Anda di halaman 1dari 32

ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

STATISTIK

Oleh
Wahyu Nofiansyah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


STKIP KUMALA LAMPUNG METRO
ANGKA
INDEKS

ANGKA INDEKS

PENGERTIAN

TUJUAN
ANGKA
INDEKS

PENGERTIAN

PENGERTIAN
Angka Indeks adalah angka yang dipakai sebagai alat perbandingan
dua atau lebih kegiatan yang sama untuk kurun waktu yang
TUJUAN

berbeda dan dinyatakan dalam satuan persen


ANGKA
INDEKS

TUJUAN

Tujuan pembuatan angka indeks adalah mengukur secara


kuantitatif terjadinya perubahan dalam dua waktu yang berlainan,
TUJUAN

seperti indeks harga mengukur perubahan harga, indeks biaya


hidup untuk mengukur inflasi, dlll
ANGKA
INDEKS

Indeks Harga (Price Index)


JENIS-JENIS ANGKA
INDEKS Indeks Kuantitas (Quantity Index)

Indeks Nilai (Value Index)


BERDASARKAN
PENGGUNAANNYA

BERDASARKAN CARA
PENENTUANNYA Indeks Tidak Tertimbang

Indeks Tertimbang
Indeks Rantai
ANGKA
INDEKS
Indeks Harga (Price Index)

Ialah angka indeks yang digunakan untuk mengukur atau menunjukkan perubahan
harga barang, baik satu barang atau sekumpulan barang. Yaitu menyangkut
persentase kenaikan atau penurunan harga barang tersebut

di mana:
Pn
IP   100% 𝑃𝑛 = harga komoditas pada tahun tertentu
𝑃0 = harga komoditas pada tahun dasar
P0
ANGKA
INDEKS
Indeks Kuantitas (Quantity Index)

Ialah angka indeks yang digunakan untuk mengukur kuantitas suatu barang atau
sekumpulan barang, baik yang diproduksi, dikonsumsi, maupun dijual

di mana:
Qn
IQ   100% 𝑄𝑛 = banyak (kuantitas) komoditas pada tahun tertentu
𝑄0 = banyak (kuantitas) komoditas pada tahun dasar
Q0
ANGKA
INDEKS
Indeks Nilai (Value Index)

Ialah angka indeks yang digunakan untuk melihat perubahan nilai dari suatu barang
atau sekumpulan barang, baik yang dihasilkan, diimpor, maupun diekspor

di mana:
Pn Qn
IV   100% 𝑃𝑛
𝑄𝑛
= harga komoditas pada tahun tertentu
= banyak (kuantitas) komoditas pada tahun tertentu
P0Q0 𝑃0 = harga komoditas pada tahun dasar
𝑄0 = banyak (kuantitas) komoditas pada tahun dasar
ANGKA
INDEKS
 Contoh soal 1
Data ekspor Kopi Indonesia tahun 2014-2016
Variabel Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Harga (P = $/100 ton) 3000 3250 3500
Kuantitas (Q = 100 ton) 2000 2250 2500
Nilai (P x Q) (1000 $) 4250 5450 4400

Catatan : Dalam perbandingan perhatikan satuan


Satuan dalam setiap perbandingan harus sama.

Dengan menggunakan tahun 2014 sebagai tahun dasar, susunlah Indeks harga, kuantitas
dan Nilai Ekspor Kopi diatas
ANGKA
INDEKS
Variabel Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
(tahun dasar
Harga (P = $/100 ton) 3000 3250 3500
Kuantitas (Q = 100 ton) 2000 2250 2500
Nilai (P x Q) (1000 $) 4250 5450 4400
IP 100% 108,3% 116,7%
IQ 100% 112,5% 125%
IV 100% 121,9% 145,8%
Variabel Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
IP 100% 108,3% 116,7%
IQ 100% 112,5% 125%
IV 100% 121,9% 145,8%

Contoh Interpretasi Angka Indeks

 IP 2015 = 108,3%  dibanding th 2014 terjadi peningkatan harga sebesar 8,3%


IP 2016 = 116,7%  dibanding th 2014 terjadi peningkatan harga sebesar 16,7%

 IQ 2015 = 112,5%  dibanding th 2014 terjadi peningkatan kuantitas sebesar 12,5%


IQ 2016 = 125%  dibanding th 2014 terjadi peningkatan kuantitas sebesar 25%

 IV 2015 = 121,9%  dibanding th 2014 terjadi peningkatan nilai sebesar 21,9%


IV 2016 = 145,8%  dibanding th 2014 terjadi peningkatan nilai sebesar 45,8%
ANGKA
INDEKS
 Latihan soal 2
Data ekspor Kopi Indonesia tahun 2014-2016
Variabel Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Harga (P = $/100 ton) 3000 3250 3500
Kuantitas (Q = 100 ton) 2000 2250 2500
Nilai (P x Q) (1000 $) 4250 5450 4400

Dengan menggunakan tahun 2015 sebagai tahun dasar, susunlah Indeks harga, kuantitas
dan Nilai Ekspor Kopi diatas
ANGKA
INDEKS
Indeks Tidak Tertimbang

Ialah angka indeks yang dalam pembuatannya tidak memasukkan faktor-faktor yang
mempengaruhi naik turunnya angka indeks

Indeks Tertimbang

Ialah angka indeks yang dalam pembuatannya memasukkan faktor-faktor yang


mempengaruhi naik turunnya angka indeks

Indeks Rantai

Ialah angka indeks yang disusun berdasarkan interval-interval waktu yang berurutan
atau angka indeks yang digunakan untuk membandingkan suatu waktu tertentu
dengan waktu kapan saja sebagai waktu dasar
ANGKA
INDEKS

PENGGOLONGAN Indeks Harga Relatif Sederhana


ANGKA INDEKS HARGA
Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang

ANGKA INDEKS HARGA Indeks Harga Rata-rata Tidak Tertimbang


TIDAK TERTIMBANG

ANGKA INDEKS HARGA Indeks Harga Agregatif Tertimbang


TERTIMBANG

ANGKA INDEKS HARGA Indeks Harga Rata-rata Tertimbang


BERANTAI
ANGKA
INDEKS

Indeks Harga Relatif Sederhana

Ialah indeks yang terdiri dari satu macam barang saja, baik untuk indeks produksi
maupun indeks harga.

di mana:
Pt It,0 = indeks harga pada periode t dengan periode dasar 0
I t ,0   100% 𝑃𝑡 = harga pada periode t
P0 𝑃0 = harga pada periode dasar
ANGKA
INDEKS
 Contoh soal 2
Diketahui harga beras pada tahun 2014 ialah Rp 8.000, kemudian pada tahun 2016 ialah
Rp 9.500. Berapakah angka indeks beras ini dibandingkan dengan tahun 2014?
Jawab:
Diketahui: 𝑃0 = 𝑃2014 = Rp 8.000
𝑃𝑡 = 𝑃2016 = Rp 9.500

Pt 9500
I t ,0   100% = 8000 x 100% = 118,8%
P0

Jadi angka indeks beras tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 118,8%.
Artinya dari tahun dasar (2014) harga beras sudah mengalami peningkatan sebesar
118,8% - 100% = 18,8%.
ANGKA
INDEKS

Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbanga

I t ,0 
 P
 100%
t
di mana:
It,0 = indeks harga pada periode t dengan periode dasar 0
P 0
σ 𝑃𝑡 = jumlah seluruh harga pada periode t
σ 𝑃0 = jumlah seluruh harga pada periode dasar
ANGKA
INDEKS
 Contoh soal 3
Diketahui ada tiga jenis barang A, B, dan C yang memiliki catatan perubahan harga dari
tahun 2014 sampai 2016:

Jenis Barang 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟒 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟓 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟔


A 2.500 2.575 3.000
B 4.000 5.000 6.150
C 3.500 5.500 7.000
Jumlah 10.000 13.075 16.150

Bila tahun 2014 diasumsikan tahun dasar, berapakah angka indeks harga agregatif tidak
tertimbang tahun 2016 untuk ketiga jenis barang tersebut?
ANGKA
INDEKS
Jenis Barang 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟒 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟓 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟔
A 2.500 2.575 3.000
B 4.000 5.000 6.150
C 3.500 5.500 7.000
Jumlah 10.000 13.075 16.150
Jawab:

I t ,0 
 Pt
 100% =
16.150
x 100% = 161,5%
P 0
10.000

Jadi harga agregatif tidak tertimbang tahun 2016 untuk ketiga jenis barang tersebut adalah
161,5% (asumsi tahun 2014 sebagai tahun dasar). Artinya dari tahun dasar 2014 harga
ketiga barang tersebut secara agregatif telah mengalami peningkatan sebesar 161,5% -
100% = 61,5%
ANGKA
INDEKS
Indeks Harga Rata-rata Tidak Tertimbang
 Rata-rata Hitung

Pt
P
I t ,0  0
 100% di mana:
It,0 = indeks harga pada periode t dengan periode dasar 0
k 𝑃𝑡 = harga pada periode t
𝑃0 = harga pada periode dasar
 Rata-rata Ukur k = banyaknya barang

Pt
 Log P
LogI t ,0  0
100%
k
ANGKA
INDEKS
 Contoh soal 4
Diketahui ada tiga jenis barang A, B, dan C yang memiliki catatan perubahan harga dari
tahun 2014 sampai 2016:

Jenis Barang 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟒 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟓 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟔


A 2.500 2.575 3.000
B 4.000 5.000 6.150
C 3.500 5.500 7.000
Jumlah 10.000 13.075 16.150

Bila tahun 2014 diasumsikan tahun dasar, hitunglah angka indeks harga rata-rata relatif tidak
tertimbang tahun 2016 :
a. Bila rata-ratanya adalah rata-rata hitung
b. Bila rata-ratanya adalah rata-rata ukur
Jenis 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟒 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟓 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟔 𝑃𝑡
Barang 𝑃0 𝑃𝑡 𝑃0
A 2.500 2.575 3.000 1,2
B 4.000 5.000 6.150 1,5
C 3.500 5.500 7.000 2
Jumlah 10.000 13.075 16.150 4,7

 Rata-rata Hitung
Pt
P 4,7
I t ,0  0
 100% = x 100% = 156,7%
k 3

Jadi angka indeks harga rata-rata relatif tidak tertimbang jika rata-ratanya adalah rata-rata
hitung adalah sebesar 156,7%.
Artinya harga ketiga barang tersebut telah mengalami peningkatan sebesar 156,7% - 100% =
56,7%
Jenis 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟒 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟓 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟔 𝑃𝑡 𝑃𝑡
Log
Barang 𝑃0 𝑃𝑡 𝑃0 𝑃0
A 2.500 2.575 3.000 1,2 0,08
B 4.000 5.000 6.150 1,5 0,18
C 3.500 5.500 7.000 2 0,30
Jumlah 10.000 13.075 16.150 4,7 0,56

 Rata-rata Ukur
Pt Anti log 0,19 = 1,55
 P
Log
0,56
LogI t , 0  0
 100% = x 100% = 1,55 x 100% = 155%
k 3

Jadi angka indeks harga rata-rata relatif tidak tertimbang jika rata-ratanya adalah rata-rata ukur
adalah sebesar 155%.
Artinya harga ketiga barang tersebut telah mengalami peningkatan sebesar 155% - 100% =
55%
ANGKA
Indeks Harga Agregatif Tertimbang INDEKS

Ialah modifikasi dari metode angka relatif, yaitu dengan menambahkan faktor
penimbang didalamnya.

I t ,0 
 P .W
t
 100%
 P .W
0

di mana:
It,0 = indeks harga pada periode t dengan periode dasar 0
𝑃𝑡 = harga pada periode t
𝑃0 = harga pada periode dasar
W = nilai penimbang
Indeks Harga Agregatif Tertimbang
 Metode Laspeyres, menentukan indeks agregat sederhana tertimbang Laspeyres digunakan
penimbang kuantitas pada periode dasar.
 Metode Paasche, menentukan indeks agregat sederhana tertimbang Paasche digunakan
penimbang kuantitas pada periode berjalan.
 Metode Drobisch, merupakan penggabungan antara metode Laspeyres dan metode Paasche
dengan mengambil rata-rata hitungnya.
 Metode Fischer, atau indeks ideal merupakan penggabungan antara metode Laspeyres dan
metode Paasche dengan mengambil rata-rata ukurnya.

 Metode Marshall Edgeworth, menggunakan penimbang total kuantitas dari periode berjalan
dengan periode dasar.

 Metode Walsh, menggunakan pembobot berupa akar dari perkalian kuantitas tahun berjalan
dengan kuantitas tahun dasar.
Hasil dari Indeks Agregatif Tertimbang Ini Dikenal Beberapa Metode:

Metode Laspeyres Metode Drobisch Metode M.Edgeworth

ILt , 0 
 P .Q
t 0
 100% IDt , 0 
ILt , 0  IPt , 0
IEt , 0 
 P .(Q
t 0  Qt )
 100%
 P .Q
0 0 2  P .(Q
0 0  Qt )
Metode Paasche Metode Fischer Metode Walsh

IPt , 0 
 P .Q
t t
 100% IFt , 0  ILt , 0 .IPt , 0 IWt , 0 
 P.t (Q0 .Qt )
 100%
 P .Q
0 t P.0 (Q0 .Qt )
Di mana:
𝑃𝑡 = harga pada periode t
𝑃0 = harga pada periode dasar
𝑄𝑡 = kuantitas pada periode t
𝑄0 = kuantitas pada periode dasar
ANGKA
INDEKS
 Contoh soal 5
Dibawah ini ada harga dan jumlah 3 jenis makanan yang umum dikonsumsi sebuah daerah
untuk jarak waktu enam tahun (2005 – 2010), dimana 2005 sebagai tahun dasar.

Jenis Tahun 2005 Tahun 2010


Makanan Harga Kuantitas Harga Kuantitas
Beras 2112 48 2777 46
Jagung 1000 8 1650 7
Singkong 443 16 650 15

Hitunglah Angka Indeks Harga Agregatif tertimbang, dengan:


a. Metode Laspeyres e. Metode M.Edgeworth
b. Metode Paasche f. Metode Walsh
c. Metode Fisher
d. Metode Drobisch
Metode Laspeyres

Jenis Tahun 2005 Tahun 2010


Makanan Harga Kuantitas Harga Kuantitas 𝑃𝑡 . 𝑄0 𝑃0 . 𝑄0
= (𝑃0 ) = (𝑄0 ) = (𝑃𝑡 ) = (𝑄𝑡 )
Beras 2.112 48 2.777 46 133.296 101.376
Jagung 1.000 8 1.650 7
13.200 8.000
Singkong 443 16 650 15 10.400 7.088
Jumlah 156.896 116.464

ILt , 0 
 P .Q
t 0
 100% =
156896
x 100% = 134,7%
 P .Q
0 0
116464

Jadi angka indeks harga Laspeyres adalah sebesar 134,7%


Artinya dibandingkan tahun 2005, harga ke-3 makanan tersebut mengalami kenaikan sebesar
134,7% - 100% = 34,7%
Metode Paasche

Jenis Tahun 2005 Tahun 2010


Makanan Harga Kuantitas Harga Kuantitas 𝑃𝑡 . 𝑄𝑡 𝑃0 . 𝑄𝑡
= (𝑃0 ) = (𝑄0 ) = (𝑃𝑡 ) = (𝑄𝑡 )
Beras 2.112 48 2.777 46 127.742 97.152
Jagung 1.000 8 1.650 7
11.550 7.000
Singkong 443 16 650 15 9.750 6.645
Jumlah 149.042 110.797

IPt , 0 
 P .Q
t t
 100% =
149042
x 100% = 134,5%
 P .Q
0 t
110797

Jadi angka indeks harga Paasche adalah sebesar 134,5%


Artinya dibandingkan tahun 2005, harga ke-3 makanan tersebut mengalami kenaikan sebesar
134,7% - 100% = 34,5%
Untuk Metode yang belum dibahas bisa dicoba:
a. Metode Laspeyres e. Metode M.Edgeworth
b. Metode Paasche f. Metode Walsh
c. Metode Fisher
d. Metode Drobisch
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai