Anda di halaman 1dari 37

ANGKA INDEKS

Oleh:
Dr. Ary Yunanto, S.E., M.Si
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
ANGKA INDEKS
Angka Indeks atau indeks
merupakan angka yang dipakai
sebagai perbandingan 2 atau lebih
kegiatan yang sama dalam waktu
yang berbeda.
Jenis Indeks
 Indeks Harga
Mengukur perubahan harga yang dipilih dari periode dasar ke
periode lainnya.
 Indeks Kuantitas
Mengukur perubahan kuantitas yang dipilih dari periode dasar
ke periode lainnya
 Indeks Nilai
Mengukur perubahan nilai dari satu atau lebih item dari
periode dasar ke periode tertentu (PxQ).
Tujuan Khusus
Menggabungkan dan bobot sekelompok heterogen seri untuk
sampai pada keseluruhan indeks yang menunjukkan
perubahan dalam kegiatan bisnis dari periode dasar hingga
saat ini
Istilah Dalam Indeks
 Waktu dasar
 Waktu Berjalan
Waktu Dasar

▪ Waktu dasar adalah waktu yang


dipakai sebagai dasar dalam
membandingkan kegiatan tersebut.
▪ Periode dasar dinyatakan dalam
angka indeks, sebesar 100%.
Waktu Berjalan
▪ Waktu berjalan adalah waktu yang
sedang berjalan atau periode yang
dibandingkan dalam kegiatan
tersebut.
▪ Waktu berjalan disebut juga waktu
Bersangkutan.
FUNGSI ANGKA INDEKS
Dalam bidang Bisnis angka Indeks
digunakan untuk hal-hal berikut:
 Bidang Pemasaran
 Bidang SDM
 Bidang Produksi
 Bidang Keuangan
 Bidang Akuntansi
Penggunaan Angka Indeks
 Membandingkan 2 nilai
 Melihat besarnya perubahan
atau perkembangan dari waktu
ke waktu
Contoh :
Jika penduduk Kota P’Qerto pada
tahun 1971 adalah
2.572.234 jiwa
dan
Pada tahun 1981 adalah
5. 354.540 jiwa
tahun 1991 adalah
9.879.980 jiwa
Berapa indeks penduduk tahun 1981,
dengan tahun dasar 1971? Dan indeks
penduduk tahun 1971 dengan tahun dasar
1981?
Untuk periode dasar 1971, didapat :
Indeks penduduk P’Qerto 1971 =
2.572.234 X 100% = 100%
2.572.234
Indeks penduduk P’Qerto 1981 =
5. 354.540 X 100% = 208%
2.572.234
[ada kenaikan 208% - 100%=108%]
 Untuk periode dasar 1981, didapat :
Indeks penduduk P’Qerto 1981 =
5. 354.540 X 100% = 100%
5. 354.540

Indeks penduduk P’Qerto 1971 =


2.572.234 X 100% = 48,047%
5. 354.540
[ada kenaikan 100% - 48,047% = 51,953%]
METODE PENGHITUNGAN ANGKA
INDEKS

1. Indeks tidak tertimbang [unweighted


index]
2. Indeks tertimbang [weighted index]
Indeks Tidak Tertimbang

Perhitungan Indeks yang tidak


mempertimbangkan bobot atau
angka indeks yang dalam
pembuatannya tidak memasukkan
faktor-faktor yang mempengaruhi
naik-turunnya angka indeks.
ANGKA RELATIF
(Indeks Harga Relatif Sederhana)
Angka relatif digunakan untuk
mengukur perbedaan satu macam
nilai atau harga atau kuantitas saja,
dalam waktu atau keadaan yang
berbeda.
 Misalnya harga relatif Jagung mulai tahun 2005 s/d
tahun 2010, dengan tahun dasar 2005 adalah sbb :

Tahun Harga Relatif harga, tahun 1995 = Rp 100,-


Jagung/Kg

2005 Rp 400 …………100


2006 Rp 450 Rp 450X 100 = Rp 112,5
Rp 400
2007 Rp 450 Rp 450 X 100 = Rp 112,5
Rp 400
Tahun Harga Relatif harga, 2005 = 100
Jagung/Kg

2008 Rp 530 Rp 530 X 100 = Rp 132,5


Rp 400
2009 Rp 550 Rp 550 X 100 = Rp 137,5
Rp 400
2010 Rp 575 Rp 575 X 100 = Rp 143,75
Rp 400
METODE AGREGAT
(Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang)
 Dilakukan dengan membandingkan jumlah dan
harga barang-barang per satuan tiap-tiap tahun, yg
dinyatakan dengan rumus :

I = ∑Pn x 100
∑Po

Ket :
I = indeks
∑Pn = jumlah variable yang membandingkan (misalnya
harga) pada tahun ke-n
∑Po = jumlah variable yang dibandingkan pada tahun
dasar
Contoh;
Menentukan indeks harga Sayuran tahun
2010 dengan tahun dasar 2009

Harga
Macam
Thn 2009 Thn 2010
Buncis (1 kg) Rp 350,- Rp 375,-
Kangkung (1 kg) Rp 450,- Rp 500,-
Tomat (1 kg) Rp 250,- Rp 285,-
Kol (1 kg) Rp 200,- Rp 225,-

Jumlah Rp 1.250,- Rp 1.385,-


 Indeks harga tahun 2010 dengan
tahun dasar 2009 (1999 = 100)
adalah ;
I = Rp 1.385,- X 100 = Rp 110,8,-
Rp 1.250,-
METODE RATA-RATA RELATIF
(Indeks Harga Rata-Rata Relatif Tidak Tertimbang)

Rumus :

I= ∑ Pn x 100
Po
k
Ket :
∑ Pn x 100 = relatif, yaitu persentase harga
Po pada tahun ke-n dari thn dasar
k = banyaknya macam barang
 Indeks dari data harga Sayuran pada tahun
dasar 2009, hasilnya sebagai berikut :
Angka relatif :
Buncis = Rp 375,- x 100 = Rp 107,-
Rp 350,-
Kangkung = Rp 500,- x 100 = Rp 111,-
Rp 450,-
Tomat = Rp 285,- x 100 = Rp 114,-
Rp 250,-
Kol = Rp 225,- x 100 = Rp 112,5-
Rp 200,-

Total harga relatif adalah Rp 444,5-

Jadi indeks dengan metode rata-rata relatif


adalah : I = Rp 444,5- = Rp 111,125,-
4
INDEKS TERTIMBANG

 Perhitungan Indeks tertimbang


dilakukan dengan memasukkan unsur
bobot (timbangan) terhadap harga-
harga yang digunakan untuk
menghitung indeks.
 Bobot digunakan untuk
menunjukkan tingkat penting atau
tidaknya barang tersebut.
Indeks Tertimbang

I = ∑Pn . W x 100
∑Po W
∑Pn = jumlah variable yang membandingkan (misalnya
harga) pada tahun ke-n
∑Po = jumlah variable yang dibandingkan pada tahun
dasar
Metode Indeks Tertimbang
 Metode Laspeyres
 Metode Paasche
 Metode Drobish
 Metode Fisher
METODE LASPEYRES
Dalam menentukan indeks ini dipakai penimbang
kuantitas pada periode dasar.
Rumus :

I = ∑Pn . Qo x 100
∑Po Qo
Contoh
 Berikut ini adalah data harga dan
kuantitas bahan pangan Jagung, Beras,
dan Kedelai tahun 2009 dan 2010
adalah sbb:
2009 2010

Komoditi Po.Qo Pn.Qo


Harga (Po) Kuantitas Harga (Pn) Kuantitas
(Qo) (Qn)
Jagung Rp 100,- 10 Rp 150,- 5 1.000 1.500
Beras Rp 150,- 15 Rp 170,- 10 2.250 2.550
Kedelai Rp 200,- 6 Rp 220,- 5 1.200 1.320

Jumlah 4.450 5.370


 MakaIndeks Laspeyres adalah :
L = 5.370 x 100 = 120,67
4.450
METODE PAASCHE
 Menentukan indeks tertimbang dengan
menggunakan penimbang kuantitas pada
tahun yang dicari indeks-nya (tahun ke-n).
Dengan rumus :
I = ∑Pn . Qn x 100
∑Po Qn
Contoh
 Berikut ini adalah data harga dan
kuantitas bahan pangan Jagung, Beras,
dan Kedelai tahun 2009 dan 2010
adalah sbb:
2009 2010

Komoditi Po.Qn Pn.Qn


Harga (Po) Kuantitas Harga (Pn) Kuantitas
(Qo) (Qn)
Jagung Rp 100,- 10 Rp 150,- 5 500 750
Beras Rp 150,- 15 Rp 170,- 10 1.500 1.700
Kedelai Rp 200,- 6 Rp 220,- 5 1.000 1.100

Jumlah 3.000 3.550


Maka indeks Paasche :
I = 3.550 x 100 = 118.33
3000
METODE DROBISH

 Metode Drobish merupakan rata-rata hitung


penggabungan antara indeks dengan metode
Laspeyres dan metode Paasche.
RUMUS DROBISH
I = IL + IP
2
Dimana:
IL = indeks Laspeyres
IP = indeks Paasche

ID = 120,67 + 118,33 = 119,5


2
Indeks Ideal Fisher

 Rata –rata geometrik dari Laspeyres


dan indeks Paasche.
 Menyeimbangkan dampak negatif
dari 'Laspeyres dan indeks Paasche

Fisher’s ideal index = (Laspeyres’ index)(Paasche’s


index)
Fisher’s ideal index = (Laspeyres’ index)(Paasche’s index)

Fisher’s ideal index = (120,67) (118,33)

= 119, 494
Latihan Soal:
Minuman Tahun 2021 Tahun 2022
Harga Penj Harga Penj
Teh Kotak 100 50 150 50
The Botol 450 10 500 15
Sprite 500 20 600 25
Fanta 400 15 450 20

Dengan tahun Dasar 2021, hitunglah:


1. Indeks Harga agregat
2. Indeks harga rata-rata Relatif
3. Indeks harga laspayres
4. Indeks Harga Paasce
5. Indeks Harga Drobish
6. Indeks Harga Fisher

Anda mungkin juga menyukai