Anda di halaman 1dari 11

DAMA MUSTIKA

DONA MERTI
IQBAL ALIANDA
PERMINTAAN TERHADAP SUATU
KOMODITAS
Permintaan individual terhadap suatu komoditas
Teori permintaan konsumen (consumer
demamn theory) menyatakan bahwa jumlah
komoditas yang diminta merupakan suatu fungsi dari
atau bergantung pada harga komoditas tersebut,
pendapatan konsumen, harga komoditas yang
berhubungan (komplementer atau substitusi), dan
selera konsumen. Dalam bentuk fungsi, dapat
dituliskan sebagai berikut:
Hubungan terbalik antara harga dengan jumlah
komoditas yang diminta per satuan waktu disebut
sebagai skedul permintaan individu (individuals
demand schedule) untuk komoditas tersebut, dan
plot datanya (dengan harga di sumbu vertikal dan
kuantitas komoditas yang diminta di sumbu
horizontal) memperlihatkan kurva permintaan
individual (individuals demand curve).
Qdx = f(Px,I, P y, T)
Di mana :
Qdx = kuantitas komoditas X yang diminta oleh
individu per periode waktu (tahun, bulan, minggu,
hari atau satuan unit waktu yang lainnya)
Px = harga per unit komoditas X
I = pendapatan konsumen
P y =harga komoditas yang berhubungan
T = selera konsumen
Tabel 3-1

Skedul Permintaan Individual untuk Komoditas X


Harga komoditas X per unit (Px) $2 $1 $0,5
Kuantitas X yang diminta pada
suatu periode waktu (Qdx) 1 3 4,5
Sebagai contoh, tabel 3-1 memberikan skedul
permintaan hipotesis yang sangat sederhana, dan figur
3-1 memperlihatkan kurva permintaan individual yang
berhubungan (dX). Komoditas X dapat dianggap
sebagai contoh yaitu hamburger. Tabel dan figur
memperlihatkan bahwapada harga mencapai $2 per
unit, individu membeli 1 unit komoditas per satuan
waktu. Pada PX = $1, individu membeli 3 unit X, dan
saat PX = $0,50, Qdx = 4,5. Kurva permintaan
individual, dX pada Figur 3-1, mempunyai kemiringan
yang negatif, menunjukkan bahwa individu membeli
lebih banyak komoditas per satuan waktu pada saat
harganya lebih rendah. Hubungan yang terbalik antara
harga komoditas dengan kuantitas komoditas yang
diminta per satuan waktu, mengacu pada hukum
permintaan.
Dari permintaan individual menjadi
permintaan pasar
Kurva permintaan pasar (market demand curve)
merupakan penjumlahan secara horizontal dari kurva-
kurva permintaan semua konsumen dalam suatu
pasar.
Figur 3-2, kurva permintaan pasar untuk komoditas X
diperoleh dengan menjumlahkan kurva permintaan
individual 1 (d1) dengan individual 2 (d2) secara
horizontal, dengan asumsi bahwa hanya mereka
berdua konsumen dari pasar tersebut. Maka, pada Px =
$1, kuantitas permintaan pasar sebanyak 5 unit
komoditas X merupakan jumlah dari 3 unit komoditas
X yang diminta oleh individu 1 dan 2 unit komoditas X
yang diminta oleh individu 2. Jika terdapat 100
individu dalam suatu pasar dengan masing-masing
sebuah kurva permintaan dx, kurva permintaan untuk
komoditas X menjadi Dx (lihat bagian figur 3-2). Dx
mempunyai bentuk yang sama dengan dx, tetapi
skalanya secara horizontal mengacu kepada ratusan
unit dari komoditas X.
Aplikasi kasus 3-2 Permintaan Kentang Manis Di Amerika Serikat
Dengan menggunakan teknik analisis regresi, schrimper dan mathia
mengestimasi fungsi permintaan berikut untuk kentang manis di
amerika serikat pada periode tahun 1949 hingga 1972 :
QDS = 7.609 1.606PS + 59N + 947I + 479PW - 271
Fungsi permintaan hasil estimasi mengindikasikan bahwa kuantitas
kentang manis yang diminta tiap tahunnya dalam satuan 1.000 cwt
(sama dengan 100.000 pon) di amerika serikat (QDS) menurun sebesar
1.606 untuk setiap peningkatan harganya sebesar $1 (PS), meningkat 59
sen untuk setiap kenaikan 1 juta populasi (N), meingkat 947 untuk
setiap $1.000 kenaikan penapatan riil (I), meningkat 479 untuk setiap
$1 kenaikan harga riil kentang putih (PW), tetapi menurun sebesar 271
setiap tahunnya (koefisien dari t, variabel tren waktu). Maka dari itu,
kurva permintaan untuk kentang manis mempunyai kemiringan yang
negatif, dan bergeser ke kanan sejalan dengan peningkatan populasi,
pendapatan, dan harga kentang putih, tetapi bergeser ke kiri setiap
tahunnya. Karena permintaan akan kentang manis meningkat bergeser
ke kanan dengan adanya peningkatan pendapatan, maka kentang
manis merupakan barang normal walaupun kita sering berpikir
kentang sebagai barang inferior. Karena QDS meningkat dengan
adanya peningkatan PW, maka kentang putih dikatakan sebagai barang
substitusi bagi kentang manis. Akhirnya dengan adanya koefisien
negatif dari t, dapat dikatakan bahwa terjadi penurunan selera
terhadap kentang manis di sepanjang masa.
Maka dari itu, kurva permintaan untuk kentang manis
mempunyai kemiringan yang negatif, dan bergeser ke
kanan sejalan dengan peningkatan populasi, pendapatan,
dan harga kentang putih, tetapi bergeser ke kiri setiap
tahunnya. Karena permintaan akan kentang manis
meningkat bergeser ke kanan dengan adanya peningkatan
pendapatan, maka kentang manis merupakan barang
normal walaupun kita sering berpikir kentang sebagai
barang inferior. Karena QDS meningkat dengan adanya
peningkatan PW, maka kentang putih dikatakan sebagai
barang substitusi bagi kentang manis. Akhirnya dengan
adanya koefisien negatif dari t, dapat dikatakan bahwa
terjadi penurunan selera terhadap kentang manis di
sepanjang masa.

Anda mungkin juga menyukai