PENAWARAN
Abdul Bashir, SE, M.Si
inferior
Kasus Spekulasi
Kasus Palsu
Gambar 1.2
Kurva permintaan daging
(ceteris paribus)
Gambar 1.3b
Kurva Perubahan Permintaan
P
P
P2
P0
P0
P1
P*
P1
D1
Q
Faktor perubahan harga barang
Q0
Q1
D2
D0
Q
Faktor perubahan selain harga
Q1Q* Q0
Q2
Jawab:
(a) Skedul permintaan dapat
ditunjukkan dengan beberapa alternatif
tingkat harga
Harga (P)
Jumlah (Q)
40
30
20
3
2
20 30
40
PENAWARAN
Gambar 1.4
Kurva
Penawaran Daging (ceteris
P
paribus)
S
20
10
4.500
6.000
Keterangan:
P = Harga daging
Q = Jumlah Penawaran
Jawab:
(a) Skedul penawaran dapat ditunjukkan,
sbb:
Harga (P)
Jumlah (Q)
25
30
35
3
2
25
30
35
Gambar 1.5b
Perubahan Penawaran
P
S1
S0
P0
P*
P1
P1
S2
P2
P0
Q1
Q2
Q1
Q0 Q* Q2
Ekuilibrium Pasar
Perubahan Dalam Ekuilibrium
Keadaan keseimbangan dapat berubah jika factorfaktor diluar harga barang itu sendiri (cateris
paribus) berubah. Ada beberapa factor diluar
harga barang itu sendiri yang dapat
mempengaruhi permintaan dan penawaran
sehingga dapat menggeser ekuilibrium. Faktor
tersebut yaitu :
Jika permintaan bertambah (kurva permintaan
bergeser ke kanan)
Jika permintaan berkurang (kurva permintaan
bergeser ke kiri)
Jika penawaran bertambah (kurva penawaran
bergeser ke kanan)
Jika penawaran berkurang (kurva permintaan
bergeser ke kiri)
P*
P*
P2
D
0
Q*
D
Q
Q*
Harga (P)
Jml Diminta
40
30
20
Jml Ditawarkan
25
30
35
30
P2
Dx
0
Sx
Sx1
P1
P2
Dx1
Dx
0
Dx
Q
ELASTISITAS PERMINTAAN
DAN PENAWARAN
Konsep dan penerapan
Elastisitas dalam analisis bisnis; elastisitas
permintaan, elastisitas penawaran.
Elastisitas Permintaan
Mengidentifikasi sifat dari suatu produk terhadap faktor-faktor
Penghasilan masyarakat,
Fungsi Permintaan,
Koefisien Elastisitas
Elastisitas Titik (point
elasticity) titik A
B; B
P
P1
P2
0
A
B
Q1 Q2
Secara matematis
P2
Q / Q
Q P
ed
atau
P / P
P Q
ed = Elastisitas permintaan
Q =Perubahan quantitas
P = Perubahan harga
C
D
Q1 Q2
Secara matematis
ed
Q /(q1 q 2) / 2
Q ( P1 P 2) / 2
atau
P /( p1 p 2) / 2
P (Q1 Q 2) / 2
ed = Elastisitas permintaan
Q =Perubahan quantitas
P = Perubahan harga
Px / Px
Px Qx
40 20 4
edxA B
2 4 20
Fungsi permintaan;
Qdx = 60 -10Px
Titik
Harga
Quantitas
A
4
20
B
2
40
2
20 40 2
edxB A
4 2 40
1
10
5
1
10
20
0,5
TR = P x Q
Misalnya digunakan
persamaan permintaan
linear; P = a bQ maka,
TR = (a-bQ) x Q = aQ bQ2
Harga
P
P
E>1
TR
TR
E=1
TR tetap
TR tetap
E=1 (uniter)
E<1
(inelastis)
E<1
TR
TR
Elastisitas Pendapatan
Kecenderungan perubahan permintaan yang disebabkan oleh
I / I
I Qx
Misalnya, jika penghasilan konsumen meningkat 10% permintaan
1,5
%I 10%
Elastisitas Silang
Kecenderungan perubahan permintaan suatu barang
Py / Py
Py Qx
Elastisitas silang dapat menunjukkan hubungan 2 macam
Q
Elastis Sempurna Ed =~
Inelastis Sempurna Ed =0
P
Unitary elastis Ed =1
P
elastis Ed > 1
Inelastis Ed < 1
3.
4.
5.
Elastisitas Penawaran
P
(a) Slope Konstan
Q = a bP
D
0
PROFIT MAXIMIZATION
Asumsi ekulibrium perusahaan :
Pengusaha bertindak rasional
Money cost of production serendah-
rendahnya
Menghasilkan 1 macam brg, harga faktor
produksi tertentu, semua unit produksi
sama efisiennya, penawarannya elastis
tak terhingga.
KURVA TC DAN TR
TR,TC
TC
A
TR
W
Z
Y
B
M
REVENUE
TR = Total Revenue
MR =Marginal Revenue
AR = Average Revenue
A
B
C
D
E
F
G
P
10
9
8
7
6
5
4
Qd
1
2
3
4
5
6
7
TR
10
18
24
28
30
30
28
MR
10
8
6
4
2
0
-2
AR
10
9
8
7
6
5
4
TR = P.Q
MR
TR2 TR1 = TR
Q2-Q1
Q
Q = f(P)
TR = P.Q
MR = dTR = d(PQ)
dQ dQ
Hubungan TR & MR
MR =TR
Q
1
2
3
4
5
6
7
TR
10
18
24
28
30
30
28
MR
10
8
6
4
2
0
-2
MR
10
18
24
28
30
30
28
AR
TR/Q
ELASTIS
TR
TURUN
TR NAIK
UNITARY INELASTIS
TR TETAP TR NAIK
TR TETAP TR TURUN
Contoh :
P
QD
TR
Rp. 70,- 500 kg Rp. 35.000,Rp. 60,- 700 kg Rp. 42.000,-
Ed = Q/P X P/Q
= 200/-10 X 70/500
= 2,8 elastis
P
Rp. 10,Rp. 8,-
Q
500
550
TR
Rp. 5.000,Rp. 4.400,-
Ed = Q/P X P/Q
= 50/-2 X 10/500
= -0,5 inelastis
COST OF PRODUCTION
(COST)
Fixed Cost = FC
Variabel Cost = VC
Total Cost = TC
Average Cost = AC
Marginal Cost = MC
Pengertian
Biaya yang harus dikeluarkan oleh
lanjutan
Cost merupakan prakondisi untuk mengetahui laba
Laba diperlukan untuk mengetahui tingkah laku
(behaviour) perusahaan
Pengetahuan akan biaya-biaya produksi itu perlu :
Untuk melukiskan tingkah laku aktual perusahaan
Untuk meramalkan bgm tingkah laku perusahaan
dalam menghadapi perb2 kondisi yang dihadapi.
Untuk membantu persh ybs. Dlm menentukan
kebijk. Yg terbaik yg dpt dilakukannya dlm
mencapai tujuannya (yakni : mencapai laba
maksimum
Untuk dpt memberikan penilaian betapakah
caranya persh. Mengelola sumber2 (resources)
pengeluaran perusahaan
yang berupa pembayaran
dengan uang untuk
mendapatkan faktor
produksi dan bahan
mentah yang
dibutuhkan perusahaan.
perkiraan pengeluaran
(biaya) atas faktor
produksi yang dimiliki
oleh perusahaan itu
sendiri.
2. Jangka panjang,
yaitu jangka
waktu dimana
sebagian faktor
produksi tidak
dapat ditambah
jumlahnya
yaitu jangka
waktu dimana
semua faktor
produksi bersifat
variabel
Klasifikasi Biaya
Biaya-Biaya Total : TFC, TVC, TC
Biaya-Biaya rerata : AFC, AVC,AC
Biaya marginal (marginal cost) =
MC
TFC
Rent
Insurance
Maintenance cost
Depriciation
Interest
Gaji (karyawan maupun pimpinan
TVC
Merupakan biaya variable resources
Besarnya berubah seiring dengan
berubahnya output yang dihasilkan
TC = TFC +TVC
Merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya
variabel
Berubah-ubah seiring dengan jumlah output yang
dihasilkan
TFC
TVC
TC
60
60
60
20
80
60
32
92
60
39
99
60
44
104
60
48
108
60
54
114
60
63
123
60
80
140
60
108
168
10
60
150
210
Biaya Rerata
AFC
AVC
AC
MC
60
60
20
80
20
30
16
46
12
20
13
33
15
11
26
12
9.6
21.6
10
19
8.56
17,56
7.5
10
17.5
17
6.67
12
18,67
28
10
15
21
42
yaitu
SAC1
AC($)
Q
1
20
2
17
3
15.5
4
15
5
16
6
18
SAC2
AC ($) Q
3
16
4
13
5
12.2
6
12
7
13
8
15
SAC3
AC ($) Q
5
13
6
11.5
7
10.5
8
10
9
10.5
10
11
11
12
SAC4
AC ($)
9
12
10
11.5
11
11.7
12
12
13
13.5
$
20
18
SAC1
SAC2
16
SAC4
SAC3
14
LAC
12
10
0
1
4 5
10
11
12
13
14
1.
SAC
dikarenakan pengaruh hukum hasil lebih
yang semakin berkurang.
2.
LRAC
Pengaruh skala ekonomis dan skala non
ekonomis
Skala Ekonomis
Spesialisasi faktor produksi
Pengurangan harga bahan mentah dan
kebutuhan produksi lain
3. Memungkinkan barang samping ( By- Products)
di produksikan
4. Perusahaan yang besar mendorong
pengembangan kegiatan usaha diluar
perusahaan, misalnya pemerintah terpancing
membangun infrastruktur
1.
2.
1.
2.
AC
R
A
T
A
R
A
T
A
J
U M L A H
B A R A N G
O
N
G
K
O
S
AC
R
A
T
A
R
A
T
A
J U M L A H B A R A N G
AC
O
S
R
A
T
A
R
A
T
A
J U M L A H
B A R A N G
....
Px
Py
Pz
Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran.
Berlaku hukum diminishing return.
Total Utility (TU),
TU f (Q)
Marginal Utility (MU),
TU
MU
Q
Q = Output
TU = Perubahan total ulitity
Q = Perubahan output
TU
MU
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
15
28
39
48
55
60
62
..
63
60
Fungsi TU = 16Q Q2
Fungsi MU = 16 2Q
15
13
11
9
7
5
2
..
1
-3
TU max
TU = 16Q Q2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
MUx
16
Qx
MU = 16 2Q
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Qx
MUx = 16 2Qx
4
0
Qx
MUx
A
D
0
Qx
Px
(a) Konsumen A
Px
(b) Konsumen B
(c) Pasar
15
10
DB
DA
10
30
DPasar
Qx
10
Qx
10
40
Qx
Surplus Konsumen
Adalah selisih diantara harga tertinggi dari kemampuan
konsumen untuk meminta sejumlah barang dengan
harga pasar yang lebih rendah dengan jumlah barang
yang diminta lebih banyak.
Px
A
Surplus Konsumen
E
Pm
Qx
Qx
Y
MUx
X
MUy
Y1
Y2
X1
X2
IC
Qx
3.
4.
Y1
Y2
Y3
K
D
IC2
IC1
0
X1 X2 X3 X4
M
X
IC1
IC2
X
C
D
E
3
4
5
4
3
2
MRSxy
9
-3
-2
-1
-1
4
3
2
0
Y
X
D
E
1
M/PX
A1
A2
A1
A2
Menentukan
Jumlah Kepuasan Konsumen
Y
B
Y*
C
A
X*
IC3
IC2
IC1
X
optimal,
IC2 dengan titik C konsumen mencapai titik optimum
IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan barang X dan Y.
Keseimbangan konsumen
Pada titik singgung antara kurva indiferens konsumen
MUx
Px
MUy
Py
Px
MUx Y
MRSxy
Py
MUy X
IC3
IC1
0
Y
A1 A2
I3
A3
Kurva Engel
I
2I
1
IC2
X1 X2 X3
Y
PCC
IC3
IC2
IC1
0
Px
A1 A2
A3
Px1
Px2
Px3
D
0
Qx1Qx2 Qx3
Qx
A
C
B
IC2
IC1
X1 X3 X2 A1 A2 A2
Keterangan:
X1X2 total efek
X1X3 efek substitusi
X3X2 efek pendapatan
B
IC2
C
IC1
X1
X2 X3
A1 A2 A3
Keterangan:
B
IC2
A
C
IC1
X2 X1 X3
A1 A2
A3
Superior, berlakunya
hukum permintaan
(hubungan negatif) dan
efek pendapatan
berhubungan positif.
Barang inferior, berlaku
hukum permintaan tetapi
efek pendapatan negatif.
IC2
IC1
0
Px
Px1
X1 X2 A1
A2
A
B
Px2
Dx
0
X 1 X2
Qx
IC2
A
0
Px
IC1
X2 X1 A1
A2
Dx
Px1
Px2
A
B
X 2 X1
Qx
Aktivitas
Produksi
Output
(Barang atau Jasa)
bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barangbarang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode
waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa
yang dihasilkan tidak berubah.
Tujuan Perusahaan
Maksimisasi Sumberdaya (Tenaga Kerja)
Maksimisasi Output (Penjualan)
Maksimisasi Growth (Pertumbuhan)
Fungsi Produksi
Model matematis yang menunjukkan hubungan
K
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Total Product
(TP)
Output (Q)
0
2
5
9
12
14
15
15
14
12
Average Product
(AP)
APL
APK
0
0
2
2
2,5
5
3
9
3
12
2,8
14
2,5
15
2,14
15
1,75
14
1,33
12
Marginal Product
(MP)
MPL
MPK
2
~
3
~
4
~
3
~
2
~
1
~
0
~
-1
~
-2
~
L1
L2
L3
APL MPL
MP2
MP1 = AP1
APL
0
L1
L2
L3
L
MPL
Tahap I
L1
L2
L3
APL MPL
MP2
MP1 = AP1
APL
0
L1
L2
L3
L
MPL
TP
TP1
TP0
TP
TP
TP
L0
(A)
Efisiensi dicapai dengan TP
meningkat dan Input tetap
TP TP
L1 L0
(B)
Efisiensi dicapai dengan TP tetap
dan input berkurang
Kurva Isoquant
Kurva yang menghubungkan titik kombinasi input
D
0
L0
K
M
E
C
K0
K1
A
B
A
C
I3
I2
F
D
I1
0
L0L1
I3
I2
I1
L2
L
0
L
(A)
(B)
Kombinasi input yang dapat dipilih Kombinasi input yang relevan pada
produsen untuk menghasilkan
setiap isoquant yang dapat dipilih
jumlah output tertentu
produsen pada Ridge line
K2
K1
K0
Q = 300
Q = 200
Q = 100
6
4
2
Q = 200
Q= 100
L0 L1 L2
L
(A)
Kurva Produksi Liontief,
ditunjukkan marjinal substitusi
input sama dengan nol.
10 20 30 40
L
(B)
Kurva Isoquant yang memiliki
tingkat marjinal substitusi antara
input yang satu dengan input yang
lain dalam perbandingan konstan.
K
MPL
MRTSLK
L
MPK
Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil
K1
K2
K3
I
0
L1 L2
L3
Isocost
C/PL
C/PK1 D
C2/PK D
C/PK2 A
C1/PK
C3/PK E
E
0
C/PL1
C/PL2
(A)
Kurva Isocost dengan Perubahan
Harga Input
(B)
Kurva Isocost dengan Perubahan
Pendapatan (Anggaran)
PL
MPL
MRTSLK
PK
MPK
C/PK
PL
MPL K
MRTSLK
PK
MPK L
B
E
K*
I1
I2
I3
L*
C/PL
C1/PK
I2
C0/PK
I1
I0
0
5.
BENTUK-BENTUK STRUKTUR
PASAR KONSUMEN
Lanjutan
Posisi tawar konsumen kuat
Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
Sensitif terhadap perubahan harga
Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
(a) Pasar
Px
(b) Perusahaan
Sx
Pm
Pe
D=MR=AR
Dx
Qm
Qx 0
Qx
menurun (decreasing)
Biaya
MC
AC
AVC
MC
AC
Keunt Maks
D = P = AR = MR
AVC
P1
Normal Profit
AC1
Q1
MC
P2 = AC2
AC
D = P = AR = MR
AVC
Q2
AC
MC
Rugi Minimum
AC3
AVC
D = P = AR = MR
P3
Q3
AC4
AVC
P4
AC
MC
D = P = AR = MR
Q
4
Kurva
Penawaran Individu
Perusahaan
P
AC
MC
AVC
P*
D = P = AR = MR
Q*
Lanjutah
Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah
2.
DM
DF
MR
Q
(a) Pasar
Q 0
(b) Perusahaan
Q
(c) Kurva Permintaan
Penerimaan Marjinal
TR ( PQ)
Q
P
P
PQ
Q
Q
Q
Q
Q P
P
MR P Q
P1
Q
P Q
Formulasi elastisitas harga-permintaan (e);
P Q
Q P
Hubungan matematis antara harga produk (P) dan penerimaan marjinal (MR)
1
MR P1
e
MC
AC
AVC
TC = f(Q)
Slope TR = MR =
Slope TC = MC =
PxQ
FC + VC
TR
Q
TC
Q
MR = MC
MC
= (P* - AC) x Q*
AC
P*
AVC
ACmin
MR
0
Q*
TR, TC
TC
TR
Q*
Q*
Q
P
0
Q
MC
AC
AC
AVC
MR
0
Q*
D
Q
tinggi.
Jumlah output pasar monopoli lebih sedikit.
Efisiensi penggunaan input di pasar monopoli lebih
rendah.
Kekuatan penentuan harga (price taker) di pasar
monopoli.
bilateral,
P
MCD
MCS
PS
PD
D
MRS
0
QS QD
Pengaturan Monopoli
Pengaturan melalui
P1
AC
P*
AC
MC
P*
MR
AC
P1
MR
0
Q*
Q*
Q
A (Laba sebelum pajak)
D
Q1
Q*