Anda di halaman 1dari 7

Nama : Gusti Ayu Diah Akua Miyanti

Jurusan : Akuntansi
NIM : 0906305121
1.1 PERUSAHAAN DITINJAU DARI SUDUT TEORI EKONOMI

Di dalam teori ekonomi, analisis yang dibuat tidak membedakan apakah perusahaan
itu perusahaan pemerintah atau swasta dan apakah perusahaan swasta tersebut berbentuk
perusahaan perseorangan atau perkongsian atau perseroan terbatas. Dalam teori ekonomi,
berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan usaha yang mempunyai
tujuan sama, yaitu mencapai keuntungan yang maksimum. Untuk itu diperlukan cara
mencapai tujuan memaksimumkan keuntungan dengan seefisien mungkin.

TUJUAN PERUSAHAAN : MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN


Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis suatu kegiatan
perusahaan adalah “ mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada
tingkat dimana keutungan mereka akan mencapai jumlah yang maksimum”.
Namun dalam prakteknya , keuntungan yang maksimum bukanlah satu-satunya
tujuan perusahaan. Ada yang menekankan pada volume penjualan, ada pula yang
memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan
dicapai.

CARA MENCAPAI TUJUAN MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN


Keuntungan dan kerugian merupakan perbedaan antara hasil penjualan dan biaya
produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualanmelebihi biaya produksi , dan
kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi.
Untuk memperoleh keuntungan yang maksimum, ada dua aspek yang harus
dipikirkan, yaitu :
 Komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk menciptakan
tingkat produksi yang tinggi?
 Komposisi faktor produksi yang bagaimana meminimumkan biaya produksi yang
dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu?
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang diciptakannya.
Dalam teori ekonomi, tanah, modal dan kewirausahaan merupakan faktor tetap, dan
hanya tenaga kerja yang berubah-ubah.

Peminimuman Biaya Produksi


Dalam menentukan komposisi faktor produksi yang akan meminimumkan biaya
produksi, produsen perlu memikirkan dua hal, yaitu :
a. Besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan,
dan
b. Besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi
yang ditambah tersebut.

JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG


Teori ekonomi membedakan jangka waktu analisis kepada dua jangka waktu,
yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek sebagian dari faktor
produksi dianggap tetap jumlahnya. Faktor tetap biasanya faktor modal seperti mesin-
mesin dan alat-alat produksi lainnya. Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat
mengalami perubahan. Artinya, bahwa dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat
ditambah jumlahnya jika memang diperlukan.

FIRMA DAN INDUSTRI


Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang
menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
Sedangkan industri memiliki perbedaan antara pengertian umum dan pengertian
dalam teori ekonomi. Dalam pengertian umum industri pada hakikatnya merupakan
perusahaan yang menjalankan operasi dalam bidang kegiatan ekonomi yang tergolong
kedalam sektor sekunder. Misalnya, pabrik tekstil dan pabrik perakit mobil. Dalam teori
ekonomi, istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan
barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu pasar. Misalnya,
industri mobil dimana terdapat semua mobil yang ada di pasaran.

1.2 FUNGSI PRODUKSI

Sebelumnya telah dinyatakan bahwa fungsi produksi merupakan hubungan diantara


faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya. Faktor-faktor produksi
dapat dinyatakan juga dengan istilah input dan istilah produksi dinyatakan dengan output.
Rumus Fungsi Produksi :
Q = f ( K,L,R,T )

Keterangan :
Q = jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor produksi
K = jumlah stok modal
L = jumlah tenaga kerja dan keahlian keusahawanan
R = kekayaan alam
T = tingkat teknologi yang digunakan
1.3 TEORI PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR BERUBAH

Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat


produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan
berbagai tingkat produksi barang tersebut.

HUKUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG


Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor
produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus-menerus ditambah sebanyak
satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi
sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan
pada akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini
menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai
tingkat yang maksimum dan kemudian menurun.
Hukum ini menyatakan bahwa hubungan diantara tingkat produksi dan jumlah
tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu :
 Tahap pertama : Produksi total mengalami pertambahan yang semakin
cepat.
 Tahap kedua : Produksi total pertambahannya semakin lambat.
 Tahap ketiga : Produksi total semakin lama semakin berkurang.

PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA DAN PRODUKSI MARJINAL


Produksi marjinal merupakan tambahan produksi yang akan berlaku apabila
seunit (seorang) tenaga kerja ditambah.
Rumus Produksi Marjinal :
Keterangan :
∆TP
MP = Produksi marjinal
MP =
∆L ∆TP = Pertambahan produksi total
∆L = Pertambahan tenaga kerja
Produksi rata-rata merupakan produksi yang dimana pada suatu tingkat
penggunaan tenaga kerja tertentu, produksi ini merupakan jumlah rata-rata yang
diwujudkan oleh seorang pekerja.
Rumus produksi rata-rata :
Keterangan :
TP
AP = Produksi rata-rata
AP =
L TP = Produksi total
L = Jumlah tenaga kerja

Produksi total merupakan jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga
kerja tertentu.
TUGAS MIKRO EKONOMI

Nama : Luh Putu Emi Novitasari


Jurusan : Akuntansi
NIM : 0906305110

Anda mungkin juga menyukai