Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berbicara tentang teori penawaran dalam kerangka ekonomi islam
sebenarnya merupaka kelanjutan dari pembahasan tentang teori permintaan dalam
ekonomi islam. Sama halnya dalam ekonomi konvensional, dalam ilmu ekonomi
islam pembahasan persoalan ini menyangkut faktor-faktor atau variabel-variabel
yang berpengaruh terhadap kedudukan penawaran suatu barang atau jasa tertentu.
Penawaran (supply), dalam ilmu ekonomi, adalah banyaknya barang atau jasa
yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap
tingkat harga selama periode waktu tertentu Penawaran (Supply).
Teori penawaran yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam
menawarkan Barang yang akan dijual. Gerakan sepanjang dan pergeseran kurva
penawaran Perubahan di dalam jumlah yang ditawarkan dapat berlaku sebagai
akibat dari pergeseran kurva penawaran. Satu aspek penting yang memberikan
suatu perbedaan dalam pespektif ini kemungkinan besar berasal dari landasan
filosofi dan moralitas yang didasarkan pada premis nilai-nilai Islam Penawaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain harga barang, tingkat teknologi,
jumlah produsen di pasar, harga bahan baku serta harapan dan spekulasi.

1.2.Rumusan Masalah
1. Pengertian dari Penawaran
2. Bagaimana Konsep Penawaran dalam islam ?
3. Bagaimana Teori Penawaran Islam ?
4. Bagaimana Kurva Penawaran ?
5. Bagaimana Penawaran Input Menurut Islam ?
6. Bagaimana Hukum Penawaran ?
7. Apa Fungsi Penawaran ?
8. Apa Faktor-faktor Penawaran Dalam Ekonomi Islam ?
9. Apa Faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dari Penawaran

Teori mikro ekonomi selalu didefinisikan oleh ahli ahli ekonomi sebagai
sutau bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menerangkan tentang kegiatan
dalam bagian bagian kecil dari keseluruhan perekonomian, salah satunya teori
penawaran. Penawaran (supply) dalam ilmu ekonomi adalah banyaknya barang
atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen
pada setiap waktu tertentu.Jadi penawaran dapat didefinisikan yaitu banyaknya
barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode
tertentu, dan pada tingkat harga tertentu.
Hukum penawaran menerangkan apabila harga sesuatu barang meningkat,
kuantitas barang ditawar akan meningkat dan apabila harga sesuatu barang
menurun, kuantitas barang yang ditawar akan menurun. Hukum ini menunjukkan
wujud hubungan positif antara tingkat harga dan kuantitas barang yang ditawar.
Hal ini disebabkan karena harga yang tinggi member keuntungan yang lebih
kepada produsen, jadi produsen akan menawarkan lebih banyak barang. Harga
yang tinggi menyebakan produsen berpendapat barang tersebut sangat diminta
oleh konsumen tetapi penawarannya kurang di pasaran. Produsen akan
menambahkan penawaran untuk memenuhi permintaan.
Teori penawaran yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam
menawarkan barang yang akan dijual. Gerakan sepanjang dan pergeseran kurva
penawaran perubahan dalam jumlah yang ditawarkan dapat berlaku sebagai akibat
dari pergeseran kurva penawaran. Dengan kata lain definisi penawaran bsa juga
dijelaskan dengan proses atau gejala sustitusi pada umumnya sumber sumber dan
teknik produksi yang digunakan oleh seorang produsen dapat digunakan untuk
memproduksi berbagai macam dan jumlah produk.

2.2. Konsep Penawaran


Ibnu Taimiyah menyatakan alasan harga itu naik dapat disebabkan karena
turunnya penawaran atau kenaikkan populasi jumlah pembeli yang berarti ada
1kenaikkan jumlah dalam permintaan pasar. Oleh karena itu sebuah harga dapat
saja naik, karena penawaran turun pergeseran kurva ke kiri, atau permintaan naik
pergeseran kurva ke kanan yang diekspresikan sebagai "tindakan Allah",
sebenarnya melambangkan sebuah fenomena alamiah yang berkait dengan
fluktuasi harga. Tetapi sebagaimana yang tercermin dari pernyataan di atas, naik
turunnya harga juga terjadi, karena tindakan-tindakan curang dalam pasar seperti
aksi penimbunan yang dilakukan oleh spekulan (Hoetoro, 2007:83).
Imam Ghazali juga membicarakan tentang penawaran dan permintaan,
bahwa harga berlaku seperti yang ditentukan dalam praktik pasar, sebuah konsep
yang kemudian dikenal sebagai as-tsaman al-adil (harga yang adil). Kemudian
diungkapkan secara konsepsional pengertian penawaran adalah banyaknya barang
yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu dan
pada tingkat harga tertentu. Atau dengan kata lain penawaran adalah jumlah
barang dan jasa yang tersedia untuk dijual pada berbagai tingkat harga dan situasi.
Sebagaimana juga halnya dengan permintaan, maka pada teori penawaran juga
dikenal apa yang dinamakan jumlah barang yang ditawarkan dan penawaran.
Penawaran adalah gabungan seluruh jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual
pada pasar tertentu, periode tertentu, dan pada berbagai macam tingkat harga
tertentu. (Karim, 2004:325)
Berbagai faktor yang mempengaruhi produsen dalam menawarkan
produknya pada suatu pasar diantaranya sebagai berikut:
a. Harga barang itu sendiri.
b. Harga barang-barang lain.
c. Ongkos dan biaya produksi.
d. Tujuan produksi dari perusahaan.
e. Teknologi yang digunakan.
Apabila faktor-faktor pada point 2 dan seterusnya dianggap tetap, jumlah
penduduk relatif konstan (zero growt), selera tidak berubah, perkiraan masa yang
akan datang tidak berubah, harga barang substitusi relatif tetap, dan lain-lain
faktor yang mempengaruhi dianggap tidak ada atau tidak berubah, maka

1 Dominick Salvatore. 1990. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

3
permintaan hanya ditentukan oleh harga. Artinya besar kecilnya perubahan di
determinasi/ditentukan oleh besar kecilnya perubahan harga. Dalam hal ini
berlaku perbandingan terbalik anara harga dan permintaan dan berbanding lurus
dengan penawaran. Sebagaimana konsep asli dari penemunya, yaitu Alfred
Marshall, maka perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan disebut
sebagai hukum permintaan.

2.3. Teori Penawaran Islam


Membahas teori penawaran Islam , kita harus kembali kepada sejarah
penciptaan manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang
bersamaan. Bumi berevolusi sedemikian rupa sampai suatu saat segalanya siap
untuk manusia, ketika itulah manusia pertama diciptakan dan diturunkan kemuka
bumi. Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi keperluan
manusia larangan yang harus dipatuhi adalah: janganlah kamu membuat
kerusakan dimuka bumi. Larangan ini tersebar dibanyak tempat didalam al-qur’an
dan betapa Allah sangat membenci mereka yang berbuat kerusakan dimuka bumi.
Meskipun defenisi kerusakan tersebut sangat luas akan tetapi dalam kaitannya
dalam produksi, larangan tersebut memberi arahan nilai dan panduan moral.
Aturan etika dan moral yang membatasi kegiatan produksi kegiatan
tersebut tentu saja berpengaruh terhadap fungsi penawaran barang dan jasa.
Sebagai contoh, apabila suatu proses produksi, menghasilkan polusi, maka biaya
lingkungan dan sosial tersebut harus dihitung dalam ongkos produksi sehingga
ongkos meningkat dan penawaran akan berkurang. Dampaknya kurva penawaran
akan bergeser kekiri.
Para ahli ekonomi telah bersepakat untuk menggunakan pengertian
penawaran sebagai berikut: penawaran adalah suatu daftar yang menunjukkan
jumlah-jumlah barang itu yang ditawarkan untuk dijual pada berbagai tingkat
harga dalam suatu pasar pada suatu waktu tertentu. Jadi Penawaran dapat
didefinisikan yaitu banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu
pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu. Penawaran
diartikan sebagai jumlah barang yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan
(samuelson). Penawaran produsen suatu barang akan dipengaruhi oleh beberapa
factor. Faktor-faktornya antara lain:
 Harga barang itu sendiri
 Harga dari masukan-masukan (input)
 Teknologi
 Pajak
 Cuaca atau iklim, dan sebagainya.

Qsx=f(Px, Py, Pi1, Pi2,…..Pit, Tech,Tx, Cu,……)

Qsx: Kuantitas barang x yang ditawarkan


Px: Harga barang itu sendiri
Py: Harga barang terkait
Pi1, Pi2,……Pit: Harga dari masukan-masukan (input)
Tech: Teknologi
Tx: Pajak
Cu: Cuaca atau iklim dan sebagainya

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang,


harga barang itusendiri merupakan factor yang paling berpengaruh. Dengan
menganggap factor-faktor lain harga tidak berubah (ceteris paribus), fungsi
penawaran suatu barang dapat dituliskan:
Qsx= f(P), ceteris paribus.
Teori yang menerangkan hubungan antara permintaan terhadap harga adalah
merupakan pernyataan positif yang disebut teori penawaran (penggunaan kata
teori penawaran hanya untuk membedakannya dengan hukum penawaran).
Dengan demikian, teori penawaran adalah "perbandingan terbalik antara
penawaran terhadap harga, yaitu apabila penawaran naik, maka harga relatif akan
turun, sebaliknya bila penawaran turun, maka harga relatif akan naik".
Dalam menguraikan teori penawaran dalam perspektif ekonomi Islam
mengikuti penjelasan Nasution at al (2007:93-95) yang menguraikan dan

5
2membicarakan teori penawaran dalam Islam harus memperhatikan bahwa bumi
ini dijadikan oleh Allah diperuntukkan pada manusia, sebagaimana firman Allah:
‫هللا الذى خلق السموت واالرض وانزل من السماء ماء فأخرج به > من الثمرت رزقا لكم وسخر‬32
‫ وسخر لكم الشمس ولقمر دائبين وسخر لكم‬33 ‫لكم الفلك لتجري في البحر بأمره وسخر لكم االنهار‬
‫ واتكم من كل ما سألتموه وان تعدوا نعمت هللا ال تحصوها ان اال نسان لظلوم كفار‬34 ‫اليل والنهار‬
Artinya:
32. Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan
dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-
buahan menjadi rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu
supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah
menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. 33. dan Dia telah menundukkan
(pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya);
dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. 34. dan Dia telah memberikan
kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan
jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu membanggakannya.
Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).

Firman yang lain:


‫الم ترو أن هللا وسخر لكم ما فى السموات وما في االرض و أسبغ عليكم نعمه ظاهرة وباطنة و من‬
.20‫الناس من يجدل في هللا بغير علم وال هدى وال كتب منير‬
Artinya:
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk
(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan
untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan diantara manusia ada yang membantah
tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab
yang memberi penerangan. (Lukman:20).

Dalam firman-Nya dalam Surat Al-Jasiyah : 13


13‫وسخر لكم ما فى السموات وما في االرض جميعا ونه ان في ذلك أليت لقوم يتفكرون‬
Artinya:

2 Adiwarman karim. 2011. ekonomi mikro islaM. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di
bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari pada-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang berfikir (Al-Jasiyah:13)
Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi keperluan
manusia, larangan yang harus dipatuhi adalah: "Janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi". Larangan ini tersebar di banyak tempat dalam Al-
Qur'an dan betapa Allah sangat membenci mereka yang berbuat kerusakan di
muka bumi. Meskipun definisi kerusakan tersebut sangat luas, akan tetapi dalam
kaitannya dengan produksi, larangan tersebut memberi arahan nilai dan panduan
moral. Produksi Islami bukan hanya dilarang mengakibatkan kerusakan dalam
memanfaatkan alam dan lingkungan, artinya ia tidak boleh mengakibatkan hutan
menjadi gundul dan berubah menjadi lahan kritis yang mengakibatkan banjir dan
longsor, menimbulkan polusi yang di atas ambang batas yang aman bagi
kesehatan.
Produksi Islami juga haram menghasilkan produk-produk yang apabila
dikonsumsi akan menimbulkan kerusakan, baik itu rusaknya kesehatan, apalagi
rusaknya moral dan kepribadian. Contoh, jika telah terbukti secara ilmiah bahwa
rokok menimbulkan begitu banyak mudarat dibandingkan manfaat yang
dihasilkannya, maka memproduksi rokok adalah hal yang tidak Islami. Sudah
barang tentu, Islam melarang produksi barang-barang yang diharamkan seperti
minuman keras, obat bius, dan sebagainya. Demikian pula barang dan jasa yang
merusak akhlak seperti hiburan-hiburan yang tidak mendidik.
Aturan etika dan moral yang membatasi kegiatan produksi tersebut tentu
saja berpengaruh terhadap fungsi penawaran barang dan jasa. Sebagai contoh,
apabila suatu proses produksi menghasilkan polusi, maka biaya lingkungan dan
sosial tersebut harus dihitung dalam ongkos produksi sehingga ongkos meningkat
dan penawaran akan berkurang. Dampaknya, kurva penawaran akan bergeser ke
kiri. Di negara Barat, hal tersebut telah dilakukan dengan mengenakan pajak
polusi atau dikenal dengan istilah Pigouvian Tax yang tujuannya agar perusahaan
memperhitungkan biaya eksternal yang timbul akibat kegiatan produksinya
sehingga memengaruhi keputusan produksi dan penjualannya.

7
2.4. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara
tingkat harga barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh
penjual. Kurva penawaran menunjukkan hubungan positif antara jumlah
komoditas yang akan dijual dengan tingkat harga dari komoditas tersebut.
Kenaikan harga dari suatu komoditas pada saat faktor lain dari tidak berubah
karena mendorong produsen untuk meningkatkan jumlah komoditas yang
ditawarkan. Demikian juga sebaliknya, apabila harga komoditas turun maka akan
mendorong produsen untuk mengurangi jumlah komoditas yang ditawrkan.
Komoditas Kurva ini dibuat atas dasar data riel mengenai hubungan tingkat
harga barang dan jumlah penawaran barang tersebut yang dinyatakan dalam daftar
penawaran (tabel penawaran).

Kurva penawaran akan mengalami pergeseran, tergantung pada faktor


yang mempengaruhinya.
1) Jika harga naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, sehingga kurva
bergeser ke kanan3
2) Jika harga turun, maka jumlah penawaran akan berkurang, kurva bergeser
ke kiri.

 Kurva Penawaran Jangka Pendek

Pada gambar diatas tampak bahwa MC, MR, dan kurva biaya variabel rata-
rata (AVC: Average Variable Cost). Pada setiap harga yang berada di atas P1,
maka berapapun penjualan yang dilakukan oleh produsen, harga selalu melebihi
AVC sehingga produsen masih mendapatkan laba ekonomis positif. Apabila harga
berada pada saat MC sama dengan AVC, maka titik perpotongan ini disebut titik
impas jangka pendek (short-run break-event point. Di mana pada harga ini
produsen tidak mendapatkan laba ekonomis, namun hanya mencapai tingkat BEP
saja. Dengan demikian, titik impas tersebut hanya akan beroperasi pada saat harga
di atas AVC.
Untuk mendapatkan tingkat keuntungan optimal produsen akan berproduksi
ketika MC=MR, apabila kita asumsikan pasar bersifat persaingan sempurna maka
harga (p) juga berfungsi sebagai MR. dengan demikian, MC=P=MR, pada gambar

3 Faried Wijaya. 1991. Seri Pengantar Ekonomi Mikro. Yogyakarta : BPFE.

9
di atas bila harga yang berlaku di pasar dalam jangka pendek adalah P* maka
produsen akan memperoleh keuntungan ekonomis sebesar P*E*QS. Dengan
demikian, kita dapat mengatakan bahwa kurva MC yang berada di atas kurva
AVC adalah garis yang menerangkan produsen bersedia berproduksi. Untuk
memperjelas, kurva penawaran, pada gambar diatas apabila U1 dan U2
dihubungkan, maka kita akan mendapatkan kurva penawaran. Perlu diingat bahwa
kurva penawaran seperti yang tampak pada gambar diatas adalah fungsi
penawaran untuk individu produsen dan bukannya fungsi penawaran untuk
industry atau pasar.
Kurva penawaran jangka pendek dari suatu sektor industri secara
keseluruhan dapat dirumuskan lewat penjumlahan horizontal seluruh kurva
penawaran jangka pendek masing-masing aperusahaan. Untuk mengilustrasikan
penjumlahan horizontal kurva penawaran ini dapat dilihat pada gambar diatas di
bawah ini. Kurva marginal untuk kedua perusahaan yang berbeda dilambangkan
dengan MCapada panel (a) dan MCb pada panel (b). Kedua kurva biaya marginal
ini hanya berlaku bila harga-harga lebih besar daripada biaya variabel rata-rata
minimum dari masing-masing produsen. Pada panel (a), perusahaan hanya akan
berproduksi sebanyak q1a, jika harga yang berlaku adalah P1 dan bila harganya P2,
maka perusahaan akan berproduksi sebesar q2a. Hal ini juga berlaku bagi produsen
kedua yang akan berproduksi pada q1bapabila harga yang berlaku P1 begitu juga
bila harga berada pada P2 maka produsen kedua akan berproduksi pada q2b. Kalau
kita asumsikan industri yang sama hanyalah produsen a dan b maka penambahan
secara horizontal merupakan penawaran industri atau ∑ MC.
 Marginal cost dan kurva penawaran
Dalam jangka pendek perusahaan akan memaksimalkan labanya dengan
memilih jumlah output di mana harga sama dengan marginal cost selama tingkat
harga tersebut lebih besar daripada nilai minimal biaya variabel rata-rata (average
variabel cost, AVC). Jika kedua keadaan tersebut terpenuhi, maka itulah kurva
penawaran. Untuk setiap tingkat harga di bawah minimum AVC, jumlah yang
ditawarkan adalah nihil. Pada tingkat harga sama dengan AVC, jumlah yang
ditawarkan adalah Q2. Untuk setiap tingkat harga di atas AVC, jumlah yang
ditawarkan digambarkan oleh kurva MC. Misalnya, pada tingkat harga sama
dengan ATC, jumlah yang ditawarkan adalah Q3. Jadi kurva penawaran adalah
kurva marginal cost yang di atas AVC.
Perhatikanlah kurva penawaran, yaitu kurva marginal cost yang dicetak
tebal. Selisih antara kurva ATC dan kurva AVC yang digambarkan dengan celah
di antara kedua kurva tersebut, menggambarkan dengan celah di antara kedua
kurva tersebut, menggambarkan AFC (Average Fixed Cost). Sekarang
perhatikanlah kurva penawaran yang berada diantara kurva ATC dan AVC. Untuk
setiap tingkat harga di AVC, namun di bawah ATC (yaitu antara output Q 2 dan
Q3), berarti perusahaan mengalami setiap output yang dijual kerena harga lebih
kecil disbanding kerugian ATC.

 Producer surplus
Selisih antara total revenue dengan total variable cost disebut produser
surplus atauquasi rent.6 Produser surplus dapat dihitung dengan dua
cara:
1.Cara pertama
Secara matematis, total revenue adalah hasil kali P*Q. Sedangkan
total variable cost adalah hasil kali AVC dengan Q. Selisih antara keduanya
digambarkan dengan segi empat yang diarsir yaitu hasil kali antara (P*-AVC)
dengan Q. Inilah yang disebut produser surplus. Secara matematis ditulis:
Produser surplus = TR - TVC
= (P x Q) - (AVC x Q)
= (P - AVC) x Q

11
Untuk membedakan konsep economic rent sebagai berikut. Perhatikanlah
bahwa variable cost untuk memproduksi 1 unit output sama dengan marginal
cost pada jumlah output 1 unit. Variable cost untuk memproduksi 2 unit output
sama dengan marginal cost pada jumlah output 1 unit ditambah marginal
cost pada jumlah 2 unit, dan seterusnya. Sehingga VC(Q) = MC (1) + MC (2) +
… + MC (Q)
2. Cara kedua
Cara lain untuk menghitung produser surplus sebagai berikut.
Perhatikanlah bahwa variable cost untuk memproduksi 1 unit output sama
dengan marginal cost pada jumlah output 1 unit. Variable cost untuk
memproduksi 2 unit output sama dengan marginal cost pada jumlah output 1 unit
ditambah marginal costpada jumlah 2 unit, dan seterusnya. Sehingga VC (Q) =
MC (1) + MC (2) + …. + MC (Q).
Q TVC MC SMC
0 0 0 0
1 100 100 100
2 200 100 200
3 300 100 300
4 400 100 400
5 500 100 500
6 600 100 600
7 700 100 700
8 800 100 800

Secara grafis total variable cost ini digambarkan dengan daerah yang tidak
diarsir yang berada dibawah kurva MC. Sedangkan total revenue adalah hasil kali
P dengan Q. Sehingga produser surplus digambarkan dengan daerah yang diarsir,
yaitu yang dibawah P dan diatas kurva MC.
Cara pertama lebih mudah untuk menghitung total produser
surplus. Sedangkan cara kedua lebih berguna untuk menghitung perubahan
dari produser surplus yang telah ada (existing produser surplus). Berikutnya kita
akan melihat pengaruh pajak penjualan dan pengaruh zakat perniagaan
terhadap produser surplus.

2.5. Penawaran Input Menurut Islam


Penawaran input ini dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran
output. Input yang disebut disini adalah manusia dan non-manusia,
sedangkan penentuan harga input pada umumnya sangat dipengaruhi oleh
mekanisme pasar. Dan menurut islam input pada kegiatan ini adalah manusia dan
benda yang diperjual belikan.
1. Pandangan islam tentang input kerja
Input utama yang dimaksud disini adalah sumber daya alam,
keahlian, modal maupun tenaga kerja. Islam memandang kunci pemanfaatan
terbesar terhadap input ini adalah dengan cara bekerja (amal) yang
mempunyai makana lebih luas dari pada sekedar mencari upah, bukan sekedar
yang besifat manusiawi tetapi memiliki nilai transendensi. Ibnu Khalaudin
juga berpendapat tentang masalah bekerja yaitu menurut beliau, kerja
merupakan implementasi funsi ke khalifahan manusia yang diwujudkan untuk
menghasilkan suatu nilai tertentu yang dihasilkan dari bekerja.
2. Fungsi Penawaran Input
Implikasi dari pandangan Islam tentang kerja, maka kerja adalah
wajib. Orang4 muslim memanfaatkan waktunya dengan bekerja berarti
memanfaatkan waktu untuk mendapatkan mashlahah. Dan bisa juga dia
mengalokasikan waktunya untuk menikmati hidup yaitu yang disebut dengan
leisure, selama hal itu tidak mendatangkan mudharat.
Seorang muslim harus mendapatkan mashlahah maksimum bagi hidupnya. Oleh
karena itu ada tiga alternatif penggunaan waktu bagi seorang Muslim.
a. Alokasi waktu untuk bekerja guna mendapatkan upah (Work For Pay).
b. Alokasi waktu untuk diri sendiri (work For Self).
c. Alokasi waktu minimal untuk mencukupi kemashlahatan minimum serta
melaksanakan ibadah wajib, misalkan waktu untuk shalat dan lain-lain.

4 Mustafa Edwin Nasotin. 2006. Ekonomi Islam, Jakarta : Kencana.

13
2.6. Hukum Penawaran
Sebagaimana yang kita kenal semenjak pertama kali kita belajar ilmu
ekonomi kita mengenal hukum penawaran yang sangat sederhana yaitu bila harga
naik maka kuantitas yang ditawarkan naik, dan bila harga turun maka demikian
pula kuantitas yang ditawarkan, hubungan ini disebut kurva penawaran.
Penawaran barang atau jasa bisa juga didefinisikan sebagai berkut:
1. Kuantitas barang atau jasa yang orang bersedia untuk menjualnya pada
berbagai tingkat harga dalam suatu periode waktu tertentu. Pebedaan
defenisi penawaran dengan defenisi permintaan hanya terlerak pada satu
kata. Jika permintaan menggunakan kata membeli, maka penawaran
menggunakan kata menjual. Seperti juga dalam permintaan analisis
penwaran juga mengasumsikan suatu periode waktu tertentu, dan bahwa
faktor-faktor penentu penwaran selain harga barang tersebut dianggap
tidak berubah atau konstan ( Ceteris paribus).
Dengan kata lain defenisi penawaran bisa juga dijelaskan dengan proses
atau gejala subtitusi pada umumnya sumber-sumber dan teknik produksi
yang digunakan oleh seorang produsen dapat digunakan untuk
memproduksi berbagai macam dan jumlah produk.

2. Hubungan antara jumlah barang yang di tawarkan (jumlah penawaran atau


Quantity Supplied ) dengan harga barang adalah hubungan searah. Jika
harga barang tinggi maka akan lebih banyak orang yang melihat potensi
mendapat keuntungan dengan menjual barang yang diproduksi atau
dimilikinya, sehingga jumlah penawaran barang tersebutpun tinggi.
Sebaliknya apabila harga turun maka jumlah penawaranpun akan turun.
Lebih sedikit orang yang dapat memperoleh keuntungan dari harga yang
rendah, sedangkan mereka yang tidak memperoleh keuntungan dari harga
yang rendah akan menunda penjualan, akibatnya jumlah penawaran di
pasarpun berkurang.

3. Hubungan antara penawaran barang atau jasa itu sendiri dinyatakan dalam
hukum penawaran yang bunyinya: semakin tinggi harga suatu barang
maka semakin besar jumlah penawaran barang tersebut, semakin rendah
harga seuatu barang maka sekin rendah pula jumlah penawaran barang
tersebut.
Dalam menganalisis penawaran perlu pula dibedakan antara penwaran
(supply) dan jumlah penawaran Quantity Supplied. Pembedaan diantara keduanya
sama seperti ketika kita membedakan diantara keduanya sama seperti ketika kita
membedakan anatara permintaan (demand) dengan jumlah permintaan (quantity
demanded) secara ringkas bisa dikatakn bahwa perubahan pada harga barang atau
jasa mengakibatkan perubahan pada jumlah penawaran barang atau jasa tersebut.
Perubahan pada variabel-variabel lain akan mengakibatkan perubahan jasa atau
barang tersebut. Seperti juga permintaan, penawaran terhadap suatu barang tidak
hanya dipengaruhi harga barang tersebut.
Banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi penawaran suatu barang
selain harga barang tersebut sebagaimana telah diterangkan diatas, perubahan
pada faktor selain harga yang akan diuraiakan dibawah ini akan menyebabkan
kurva penawaran bergeser. Adapun arah pergeseran apakah keatas atau kebawah
tentu bergantung kepada efek perubahan masing-masing variabel terhadap jumlah
penawaran pada harga yang tetap. 5
Ada juga yang disebut dengan Schedul penawaran output. Schedul
penawaran output dapat dinyakan dengan kurva yang disebut kurva penawaran.
Disinipun dapat dibedakan antara kurva penawaran produsen individual dengan
kurva penawaran pasar. Kurva penawaran pasar adalah penjumlahan secara
horisontal kurva-kurva penawaran produsen individual. Bila masing-masing
individual sama-sama beasr maka permintaan pasar dapat diperoleh dengan
mengalikan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen typikal individual dengan
banyaknya produsen. Untuk mempelajari teori-teori penawaran, baik itu
penawaran produsen tunggal maupun penawaran agregat (pasar), kita juga perlu
mengambil pelajaran dari ekonomi konvensional agar dapat bersaing dengan
mereka dengan menyesuaikanya pada ajaran syari’at.
Teori penawaran produsen tunggal yaitu apabila faktor yang kita anggap
konstan dalam memperoleh sechedul penawaran dan kurva penawaran (syarat

5 Sudarsono, Heri. 2007. Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar. Yogyakarta :Ekonisia.

15
ceteris paribus ) berubah, maka seluruh kurva penawaran akan bergeser hal ini
disebut sebagai perubahan atau pergeseran penawaran dan harus dibedakan secara
tajam dari perubahan jumlah yang ditawarkan (yang menunjukan pergerakan
sepanjang kurva penawaran yang sama). Sedangkan teori penawaran pasar yaitu
dari suatu komoditi memberikan jumlah alternatif dari penawaran komoditi dalam
periode waktu tentu pada berbagai harga alternatif oleh semua produsen yang ada
dalam pasar. Penawaran pasar komoditi tergantung pada semua faktor yang
menentukan penawaran produsen secara individu dan seterusnya pada jumlah
produsen dalam pasar.

 Bunyi Hukum Penawaran


Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat
hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan
para penjual. Fungsi penawaran ialah fungsi yang menyatakan hubungan harga
dari suatu barang dengan jumah barang tersebut yang ditawarkan. Hukum
penawaran menyebutkan bahwa apabila harga naik, jumah barang yang
ditawarkan bertambah. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para
penjual untuk menawarkan barangnya apabila harganya tinggi dan bagaimana
pula keinginan untuk menawarkan barangnya tersebut apabila harganya rendah.
Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga
sesuatu barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin
rendah harga sesuatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang
ditawarkan.

2.7. Fungsi Penawaran


Fungsi penawaran merupakan sebuah funsi positif. Positifnya fungsi
penawaran ini, dengan sendirinya telah memberikan petunjuk, bahwa bentuk
kurvanya secara normal mengarah ke atas. Hal itu disebabkan karena sifat
penawaran memang seperti itu yaitu bahwa harga dan jumlah yang ditawarkan
bergerak searah. Kalau harga naik, maka jumlah yang ditawarkan pun akan naik
pula, dan demikian pun halnya jika harga turun, maka jumlah yang ditawarkan
pun akan turun.
Pengaruh Zakat Terhadap Penawaran
Pengaruh zakat terhadap penawaran dapat dilihat dari dua sisi. Yang pertama
adalah melihat pengaruh kewajiban membayar zakat terhadap perilaku penawaran.
Dalam hal ini dicontohkan zakat perniagaan. Di sisi lain adalah pengaruh zakat
produktif, yakni alokasi zakat kegiatan produktif dari mustahik terhadap kurva
penawaran.
Zakat yang dikenakan pada hasil produksi adalah zakat perniagaan, yang
baru dikenakan apabila hasil produksi dijual dan hasil penjualan telah memenuhi
nisab (batas minimal harta yang menjadi objek zakat yaitu setara 96 gram emas)
dan haul (batas minimal waktu harta tersebut dimiliki yaitu satu tahun). Bila nisab
dan haul telah terpenuhi, maka wajiblah dikeluarkan zakatnya sebesar 2.5%.
Objek zakat perniagaan adalah barang yang diperjualbelikan. Dalam ilmu
ekonomi, ini berarti yang menjadi objek zakat perniagaan adalah revenue minus
cost. Ulama berbeda pendapat mengenai komponen biaya. Sebagian berpendapat
bahwa biaya tetap boleh diperhitungkan, sedang sebagian lainnya berpendapat
bahwa hanya biaya variabel saja yang boleh diperhitungkan. Dalam ilmu ekonomi
pendapat pertama berarti yang menjadi objek zakat adalah economic rent,
sedangkan pendapat kedua berarti yang menjadi objek zakat adalah quasi rent atau
producer surplus.
Pendapat mana pun yang digunakan atas objek zakat ini sama sekali tidak
memberikan pengaruh terhadap ATC, yang berarti pula tidak ada pengaruh
terhadap profit yang dihasilkan. Pengenaan zakat perniagaan juga sama sekali
tidak memberikan pengaruh terhadap MC, yang berarti pula tidak memberikan
pengaruh terhadap kurva penawaran. Upaya memaksimalkan profit berarti pula
memaksimalkan producer surplus, dan sekaligus berarti memaksimalkan zakat
yang harus dibayar. Jadi dengan adanya pengenaan zakat perniagaan perilaku
memaksimalkan profit berjalan sejalan dengan perilaku memaksimalkan zakat.

2.8. Faktor-faktor Penawaran Dalam Ekonomi Islam


Dalam khasanah pemikiran ekonomi islam klasik, penawaran telah
dikenali sebagai kekuatan penting di dalam pasar, Ibnu Taimiyah, misalnya

17
mengistilahkan penawaran ini sebagai ketersediaan barang di pasar. Dalam
pandangannya, penawaran dapat berasal dari impor dan diproduksi lokal kegiatan
ini dilakukan oleh produsen maupun penjual.
1. Mashlahah.
Pengaruh mashlahah terhadap penawaran pada dasarnya akan tergantung
pada tingkat keimanan dari produsen. Jika jumlah mashlahah yang terkandung
dalam barang yang diproduksi semakin meningkat maka produsen muslim akan
memperbanyak jumlah produksinya.

2. Keuntungan.
Keuntungan merupakan bagian dari mashlahah karena ia dapat
mengakumulasi modal yang pada akhirnya dapat digunakan untuk berbagai
aktivitas lainnya. Dengan kata lain, keuntungan akan menjadi tambahan modal
guna memperoleh mashlahah lebih besar lagi untuk mencapai falah. Dalam
ekonomi Islam diketahui bahwa ada 4 hal yang dilarang dalam menjalankan
aktivitas ekonomi, yaitu : mafsadah, gharar, maisir, dan transaksi
riba. Mafsadah, gharar dan maisir sebagai tindakan yang menyebabkan
kerusakan (negative externalities) sebagai akibat yang melekat dari suatu aktivitas
produksi yang hanya memperhatikan keuntungan semata.
Adapun konsep penawaran merupakan bentuk perilaku ekonomi yang
sangat penting dalam teori ekonomi, baik makro maupun mikro. Konsep ini juga
dapat menjelaskan hubungannya dengan perilaku produsen dalam penetapan
harga yang didahului dengan perhitungan biaya produksinya. Bila hukum
penawaran ditetapkan dengan mengasumsikan faktor-faktor yang mempengaruhi
determinasi harga terhadap penawaran dianggap tetap (ceteris paribus),
sedangkan bila penawaran yang menentukan harga maka disebut teori penawaran
(tanpa asumsi ceteris paribus). Maka, diperlukan konsensus yang baru terkait
tanggung jawab sosial dan lingkungan yang perlu untuk diperhitungkan di dalam
penawaran terkait aspek mafsadah, gharar danmaisir.
2.9. Faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang

Faktor yang mempengaruhi penawaran menurut Ibnu Khaldun adalah


banyaknya permintaan tingkat keuntungan relative (tingkat harga), tingkat usaha
manusia (produktifitas) misalnya besarnya tenaga buruh termasuk termasuk ilmu
pengetahuan yang dimiliki dan keterampilan yang dimiliki, keamanan dan
ketenangan serta kemampuan teknik dan perkembangan secara keseluruhan.

Adapun faktor-faktor yang lain yang mempengaruhi penawaran terhadap


suatu barang:

 Biaya dan teknologi


Biaya dan teknologi adalah dua konsep yang sangat erat berkaitan satu
sama lain. Yang dimaksud dengan biaya adalah biaya yang dikeluarkan
untuk memproduksi barang dan jasa mencakup baiaya tenaga kerja, biaya
bahan baku, jika sistem ekonomi konvensional dalam dalam
operasionalnya.
Teknologi adalah penemuan dan peningkatan teknologi yang diterapkan
untuk menurunkan biaya produksi contohnya adalah penggunaan robot
dan komputer.Jika diterapkan teknologi baru dan sebagainya.
 Jumlah penjual
Jumlah penjual memiliki dampak langsung terhadap penawaran makin
banyak jumlah penjual yang mampu menjual pada tingkat harga tertentu
makin tinggi penawaran.
 Dugaan tentang masa depan
Aspek dugaan atau ekspetasi teerhadap masa depan mencakup dugaan
mengenai perubahan harga dari barang tersebut. Misalnya, jika penjual
menduga bahwa harga barangnya akan meningkat dimasa depan, ia akan
mengurangi penawarannya pada saat ini. Akibatnya penawarannya
berkurang. Hal ini dilarang oleh nabi, karena seperti nanti yang akan kita
lihat, perilaku ini mengakibatkan harga dipasar melonjak.
 Kondisi alam

19
Kondisi alam seperti terjadi banjir, gempa bumi dan sebagainya.Bisa
mengakibatkan penawaran barang-barang tertentu berkurang khususnya
barang-barang hasil pertanian.

Faktor yang Mempengaruhi Penawaran


Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran antara lain :
1. Harga Barang Itu Sendiri
Dalam hukum penawaran dikatakan, jumlah barang yang ditawarkan
dipengaruhi oleh perubahan harga barang itu sendiri. Hubungan ini bersifat
positif, yaitu jika harga barang naik, jumlah barang yang ditawarkan oleh
produsen bertambah. Tujuannya adalah untuk meraih keuntungan yang lebih
besar.

2. Harga Barang pengganti


Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan
meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan
beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya
lebih rendah. Contoh harga kopi meningkat menyebabkan harga barang
penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.

3. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang
yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan
produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan
mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan
produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Seorang pengrajin
sepatu sebelum adanya mesin dapat menghasilkan sepatu 250 pasang seminggu,
tetapi ketika menemukan mesin yang dapat memproduksi sepatu 1.000 pasang
dalam seminggu, jumlah penawaran pun bertambah.

4. Biaya Input (Faktor Produksi)


Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memperoleh faktor-
faktor produksi memengaruhi besarnya biaya produksi. Biaya produksi akan naik
jika harga faktor-faktor produksi naik. Biaya produksi yang melebihi hasil
penjualan akan menyebabkan kerugian. Hal ini dapat menimbulkan jumlah barang
yang ditawarkan berkurang. Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang
digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya
untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila
biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan
tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah
yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika
biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan
demikian penawaran juga akan meningkat

5. Adanya tingkat persaingan


Semakin tinggi persaingan suatu barang karena semakin banyaknya
produsen maka jumlah penawaran pun semakin banyak.

6. Pajak
Pajak merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi
tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan
berkurang

7. Ekspektasi (Harapan Masa Depan)


Ketika suatu barang langka di pasaran, produsen mencoba menahan
barang tersebut untuk tidak ditawarkan dulu ke pasar dengan harapan harga naik
terus dan produsen akan mendapatkan laba yang besar dari perbuatannya.

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori penawaran produsen tunggal yaitu apabila faktor yang kita
anggap konstan dalam memperoleh sechedul penawaran dan kurva penawaran
(syarat ceteris paribus ) berubah, maka seluruh kurva penawaran akan
bergeser hal ini disebut sebagai perubahan atau pergeseran penawaran dan
harus dibedakan secara tajam dari perubahan jumlah yang ditawarkan (yang
menunjukan pergerakan sepanjang kurva penawaran yang sama). teori
penawaran pasar yaitu dari suatu komoditi memberikan jumlah alternatif dari
penawaran komoditi dalam periode waktu tentu pada berbagai harga alternatif
oleh semua produsen yang ada dalam pasar.
Faktor yang mempengaruhi penawaran menurut Ibnu Khaldun
adalah banyknya permintaan tingkat keuntungan relatif (tingkat harga), tingkat
usaha manusia (produktifitas) misanya besarya tenaga buruh termasik ilmu
pengetahuan yang dimiliki dan keterampilan yang dimiliki, keamanan dan
ketenangan serta kemampuan teknik dan perkembangan secara keseluruhan.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi permintaan adalah pendapatan jumlah
penduduk, kebiasaan dan adat istiadat masyarakat, serta pembangunan dan
kemakmuran masyarakat secara umum.
Penawaran Input yang disebut disini adalah manusia dan non-
manusia, sedangkan penentuan harga input pada umumnya sangat
dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Dan menurut islam input pada kegiatan ini
adalah manusia dan benda yang diperjual belikan. Penawaran input ini
dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran output.
DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman karim. 2011. ekonomi mikro islaM. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Dominick Salvatore. 1990. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta : Erlangga.
Faried Wijaya. 1991. Seri Pengantar Ekonomi Mikro. Yogyakarta : BPFE.
Mustafa Edwin Nasotin. 2006. Ekonomi Islam, Jakarta : Kencana.
Sudarsono, Heri. 2007. Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar. Yogyakarta :
Ekonisia.

23

Anda mungkin juga menyukai