Anda di halaman 1dari 20

Indeks Harga dan Inflasi

Tujuan Pembelajaran

Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:


Mendeskripsikan indeks harga terkait dengan jenisnya serta menguasai
metode perhitungannya.
Menghitung indeks harga dengan berbagai macam metode.
Indeks harga dan inflasi
Inflasi

Dihitung menggunakan
Dihitung dengan
cara

Metode agregatif tidak Metode agregatif


Indeks harga tertimbang tertimbang

Metode Laspeyres

Metode Paasche
Indeks Harga perdagangan
Terdiri dari besar
Metode tahun khas
Indeks harga konsumen

Indeks harga yang dibayar


dan diterima petani
Pengertian dan Tujuan Perhitungan Indeks Harga

Angka indeks merupakan suatu konsep


yang dapat memberikan gambaran tentang
perubahan-perubahan variabel dari suatu
periode ke periode berikutnya.
Indeks harga adalah perbandingan antara
harga rata-rata pada tahun yang dihitung
dan harga rata-rata pada tahun dasar.
Tahun dasar yang digunakan adalah tahun
yang dibuat sebagai patokan
penghitungan.
Tujuan Perhitungan Indeks Harga

•Sebagai barometer atau petunjuk dari keadaan


ekonomi secara umum.
•Sebagai pedoman dalam menetapkan berbagai
kebijakan dan juga administrasi perusahaan.
•Sebagai deflator.
•Sebagai pedoman untuk membeli berbagai jenis
barang.
•Sebagai pedoman untuk mengatur upah gaji buruh
atau untuk menyesuaikan kenaikan gaji buruh saat
terjadi inflasi.
Manfaat Indeks Harga
•Untuk mengetahui pengaruh kenaikan harga komoditas
mengenai daya beli konsumen
•Untuk dijadikan indikator ekonomi untuk mengetahui
tingkat inflasi
•Untuk mengetahui fase kenaikan pendapatan masyarakat
•Untuk dijadikan ukuran besarnya biaya produksi yang
dikeluarkan
•Untuk digunakan untuk mengetahui daya beli nilai mata
uang
 Perhitungan angka indeks dipelopori oleh G.R. Carli ;
berkebangsaan Italia pada tahun 1764
 Dalam menyusun angka indeks, ada beberapa
persoalan penting yang perlu diperhatikan :
1) Perumusan tujuan penyusunan angka indeks
2) Sumber dan syarat perbandingkan data
3) Pemilihan periode dasar
4) Pemilihan timbangan (weight)
Jenis indeks harga :
1. Indeks harga pedagang besar (IHPB)
Barang yang diukur dengan indeks ini adalah bahan mentah dan barang jadi
yang diperjualbelikan di pasar primer.
Jenis barang yang dihasilkan dalam IHPB diklasifikasikan dalam sektor :
• Pertanian dengan dengan subsektor bahan makanan, tanaman
perdagangan, kehutanan, perikanan, peternakan dan perkayuan
• Pertambangan dan galian dengan subsektor batubara, aspal, pasir, batu
kali, dan krikil
• Industi dengan subsektor tekstil, pakaian jadi, barang-barang dari kulit,
makanan, minuman, kertas, barang cetakan, karet dan plastik
Jenis indeks harga :
2. Indeks Harga Konsumen
Indeks ini mengukur perubahan harga sekelompok besar
barang konsumsi yang dibeli konsumen
Fungsi Indeks Harga Konsumen (IHK) :
• Memungkinkan konsumen untuk menentukan pengaruh
perubahan harga terhadap daya beli mereka
• Merupakan suatu indikator ekonomi dan tingkat inflasi
• Digunakan untuk menentukan daya beli mata uang tertentu
Perhitungan Indeks Harga Konsumen mencakup antara 284 - 441
barang dan jasa yang dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok
pengeluaran yaitu:

1. bahan makanan;
2. makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau;
3. perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar;
4. sandang;
5. kesehatan;
6. pendidikan, rekreasi dan olah raga; dan
7. transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.
Jenis indeks harga :
3. Indeks harga yang dibayar dan diterima petani
• Memuat indeks harga barang-barang yang dibeli dan dibayar oleh para
petani, baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi.
• Jika dalam indeks harga ini juga dihitung pajak, gaji buruh petani, dan bunga
hipotek yang dibayar petani maka disebut indeks paritas
• Indeks harga yang dibayar petani, ada dua kategori penting yaitu :
 Indeks pembelanjaan untuk konsumsi rumah tangga
 Indeks pembelanjaan untuk produksi
• Perbandingan Indeks harga yang diterima dan dibayar petani disebut Nilai
Tukar Petani (NTP). NTP merupakan indikator yang menunjukan tingkat
kesejahtraan petani
Metode indeks harga tidak
tertimbang

Metode
• Indeks Harga

Penghitungan
• Angka Indeks Kuantitas

• Angka Indeks Nilai

• atau
Indeks Harga
Metode penghitungan Indeks Harga
1. Metode penghitungan indeks harga tidak tertimbang
Rumus indeks harga tidak tertimbang sederhana:
a. Indeks harga
Jika hanya satu komoditi :
Pn X 100%
Po
Keterangan:
Pn = harga pada tahun tertentu
Po = harga pada tahun dasar
Jika lebih dari satu komoditi
Pn X 100%
Po
Keterangan:
Pn = Jumlah harga pada tahun tertentu
Po = Jumlah harga pada tahun dasar
Contoh soal Indeks Harga Tidak Tertimbang
Jenis Barang Harga tahun 2019 (Po) Harga tahun 2020 (Pn)
Tas Rp150.000 Rp200.000
Sepatu Rp200.000 Rp250.000
Pakaian Rp100.000 Rp150.000
Po = Rp450.000 Pn = Rp600.000

Indeks harga tidak tertimbang


= Pn X 100%
Po
= Rp600.000 X 100% = 133,33%
Rp450.000
Artinya telah terjadi kenaikan harga sebesar 33,33% di
tahun 2020
Metode indeks harga tertimbang

Metode indeks harga


tertimbang

• Indeks Laspeyres

• Indeks Paasche
2. Metode penghitungan indeks harga tertimbang
a. Metode Laspeyres

• adalah metode penghitungan angka indeks yang


ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang
kuantitas/jumlah barang pada tahun dasar (Qo)
• Rumus IL = Pn.Qo X 100%
Po.Qo
b. Metode Paasche atau GNP Deflator
• adalah metode penghitungan angka indeks yang ditimbang
dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas pada
tahun tertentu (Qn)

• Rumus IP = Pn.Qn X 100%


Po.Qn
Contoh soal Indeks Harga Tertimbang

Jenis Barang Harga (ribuan rupiah)


Kuantitas th Po.Qo Pn.Qn
2020 2021 2020 = Qo
(Po) (Pn)

A 2 3 5 10 15
B 3 6 10 30 60
C 4 6 20 80 120
D 3 3 3 9 9
E 1 2 4 4 8
Jumlah 133 212

Indeks harga Laspeyres


= Pn.QoX 100%
Po.Qo
= 212 X 100% = 159,40%
133
Contoh Soal Indeks Harga Paasche/GNP
Deflator
Jenis Barang Harga (ribuan Rp) Kuantitas Po.Qn Pn.Qn
Tahun 2021 =
Qn
2020 2021

A 2 3 10 20 30
B 3 6 10 30 60
C 4 6 20 80 120
D 3 3 5 15 15
E 1 2 5 5 10
Jumlah Indeks harga Paasche 150 235
= Pn.QnX 100%
Po.Qn
= 235 X 100% = 159,40%
150

Anda mungkin juga menyukai