Anda di halaman 1dari 42

Angka Indeks

Oleh : Yulia Zahara, M.Mat


Pengertian
• Angka indeks adalah perbandingan antara dua
bilangan yang merupakan satuan ukur terhadap
suatu ciri objek yang satu sama lain memiliki
hubungan baik secara langsung atau tidak langsung.
• Angka indeks mempunyai peranan yang sangat
penting untuk mengukur perubahan-perubahan ciri
suatu objek dari waktu ke waktu, terutama
perubahan kegiatan ekonomi dan sosial.
• Contoh : harga elektronik turun 5%, harga beras
naik 10%, dll.
Tujuan
• Tujuan penyusunan angka indeks :
1. Untuk melihat perkembangan relatif menurut
tempat dan waktu dari suatu objek.
2. Sebagai pembanding terhadap variabel-
variabel ekonomi dan sosial.
3. Untuk mengukur nilai real variabel-variabel
dan nilai-nilai ekonomi pada berbagai waktu
terhadap suatu jangka waktu tertentu.
• Dalam penyusunan angka indeks perlu
ditetapkan tahun tertentu sebagai tahun dasar
yaitu suatu tahun pembanding terhadap
tahun-tahun lainnya.
• Pemilihan tahun dasar pada umumnya adalah
suatu tahun tertentu yang dianggap lebih
stabil dibanding tahun-tahun lainnya dalam
jangka waktu yang agak lama.
Angka Indeks

Indeks harga (Price indeks)

Berdasarkan Indeks Kuantitas (Quantity indeks)


penggunaannya

Jenis-jenis Indeks Nilai (Value indeks)


Angka Indeks
Indeks tidak tertimbang
Berdasarkan cara
penentuannya
Indeks tertimbang
Jenis Angka Indeks berdasarkan
penggunaannya
1. Indeks Harga (Price Index)
Mengukur perubahan harga barang
Misalnya : Indeks harga konsumen
Indeks harga perdagangan besar
Indeks harga yang dibayar dan diterima petani

2. Indeks Kuantitas (Quantity Index)


Mengukur kuantitas suatu barang yang diproduksi dikonsumsi maupun dijual
Misalnya : Indeks produksi beras
Indeks konsumsi kedelai
Indeks penjualan jagung

3. Indeks Nilai (Value Index)


Perubahan nilai dari suatu barang, baik yang dihasilkan diimpor maupun
diexport
Misalnya : Indeks nilai ekpor kopra
Indeks nilai import beras
Indeks Harga
Indeks Harga adalah angka indeks yang digunakan untuk
mengukur atau menunjukkan perubahan harga barang, baik
satu barang atau sekumpulan barang. Yaitu menyangkut
persentase kenaikan atau penurunan harga barang tersebut

• Keterangan :
IP = indeks harga
Pt = harga pada tahun tertentu
P0= harga pada tahun dasar
Indeks Kuantitas

Indeks Kuantitas adalah angka indeks yang digunakan untuk


mengukur kuantitas suatu barang atau sekumpulan barang, baik
yang diproduksi, dikonsumsi, maupun dijual

• Keterangan :
IQ= indeks Kuantitas
Qt = Banyak (kuantitas) pada tahun tertentu
Q0= Banyak (kuantitas) pada tahun dasar
Indeks Nilai (Value Indeks)
Indeks Nilai adalah angka indeks yang digunakan untuk melihat
perubahan nilai dari suatu barang atau sekumpulan barang,
baik yang dihasilkan, diimpor, maupun diekspor

• Keterangan :
IV= indeks Nilai
Pt = harga pada tahun tertentu
P0= harga pada tahun dasar
Qt = Banyak (kuantitas) pada tahun tertentu
Q0 = Banyak (kuantitas) pada tahun dasar
Contoh
Data ekspor Kopi Indonesia tahun 2014-2016
Variabel 2014 2015 2016
Harga 3000 3250 3500
Kuantitas 2000 2250 2500

• Catatan :
• Dalam perbandingan perhatikan satuan
• Satuan dalam setiap perbandingan harus sama.
Dengan menggunakan tahun2014 sebagai tahun dasar,
susunlah Indeks harga, kuantitas dan Nilai Ekspor Kopi di
atas
Penyelesaian
Variabel 2014 2015 2016
Harga 3000 3250 3500
Kuantitas 2000 2250 2500
IP 100% 108,3% 116,7%
IQ 100%
IV 100%
Penyelesaian
Variabel 2014 2015 2016
Harga 3000 3250 3500
Kuantitas 2000 2250 2500
IP 100% 108,3% 116,7%
IQ 100% 112,5% 125%
IV 100%
Penyelesaian
Variabel 2014 2015 2016
Harga 3000 3250 3500
Kuantitas 2000 2250 2500
IP 100% 108,3% 116,7%
IQ 100% 112,5% 125%
IV 100% 121,9% 145,8%
Interpretasi angka indeks
Variabel 2014 2015 2016
IP 100% 108,3% 116,7%
IQ 100% 112,5% 125%
IV 100% 121,9% 145,8%

• IP 2015=108,3% ---->dibanding th 2014 terjadi peningkatan harga sebesar 8,3%


• IP 2016=116,7% ----> dibanding th 2014 terjadi peningkatan harga sebesar 16,7%
• IQ 2015=112,5% ----> dibanding th 2014 terjadi peningkatan kuantitas sebesar 12,5%
• IQ 2016=125% ----> dibanding th 2014 terjadi peningkatan kuantitas sebesar 25%
• IV 2015=121,9% ----> dibanding th 2014 terjadi peningkatan nilai sebesar 21,9%
• IV 2016=145,8% ----> dibanding th 2014 terjadi peningkatan nilai sebesar 45,8%
Jenis Angka Indeks berdasarkan cara
penentuannya
1. Indeks Tidak Tertimbang
Indeks tidak berimbang dalam pembuatannya tidak memasukkan faktor yang
mempengaruhi naik-turunnya angka indeks
a. Indeks Harga Relatif Sederhana
b. Indeks Harga Agregatid Tidak Tertimbang
c. Indeks Harga Rata-rata Tidak Tertimbang

2. Indeks Tertimbang
Indeks tertimbang memasukkan faktor yang mempengaruhi naik-turunnya angka indeks
>> Indeks Harga Agregatif Sederhana Tertimbang
- Metode Laspeyres
- Metode Paasche
- Metode Drobisch
- Metode Irving Fisher
- Metode Marshall – Edgeworth
- Metode Walsh
- Metode Chain
- Price Relative Indeks
Indeks Harga Relatif Sederhana
• Indeks Harga Relatif Sederhana adalah indeks yang
terdiri dari satu macam barang saja, baik untuk
indeks produksi maupun indeks harga.
Pt
I t ,0   100%
Po
It,0 = indeks harga pada periode t dengan
periode dasar 0
Pt = harga pada periode t
P0 = harga pada periode dasar
Contoh
• Diketahui harga beras pada tahun 2014 ialah Rp 8.000, kemudian
pada tahun 2016 ialah Rp 9.500. Berapakah angka indeks beras ini
dibandingkan dengan tahun 2014?

Penyelesaian :
Diketahui: 𝑃0 = 𝑃2014 = Rp 8.000
𝑃𝑡 = 𝑃2016 = Rp 9.500

• Jadi angka indeks beras tahun 2016 dibandingkan dengan tahun


2014 sebesar 118,8%.
• Artinya dari tahun dasar (2014) harga beras sudah mengalami
peningkatan sebesar 118,8% - 100% = 18,8%.
Indeks harga Agregat Tidak Tertimbang

• Indeks Agregat adalah indeks yang terdiri dari


beberapa barang ( kelompok barang).
• Indeks agregat adalah angka indeks harga
sederhana yang dihitung dengan
membandingkan jumlah harga beberapa jenis
komoditi per unit dalam satuan yang sama
dengan jumlah harga barang atau komoditi itu
per unit pada tahun dasar.
Kelemahan Indeks agregat tidak tertimbang

1. Satuan atau unit harga barang sangat


mempengaruhi indeks harga
2. Tidak memperhitungkan kepentingan
relatif barang-barang yang tercakup dalam
pembuatan indeks
Rumus Indeks agregat tidak tertimbang

• Keterangan :
I = indeks harga
Pt = harga pada tahun t
P0= harga pada tahun 0 atau pada tahun
dasar
Contoh
• Data yang menyajikan pengeluaran rumah
tangga untuk tahun 2000-2004. Hitunglah
indeks harga tak tertimbang untuk tahun 2002
dengan waktu dasar tahun 2000.
Bulan 2000 2001 2002 2003 2004
Januari 3500 3800 4100 4200 3850
Februari 3800 3450 4120 4250 3800
Maret 3400 3600 3950 4150 3900
April 4000 3900 3890 4050 3950
Mei 4200 4100 3950 3900 4000
Juni 3900 3950 4000 4100 3990
Jumlah 22800 22800 24010 24650 23490
Indeks Harga 100
Penyelesaian
• Tahun 2002

• Interpretasi :
Angka indeks pada tahun 2000 adalah 100%.
Sedangkan angka indeks tahun 2002 adalah
105%. Jika dibandingkan dengan tahun
2000,besarnya pengeluaran rumah tangga untuk
tahun 2002 mengalami kenaikan sebesar 5%.
Indeks Harga Rata-rata Tidak Tertimbang

• Indeks harga rata-rata tidak tertimbang terbagi 2 :


a. Rata-rata Hitung

b. Rata-rata Ukur

Dimana :
= harga pada periode t
= harga pada periode dasar
K = banyaknya barang
Contoh :
Ada tiga jenis barang A, B dan C yang memiliki catatan perubahan
harga dari tahun 2014 sampai 2016.

Jenis Barang
A 2500 2575 3000
B 4000 5000 6150
C 3500 5500 7000
Jumlah 10000 13075 16150

Bila tahun 2014 diasumsikan sebagai tahun dasar, hitunglah angka


indeks harga rata-rata relatif tidak tertimbang tahun 2016 :
a. Bila rata-ratanya adalah rata-rata hitung
b. Bila rata-ratanya adalah rata-rata ukur
Penyelesaian rata-rata hitung
Jenis
Barang
A 2500 2575 3000 (3000/2500) =1,2
B 4000 5000 6150 (6150/4000) = 1,5
C 3500 5500 7000 (7000/3500) = 2
Jumlah 10000 13075 16150 4,7

• Rata-rata hitung

• Interpretasi : Jadi angka indeks harga rata-rata relatif tidak tertimbang


jika rata-ratanya adalah rata-rata hitung yaitu sebesar 156,7 %.
• Artinya harga ketiga barang tersebut telah menglami peningkatan
sebesar 56,7 %
Penyelesaian rata-rata ukur
Jenis
Barang
A 2500 2575 3000 (3000/2500) =1,2 0,08
B 4000 5000 6150 (6150/4000) = 1,5 0,18
C 3500 5500 7000 (7000/3500) = 2 0,30
Jumlah 10000 13075 16150 4,7 0,56

• Rata-rata Ukur

• Interpretasi : Jadi angka indeks harga rata-rata relatif tidak tertimbang jika rata-
ratanya adalah rata-rata ukur yaitu sebesar 155 %.
• Artinya harga ketiga barang tersebut telah menglami peningkatan sebesar 55 %
Indeks Harga Agregratif Tertimbang
• merupakan modifikasi dari metode angka relatif yaitu
dengan menambahkan faktor penimbang didalamnya.

𝐼 𝑡 , 0=
∑ 𝑃 𝑡 .𝑄 𝑡
𝑥100%
• Dimana :
∑ 𝑃 0 .𝑄0
= harga pada periode t
=harga pada periode dasar
=kuantitas pada periode t
=kuantitas pada periode dasar
Indeks Harga Agregatif Tertimbang
a. Metode Laspeyres = untuk menentukan indeks agregat sederhana tertimbang
Laspeyres, digunakan penimbang kuantitas pada periode dasar.
b. Metode Paasche = untuk menentukan indeks agregat sederhana tertimbang
Paasche , digunakan penimbang kuantitas pada periode berjalan
c. Metode Drobisch = penggabungan antara metode Lapeyres dan Paasche
dengan mengambil rata-rata hitungnya.
d. Metode Irving Fisher = disebut juga indeks ideal merupakan penggabungan
metode Laspeyres dan Paasche dengan mengambil rata-rata ukurnya.
e. Metode Marshall – Edgeworth = merupakan penimbang total kuantitas dari
periode berjalan dengan periode dasar.
f. Metode Walsh = mengunakan pembobot berupa akar dari perkalian kuantitas
tahun berjalan dengan kuantitas tahun dasar.
g. Metode Chain = disebut juga indeks rantai karena metode perhitungannya
dilakukan secara berantaidari tahun ke tahun.
h. Price Relative Indeks = menggunakan perkalian dari harga dan kuantitas
periode berjalan.
• Metode Laspeyres
ILt , 0 
 PQ t o
 100%
PQ o o

• Metode Paasche
IPt , 0 
 PQ t t
 100%
PQ o t

• Metode Drobisch
ILt ,0  IPt , 0
IDt ,0 
2
• Metode irving Fisher
IFt , 0  ILt ,0 .IPt , 0
• Metode Marshall Edgeworth
IMEt , 0 
 P (Q
t o  Qt )
 100%
 P (Q
o o  Qt )

• Metode Walsh
IWt ,0 
 p
t QoQt
 100%
Po QoQt

• Price Relative Indeks

Dimana :
= harga pada periode t
= harga pada periode dasar
= kuantitas pada periode t
= kuantitas pada periode dasar
Contoh Indeks Agregat Tertimbang
Data pembelian beras dalam beberapa bulan
untuk tahun 2005 dan 2006. Tentukan indeks
agregatif terimbang.
Tahun 2005 Tahun 2006
Bulan
Harga Kuantitas Harga Kuantitas
Januari 3500 15 3950 20
Februari 3800 16 4000 19
Maret 3400 20 4150 22
April 4000 25 4250 25
Mei 4200 22 3850 20
Juni 3900 20 3960 23
Penyelesaian
Tahun 2005 Tahun 2006
Bulan Harga Kuantitas Harga Kuantitas Po.Qo Pt.Qt
Po Qo Pt Qt    
Januari 3500 15 3950 20 52500 79000
Februari 3800 16 4000 19 60800 76000
Maret 3400 20 4150 22 68000 91300
April 4000 25 4250 25 100000 106250
Mei 4200 22 3850 20 92400 77000
Juni 3900 20 3960 23 78000 91080
Jumlah 22800 118 24160 129 451700 520630

Jadi angka indeks tahun 2006 adalah 115,260%. Jika


dibandingkan dengan indeks tahun 2005, besarnya pembelian
beras untuk tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 15,260%.
Contoh Metode Laspeyres
Tahun 2005 Tahun 2006
Bulan Harga Kuantitas Harga Kuantitas Po.Qo Pt.Qo
Po Qo Pt Qt    
Januari 3500 15 3950 20 52500 59250
Februari 3800 16 4000 19 60800 64000
Maret 3400 20 4150 22 68000 83000
April 4000 25 4250 25 100000 106250
Mei 4200 22 3850 20 92400 84700
Juni 3900 20 3960 23 78000 79200
Jumlah 22800 118 24160 129 451700 476400

ILt , 0 
 PQ t o
 100% 
476400
x100%  105,468%
PQ o o 451700
• Jadi angka indeks tahun 2006 adalah 105,468%. Jika
dibandingkan dengan indeks tahun 2005, besarnya pembelian
beras untuk tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 5,468%.
Contoh Metode Paasche
Tahun 2005 Tahun 2006
 
Bulan Harga Kuantitas Harga Kuantitas Pt.Qt Po.Qt
Po Qo Pt Qt  
Januari 3500 15 3950 20 79000 70000
Februari 3800 16 4000 19 76000 72200
Maret 3400 20 4150 22 91300 74800
April 4000 25 4250 25 106250 100000
Mei 4200 22 3850 20 77000 84000
Juni 3900 20 3960 23 91080 89700
Jumlah 22800 118 24160 129 520630 490700

IPt , 0 
 PQ
t t
100% 
520630
x100%  106,099%
PQ
o t 490700

• Jadi angka indeks tahun 2006 adalah 106,099%. Jika dibandingkan dengan indeks
tahun 2005, besarnya pembelian beras untuk tahun 2006 mengalami kenaikan
sebesar 6,099%.
Contoh Metode Drobisch
Tahun 2005 Tahun 2006
Bulan
Harga Kuantitas Harga Kuantitas
Januari 3500 15 3950 20
Februari 3800 16 4000 19
Maret 3400 20 4150 22
April 4000 25 4250 25
Mei 4200 22 3850 20
Juni 3900 20 3960 23
ILt ,0  IPt , 0 105,468%  106,099%
IDt , 0    105,784%
2 2
• Jadi angka indeks tahun 2006 adalah 105,784 %. Jika
dibandingkan dengan indeks tahun 2005, besarnya pembelian
beras untuk tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 5,784%.
Ccontoh Metode Fisher
Tahun 2005 Tahun 2006
Bulan Harga Kuantitas Harga Kuantitas
Po Qo Pt Qt
Januari 3500 15 3950 20
Februari 3800 16 4000 19
Maret 3400 20 4150 22
April 4000 25 4250 25
Mei 4200 22 3850 20
Juni 3900 20 3960 23
Jumlah 22800 118 24160 129

IFt , 0  ILt , 0 .IPt , 0  (105,468)(106,099)  105,783%

• Jadi angka indeks tahun 2006 adalah 105,783 %. Jika


dibandingkan dengan indeks tahun 2005, besarnya pembelian
beras untuk tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 5,783%.
Contoh Metode Marshal Edgeworth
Tahun 2005 Tahun 2006
 
Bulan Harga Kuantitas Harga Kuantitas Qo+Qt Po(Qo+Qt) Pt(Qo+Qt)
Po Qo Pt Qt  
Januari 3500 15 3950 20 35 122500 138250
Februari 3800 16 4000 19 35 133000 140000
Maret 3400 20 4150 22 42 142800 174300
April 4000 25 4250 25 50 200000 212500
Mei 4200 22 3850 20 42 176400 161700
Juni 3900 20 3960 23 43 167700 170280
Jumlah 22800 118 24160 129 247 942400 997030

IMEt , 0 
 P (Qt o  Qt )
 100% 
997030
x100%  105,797%
 P (Qo o  Qt ) 942400
• Jadi angka indeks tahun 2006 adalah 105,797 %. Jika
dibandingkan dengan indeks tahun 2005, besarnya
pembelian beras untuk tahun 2006 mengalami
kenaikan sebesar 5,797%.
Contoh Metode Walsh
Tahun 2005 Tahun 2006  
Bulan Harga Kuantitas Harga Kuantitas Po Pt
Po Qo Pt Qt  
Januari 3500 15 3950 20 17,32 60620 68414
Februari 3800 16 4000 19 17,44 66272 69760
Maret 3400 20 4150 22 20,98 71332 87067
April 4000 25 4250 25 25 100000 106250
Mei 4200 22 3850 20 20,98 88116 80773
Juni 3900 20 3960 23 21,45 83655 84942
Jumlah 22800 118 24160 129 247 469995 497206

IWt , 0 
 p t QoQt
100% 
497206
x100%  105,7896%
P o QoQt 469995

• Jadi angka indeks tahun 2006 adalah 105,7896 %. Jika dibandingkan dengan
indeks tahun 2005, besarnya pembelian beras untuk tahun 2006 mengalami
kenaikan sebesar 5,7896%.
Contoh Price Relative Indeks
Tahun 2005 Tahun 2006  
Bulan Harga Kuantitas Harga Kuantitas Pt.Qt Pt/Po Pt/Po(PtQt)
Po Qo Pt Qt  
Januari 3500 15 3950 20 79000 1,129 89191
Februari 3800 16 4000 19 76000 1,053 80028
Maret 3400 20 4150 22 91300 1,221 111477
April 4000 25 4250 25 106250 1,063 112944
Mei 4200 22 3850 20 77000 0,917 70609
Juni 3900 20 3960 23 91080 1,015 92446
Jumlah 22800 118 24160 129 520630 6,396 556695

• Jadi angka indeks tahun 2006 adalah 106,927 %.


Jika dibandingkan dengan indeks tahun 2005,
besarnya pembelian beras untuk tahun 2006
mengalami kenaikan sebesar 6,927%.
Contoh Metode Chain
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Komoditi
Harga Kuantitas Harga Kuantitas Harga Kuantitas
Beras 4500 32 5000 32 5300 28
Gula 7200 15 7500 25 9000 22
B. Merah 3000 50 4000 52 3600 55
M. Goreng 4500 130 5000 125 8500 135
Garam 500 350 550 325 700 450

• Hitunglah angka indeks dari data diatas


menggunakan Metode Chain!
Penyelesaian
Harga tahun yang berlaku dikali produksi tahun
pertama dari tiap pasangan
Tahun Nilai
Beras Gula B. Merah M. goreng Garam Agregat IR
2007 144.000 108.000 150.000 585.000 175.000 1.162.000 100 100
2008 160.000 112.500 200.000 650.000 192.500 1.315.000 113,17 113,17

2008 160.000 187.500 208.000 625.000 178.750 1.359.250 100


2009 169.600 225.000 187.200 1.062.500 227.500 1.871.800 137,71 155,84

• Perhitungan

• =113,17
• =155,84
• Dengan prosedur seperti pada tabel di atas,
maka angka indeks secara berantai dapat
diperoleh pada setiap tahun. Sehingga dengan
demikian apat diketahui perkembangan pada
setiap tahun. Dengan metode ini, maka pada
umumnya indeks rantai lebih fleksibel tehadap
pergantian jenis barang.

Anda mungkin juga menyukai