Anda di halaman 1dari 45

ANGKA

INDEKS
KULIAH KE 2 dan 3
Pengertian

Angka indeks adalah : angka perbandingan sesuatu


dari suatu waktu ke waktu lain atau dari suatu
tempay ketempat lain

Kegunaan :
1. Mengukur perubahan sesuatu
2. Membanding sesuatu dari suatu waktu ke waktu
lain atau dari suatu tempat ketempat lain
Contoh :
harga telur tahun 2018 = Rp 1000
Harga telur tahun 2019 = Rp 1500

P2019 1500
IP = ------- x 100 %  IP = -------- x 100% = 150%
P2018 1000

Artinya harga telur mengalami kenaikan 50 persen dari tahun 2018


ke tahun 2019
Harga indeks - 100 % = 150 - 100 = 50
Berbagai Indeks Penting
1. Indeks harga konsumen
2. Indeks biaya hidup
3. Indeks harga perdagangan besar
4. Indeks harga yang diterima dan dibayarkan
petani
5. Indeks nilai ekspor impor
Langkah-Langkah Penyusunan
Angka Indeks
a. Menentukan Tujuan

Penentuan tujuan harus jelas, karena berhubungan dengan


jenis data yang harus dikumpulkan.
Misalnya, ingin menghitung Indeks Harga Perdagangan
Besar (IHPB) maka harus dikumpulkan data harga-harga
komoditas pada tingkat grosir.

Jika ingin menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) maka


harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada
tingkat eceran.
Menentukan Cara Pengambilan
Data
Pengambilan data bisa dilakukan
dengan cara sampel (contoh) atau
populasi (keseluruhan). Apabila ingin
menghemat biaya dan waktu maka
sebaiknya cara sampel yang digunakan
Memilih Sumber Data
Sumber data yang digunakan sebaiknya sama, karena tiap sumber data
memiliki teknis dan cara pengambilan data yang berbeda sehingga
menghasilkan data yang berbeda pula.

Sebagai contoh, jumlah pengangguran menurut Departemen


Tenaga Kerja akan berbeda dengan data jumlah pengangguran
menurut BPS (Biro Pusat Statistik).

Oleh karena itu, bila ingin menghitung angka indeks jumlah


pengangguran, sebaiknya pilih salah satu sumber data agar datanya
konsisten.
Memilih Tahun Dasar (Base
Year)/Periode dasar

Tahun dasar adalah tahun yang dipakai sebagai dasar perhitungan. Angka indeks pada
tahun dasar selalu diberi nilai 100.

Jadi, bila pada suatu tahun angka indeksnya melebihi 100 (melebihi tahun dasar) artinya
telah terjadi kenaikan.

Dan bila angka indeksnya di bawah 100, berarti telah terjadi penurunan. Misalnya, jika
tahun 2018 dipakai sebagai tahun dasar maka angka indeks tahun 2018 pasti bernilai 100.

Jika setelah dihitung ternyata angka indeks tahun 2019 sebesar 122, berarti telah terjadi
kenaikan sebesar 22 persen

2018 = 100
Pertimbangan Pemilihan tahun
dasar/periode dasar
 Tahun sebaiknya menunjukkan keadaan perekonomian yang
stabil, dimana harga tidak berubah dengan cepat sekali.
 Tahun sebaiknya usahakan paling lama 10 tahun atau lebih
baik kurang dari 5 tahun.
 Tahun dimana terjadi peristiwa penting.
 Tahun dimana tersedia data untuk keperluan pertimbangan,
hal ini tergantung pada tersedianya biaya untuk penelitian.
 Tahun dasar yang dipilih sebaiknya jangan terlalu jauh
dengan tahun yang ingin dihitung angka indeksnya.
Sebaiknya jarak tahun yang dihitung dengan tahun dasar
tidak lebih dari 10 tahun.
PERIODE DASAR :
Perhitungan dengan periode dasar dilakukan
bila harga tidak stabil
Caranya :
1. Hitung harga rata-rata periode dasar yang
ditetapkan
2. Tuliskan rumus perhitungan
3. Lakukan perhitunhan sesuai rumus
Contoh soal : Periode dasar 2013-2015 = 100
Tahun : 2013 2014 2015 2016 2017
Harga : 500 700 900 1050 1100
Harga periode dasar ( 2013-2015)
500+700+900 = 2100/3= 700
Indeks Harga

Tahun Harga (Rp)


2013 – 2015 = 100

2013 500 (500 : 700 ) x 100 = 71.43


2014 700 (700 : 700 ) x 100 = 100
2015 900 (900 : 700 ) x 100 = 128.57
2016 1050 (1050 : 700 ) x 100 = 150.00
2017 1100 (1100 : 700) x 100 = 157.14
Tahun perbandingan
 Jika perbandingan dalam dua periode disebut
dengan perbandinagn berpasangan ( Binary
Comparision)
 Jika perbandingan dalam beberapa tahun
disebut dengan perbandingan rangkai
(comparison in series)
Memilih Metode Penghitungan
 Secara garis besar ada dua macam metode penghitungan,
yaitu metode tidak tertimbang dan tertimbang.

Metode tidak tertimbang tidak menggunakan faktor


penimbang, sedangkan metode tertimbang menggunakan
faktor penimbang.

Faktor penimbang adalah faktor yang digunakan untuk


membedakan pentingnya suatu barang terhadap
barangbarang yang lain. Jika memilih metode tertimbang,
kita harus menentukan faktor penimbang yang tepat.
Macam-Macam Angka Indeks Beserta
Rumusnya
Jenis angka indeks :
 Angak Indeks satu jenis barang
 Angka indeks sekelompok barang

Angka indeks juga bisa dibagi berdasarkan :


 Indeks harga ( IP )
 Indeks kuantitas ( IQ )
Angka Indeks Satu Jenis Barang
Adalah angka indeks satu jenis barang pada tahun
tertentu dibagi dengan harga tahun dasar ( Po) dikali
100 persen

Harga2019
IP(2019) = --------------- x 100 %
Harga 2018
 Contoh :
Harga telur tahun 2019 = Rp. 1250,-
Harga telur tahun 2018 = Rp. 1000,-

1250
Indeks harga ( IP) = --------- x 100 % = 125 %
1000

Artinya : harga telur mengalami kenaikan sebesar 25 persen


dari tahun 2018 ke tahun 2019
Angka indeks sekelompok barang
Terdiri dari :
 Metoda tidak tertimbang : hasil perhitungan
disebut dengan angka indeks tidak tertimbang
 Metoda tertimbang : hasil perhitungan disebut
dengan angka indeks tertimbang
Angka indeks tidak tertimbang
Ada 2 cara perhitungan :
1. Metoda agregatif sederhana
2. Metoda rata-rata relatif

Simbol
Pn = harga tahun tertentu (given years)
Po = harga tahun dasar ( base years)
Σ = jumlah
Metoda agregatif sederhana

Σ Pn
I (AS ) = ------- x 100 %
Σ Po
Contoh : Indeks Agregatif Buah-
buahan
jenis buah-buahan harga Indeks agregatis sederhana

2020 2018=100 2019

Mangga 20000 30000


Semangka 5000 6000 129000
Apple 30000 40000 I(AS) = ------- X 100 %
Nenas 5000 7000 95000
Durian 30000 40000
Pepaya 5000 6000 = 135 %
jumlah 95000 129000
Indeks rata-rata relatif
R umus :

( ΣPn/Po ) x 100 %
IR = --------------------------
n

n = banyak jenis barang


Contoh
jenis buah- harga P 2019/P 2018 x 100
buahan
2018 2019

Mangga 22000 20000 30000 (30000/20000)x100 = 150


Semangga 4500 6000 (6000/5000) x 100 = 120
Apple 35000 5000 40000 (40000/30000)x100 = 133
Nenas 5500 7000 (7000/5000)x100 = 140
Durian 40000 30000 40000 (40000/30000)x100 = 133
Pepaya 6000 5000 6000 (6000/5000)x100 = 120
30000
5000
jumlah 95000 129000 797

IR = 797/6 = 132,833
Angka indesk tertimbang
 Angka indeks tertimbang adalah : perhitungan angka
indeks yang memperhitungkan timbangan.

 Untuk indeks harga timbanganya adalah kuantitas dan


 Indeks kuantitas timbanganya adalah harga
Macam-macam Indeks tertimbang
1. Indeks Laspayer
2. Indeks Pasche
3. Indeks Irving Fisher
4. Indeks Drobis
5. Indeks Marsal – Edgwort
6. Indeks Walls
Contoh :
Harga Kuantitas Pn.Qo Po.Qo Pn.Qn Po.Qn
No Jenis Sembako Po2018 2019 Pn 2018Q0 Qn2019 P19XQ18 P18XQ18 P19XQ19 P18XQ19

1 beras 700 1100 40 45 44000 28000 49500 31500

2 gula 750 850 5 4 4250 3750 3400 3000

3 minyak 900 1000 5 6 5000 4500 6000 5400

4 lauk pauk 4000 5000 4 5 20000 16000 25000 20000

5 cabe 1000 2000 5 5 10000 5000 10000 5000

6 sandang 10000 12000 5 6 60000 50000 72000 60000

7 garam 200 300 2 1 600 400 300 200

8 sewa rumah 25000 30000 12 12 360000 300000 360000 300000

9 sayuran 500 800 10 15 8000 5000 12000 7500

Jumlah 511850 412650 538200 432600


Indeks Laspayers
Rumus :

ΣPn.Qo
IL = ----Rumus :

ΣPn.Qo
IL = ------------ X 100 % 511850
Σ Po.Qo IL = --------- X 100 %
------ X 100 % 412650
Σ Po.Qo
Rumus : = 124,040

ΣPn.Qo
IL = ------------ X 100 %
Σ Po.Qo
INDEKS PASCHE

Σ Pn.Qn 538200
IP = ------------- X 100 IP = --------- X 100
Σ Po.Qn 432600

= 130.425
INDEKS IRVING FISHER : merupakan
akar dari perkalian IL dan IP

IIF = √ {[ Σ Pn.Qo/Σ Po.Qo]x 100} x { [ Σ Pn.Qn/Σ Po.Qn] x 100}

IIF =  124,040 x 130,425 =  16.177,917 = 127,192


INDEKS DROBIS
[ Σ Pn.Qo/Σ Po.Qo]x 100 + [ Σ Pn.Qn/Σ Po.Qn] x 100
ID = ---------------------------------------------------------
2
IL + IP
ID = ---------
2
Qo

124,040 + 130.425
ID = ------------------------------- = 127,233
2
INDEKS MARSHAL-EDWORGT
Rumus :

ΣPn ( Qo + Qn )
IME = ----------------------- X 100
Σpo ( Qo + Qn )
INDEKS WALSH
Rumus :

ΣPn  (Qo . Qn)


IME = ----------------------- X 100
Σpo ( Qo . Qn )
Beberapa catatan tentang :

Indeks Lapayer dan indek Pasche :


Indeks Laspayers
 IL ada kecendrungan berlebih ke atas ( up ward bias)
 Lebih banyak digunakan dibandingkan dengan IP, karena
menggunakan timbangan kuantitas yang tidak berubah
Indeks Pasche
 IP ada kecendrungan untuk berlebih ke bawah
(downward bias) karena mneggunakan timbangan
kuantitas tahun berlaku, maka timbangan selalu berubah-
rubah dari tahun ke tahun, sehingga biaya lebih besar dan
lebih sedikit digunakan
Indeks Drobish dan Irving Fisher
Indeks Drobis
 masih diragukan manfaatnya
 Jika selisih IL dan IP kecil, maka tidak perlu dihitung lagi

Indeks Irving Fisher


 Lebih baik dari ID
 Merupakan rata-rata ukur IL dan IP
 Kurang praktis dalam oengukuran, sehingga kurang
banyak disukai
Metode Relatif Harga
Rumus :

ΣPn/Po x W
IRHw = ----------------- x 100
ΣW
W = timbangan bisa :
 Tahun dasar : Po Qo
 Tahun tertentu : Pn Qn
 Tahun arbiter : Pa.Qa
W = Tahun Dasar ( PoQo)

ΣPn/Po x PoQo
IRHw = ----------------- x 100
Σ PoQo

Ini bisa disederhanakan dengan menghapus Po sehingga :

ΣPn Qo
IRHw = --------- x 100  Indeks Laspayers
Σ PoQo

Sama dengan Indeks Laspayers


Merubah Tahun Dasar
Merubah tahun dasar diperlukan apabila kita ingin
membandingkan indeks dua daerah dimana tahun dasarnya
berbeda
Caranya :
 Tahun dasar awal adalah tahun 2012, dirubah ke tahun 2016
sehingga th 2016=100 dengan cara membagi angka indeks
tahun 2016 tersebut dengan angka yang sama (108,1)
 angka indeks yang lain juga dibagi dengan angka indeks tahun
dasar yang baru ( 2016) yaitu 108,1 kemudian dikali 100
 Dalam artian semua angka indeks tersebut dibagi dengan angka
indeks yang dijadikan tahun dasar baru ( 2016)
Contoh : Hitunglah angka indeks tahun berikut dengan
merubah tahun dasar dari tahun 2012 menjadi tahun 2016

Indeks Perubahan Indeks


Tahun 2012 = 100 2016 = 100
2011 98,0 (98,0/108,1) x100 90,7
(awal) 2012 100,0 (100,0/108,1) x 100 92,5
2013 102,2 ( 102,20/108,1)x 100 94,5
2014 108,8 (108,8/108,1) x 100 100,6
2015 104,5 (104,1/108,1) x100 96,7
(baru) 2016 108,1 (108,1/108,1) x 100 (baru)100,0
2017 108,9 (108,9/108,1) 100 100,7
2018 110,0 (110,0/108,1) x 100 101,8
2019 112,3 (112,3/108,1) x 100 103,9
Angka Indeks sebagai deflator
Kata deflator berasal dari kata Deflate yang berarti
mengempiskan atau memperkecil.
Dalam hal ini yang diturunkan adalah nilai uang
Bila harga naik, maka daya beli masyarakat menurun
dan barang yang dibeli akan berkurang dan nilai
uang makin berkurang

Inilah yang dikatakan indeks sebagai deflator


Contoh dengan satu kejadian
 Harga beras tahun 2010 = Rp. 7.000/kg
 Tahun 2019 = Rp. 14.000/kg

Harga beras tahun 2019 adalah dua kali harga beras


tahun 2010, jika tahun 2010 dengan uang Rp 14.000
dapat 2 kg beras, pada tahun 2019 hanya dapat 1 kg
beras.
Daya beli dapat kita hitung dengan angka indeks
Contoh :
angka indeks tahun 2019 = 200 dan tahun
2010 = 100
Angka Indeks tahun th 2010
Daya Beli uang = ---------------------------------------
Angka indeks tahun 2019

100
Daya Beli = --------- = 0,5  jadi daya beli th 2019
200 setengah th 2010
Contoh untuk beberapa tahun : Tentukan upah nyata
berdasarkan upah harian berikut
Upah Harian Indeks Biaya Hidup Upah Nyata
Tahun ( Rp ) 2012 = 100
1 2 3 4 = (2) : (3) x 100
2011 5030 98,0 5133
2012 5465 100,0 5465
2013 5521 102,2 5402
2014 6018 108,8 5531
2015 6525 104,5 6244
2016 6800 108,1 6290
2017 7112 108,9 6531
2018 7447 110,0 6770
2019 7873 112,3 7011
2020 7925 113,1 7007
Jumlah 65716 1065,9 61384
Rumus : (Pn - Po)/Po x 100%
Dari tabel di atas : tahun 2011 – 2020
 Kenaikan Upah Harian :

( 7925 – 5465 ) : 5465 x 100 % = 45 %


 Kenaikan Upah Nyata :

( 7007 – 5465) : 5465 X 100 % = 28 %


Jadi upah harian meningkat 45 % sementara Upah
Nyata hanya meningkat 28 %
Tugas
No. tahun Harga Indeks Indeks
th 2015-2017 = 100 2016=100
2018=100

1 2015 5000 1. Tentukan indeks 2. Robah tahun


2 2016 7000 harga jika periode dasar dari tahun
3 2017 9000 dasar adallah tahun 2016 ke tahun
4 2018 11000 2015-2017 2018
5 2019 12000
Hitunglah upah nyata berikut :
No Tahun Upah IBH Upah nyata
Harian
1 2010 5030
2 11 5465
3 12 5521
4 13 6018
5 14 6526
6 15 6780
7 16 6900
8 17 7200
9 18 7310
10 19 7510
Hitunglah upah nyata berikut :
Upah Harian Indeks Biaya Hidup Upah Nyata
Tahun ( Rp ) 2012 = 100
1 2 3
2011 5465 98,0
2012 5721 100,0
2013 6218 102,2
2014 6725 108,8
2015 6900 104,5
2016 7212 108,1
2017 7747 108,9
2018 7925 110,0
2019 8120 112,3
2020 8240 113,1
Jumlah

Anda mungkin juga menyukai