Anda di halaman 1dari 153

TEORI PERMINTAAN DAN

PENAWARAN
Abdul Bashir, SE, M.Si

Demand scedule, Demand Curve and Demand


function

Skedul Permintaan (Demand Skedul) merupakan


tabulasi angka-angka yang menunjukkkan jumlah
barang/jasa yang diminta pada berbagai tingkat
harga.
Kurva permintaan (Demand Curve) adalah kurve
yang menggambarkan hubungan antara harga
dengan jumlah barang yang diminta.
Fungsi
Permintaan
(Demand
Function)
menunjukkan hubungan secara matematis antara
harga dan jumlah yang diminta.

Gerakan Gerakan Kurve Permintaan

Pergerakan Sepanjang Kurve Permintaan (Shift


Along The Demand Curve) menunjukkan bahwa
bertambah atau berkurangnya permintaan terhadap
suatu barang disebabkan oleh perubahan harga barang
itu sendiri.
Pergeseran Kurve permintaan (Shift The Demand
Curve) menunjukkan adanya perubahan permintaan
terhadap suatu barang yang disebabkan oleh perubahan
factor-faktor di luar hargabarang itu sendiri

Pengecualian Terhadap Hukum Permintaan


Kasus giffen, untuk barang

inferior
Kasus Spekulasi
Kasus Palsu

Mekanisme Pasar (Teori


Permintaan)
Permintaan Pasar dan Kurva Permintaan

Gambar 1.2
Kurva permintaan daging
(ceteris paribus)

(market demand curve), menunjukkan


hubungan antara jumlah barang yang P
diminta dari berbagai tingkat harganya.
Hukum Permintaan (law of demand),
menyatakan bahwa jika harga naik maka 12
jumlah permintaan turun, ceteris paribus.
Atau sebaliknya.
Ceteris paribus, adalah asumsi bahwa 10
faktor-faktor lain/selain harga dianggap
konstan.
D
Permintaan pasar adalah akumulasi dari
seluruh permintaan-permintaan individual 0
1.500
2.200
Q
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
permintaan suatu barang (x); Harga
barang (x), Harga barang lain (y), Selera Keterangan:
(T), Pendapatan (I), Ekpektasi (E) dan P = Harga daging
faktor non ekonomi
Q = Jumlah permintaan daging

Mekanisme Pasar (lanjutan)


Gambar 1.3a
Kurva perubahan jumlah barang yang
diminta (ceteris paribus)

Gambar 1.3b
Kurva Perubahan Permintaan

P
P

P2
P0

P0

P1

P*
P1

D1

Q
Faktor perubahan harga barang
Q0

Q1

D2

D0

Q
Faktor perubahan selain harga
Q1Q* Q0

Q2

Mekanisme Pasar (contoh kasus)


Kasus 1.1 Permintaan suatu barang
ditunjukkan oleh persamaan
Q
= 60 10P, dimana Q adalah jumlah
barang yang diminta dan P adalah harga.
Buatlah (a) skedul permintaan, (b)
gambarkan kurva permintaan barang
tersebut.

(b) Berdasar skedul permintaan


maka gambar kurva, sbb:
P
D ; Q = 60 10P
4

Jawab:
(a) Skedul permintaan dapat
ditunjukkan dengan beberapa alternatif
tingkat harga

Harga (P)

Jumlah (Q)

40

30

20

3
2

20 30

40

PENAWARAN

Dalam menawarkan barang dan jasa di pasar, penjual


biasanya akan memperhatikan beberapa factor,
diantaranya :

harga barang itu sendiri


harga barang-barang lain
biaya untuk memperoleh factor-faktor produksi
tehnologi yang digunakan
intervensi pemerintah, termasuk pajak
tujuan-tujuan dari perusahaan tersebut
keadaan alam

Hukum Penawaran mengatakan bahwa apabila harga


suatu barang meningkat maka jumlah barang yang
ditawarkan akan bertambah sebaliknya apabila harga
suatu barang turun maka jumlah barang yang
ditawarkan akan turun.

Supply scedule, Supply Curve and Supply function


Skedul Penawaran (Supply Skedul) merupakan tabulasi

angka-angka yang menunjukkkan jumlah barang/jasa yang


ditawarkan pada berbagai tingkat harga.
Kurva Penawaran (Supply Curve) adalah kurve yang
menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah
barang yang ditawarkan.
Fungsi Penawaran (Supply Function) menunjukkan
hubungan secara matematis antara harga dan jumlah yang
ditawarkan.

Gerakan Gerakan Kurve Penawaran


Pergerakan Sepanjang Kurve Pernawaran (Shift Along

The Supply Curve) menunjukkan bahwa bertambah atau


berkurangnya penawaran terhadap suatu barang
disebabkan oleh perubahan harga barang itu sendiri.
Pergeseran Kurve Pernawaran (Shift The Supply
Curve) menunjukkan adanya perubahan
penawaranterhadap suatu barang yang disebabkan oleh
perubahan factor-faktor di luar hargabarang itu sendiri

Mekanisme Pasar (Teori


Penawaran)
Penawaran Pasar dan Kurva

Penawaran Pasar, adalah keinginan


dan kemampuan penjual
menawarkan/ memproduksi
sejumlah barang pada berbagai
tingkat harga.
Hukum Penawaran, hubungan
antara jumlah barang yang
ditawarkan terhadap perubahan
harga adalah searah, ceteris paribus.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penawaran; Biaya produksi, tingkat
persaingan, teknologi, ekspektasi
pasar dan faktor non ekonomi yang
lain.

Gambar 1.4
Kurva
Penawaran Daging (ceteris
P
paribus)
S
20

10

4.500

6.000

Keterangan:
P = Harga daging
Q = Jumlah Penawaran

Mekanisme Pasar (contoh kasus)


Kasus 1.2 Penawaran suatu barang
ditunjukkan dengan persamaan
Q
= 5P + 15, dimana Q adalah jumlah
barang yang ditawarkan dan P adalah
harga. Buatlah (a) skedul penawaran
dan (b) gambarkan dalam kurva.

(b) Berdasarkan skedul penawaran,


kurva penawaran, sbb:
P
4

Jawab:
(a) Skedul penawaran dapat ditunjukkan,
sbb:

Harga (P)

Jumlah (Q)

25

30

35

3
2

25

30

35

Mekanisme Pasar (lanjutan)


Gambar 1.5a
Perubahan jumlah barang yang
ditawarkan (ceteris paribus)

Gambar 1.5b
Perubahan Penawaran
P

S1
S0

P0
P*
P1

P1

S2

P2

P0

Q1

Q2

Faktor perubahan harga

Q1

Q0 Q* Q2

Faktor perubahan selain harga

Ekuilibrium Pasar
Perubahan Dalam Ekuilibrium
Keadaan keseimbangan dapat berubah jika factorfaktor diluar harga barang itu sendiri (cateris
paribus) berubah. Ada beberapa factor diluar
harga barang itu sendiri yang dapat
mempengaruhi permintaan dan penawaran
sehingga dapat menggeser ekuilibrium. Faktor
tersebut yaitu :
Jika permintaan bertambah (kurva permintaan
bergeser ke kanan)
Jika permintaan berkurang (kurva permintaan
bergeser ke kiri)
Jika penawaran bertambah (kurva penawaran
bergeser ke kanan)
Jika penawaran berkurang (kurva permintaan
bergeser ke kiri)

Mekanisme Pasar (lanjutan)


Penentuan Harga Pasar, interaksi antara permintaan pasar dan

penawaran pasar akan menghasilkan harga (P) dan jumlah (Q)


keseimbangan (ekuilibrium) pasar barang tersebut.
Secara grafik, keseimbangan pasar ditunjukkan pada titik perpotongan
kurva penawaran dengan kurva permintaan.
Gambar 1.6 Kurva keseimbangan pasar
P

P*

Gambar 1.7 Terjadi Kelebihan


Penawaran dan kelebihan Permintaan
P
S
K
L
P1

P*
P2

D
0

Q*

D
Q

Q*

Mekanisme Pasar (contoh kasus)


Kasus 1.3 Permintaan suatu barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 60
10P; dan penawaran barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 5P + 15.
dimana Q adalah jumlah barang dan P adalah harga. Buatlah (a) skedul
keseimbangan (ekuilibrium) dan (b) gambarkan kurva keseimbangan
permintaan dan penawaran barang tersebut
Jawab:
(a) Skedul;

Harga (P)

Jml Diminta

40

30

20

Jml Ditawarkan

25

30

35

(b) Keseimbangan secara matematis;


Qs = Qd
5P + 15 = 60 10P
15P = 45
Maka P = 3 dan Q = 30

30

Harga Dasar (floor price)


Harga Tertinggi (ceiling price)
Suatu kebijakan pemerintah dalam

perekonomian untuk mempengaruhi


bekerjanya mekanisme pasar, yang
bertujuan mengendalikan
keseimbangan (ekuilibrium) pasar.
Harga dasar adalah harga eceran
terendah yang ditetapkan oleh
pemerintah terhadap suatu barang,
disebabkan oleh melimpahnya
penawaran barang tersebut di pasar.
Harga tertinggi adalah harga
maksimum yang ditetapkan berkenaan
dengan menurunnya penawaran
barang di pasar, pemerintah
melakukan operasi pasar.

Gambar 1.8 Kebijakan harga dasar


dan harga tertinggi terhadap
barang X.
P
Sx
P1

P2
Dx
0

P1 = harga tertinggi (ceiling price)


P2 = harga terendah (floor price)

Kebijakan harga tertinggi (ceiling


price), efektif dalam melindungi
konsumen dari gejolak kenaikan harga
tak terhingga.

Kebijakan harga terendah (floor price),


efektif melindungi produsen dari
penurunan harga barang sampai tak
terhingga.

Kebijakan harga melalui Operasi


Pasar pada waktu tertentu,
pemerintah menambah jumlah barang
yang ditawarkan ke pasar.

Mekanisme kebijakan ini dengan peran


pemerintah untuk membeli surplus
produksi.

Gambar 1.9 Kebijakan harga tertinggi


Sx1
P
Sx2
Sx

Gambar 1.10 Kebijakan harga terendah


P

Sx

Sx1

P1
P2

Dx1

Dx
0

Dx
Q

ELASTISITAS PERMINTAAN
DAN PENAWARAN
Konsep dan penerapan
Elastisitas dalam analisis bisnis; elastisitas
permintaan, elastisitas penawaran.

Elastisitas Permintaan
Mengidentifikasi sifat dari suatu produk terhadap faktor-faktor

yang mempengaruhinya, antara lain;


Harga Produk, (-)

Harga Produk lain yang berhubungan,

Substitusi produk, (-)


Komplementer produk, (+)

Penghasilan masyarakat,

Barang normal, (+)


Barang inferior, (-)

Selera dan Preferensi konsumen, (+)


Ekspektansi
Jumlah konsumen potensial dari suatu produk

Fungsi Permintaan,

Qdx = f(Px, Py(s), Py(k), I, T, E, N)

Koefisien Elastisitas
Elastisitas Titik (point

elasticity) titik A

B; B

P
P1
P2
0

Elastisitas Busur (Arc


elasticity) busur CD
P
P1

A
B

Q1 Q2

Secara matematis

P2

Q / Q
Q P
ed
atau

P / P
P Q

ed = Elastisitas permintaan
Q =Perubahan quantitas
P = Perubahan harga

C
D

Q1 Q2

Secara matematis
ed

Q /(q1 q 2) / 2
Q ( P1 P 2) / 2
atau

P /( p1 p 2) / 2
P (Q1 Q 2) / 2

ed = Elastisitas permintaan
Q =Perubahan quantitas
P = Perubahan harga

Elastisitas Harga Permintaan


Kecenderungan perubahan permintaan barang X yang

disebabkan perubahan harga barang X itu sendiri.


Persamaan;
Qdx / Qx
Qdx Px
edx
atau

Px / Px
Px Qx

40 20 4
edxA B

2 4 20

Fungsi permintaan;
Qdx = 60 -10Px
Titik
Harga
Quantitas
A
4
20
B
2
40

2
20 40 2
edxB A

4 2 40

1
10
5

1
10
20
0,5

Hubungan Elastisitas Harga dengan Total


Revenue (TR)
P
E>1 (elastis)

TR = P x Q

Misalnya digunakan

persamaan permintaan
linear; P = a bQ maka,
TR = (a-bQ) x Q = aQ bQ2
Harga
P
P

E>1
TR
TR

E=1
TR tetap
TR tetap

E=1 (uniter)
E<1
(inelastis)

E<1
TR
TR

Elastisitas Pendapatan
Kecenderungan perubahan permintaan yang disebabkan oleh

perubahan pendapatan masyarakat.


Qdx / Qx
Qdx I
Persamaan;
eI
atau

I / I
I Qx
Misalnya, jika penghasilan konsumen meningkat 10% permintaan

barang X meningkat sebesar 15%. Koefisien elastisitas pendapatan


terhadap permintaan barang X adalah
%Qd 15%
eI

1,5
%I 10%

Barang Normal, EI positif


Barang Superior, EI positif
Barang Inferior, EI negatif

Elastisitas Silang
Kecenderungan perubahan permintaan suatu barang

disebabkan terjadi perubahan harga barang lain.


Qdx / Qx
Qdx Py
Persamaan;
es
atau

Py / Py
Py Qx
Elastisitas silang dapat menunjukkan hubungan 2 macam

barang (komoditi) yang sifatnya;


Substitusi, dengan koefisien (+)
Komplementer, dengan koefisien (-)
Barang yang tidak saling berhubungan (netral)

Q
Elastis Sempurna Ed =~

Inelastis Sempurna Ed =0
P

Unitary elastis Ed =1
P

elastis Ed > 1

Inelastis Ed < 1

Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan

Nilai koefisien elastisitas berkisar antara nol dan tak terhingga.


Berdasarkan nilai koefisien tersebut, elastisitas permintaan
dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu :
1. Inelastis sempurna :
Suatu barang dikatakan inelastis
sempurna apabila jumlah barang yang diminta
tidak
dipengaruhi oleh perubahan
harga.
Berarti nilai
koefisien elastisitasnya adalah nol. Kurve permintaan
barang inelastis sempurna adalah sebagai berikut
2. Elastis sempurna : Suatu barang dikatakan elastis
sempurna apabila seluruh barang tersebut yang ada di
pasar bisa habis terbeli pada tingkat harga tertentu. Berarti
nilai koefisien elastisitasnya adalah tak terhingga. Kurve
permintaan barang elastis sempurna, digambarkan dalam

3.

4.

5.

Elastisitas Tunggal (Unitary Elasticity) :


Suatu
barangmempunyai elastisitas tunggal, jika perubahan harga 1%
menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta juga
sebesar 1%. Berarti, koefisien elastisitasnya = 1
Elastis : Suatu barang bersifat elastis apabila persentase
perubahan jumlah barang yang diminta melebihi persentase
perubahan harganya.
Dengan
demikian koefisien
elastisitasnya lebih besar dari satu ( >1)
Tidak elastis ( Inelastis) : Suatu barang bersifat inelastis apabila
persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil
dari persentase perubahan harganya. Koefisien
permintaan barang tersebut berkisar antara nol dan satu (< 1)

Elastisitas Penawaran

Kecenderungan perubahan jumlah yang ditawarkan produsen


yang disebabkan oleh perubahan harga barang.
Secara prinsip; pengukuran ratio perubahan yang terjadi dalam
elastisitas penawaran akan sama dengan metode pengukuran
dalam elastisitas permintaan.
Metode pengukuran; Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran;
Tingkat Subtitubilitas dengan produk lain.
Perubahan harga input.
Pertumbuhan modal perusahaan.
Kebijakan pemerintah pada perekonomian.
Persaingan.
Pertumbuhan pangsa pasar potensial.

Koefisien Elastisitas Penawaran ( ES )


% perubahan jumlah barang yang ditawarkan

ES = -------------------------------------------------------% perubahan harga barang

Secara spesifik dapat dirubah menjadi persamaan berikut:


QS / (QS.1 + QS.2)
ES = -------------------------P / ( P1 + P2 )

Elastisitas dan Kurva Permintaan pada Dunia


Nyata
Hubungan antara harga barang dengan jumlah barang

yang diminta dapat berbentuk linear atau cembung ke


arah origin (titik pusat)
Dua macam bentuk Kurva Permintaan.
P

P
(a) Slope Konstan

(b) Elastisitas Konstan


Q = aPb

Q = a bP

D
0

PROFIT MAXIMIZATION
Asumsi ekulibrium perusahaan :
Pengusaha bertindak rasional
Money cost of production serendah-

rendahnya
Menghasilkan 1 macam brg, harga faktor
produksi tertentu, semua unit produksi
sama efisiennya, penawarannya elastis
tak terhingga.

Berdasarkan asumsi tsb. Maka

ekuilibrium perusahaan dapat


ditentukan dari 2 hal :
Revenue
Cost

KURVA TC DAN TR
TR,TC

TC
A

TR

W
Z
Y

B
M

REVENUE
TR = Total Revenue
MR =Marginal Revenue
AR = Average Revenue

A
B
C
D
E
F
G

P
10
9
8
7
6
5
4

Qd
1
2
3
4
5
6
7

TR
10
18
24
28
30
30
28

MR
10
8
6
4
2
0
-2

AR
10
9
8
7
6
5
4

TR dalam Kurva Permintaan

TR = P.Q

MR
TR2 TR1 = TR
Q2-Q1
Q
Q = f(P)
TR = P.Q
MR = dTR = d(PQ)
dQ dQ

Hubungan TR & MR
MR =TR
Q
1
2
3
4
5
6
7

TR
10
18
24
28
30
30
28

MR
10
8
6
4
2
0
-2

MR
10
18
24
28
30
30
28

Hubungan Kurva TR dan MR

AR
TR/Q

HARGA, TR, ELASTISITAS


PERMINTAAN
HARGA
NAIK
HARGA
TURUN

ELASTIS
TR
TURUN
TR NAIK

UNITARY INELASTIS
TR TETAP TR NAIK

TR TETAP TR TURUN

Contoh :

P
QD
TR
Rp. 70,- 500 kg Rp. 35.000,Rp. 60,- 700 kg Rp. 42.000,-

Ed = Q/P X P/Q
= 200/-10 X 70/500
= 2,8 elastis

P
Rp. 10,Rp. 8,-

Q
500
550

TR
Rp. 5.000,Rp. 4.400,-

Ed = Q/P X P/Q
= 50/-2 X 10/500
= -0,5 inelastis

COST OF PRODUCTION
(COST)
Fixed Cost = FC
Variabel Cost = VC

Total Cost = TC
Average Cost = AC

Marginal Cost = MC

Pengertian
Biaya yang harus dikeluarkan oleh

pengusaha untuk dapat menghasilkan


output
Nilai semua faktor produksi yang
dipergunakan untuk menghasilkan
(memproduksi) output
Biaya setiap output tergantung kepada 2 hal
: harga input, efisiensi perusahaan

lanjutan
Cost merupakan prakondisi untuk mengetahui laba
Laba diperlukan untuk mengetahui tingkah laku

(behaviour) perusahaan
Pengetahuan akan biaya-biaya produksi itu perlu :
Untuk melukiskan tingkah laku aktual perusahaan
Untuk meramalkan bgm tingkah laku perusahaan
dalam menghadapi perb2 kondisi yang dihadapi.
Untuk membantu persh ybs. Dlm menentukan
kebijk. Yg terbaik yg dpt dilakukannya dlm
mencapai tujuannya (yakni : mencapai laba
maksimum
Untuk dpt memberikan penilaian betapakah
caranya persh. Mengelola sumber2 (resources)

Dua jenis biaya produksi


1. Biaya eksplisit adalah

Biaya implisit adalah

pengeluaran perusahaan
yang berupa pembayaran
dengan uang untuk
mendapatkan faktor
produksi dan bahan
mentah yang
dibutuhkan perusahaan.

perkiraan pengeluaran
(biaya) atas faktor
produksi yang dimiliki
oleh perusahaan itu
sendiri.

Jangka waktu analisis


1. Jangka pendek,

2. Jangka panjang,

yaitu jangka
waktu dimana
sebagian faktor
produksi tidak
dapat ditambah
jumlahnya

yaitu jangka
waktu dimana
semua faktor
produksi bersifat
variabel

Klasifikasi Biaya
Biaya-Biaya Total : TFC, TVC, TC
Biaya-Biaya rerata : AFC, AVC,AC
Biaya marginal (marginal cost) =

MC

TFC
Rent
Insurance
Maintenance cost
Depriciation
Interest
Gaji (karyawan maupun pimpinan

TVC
Merupakan biaya variable resources
Besarnya berubah seiring dengan
berubahnya output yang dihasilkan

TC = TFC +TVC
Merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya

variabel
Berubah-ubah seiring dengan jumlah output yang
dihasilkan

Q, TFC, TVC & TC


Q

TFC

TVC

TC

60

60

60

20

80

60

32

92

60

39

99

60

44

104

60

48

108

60

54

114

60

63

123

60

80

140

60

108

168

10

60

150

210

Kurva TFC, TVC, TC

Biaya Rerata

Q, AFC, AVC, AC & mc


Q

AFC

AVC

AC

MC

60

60

20

80

20

30

16

46

12

20

13

33

15

11

26

12

9.6

21.6

10

19

8.56

17,56

7.5

10

17.5

17

6.67

12

18,67

28

10

15

21

42

Kurva AFC, AVC, AC &MC

Karakteristik Penting Kurva Jangka


Panjang
Dalam menggambarkan kurva biaya rata rata
terdapat sifat penting yaitu bahwa kurva AVC dan
AC akan dipotong oleh MC pada titik terendah di
masing masing kurva
Dengan kata lain ketika kurva AVC dan AC turun
maka kurva MC ada dibawah kedua kurva
tersebut, dan jika AVC dan AC naik maka MC pasti

terletak di atas kedua jurva tersebut.

Syarat Pemaksimuman Keuntungan


Jangka Pendek
Dengan memproduksikan barang pada tingkat dimana

perbedaan diantara hasil penjualan total dengan


ongkos total adalah yang paling maksimum.Atau
Dengan memproduksi barang pada tingkat dimana
hasil penjualan marginal sama dengan biaya marginal.

Biaya Produksi Jangka Panjang


( semua faktor produksi persifat variabel)

Biaya rata rata jangka panjang ( long rage average cost /


LRAC)
biaya rata rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat
produksi apabila perusahaan dapat selalu merubah kapasitas
produksinya.

yaitu

Cara Membentuk Kurva LRAC


Kurva LRAC dibentuk dengan menghubungkan berbagai titik
pada kurva biaya rata rata jangka pendek terendah pada berbagai
macam tingkat produksi. Titik bersinggungan tersebut merupakan
biaya produksi yang paling optimum / minimum untuk berbagai
tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha dalam jangka panjang.

Tabel dan Kurva Biaya Jangka


Panjang
Q

SAC1
AC($)
Q
1
20
2
17
3
15.5
4
15
5
16
6
18

SAC2
AC ($) Q
3
16
4
13
5
12.2
6
12
7
13
8
15

SAC3
AC ($) Q
5
13
6
11.5
7
10.5
8
10
9
10.5
10
11
11
12

SAC4
AC ($)
9
12
10
11.5
11
11.7
12
12
13
13.5

$
20
18

SAC1
SAC2

16

SAC4
SAC3

14
LAC
12
10
0
1

4 5

10

11

12

13

14

Persamaan Bentuk Kurva Rata


Rata Jangka Pendek dan Jangka
Panjang
Keduanya membentuk huruf U tetapi alasannya berbeda

1.

SAC
dikarenakan pengaruh hukum hasil lebih
yang semakin berkurang.

2.

LRAC
Pengaruh skala ekonomis dan skala non
ekonomis

Skala Ekonomis
Spesialisasi faktor produksi
Pengurangan harga bahan mentah dan
kebutuhan produksi lain
3. Memungkinkan barang samping ( By- Products)
di produksikan
4. Perusahaan yang besar mendorong
pengembangan kegiatan usaha diluar
perusahaan, misalnya pemerintah terpancing
membangun infrastruktur
1.
2.

Skala Tidak Ekonomis

1.
2.

Skala tidak ekonomis berarti pertambahan


produksi menyebabkan biaya rata rata menjadi
semakin tinggi karena terjadi penurunan
efisiensi, penyebabnya :
Organisasi perusahaan yang sangat besar
sehingga menimbulkan kerumitan / kompleks
Pengambilan keputusan lamban , kaku dan
lama

Bentuk Bentuk Kurva Biaya Rata


Rata Jangka Panjang
O
N
G
K
O
S

AC

R
A
T
A
R
A
T
A
J

U M L A H

B A R A N G

Kenaikan produksi yang sedikit saja telah


menimbulkan skala ekonomi yang sangat
menguntungkan tetapi pada tingkat produksi yag
rendah skala tidak ekonomis cepat terwujud.
Biasanya terjadi pada industri dengan banyak
perusahaan tetapi skala usahanya kecil kecil.

O
N
G
K
O
S

AC

R
A
T
A
R
A
T
A
J U M L A H B A R A N G

Pada awalnya skala ekonomis sangat


menguntungkan tetapi tidak berlangsung lama
akan tetapi diikuti oleh LRAC yang datar (skala
tidak ekonomis belum berlaku ). Setelah
tingkat produksinya sangat tinggi barulah skala
tidak ekonomis berlaku . Biasanya dalam
industri itu terdiri beberapa perusahaan besar
dan perusahaan kecil

Industri biasanya terdiri


Dari sedikit perusahaan
Yang sangan besar
O
G
K

AC

O
S

R
A
T
A
R
A
T
A
J U M L A H

B A R A N G

Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan

Asumsi dalam Model Utilitas


Kardinal
Kepuasan konsumen pada suatu barang dapat diukur dengan
satuan uang.
Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan total.
MUx MUy
MUz

....
Px
Py
Pz
Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran.
Berlaku hukum diminishing return.
Total Utility (TU),
TU f (Q)
Marginal Utility (MU),

TU
MU
Q

Q = Output
TU = Perubahan total ulitity
Q = Perubahan output

Fungsi Kepuasan Total


Tabel 3.1Hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsi (Q), TU dan MU

TU

MU

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

0
15
28
39
48
55
60
62
..
63
60

Fungsi TU = 16Q Q2
Fungsi MU = 16 2Q

15
13
11
9
7
5
2
..
1
-3

Hubungan TU dan MU ditunjukkan


dengan TU akan meningkat
bilamana MU>0 (positif) dan TU
maksimum pada saat MU = 0
selanjutnya TU akan menurun jika
MU<0 (negatif)

Gambar 3.1 Kurva TU dan MU


TUx

TU max

TU = 16Q Q2

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
MUx
16

Qx

MU = 16 2Q

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Qx

Kondisi Keseimbangan Konsumen dan Kurva


Permintaan Konsumen
Secara teoritis, konsumen akan memperoleh kepuasan

total (TU) maksimum pada saat harga (P) sama


dengan tambahan kepuasan (MU).
TUx max
Px = MUx
MUx = Px ; jika Px =4
16 2Qx = 4
2Qx = 16 4
Qx = 6

TUx = 16Qx Qx2


= 16(6) - 62
= 96 36
= 60

Gambar 3.2 Kurva MU dan Kurva Permintaan


terhadap barang X
MUx
16
8

MUx = 16 2Qx

4
0

Qx

MUx
A

D
0

Qx

Gambar 3.3 Kurva Permintaan Individu dan


Kurva Permintaan Pasar
Permintaan pasar adalah akumulasi (penjumlahan)

dari permintaan-permintaan individual dari suatu


barang X.
Px

Px

(a) Konsumen A

Px

(b) Konsumen B

(c) Pasar

15

10

DB

DA
10

30

DPasar

Qx

10

Qx

10

40

Qx

Surplus Konsumen
Adalah selisih diantara harga tertinggi dari kemampuan
konsumen untuk meminta sejumlah barang dengan
harga pasar yang lebih rendah dengan jumlah barang
yang diminta lebih banyak.
Px
A
Surplus Konsumen
E

Pm

Qx

Qx

Realitas Model Utilitas Kardinal

Asumsi tentang utilitas suatu barang sangat sulit


diterapkan.
Rasionalitas konsumen terpengaruh oleh sikap
emosional konsumen, seperti; pengaruh iklan,
lingkungan, gengsi .
Konsumen memutuskan membeli produk jika harga
dan manfaat produk sama atau sebanding.
Atribut suatu barang sebagian dapat diukur dengan
kualitas dan harga produk.

Bab IV Model Kurva Indiferens

Asumsi-asumsi model kurva indiferens


Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen

tidak dapat diukur dalam satuan apapun)


Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, )
Keseimbangan kepuasan konsumen
MRSxy

Y
MUx

X
MUy

Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis

anggaran (budget line)

Bentuk Kurva Indiferens


Qy

Y1

Y2

X1

X2

IC

Qx

Kurva Indiferens biasa juga disebut Kurva kepuasan sama

Karakteristik Kurva Indiferens


1.
2.

3.
4.

Menunjukkan kepuasan sama diantara semua


produk yang dikonsumsi.
Preferensi kepuasan konsumen bertingkat secara
konsisten.
Kepuasan konsumen ditandai dengan semakin
banyaknya barang yang dikonsumsi.
Kepuasan konsumen dicapai dari setiap kombinasi
barang yang menghasilkan kepuasan total.

Ciri-ciri Kurva Indiferens


Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk kombinasi

antara barang X dan Y.


Mempunyai slope yang negatif, cembung ke arah
origin.
Tidak saling berpotongan.
Kumpulan kurva indiferens menjadi kurva indiferens
map.

Karakteristik dan ciri-ciri Kurva Indiferens


Y

Y1
Y2

Y3

K
D

IC2

IC1
0

X1 X2 X3 X4

M
X

IC1
IC2
X

Marginal Rate of Substitution (MRS)


Menunjukkan jumlah barang Y yang rela dikurangi

disebabkan konsumen menambah jumlah barang X.


Titik

C
D
E

3
4
5

4
3
2

MRSxy

9
-3

-2
-1

-1

4
3
2
0

Y
X

D
E
1

Garis Anggaran (Budget Line)


Merupakan batasan (constrain)

kemampuan konsumen, secara Y


umum satuan uang (M)
M/PY
Px(Qx) + Py(Qy) M
jika konsumen ingin
menggunakan semua anggaran
yang tersedia
Px(Qx) + Py(Qy) = M
0

M/PX

Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran


Y

A1

A2

Pergeseran garis anggaran (A1


ke A2), naiknya jumlah Y dan
Jumlah X, disebabkan oleh
Naiknya Anggaran Konsumen

A1

A2

Pergeseran garis anggaran (A1


ke A2), naiknya jumlah X, Y
tetap, disebabkan oleh
Turunnya harga barang X

Menentukan
Jumlah Kepuasan Konsumen
Y
B
Y*

C
A

X*

IC3
IC2
IC1
X

IC1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan Konsumen belum

optimal,
IC2 dengan titik C konsumen mencapai titik optimum
IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan barang X dan Y.

Keseimbangan konsumen
Pada titik singgung antara kurva indiferens konsumen

dengan garis anggaran.


Secara matematis; slope kurva kurva indiferens sama
dengan slope kurva garis anggaran, (-Px/Py)
Px
MRSxy
Py

MUx
Px

MUy
Py

Px
MUx Y
MRSxy

Py
MUy X

Pengaruh Perubahan Pendapatan Konsumen terhadap


Keseimbangan Konsumen
Y
ICC

Income Consumption Curve

(ICC), kombinasi produk yang


dikonsumsi untuk memberikan
kepuasan (utilitas) maksimum
kepada konsumen pada
berbagai tingkat pendapatan.
Kurva Engel, menunjukkan
hubungan antara pendapatan
konsumen dengan jumlah
barang yang dikonsumsi

IC3
IC1
0
Y

A1 A2

I3

A3

Kurva Engel

I
2I
1

IC2

X1 X2 X3

Pengaruh Perubahan Harga terhadap


Keseimbangan Konsumen
Price Consumption Curve (PCC),

kombinasi barang atau jasa yang


dikonsumsi oleh konsumen
yang memberikan kepuasan
(utilitas) maksimum kepada
konsumen pada berbagai
tingkat harga.
Kurva permintaan konsumen
individual diturunkan dari titiktitik pada kurva PPC,
menggambarkan jumlah barang
yang diminta pada berbagai
tingkat harga.

Y
PCC

IC3
IC2

IC1
0

Px

A1 A2

A3

Px1
Px2
Px3
D
0

Qx1Qx2 Qx3

Qx

Efek Pendapatan dan Efek Substitusi


Y

Efek Substitusi, bilamana

terjadi kenaikan harga


barang X akan
menyebabkan naiknya
permintaan barang Y.
Efek Pendapatan, Naiknya
harga barang X berakibat
penurunan relatif
pendapatan konsumen.

A
C

B
IC2
IC1

X1 X3 X2 A1 A2 A2

Keterangan:
X1X2 total efek
X1X3 efek substitusi
X3X2 efek pendapatan

Efek Pendapatan dan Efek Substitusi


Barang Inferior, Kenaikan pendapatan konsumen akan

menurunkan jumlah barang X yang diminta.


Y
Keterangan:

X1X2 total efek


X1X3 efek substitusi
X3X2 efek pendapatan

B
IC2
C
IC1

X1

X2 X3

A1 A2 A3

Efek Pendapatan dan Efek Substitusi


Barang Giffen, sifatnya menyerupai barang inferior,

sifat khususnya adalah jika harga barang inferior turun


jumlah permintaan juga akan turun.
Y

Keterangan:
B

X1X2 total efek


X1X3 total substitusi
X2X3 efek pendapatan

IC2
A
C
IC1

X2 X1 X3

A1 A2

A3

Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva


Y
Indiferens
Barang Normal dan

Superior, berlakunya
hukum permintaan
(hubungan negatif) dan
efek pendapatan
berhubungan positif.
Barang inferior, berlaku
hukum permintaan tetapi
efek pendapatan negatif.

IC2
IC1

0
Px
Px1

X1 X2 A1

A2

A
B

Px2

Dx
0

X 1 X2

Qx

Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva


Y
Indiferens
B

IC2

Barang Giffen, sifat sama

dengan barang inferior,


tetapi bertentangan
terhadap hukum
permintaan.

A
0
Px

IC1

X2 X1 A1

A2

Dx
Px1
Px2

A
B

X 2 X1

Qx

Bab V Teori Produksi

Skema Proses Produksi


Input
(X1, X2, )

Aktivitas
Produksi

Output
(Barang atau Jasa)

Produksi merupakan konsep arus (flow consept),

bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barangbarang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode
waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa
yang dihasilkan tidak berubah.

Tujuan Perusahaan
Maksimisasi Sumberdaya (Tenaga Kerja)
Maksimisasi Output (Penjualan)
Maksimisasi Growth (Pertumbuhan)

Kategori Kegiatan Produksi:


Produksi sesuai pesanan (custom-order production)
Produksi massal yang kaku (rigid mass production)
Produksi massal yang fleksibel (flexible mass
production
Proses atau aliran produksi (process or flow
production)

Fungsi Produksi
Model matematis yang menunjukkan hubungan

antara jumlah faktor produksi (input) yang digunakan


dengan jumlah barang atau jasa (output) yang
dihasilkan.
Fungsi Produksi Total (Total Product): TP
TP Q = f(L, K); L = tenaga kerja, K = Modal

Produksi rata-rata (Average Product): AP


APL = TP/L atau APK = TP/K
Produksi Marjinal (Marginal Product): MP
MPL = TP/L atau MPK = TP/K

Tabel Skedul Fungsi Produksi (Hipotesis)


Input
L
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

K
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Total Product
(TP)
Output (Q)
0
2
5
9
12
14
15
15
14
12

Average Product
(AP)
APL
APK
0
0
2
2
2,5
5
3
9
3
12
2,8
14
2,5
15
2,14
15
1,75
14
1,33
12

Marginal Product
(MP)
MPL
MPK
2
~
3
~
4
~
3
~
2
~
1
~
0
~
-1
~
-2
~

Hubungan Kurva TP, APL dan MPL


TP
TPL
TP

L1

L2

L3

APL MPL
MP2
MP1 = AP1

APL
0

L1

L2

L3

L
MPL

The Law of Diminishing Return

Hukum yang menyatakan berkurangnya tambahan


output dari penambahan satu unit input variabel,
pada saat output telah mencapai maksimum.
Asumsi yang berlaku:

Hanya ada satu unit input variabel, input yang lain


tetap.
2. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi
tidak berubah.
3. Sifat koefisien produksi adalah berubah-ubah.
1.

Tahap-tahap Proses Produksi


TP
TPL
TP

Tahap II Tahap III

Tahap I

L1

L2

L3

APL MPL
MP2
MP1 = AP1

APL
0

L1

L2

L3

L
MPL

Kemajuan Teknologi dan Perubahan Kurva


Produksi
TP

TP

TP1
TP0

TP
TP
TP

L0

(A)
Efisiensi dicapai dengan TP
meningkat dan Input tetap

TP TP

L1 L0

(B)
Efisiensi dicapai dengan TP tetap
dan input berkurang

Kurva Isoquant
Kurva yang menghubungkan titik kombinasi input

untuk menghasilkan tingkat output yang sama.


K
A
B
C
Isoquant (I)
K0

D
0

L0

Berbagai kemungkinan kombinasi input pada


kurva Isoquant
K

K
M
E
C

K0
K1

A
B

A
C

I3

I2

F
D

I1
0

L0L1

I3
I2

I1

L2
L
0
L
(A)
(B)
Kombinasi input yang dapat dipilih Kombinasi input yang relevan pada
produsen untuk menghasilkan
setiap isoquant yang dapat dipilih
jumlah output tertentu
produsen pada Ridge line

Bentuk-bentuk khusus Kurva Isoquant


K

K2
K1
K0

Q = 300
Q = 200
Q = 100

6
4
2
Q = 200
Q= 100

L0 L1 L2
L
(A)
Kurva Produksi Liontief,
ditunjukkan marjinal substitusi
input sama dengan nol.

10 20 30 40
L
(B)
Kurva Isoquant yang memiliki
tingkat marjinal substitusi antara
input yang satu dengan input yang
lain dalam perbandingan konstan.

Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)


Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input K

agar tingkat output yang dihasilkan tidak berubah.

K
MPL
MRTSLK

L
MPK
Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil

sepanjang pergerakan ke bawah kurva isooquant.


K

K1
K2
K3
I
0

L1 L2

L3

Kendala Anggaran Produsen


(Kurva Isosocost)
Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen

untuk membeli input yang digunakan dalam proses


produksi dihubungkan dengan harga input.
PKK + PLL C atau
K
PKK + PLL = C
C/PK

Isocost

C/PL

Kurva Isocost dengan Perubahan Harga Input


dan Perubahan Pendapatan
K

C/PK1 D

C2/PK D

C/PK2 A

C1/PK

C3/PK E

E
0

C/PL1

C/PL2

(A)
Kurva Isocost dengan Perubahan
Harga Input

C3/PL C1/PL C2/PL

(B)
Kurva Isocost dengan Perubahan
Pendapatan (Anggaran)

Kombinasi Input Variabel Biaya Terendah


(Least Cost Combination)
Terjadi pada titik singgung

antara kurva isoquant


dengan kurva isocost.
Secara matematis:

PL
MPL
MRTSLK

PK
MPK

C/PK

PL
MPL K
MRTSLK

PK
MPK L

B
E

K*

Kondisi penggunaan input

variabel yang dapat


meminimumkan biaya:

I1
I2
I3

L*

C/PL

Berbagai kombinasi input dengan biaya


terendah
K
Garis Perluasan Produksi
C2/PK
Titik-Titik kombinasi input dengan
Biaya terendah (least cost combination)
Dihubungkan diperoleh garis perluasan
Produksi ( production expantion path)

C1/PK

I2

C0/PK

I1
I0
0

C0/PL C1/PL C2/PL

Fungsi Produksi Cobb-Douglas

Analisis yang menghubungkan input dan output,


Q = AKaLb
1. Nilai konstanta A, a dan b membedakan proses
produksi satu dengan yang lain, menunjukkan
teknologi yang digunakan.
2. Nilai a menunjukkan elastisitas input K.
3. Nilai b menunjukkan elastisitas input L.
4. Skala produksi;

5.

Increasing return to scale, a + b > 1


Constant return to scale, a + b = 1
Decreasing return to scale, a + b < 1

Perbandingan penggunaan input, jika a > b (capital


intensive) atau a < b (Labor intensive)

BENTUK-BENTUK STRUKTUR
PASAR KONSUMEN

Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna


Monopoli
Oligopoli
Monopolistik

Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah

produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi


produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah
konsumen yang banyak.
Contoh produknya adalah seperti beras, gandum,
batubara, kentang, dan lain-lain.

Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna


Terdapat banyak perusahaan dan setiap perusahaan

menghasilkan barang yang homogen.


Perusahaan memiliki kebebasan masuk (free entry)
atau keluar (free exit) dari pasar.
Setiap produsen dan konsumen memiliki informasi
yang sempurna mengenai pasar.
Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan
penawaran (demand and supply)

Lanjutan
Posisi tawar konsumen kuat
Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
Sensitif terhadap perubahan harga
Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

Kurva Permintaan Pasar dan Kurva Permintaan


Individual
Px

(a) Pasar

Px

(b) Perusahaan

Sx
Pm

Pe
D=MR=AR
Dx

Qm

Qx 0

Qx

Kurva Biaya Produksi Perusahaan


Perilaku biaya produksi pada pasar persaingan sempurna
Biaya Produksi perusahaan bersifat menaik (increasing) dan

menurun (decreasing)
Biaya

MC
AC

AVC

Pendapatan perusahaan dan Laba


Produk yang terjual merupakan pendapatan bagi perusahaan.
Laba perusahaan adalah selisih pendapatan terhadap biaya produksi (

= TR TC), TR > TC Laba, TR < TC Rugi dan TR = TC break-even.


Konsep Laba yang lain adalah Normal Profit dan Economic Profit.
Normal Profit adalah keuntungan yang diharapkan (expected rate of
return) dari investasi.
Economic Profit adalah besarnya keuntungan yang melebihi Normal
Profit.
Tingkat pengembalian normal (normal rate of return), total biaya
produksi sudah terkandung keuntungan sebesar keuntungan normal.
Kondisi Laba atau Rugi bagi perusahaan, (a) menentukan jumlah
output yang dihasilkan, (b) perbandingan harga (P) dengan biaya ratarata (AC).
Keuntungan Maksimum atau Kerugian Minimum (P = MC).
jika
P > AC laba maksimum, sedangkan P = AC break-even dan P < AC
laba minimum.

Kondisi Perusahaan memperoleh laba


maksimum
P

MC

AC

Keunt Maks
D = P = AR = MR
AVC

P1
Normal Profit

AC1

Q1

Kondisi Perusahaan Break-Even


Point
P

MC

P2 = AC2

AC

D = P = AR = MR
AVC

Q2

Kondisi Perusahaan Rugi Minimum


P

AC

MC

Rugi Minimum
AC3

AVC
D = P = AR = MR

P3

Q3

Kondisi Perusahaan Shut-Down


Point
P

AC4

AVC

P4

AC

MC

D = P = AR = MR

Q
4

Kurva
Penawaran Individu
Perusahaan
P
AC
MC

AVC
P*

D = P = AR = MR

Q*

Pasar monopoli akan terjadi jika di

dalam pasar konsumen hanya terdiri


dari satu produsen atau penjual.
Contohnya seperti microsoft windows,
perusahaan listrik negara (pln),
perusahaan kereta api (perumka), dan
lain sebagainya

Karakteristik Pasar Monopoli


Hanya terdapat produsen/perusahaan tunggal,

sehingga produk tidak memiliki substitusi.


Ada hambatan bagi perusahaan baru untuk masuk
pasar tersebut.
Perusahaan berperan sebagai penentu harga produk di
pasar (price-maker).
Hanya terdapat satu penjual atau produsen
Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan
dikuasai oleh perusahaan monopoli

Lanjutah
Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah

untuk kepentingan hajat hidup orang banyak


Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan
undang-undang maupun butuh sumber daya yang
sulit didapat
Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif
pilihan
Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses

Sebab-Sebab Timbulnya Pasar Monopoli

Barrier to entry (penghalang bagi produsen lain


masuk.
1.

Faktor alamiah (natural monopolies);

2.

Skala ekonomi suatu perusahaan


Menguasai faktor produksi

Faktor legal (legal monopolies)

UUD, UU suatu negara/pemerintah


Hak paten suatu produk
Frenchising, perusahaan asing pada suatu negara

Kurva permintaan pasar dan kurva permintaan


individu perusahaan
P

DM

DF
MR

Q
(a) Pasar

Q 0
(b) Perusahaan

Q
(c) Kurva Permintaan
Penerimaan Marjinal

Penerimaan Marjinal (MR) dan Harga Output


TR P Q
MR

TR ( PQ)
Q
P

P
PQ
Q
Q
Q
Q

Q P
P

MR P Q
P1
Q
P Q
Formulasi elastisitas harga-permintaan (e);

P Q

Q P

Hubungan matematis antara harga produk (P) dan penerimaan marjinal (MR)

1
MR P1
e

Kurva Biaya Produksi Perusahaan


Biaya

MC
AC

AVC

Penentuan Harga Perusahaan Monopoli

Fungsi penerimaan total (total revenue)


TR = f(Q)

TC = f(Q)
Slope TR = MR =
Slope TC = MC =

PxQ
FC + VC

TR
Q
TC
Q

Perusahaan Monopoli akan berproduksi pada tingkat output, MC

= MR (Keseimbanga Perusahaan Monopoli)


Harga Produk ditentukan dengan menarik garis lurus hingga
kurva permintaan (D)

Penentuan Harga Perusahaan Monopoli


Harga (P) > biaya rata-rata (AC), perusahaan monopoli

akan memperoleh keuntungan (Laba) maksimum.


Harga (P) = biaya rata-rata (AC), perusahaan monopoli
akan memperoleh keuntungan (laba) normal (normal
profit).
Harga (P) < daripada biaya rata-rata (AC), perusahaan
monopoli akan memperoleh kerugian minimum.

Kondisi Perusahaan Monopoli memperoleh Laba Maksimum


P

(a) Kondisi Keseimbangan Perusahaan Monopoli (P* dan Q*)

MR = MC

MC

= (P* - AC) x Q*

AC
P*
AVC
ACmin
MR
0

Q*

TR, TC

(b) Keuntungan Maksimum = Jarak terbesar antara TR terhada TC

TC

TR

Q*

(c) Kurva keuntungan


Keuntungan maksimum

Q*

Q
P

0
Q

Kondisi Perusahaan Rugi Minimum


P

MC

AC

AC

AVC

MR
0

Q*

D
Q

Perusahaan Rugi, P < AC, Rugi minimum pada P* dan Q*


Besarnya Rugi Perusahaan, = (P* - AC) x Q*

Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna dengan


Pasar Monopoli
Harga barang di pasar monopoli umumnya lebih

tinggi.
Jumlah output pasar monopoli lebih sedikit.
Efisiensi penggunaan input di pasar monopoli lebih
rendah.
Kekuatan penentuan harga (price taker) di pasar
monopoli.

Monopoli Bilateral: Satu penjual dan satu


pembeli
Proses pembentukan harga produk pada monopoli

bilateral,
P

MCD
MCS

PS
PD
D

MRS
0

QS QD

Pengaturan Monopoli
Pengaturan melalui

Pengaturan melalui harga

Pajak atas Laba


MC

P1

AC

P*
AC

MC

P*

MR
AC

P1
MR
0

Q*

Q*

Q
A (Laba sebelum pajak)

D
Q1

B (Laba setelah pajak)


Q
0

Q*

Kebijakan Diskriminasi Harga Monopoli

Anda mungkin juga menyukai