 C b=2000 unit
D
a=1000 unit
0
2 4 6 8 10

Tenaga Kerja (unit)


Kurva Produksi Sama (ISOQUANT)

Kurva Produksi Sama dalam Gambar 5.1 dibuat berdasarkan angka-angka yang
terdapat dalam Tabel 5.1. Kurva menggambarkan gabungan tenaga kerja dan
modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.

Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi tersebut adalah 1.000 unit.

Di samping itu didapati kurva b, c, dan d yang terletak di atas kurva a.


Ketiga kurva menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, berturut-turut
sebanyak 2.000 unit, 3.000 unit dan 4.000 (semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva,
semakin tinggi tingkat produksi yang ditunjukkan).

Masing-masing kurva yang baru tersebut menunjukkan gabungan tenaga kerja dan
modal yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi yang ditunjukkannya.
Garis Ongkos Sama (ISOCOST)

Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan,


perusahaan harus meminimumkan ongkos produksi. Untuk membuat
analisis mengenai peminimuman ongkos produksi diperlukan garis
ongkos sama.

Garis ini menggambarkan gabungan factor-factor produksi yang dapat


diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu.

Untuk membuat garis ongkos sama, diperlukan:


1. Harga faktor produksi yang digunakan;
2. Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi
yang dibutuhkan.
Gambar 5.2
Garis Ongkos Sama (ISOCOST)

6
Modal (unit)

4
TC4
TC3
TC2
2 TC1

0
2 4 6 8 10 12 14
Tenaga Kerja (unit)
Garis Ongkos Sama (ISOCOST)

Upah tenaga kerja = Rp 2.000


Ongkos modal per unit = Rp 4.000
Jumlah uang yang tersedia = Rp 16.000

Garis TC dalam Gambar 5.2 menunjukkan gabungan tenaga kerja dan


modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan Rp 16.000 apabila upah
tenaga kerja dan ongkos modal per unit adalah seperti yang dimisalkan di
atas.
Dalam Gambar 5.2 ditunjukkan beberapa garis ongkos sama lain, yaitu
TC2, TC3, dan TC4.

Berturut-turut garis ini menunjukkan garis ongkos sama apabila jumlah


uang yang tersedia adalah Rp 20.000, Rp 24.000 dan Rp 28.000.
Gambar 5.3. Meminimumkan Ongkos atau Memaksimumkan Keuntungan

10

A
B
Modal (unit)

6
Q

4
E z=3000 unit
P y=2500 unit
2 R C
x=1500 unit
D
a=1000 unit
0
2 4 6 8 10 12 14
Tenaga Kerja (unit)
Meminimumkan Ongkos atau Memaksimumkan Produksi

Gambar 5.3 menunjukkan kurva produksi sama dan garis ongkos


sama.

Dengan penggabungan kedua kurva ini sekarang dapat


ditunjukkan salah satu dari dua kasus berikut:
1. Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan,
keadaan yang bagaimanakah yang meminimumkan ongkos?
2. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah
ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan
memaksimumkan produksi?
Meminimumkan Ongkos

Misal produsen ingin memproduksi sebanyak 1.500 unit.


Dalam Gambar 5.3 keinginan ini digambarkan oleh kurva
produksi sama x.

Dapat dilihat bahwa kurva itu dipotong atau disinggung oleh


garis-garis ongkos sama di 5 titik, yaitu titik B, C, Q, R dan P.

Titik-titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja dan


modal yang dapat digunakan untuk menghasilkan produksi
sebanyak yang diinginkan.
Meminimumkan Ongkos

Dari gabungan tersebut, yang manakah yang akan memakan ongkos yang lebih
murah?

Yang ongkosnya paling minimum adalah gabungan yang ditunjukkan oleh titik yang
terletak pada garis ongkos sama yang paling rendah.

Titip p adalah pada garis ongkos (yang memotong/menyinggung kurva produksi


sama x) yang paling rendah, yaitu garis TC2.

Dengan demikian titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang
akan membutuhkan ongkos yang paling minimum untuk memproduksi 1.500 unit.
Gabungan itu terdiri dari 4 tenaga kerja dan 3 unit modal, dan ongkos yang
dikeluarkan adalah (upah tenaga kerja adalah Rp 2.000 dan ongkos 1 unit modal
adalah Rp 4.000) sebanyak Rp 20.000.
Memaksimumkan Produksi

Biaya yang dibelanjakan untuk membeli per unit modal = Rp 4.000


Upah tenaga kerja = Rp 2.000
Biaya yang disediakan produsen = Rp 28.000

Dengan uang sebanyak Rp 28.000, dengan membeli satu jenis factor


produksi, memperoleh 7 unit modal atau 14 tenaga kerja. Maka garis ongkos
sama TC4 menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat
diperoleh produsen dengan menggunakan uang yang tersedia.

Persoalannya sekarang: yang manakah gabungan yang akan dapat


menghasilkan produksi yang paling maksimum?
Memaksimumkan Produksi

Terdapat 5 titik yang terletak pada berbagai kurva produksi sama yang
merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan dengan garis TC4.
Titik-titik tersebut adalah A, B, C, D, dan E.

Dari kelima titik ini, titik E terletak di kurva produksi sama yang paling tinggi,
yaitu kurva produksi sama y yang menggambarkan tingkat produksi
sebanyak 2.500 unit

Ini berarti gabungan yang ditunjukkan oleh titik E merupakan gabungan yang
akan memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang
sebanyak Rp 28.000.

Gabungan itu terdiri dari 4 unit modal dan 6 tenaga kerja.


LATIHAN SOAL
1. Penjual sate, restoran, toko kelontong
adalah contoh dari
A. Perusahaan Perseorangan
B. Perseroan Terbatas
C. Firma
D. Perusahaan Negara
E. Koperasi
2. Perusahaan perkebunan, perusahaan
bank perdagangan, perusahaan asuransi
adalah contoh dari
A. Perusahaan Negara
B. Firma
C. Perusahaan Perseorangan
D. Koperasi
E. Perseroan Terbatas
3. Faktor produksi terdiri dari…
golongan
A. Dua
B. Tiga
C. Empat
D. Lima
E. Enam
4. Faktor produksi yang berubah-ubah
jumlahnya adalah
A. Tenaga Kerja
B. Tanah
C. Modal
D. Keahlian Keusahawanan
E. Koperasi
5. Q = f ( K, L, R, T )
adalah rumus:
A. Fungsi Produksi
B. Fungsi Produsen
C. Fungsi Koperasi
D. Fungsi Laba
E. Fungsi Modal

Anda mungkin juga menyukai