Anda di halaman 1dari 3

Teori Opportunity Cost

Adalah menggunakan pendekatan kurva kemungkinan produksi (production possibility curve)


dan kurva indiferen (indifference curve). Pendekatan ini dikemukakan oleh G. Harberlel. Kurva
kemungkinan produksi (PPC) menunjukan berbagai kombinasi barang yang dapat dihasilkan
dengan sejumlah tertentu faktor produksi yang digunakan sepenuhnya(full employment).

Bentuk kurva kemungkinan produksi tergantung pada anggapan yang digunakan. Apakah dengan
biaya konstan( PPC Constant Cost) atau biaya meningkat(Increasing Cost). Sedangkan kurva IC
adalah kurva yang menunjukan berbagai kombinasi barang yang menghasilkan kepuasan sama.

Pendekatan moneter ini berasumsi tidak mengenal kekakuan pasar yang menghambat
kecepatan penyesuaian kurs dan harga lainnya, untuk mencapai keseimbangan jangka
panjang (mempertahankan full employment). Formulasinya dibentuk mula-mula dari:
Eab = Pa/Pb

Dimana:

Eab = kurs antara mata uang negara A dan mata uang negara B

Pa = tingkat harga umum yang berlaku di negara A

Pb = tingkat harga umum yang berlaku di negara B

Permintaan & penawaran uang di negara A

Pa = Msa /L (Ra, Ya)

Permintaan & penawaran uang di negara B

Pb = Msb /L (Rb, Yb)

Dimana:

Msa = Penawaran uang negara A

Msb = Penawaran uang negara B

L (R, Y) = Permintaan uang riil agregate suatu negara yang merupakan fungsi menurun
terhadap tingkat bunga (R) dan meningkat terhadap output riil (Y).

Ketiga persamaan di atas digabung menjadi:

Eab = Pa/Pb = Msa /L (Ra, Ya)

Msb /L (Rb, Yb)

Atau menjadi persamaan/formula:

Eab = Pa/Pb = (Msa/ Msb) x [L(Rb, Yb)/(Ra, Ya)]


Persamaan ini menyatakan bahwa harga relatif mata uang A dan B dalam jangka panjang
sepenuhnya tergantung pada penawaran-penawaran relatif kedua mata uang serta permintaan-
permintaan riil relatifnya. Berbagai perubahan suku bunga dan tingkat output hanya dapat
mempengaruhi kurs melalui pengaruhnya terhadap permintaan uang.

Anda mungkin juga menyukai