KOMPETENSI DASAR
3.4 Menganalisis indeks harga dan inflasi
4.4 Menyajikan hasil analisis indeks harga dan inflasi
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL), diharapkan peserta didik dapat menjelaskan pengertian indeks harga,
menjelaskan tujuan penghitungan indeks harga, menjelaskan macam-macam indeks harga,
menjelaskan metode penghitungan indeks harga dengan baik benar dan tepat.
PETUNJUK BELAJAR
Bacalah petunjuk kegiatan yang telah diberikan dengan baik dan cermat
Bacalah literature lain untuk memperkuat pemahaman Anda dalam memecahkan masalah
Kerjakanlah langkah-langkah kegiatan sesuai petunjuk kerja
Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
PETA KONSEP
Pengertian Indeks
Harga
Metode Perhitungan
Indeks Harga
PENGERTIAN INDEKS HARGA
Angka indeks adalah suatu angka relatif yang dinyatakan dalam persentase dan biasanya untuk
kesederhanaan lambang persentasenya dihilangkan. Terdapat beberapa macam angka indeks,
namun pada modul ini hanya akan dibahas tentang indeks harga. Indeks harga adalah angka yang
diharapkan dapat dipakai untuk memperlihatkan perubahan mengenai harga-harga barang, baik
harga untuk satu macam barang maupun berbagai macam barang dalam waktu dan tempat yang
sama atau berlainan. Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil perhitungan indeks harga, yaitu:
a. Jika indeks harga > 100 berarti harga mengalami kenaikan (terjadi inflasi)
b. Jika indeks harga < 100 berarti harga mengalami penurunan (terjadi deflasi)
c. Jika indeks harga = 100 berarti harga tetap (tidak naik dan tidak turun)
Contoh:
Bila harga barang tahun 2017 sebesar Rp15.000,00 per kilogram, kemudian pada tahun 2018 naik
menjadi Rp20.000,00 per kilogram, maka indeks harga barang tersebut pada tahun 2018 dapat
dihitung sebagai berikut:
= 20.000 / 15.000 x 100 = 133,33
Jadi harga barang pada tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 33%.
Keterangan:
IA = Indeks harga agregatif tidak ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Contoh:
Barang Harga (P) Kuantitas (Q)
2020 2021 2020 2021
H Rp 300 Rp 400 150 unit 200 unit
I Rp 400 Rp 450 200 unit 200 unit
J Rp 600 Rp 600 300 unit 350 unit
K Rp 1.100 Rp 950 400 unit 550 unit
L Rp 300 Rp 400 250 unit 200 unit
∑ Rp 2.700 Rp 2.800 1.300 unit 1.500 unit
Berdasarkan data di atas, maka indeks harga tahun 2021 adalah sebagai berikut:
2.800
IA = x 100 = 103,70
2.700
Jadi, harga tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 3,7%.
Keterangan:
IL = Angka Indeks Laspeyres
Pn= Harga pada tahun yang dihitung indeksnya
Po= Harga pada tahun dasar
Qo= Kuantitas pada tahun dasar
Contoh:
Barang Harga (P) Kuantitas (Q) Pn x Qo Po x Qo
2020 2021 2020 2021
H Rp 300 Rp 800 150 unit 200 unit Rp 120.000 Rp 45.000
I Rp 400 Rp 450 200 unit 200 unit Rp 90.000 Rp 80.000
J Rp 600 Rp 600 300 unit 350 unit Rp 180.000 Rp 180.000
K Rp 1.100 Rp 950 400 unit 550 unit Rp 380.000 Rp 440.000
L Rp 300 Rp 400 250 unit 200 unit Rp 100.000 Rp 75.000
∑ Rp 2.700 Rp 2.800 1.300 unit 1.500 unit Rp 870.000 Rp 820.000
Berdasarkan data di atas, maka indeks Laspeyres tahun 2021 adalah sebagai berikut:
870.000
IL = x 100 = 106,09
820.000
Jadi, harga tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 6,09%.
2) Metode Paasche (IP) Indeks Paasche adalah indeks harga tertimbang dengan kuantitas
barang pada tahun yang diukur (Qn) sebagai faktor penimbangnya. IP dihitung dengan
rumus:
∑𝑃𝑛.𝑄𝑛
IP = x 100
∑𝑃𝑜.𝑄𝑛
Dimana:
IP = Angka Indeks Paasche
Pn = Harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar
Qn= Kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya
Contoh:
Barang Harga (P) Kuantitas (Q) Pn x Qn Po x Qn
2020 2021 2020 2021
H Rp 300 Rp 800 150 unit 200 unit Rp 160.000 Rp 60.000
I Rp 400 Rp 450 200 unit 200 unit Rp 90.000 Rp 80.000
J Rp 600 Rp 600 300 unit 350 unit Rp 210.000 Rp 210.000
K Rp 1.100 Rp 950 400 unit 550 unit Rp 522.500 Rp 605.000
L Rp 300 Rp 400 250 unit 200 unit Rp 80.000 Rp 60.000
∑ Rp 2.700 Rp 2.800 1.300 unit 1.500 unit Rp 1.062.500 Rp 1.015.000
Berdasarkan data di atas, maka indeks Laspeyres tahun 2021 adalah sebagai berikut:
𝑅𝑝 1.062.500
IP = x 100 = 104,67
𝑅𝑝 1.015.000
Jadi, harga tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 4,67%.