Anda di halaman 1dari 7

PARADOX LEONTIEF

 Wassily Leontief
seorang pelopor utama dalam analisis input-output matriks tahun
1953 yang menemukan fakta tentang struktur perdagangan luar
negeri (ekspor impor) Amerika Serikat tahun 1947 yang
bertentangan dengan teori H-O sehingga disebut sebagai “Paradox
Leontief”

Secara umum AS diasumsikan sebagai satu negara yang relatif


memiliki modal (capital ) lebih banyak dan tenaga kerja (labor)
lebih sedikit dibandingkan dengan negara-negara lain.
Berdasarkan teori H-O, maka ekspor AS akan terjadi atas barang-
barang yang padat modal (capital intensive). Sebaliknya impornya
akan terdiri atas barang-barang yang padat karya (labor intensive).
 Berdasarkan studi empiris yang dilakukan W. Leontief ternyata
ekspor AS justru terdiri atas barang-barang yang padat karya (labor
intensive). Sebaliknya, impornya terdiri atas barang-barang yang
padat modal (capital intensive) sebagaimana ditunjukkan pada tabel
3.1
 Dari data tsb, ternyata tahun 1947, ratio capital/labor AS untuk
ekspor barang industrinya hanya sebesar 77,1% dibandingkan
impornya sedangkan teori H-O, ratio capital/labor seharusnya di
atas 100%.
 Penemuan Leontief tidaklah sepenuhnya bertentangan dengan teori
H-O, karena ekspor AS yang padat karya (labor intensive) tsb
adalah sangat logis.
 AS memang lebih banyak tenaga kerja yang terdidik (skilled labor)
dibandingkan dengan negara-negara lain, sehingga ekspornya lebih
banyak terdiri atas barang yang padat tenaga kerja terdidik.
 Jadi penemuan Leontief tersebut, dalam batasan tertentu, justru
sesuai dan mendukung teori H-O
 Berdasarkan penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh ahli
ekonomi perdagangan (PH. Lindert, 1982; 69), ternyata Paradox
Leontief tersebut dapat terjadi karena 4 sebab utama :
1. Intensitas faktor produksi yang berbalikan (factors intensity
reversals)
2. Tarif dan hambatan non tarif
3. Perbedaan dalam skill dan human capital
4. Perbedaan dalam faktor sumber daya alam (natural resources)
TERM OF TRADE

 Term of trade (Nilai tukar perdagangan) adalah perbandingan harga


barang ekspor dan harga barang impor.
 Misal : harga barang ekspor (Px) dan harga barang impor (Py) maka
:

Px
TOT = = P
Py
TEORI OFFER CURVE
(KURVA TAWAR-MENAWAR)

 Offer curve yaitu kerelaan suatu negara mengekspor dan mengimpor


suatu barang dari dan ke suatu negara lain pada berbagai tingkat
harga relatif yang berlaku.
 Bila negara 1 mengurangi/menambah ekspor dan impor maka
tindakan negara 2 akan mengurangi/menambah ekspor dan impor
barang yang sama besarnya yang dinamakan : “Proses balas
dendam/retaliation”.

Anda mungkin juga menyukai