Anda di halaman 1dari 21

TEORI EKONOMI 1

BAB 7
TEORI PRODUKSI

Tulus Pujo Nugroho, SE., MM


TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat:

Mampu mengembangkan teori perusahaan, menjelaskan tentang


perilaku perusahaan untuk meminimalkan biaya produksi.

Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
TEORI PERUSAHAAN

 Teori perusahaan adalah penjelasan tentang bagaimana perusahaan


membuat keputusan produksi yang meminimalkan biaya dan
bagaimana biayanya bervariasi dengan outputnya.
 Keputusan produksi perusahaan paling baik dalam tiga langkah:
 Teknologi Produksi menggambarkan bagaimana input dapat diubah
menjadi output.
 Batasan Biaya menggambarkan alasan perusahaan memproduksi
output dalam jumlah tertentu.
 Pilihan Input menggambarkan alasan produsen menggunakan input
dalam jumlah tertentu dalam memproduksi outputnya.

Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
TUJUAN DAN FAKTOR PRODUKSI

 Tujuan perusahaan yang paling dasar adalah mengubah input (bahan


baku) menjadi output (produk).
 Faktor produksi adalah interaksi antara input (bahan baku) ke dalam
proses produksi.
 Faktor produksi terbagi ke dalam beberapa kategori:
1) Tenaga kerja (Labor)
2) Bahan baku (Raw material)
3) Modal (Capital)
4) Teknologi (Technology)

Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
FUNGSI PRODUKSI

 Fungsi produksi adalah fungsi yang menunjukkan output tertinggi yang


dapat dihasilkan perusahaan untuk setiap kombinasi input yang
ditentukan.
 Fungsi produksi dapat digambarkan dengan persamaan:
q = f(X1, X2, X3, ..., Xn)
Keterangan:
q = Jumlah hasil (output)
X1, X2, X3, ..., Xn = Input-input yang digunakan dalam proses produksi
 Persamaan ini menghubungkan kuantitas output dengan jumlah input
yang digunakan dalam proses produksi.
Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
ANALISA PRODUKSI

 Analisa produksi adalah waktu yang dibutuhkan bagi perusahaan


untuk menyesuaikan jumlah faktor produksinya untuk menghasilkan
produk yang berbeda.
 Dalam mempertimbangkan hal ini, analisa produksi dibagi dua periode:
 Jangka pendek: periode waktu di mana jumlah satu atau lebih
faktor produksi tidak dapat berubah. Faktor produksi dalam jangka
pendek satu atau lebih yang tidak bisa bervariasi disebut input
tetap.
 Jangka panjang: periode waktu yang dibutuhkan untuk membuat
semua faktor produksi sesuai dengan hasil produksi yang diinginkan.

Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL
 Ketika perusahaan memutuskan berapa banyak input tertentu untuk dibeli,
perusahaan harus membandingkan manfaat yang akan dihasilkan dengan
biaya input tersebut. Dalam contoh ini, kita gunakan 2 input produksi yaitu
modal (C) dan tenaga kerja (L).
 Ketika salah satu modal tetap tetapi tenaga kerja adalah variabel, salah satu
cara perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak produk adalah dengan
meningkatkan input variabelnya. Proses ini disebut produksi dengan satu
input variabel.
 Dalam proses ini perlu dicari dua hal:
 Rata-rata produk (average product): output per unit dari input tertentu.
 Marginal produk (marginal product): output tambahan yang dihasilkan
sebagai input tambahan per satu unit.
Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL
RATA-RATA PRODUK MARGINAL PRODUK
TENAGA KERJA (L) MODAL (C) TOTAL PRODUK (q)
(q/L) (Δq/ΔL)
0 10 0 - -
1 10 15 15 15
2 10 40 20 25
3 10 69 23 29
4 10 96 24 27
5 10 120 24 24
6 10 138 23 18
7 10 147 21 9
8 10 152 19 5
9 10 153 17 1
10 10 150 15 -3

Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
KURVA PRODUKSI SATU INPUT VARIABEL
q q
160 C 30

140
Rata-rata Produk
B
120 25 D

100
15
80
Total Produk
60
A 10
40 Marginal Produk
20 5

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 L 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 L

Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
HUBUNGAN ANTARA RATA-RATA PRODUK DAN
MARGINAL PRODUK
 Rata-rata produk adalah total produk dibagi dengan jumlah input
tenaga kerja (mis., 69/3=23, dst).
 Rata-rata produk diberikan oleh kemiringan garis yang ditarik dari titik
asal ke titik yang sesuai pada kurva total produk.
 Marginal produk adalah perubahan total produk yang dihasilkan dari
peningkatan satu unit tenaga kerja (mis., Δq = 69-40 = 29 / ΔL = 3-2 =
1 → Δq/ ΔL = 29/1 = 29).
 Marginal produk pada suatu titik diberikan oleh kemiringan total
produk pada titik tersebut.
 Hubungan antara rata-rata produk dan marginal produk adalah ketika
marginal produk lebih besar dari rata-rata produk, rata-rata produk
meningkat. Begitu juga sebaliknya.
Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
THE LAW OF DIMINISHING RETURN

 Hukum manfaat yang berkurang (the law of diminishing return)


adalah prinsip bahwa seiring penggunaan input meningkat dengan
input lainnya diperbaiki, tambahan yang dihasilkan pada output pada
akhirnya akan berkurang.
 Hukum manfaat yang berkurang dapat dijelaskan dalam tiga tahap
produksi:
1) Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat
2) Produksi total pertambahannya
3) Produksi total semakin lama semakin berkurang

Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
THE LAW OF DIMINISHING RETURN
TP

TP1

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

0 L1 L2 L3 L

Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
PRODUKSI DENGAN DUA INPUT VARIABEL

 Dalam analisa produksi jangka panjang, semua input operasional yang


digunakan untuk menghasilkan output yang sama adalah variabel.
Dalam contoh ini, kita gunakan 2 input produksi yaitu modal (C) dan
tenaga kerja (L).
 Proses ini disebut produksi dengan dua input variabel. Perusahaan
dapat menghasilkan output dengan menggabungkan jumlah tenaga
kerja dan modal yang berbeda.
 Kurva menunjukkan semua kemungkinan kombinasi input yang
menghasilkan output yang sama disebut kurva isoquant.
 Peta isoquant adalah grafik yang menggabungkan sejumlah isoquant,
digunakan untuk menggambarkan fungsi produksi.
Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
KURVA ISOQUANT

 Ciri-ciri kurva isoquant antara lain:


1) Mempunyai kemiringan negatif
2) Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin
tinggi jumlah output
3) Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya
4) Isoquant cembung ke titik asal (nol)
5) Isoquant yang lebih tinggi menunjukkan output yang lebih besar
dan terjadi sebaliknya

Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
KURVA ISOQUANT
C

Gabungan Tenaga Kerja (L) Modal (C)


6 A
A 1 6

B 2 3 4
B
C 3 2
C
2
D 6 1 D

2 4 6 L

Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
KURVA ISOQUANT KHUSUS

 Dengan dua input yang dapat bervariasi, seorang manajer ingin


mempertimbangkan untuk mengganti satu input dengan input lainnya.
 Dua kasus ekstrem fungsi produksi menunjukkan kisaran substitusi
input yang mungkin dalam proses produksi:
 Kurva isoquant substitusi sempurna adalah kurva isoquant di mana
input untuk produksi adalah pengganti yang sempurna untuk satu
sama lain.
 Kurva fungsi produksi proporsi tetap (Kurva Leontief) adalah kurva
isoquant di mana hanya satu kombinasi input yang dapat digunakan
untuk menghasilkan setiap tingkat output sehingga berbentuk L.

Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
KURVA FUNGSI PRODUKSI KHUSUS
C
C

6 K2 Q = 300

4 K1 Q = 200

K0 Q = 100
2 Q = 200

Q = 100

10 20 30 40 L L0 L1 L2 L

(A) (B)
Kurva Isoquant Substitusi Sempurna Kurva Fungsi Produksi Proporsi Tetap (Kurva Leontief)

Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
SKALA OPERASI

 Dalam jangka panjang, dengan semua variabel input, cara terbaik bagi
perusahaan untuk meningkatkan output adalah mengubah skala
operasi dengan meningkatkan semua input ke produksi secara
proporsional. Pengubahan skala operasi dibagi menjadi tiga:
 Peningkatan skala pengembalian adalah situasi di mana output
lebih dari dua kali lipat ketika semua input digandakan.
 Skala pengembalian konstan adalah situasi di mana output berlipat
ganda ketika semua input digandakan.
 Pengurangan skala pengembalian adalah situasi di mana output
kurang dari dua kali lipat ketika semua input digandakan.

Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
BIAYA PRODUKSI
 Salah satu cara perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan adalah
dengan meminimalkan biaya produksi. Biaya produksi terkait dengan empat
hal:
 Biaya eksplisit/akuntansi (accounting cost) adalah biaya aktual ditambah
biaya penyusutan untuk peralatan modal.
 Biaya implisit/ekonomi (economic cost) adalah biaya untuk perusahaan
yang memanfaatkan sumber daya ekonomi dalam produksi.
 Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah biaya terkait dengan
peluang yang hilang ketika sumber daya perusahaan tidak dimanfaatkan
sebaik mungkin.
 Biaya hangus (sunk cost) adalah biaya yang telah dibuat dan tidak dapat
dipulihkan.
Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
REFERENSI

 Pindyck, R.S., & Rubinfeld, D.S. 2018. Microeconomics, 9th Edition.


Harlow: Pearson
 Chiang, A.C., & Wainwright, K. 2005. Fundamental Methods of
Mathematical Economics, 4th Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin

Tulus_nugroho@staff.gunadarma.ac.id
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai