Anda di halaman 1dari 28

ANALISA EKONOMI

Contoh
1
Harga bbm dlm negeri Rp.800.000,-/ton,
Tetapi bila dieskpor harga BBM sebesar
Rp.1.000.000,-/ton.
Proyek dlm negeri yg menggunakan BBM
harus mengeluarkan biaya Rp 800.000,-/ton
Secara ekonomi biaya sebenarnya adalah
Rp.1000.000,-/ton KENAPA?......
Opportunity cost dg dipakainya minyak utk
proyek dlm negeri adalah Rp.1000.000,-/ton
Kesimpulan: Financial cost : Rp 800.000,Economic cost : Rp 1.000.000,-

Contoh
2

Suatu proyek mengeluarkan dana Rp


50 juta untuk tanah (financial cost )
Bagaimana bagi perekonomian?..
Ada beberapa kemungkinan
tergantung kondisi tanah bila tanpa
proyek (with out project) tanah itu,
misal:
1.idle (menganggur)
2.Berproduksi.

Contoh 3

Masalah Underemployment merupakan


masalah kronis di pedesaan. Sumbangan
tiap angggota keluarga petani terhadap
produksi rendah. Sehingga banyak yang
pergi ke kota untuk mengadu nasib.
Pekerja unskilled yg mendptkan
pekerjaan di sektor industri biasanya
berasal dari pedesaan atau sektor
informal... Bagaimana menghitung
opportunity costnya.....

ANALISA FINANSIAL vs ANALISA EKONOMI


Analisa Finansial

Analisis Finansial Yang diperhatikan adalah hasil untuk modal saham


Analisis Finansial disebut private returns
Analisis Finansial yang dipakai dalam perhitungan adalah perubahan real iincome dnilai dalam
Domestic market price yg tercermin dari domestic currancy

Analisa Ekonomi

Dalam analisa ekonomi yang diperhitungkan adalah economic return


Penilaian input dan out put proyek didasarkan pada real value
dengan menggunakan konsep opportunity cost
Dalam analisis ekonomi market price tidak selamanya
menggambarkan scarcity value (nilai sebenarnya)

Faktor penyebab perbedaan


1. Adanya unsur akuntansi finansiil (financial
accounting entries) yg dilihat dari sudut
perekonomian hanya merupakan pembayaran
transfer, tanpa penggunaan sumber sumber riil,
2. Adanya gangguan harga pada harga pasar (Price
distortion) untuk input proyek baik yang non
traded maupun yang traded
3. Adanya gangguan pada harga untuk out put
proyek baik yang non traded maupun yang
traded

Sumber-sumber gangguan
harga
1. Sifat non competitive dlm pasar seperti
monopoli;oligopolidsb, dimana harga tdk
diperlakukan sbg parameter
2. Eksternalitas, dimana tdk terdpt harga
pasarnya, misal publik goods
3. Kurangnya informasi mengenai pasar
misal mengenai alternatip alternatip
yang ada bagi konsumen dlm pasar
4. Kebijakan pemerintah, misal dlm
penentuan upah minimum, harga tertinggi
(ceiling price) nilai tukar valuta asing dll

Traded dan Non


traded
A. Traded Goods
Adalah barang/ jasa yg penggunaanya
dlm proyek mempunyai akibat
langsung terhadap neraca
pembayaran, atau semua barang yg
diperdagangkan secara internasional
(baik impor maupun ekspor)
Nilai opportunity cost dari traded goods
adalah Harga Pasar Dunia (World Price)

Contoh:
Barang yg di ekspor oleh proyek mempunyai
nilai ekonomi sebesar harga FOB nya.
Barang yang di impor oleh proyek mempunyai
biaya ekonomi sebesar harga CIF nya
Barang yang dihasilkan sehingga mengurangi
impor akan menghemat divisa sebesar nilai
CIF nya
Barang yg dipergunakan proyek, yg
sebenarnya bisa diekspor kalo tdk ada
proyek, mempunyai biaya ekonomi sebesar
nilai FOB yg sebenarnya bisa diterima dari
ekspor

B. Non Traded
Goods
Adalah barang/jasa yang dipergunakan
dalam proyek atau produksi dari suatu
proyek hanya akan mempengaruhi
perekonomian dalam negeri dan neraca
perdagangan secara tidak langsung.
D.p.l. Tidak diperdagangkan secara
internasional.
Misal : Pengangkutan DN; Kon struksi;
Listrik.

Nilai sumber produksi (resources) yg


dipakai untuk mereproduksi non
traded goods tersebut, atau
Nilai alternatifnya
Sebagao proxy dipergunakan harga
domestik atau nilai alternatifnya

CATT: DLM ANALISA EKONOMI SEMUA DIABAIKAN KARENA


HANYA MERUPAKAN PEMBAYARAN TRANSFER, TANPA
MENGGUNAKAN SUMBER PRODUKTIF

CATT: HARGA PARITAS IMPOR ADALAH HARGA CIF IMPOR YG DISESUAIKAN


UTK MENGHILANGKAN NILAI PAJAK, BEA MASUK BIAYA PENGANGKUTAN;
HANDLIUNG DLL.
HARGA PARITAS EKSPOR ADALAH HARGA FOB DARI BARANG EKSPOR

CARA MELAKUKAN ANALISA


EKONOMI
Analisa ekonomi dilakukan dengan
menilai kembali seluruh biaya dan
manfaat proyek.
Harga-harga keuangan merupakan
titik awal utk melakukan analisa
ekonomi dan dilakukan penyesuaian
agar setiap unsur biaya dan manfaat
proyek dapat mencerminkan nilai yg
sebenarnya.(diagram I s/d III)

A.Tangibel

Beberapa Unsur yang Berlainan Penilaiannya


Harga
Dalam analisa finansil selalu dipakai harga pasar (market price),
sedangkan dalam analisis ekonomis digunakan harga
bayangan (shadow price) atau disebut juga "accounting prices"
yang menggambarkan nilai sosial atau nilai ekonomis yang
sesungguhnya (the true social of economic value) daripada
unsur-unsur biaya maupun hasil/manfaat
Shadow price dari suatu produk atau faktor produksi merupakan
social opportunity cost nilai tertinggi suatu produk atau
faktor produksi dalam penggunaan alternatif terbaik.
Subsidi
Subsidi sesungguhnya adalah suatu transfer payment dari
masyarakat kepada proyek sehingga dalam analisa :
- Finansil : mengurangi biaya proyek, jadi menambah benefit.
- Ekonomis : harga pasar harus disesuaikan untuk
menghilangkan efek dari subsidi. Jika subsidi menurunkan
harga barang input, maka besarnya subsidi harus ditambahkan
pada harga barang input tersebut.

Contoh perhitungan harga sosial


atau harga paritas impor untuk
padi.
Dimulai dengan harga fob (free on board) yaitu
harga ekspor di negara pengekspor (misal,
$150 per ton untuk kualitas beras dengan
kadar pecah 25 persen di Bangkok, Thailand).
Untuk mendapatkan harga cif (cost, insurance,
freight) atau harga impor di pelabuhan dalam
negeri ditambahkan biaya pengapalan dan
asuransi kepada harga fob tersebut (misal $15
per ton beras dari Bangkok ke Jakarta).
Harga cif Jakarta tersebut di nilai dalam Rupiah
dengan mengalikannya dengan nilai tukar
(misal, Rp. 9.000/US$).

F.o.b. Thailand ($/ton)


Freight & Insurance ($/ton)
C.i.f. Indonesia ($/ton)
Nilai tukar (Rp/$)
Premium Nilai Tukar (%)
Nilai Tukar Keseimbangan (Rp/$)
C.i.f. Indonesia dalam mata uang domestik (Rp/ton)
Faktor konversi berat (kg/ton)
C.i.f. Indonesia dalam mata uang domestik (Rp/kg)
Biaya transportasi dan handling ke pedagang besar (Rp/kg)
Harga setelah pengolahan (Rp/kg)
Faktor konversi pengolahan (%)
Ongkos penggilingan, net (bekatul diperhitungkan) Rp/kg)
Nilai paritas impor (Rp/kg)
Biaya distribusi ke tingkat petani (Rp/kg)
Harga paritas di tingkat petani (Rp/kg)

150.00
20.00
170.00
9.000
0%
9.000
1.530.000
1000
1530.0
133
1663.0
0.64
50
1014.3
50
964.3

Beberapa Unsur yang Berlainan Penilaiannya


Bunga
Analisis Ekonomi
Bunga modal tidak dipisahkan/dikurangi dari
hasil bruto. Kecuali Social opportunity Cost of
Capital (OCC) dari investasi tersebut dianggap
terdiri dari arus pelunasan hutang + bunganya
maka diperhitungkan sebagai biaya
(dikurangkan dari hasil bruto)
Analisis Finansil
Bunga yang dibayarkan kepada orang-orang
luar yang meminjamkan kepada proyek dan
dianggap cost sehingga dikurangkan dari hasil
bruto sebelum diperoleh arus benefit.
Bunga tidak dianggap sebagai biaya, karena
bunga merupakan bagian dari financial returns
yang diterima modal proyek.

TIME VALUE OF MONEY DAN DISCOUNTING


DALAM ANALISA BENEFIT COST

Menentukan apakah dan seberapa


jauhkah proyek tersebut memberikan
benefit yg lebih besar dari pada
biaya pengadannya
Sejumlah sumber yang tersedia utk
dinikmati saat ini lebih disenangi
orang dari pada jumlah yang sama
jika tersedia baru dalam satu tahun
=====Time Preference=====

TIME VALUE OF MONEY DAN


DISCOUNTING DALAM ANALISA BENEFIT
COST

Tingkat bunga mempermudah utk


dilakukan pembadingan antara arus
biaya
dan
benefit
yang
penyebarannya di dalam waktu
tidak merata
Compound interest Factors
Jika diketahui tingkat bunga adalah
12persen per tahun, dan kita
meminjam
uang
sebesar
Rp100.000,
jumlah
yang

TIME VALUE OF MONEY DAN


DISCOUNTING DALAM ANALISA BENEFIT
COST

PENENTUAN BESARNYA
DISCOUNT RATE

Disebabkan antara lain penggunaan modal yang


belum berdaya guna (efisien), sedangkan di
masyarakat berlaku tingkat bunga yang berbedabeda dipasaran modal bebas.
Dalam memilih tingkat discount rate ialah,
berapakah tingkat keuntungan yang diharapkan
andaikata sumber-sumber yang diperlukan untuk
sedang dinilai tidak jadi dipakai, melainkan dipakai
pada kesempatan investasi yang lain. Hal ini
menyebabkan tingkat opportunity cost of capital
yang berlaku untuk masing-masing penanam
modal/proyek tidak seragam. Social Opportunity cost
of capital biasanya dianggap sama dengan tingkat
keuntungan social yang dihasilkan proyek yang
terdapat pada batas (margin) dalam rangka
penentuan susunan anggaran pembangunan negara.

PENENTUAN BESARNYA
DISCOUNT RATE
Tidak seragamnya social opportunity cost of capital yang
disebabkan juga antara lain perkembangan ekonomi
daerah yang berbeda, oleh karena itu Enex Consortium
346 yang menjadi konsultan Ditjen Bina Marga (cq
Bagpro Studi Kelayakan Jalan dan Jembatan, Dit Bipran)
dalam mengevaluasi kelayakan usulan peningkatan jalan
seluruh Indnesia pada tahun 1976-1979 menggunakan
Tentative Incremental IRR Threshold per Propinsi 3) yang
besarnya antara 15,0% - 25,0% sebagai berikut:
15,0% (DI Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu,
seluruh Kalimantan, seluruh Sulawesi dan seluruh Nusa
Tenggara)
20,0% (Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Timur dan
Bali)
25,0% (Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta)

Anda mungkin juga menyukai