Anda di halaman 1dari 4

Nama : Abigail Agung indraputri

NIM : 044467903

NASKAH TUGAS 3 TUTORIAL ONLINE


EKONOMI TEKNIK (PANG4321)

Soal & Jawaban :


No Soal Skor
1. Seorang pengusaha ingin menanamkan modalnya. Ia mempunyai dua alternatif yang
harus dipilih yaitu mendirikan pabrik makanan ringan (MR) atau pabrik coklat (C).
Dari hasil perhitungan dilakukan diperoleh data sebagai berikut.

Komponen MR C
Investasi dimulai tahun 1 (juta Rp) 160 150
Biaya produksi per tahun (juta Rp) 60 100
Penerimaan per tahun (juta Rp) 100 145
Umur proyek (tahun) 10 10
Nilai sisa (juta Rp) 0 0

a. Bila nilai discount rate 15% susunlah table arus kas dan nilai present value!
MR:

Year Invest Biaya Produksi Penerimaan Total CF PV of CF

1 -160 -60 100 -20 -17.39

2 -60 -60 100 -20 -14.96

3 -60 -60 100 -20 -12.98

4 -60 -60 100 -20 -11.39

5 -60 -60 100 -20 -10.09

6 -60 -60 100 -20 -9.01

7 -60 -60 100 -20 -8.09

8 -60 -60 100 -20 -7.28

9 -60 -60 100 -20 -6.56

10 -60 -60 100 -20 -5.90

Total PV of CF = -114.04
C:

Year Invest Biaya Produksi Penerimaan Total CF PV of CF

1 -150 -100 145 -5.00 -4.35

2 -100 -100 145 -5.00 -3.79

3 -100 -100 145 -5.00 -3.29

4 -100 -100 145 -5.00 -2.85

5 -100 -100 145 -5.00 -2.46

6 -100 -100 145 -5.00 -2.13

7 -100 -100 145 -5.00 -1.84

8 -100 -100 145 -5.00 -1.59

9 -100 -100 145 -5.00 -1.37

10 -100 -100 145 -5.00 -1.18

Total PV of CF = 24.04

b. Hitunglah masing-masing nilai IRRnya!

Nilai IRR MR:


PV of CF @ IRR = 0% = -114.04
PV of CF @ IRR = 20% = -0.35
PV of CF @ IRR = 25% = 2.11
PV of CF @ IRR = 30% = 4.68
PV of CF @ IRR = 35% = 7.46
Nilai IRR MR berada di antara 30% dan 35%

Nilai IRR C:
PV of CF @ IRR = 0% = 24.04
PV of CF @ IRR = 10% = 40.20
PV of CF @ IRR = 15% = 28.33
PV of CF @ IRR = 20% = 16.55
Nilai IRR C berada di antara 15% dan 20%

c. Hitunglah masing-masing nilai B/C rationya!

PV of CF @ 15% discount rate = -114.04


B/C Ratio = (PV of CF / Investasi dimulai tahun 1) = (-114.04 / 160) = -0.71
Nilai B/C Ratio MR = -0.71
Nilai B/C Ratio C:
PV of CF @ 15% discount rate = 24.04
B/C Ratio = (PV of CF / Investasi dimulai tahun 1) = (24.04 / 150) = 0.16
Nilai B/C Ratio C = 0.16

d. Tentukan mana yang lebih baik untuk dijalankan?

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa pabrik coklat lebih
baik untuk dijalankan karena memiliki nilai present value positif, nilai IRR lebih
tinggi, dan nilai B/C Ratio lebih besar dibandingkan dengan pabrik makanan ringan.

2. Sebuah pabrik susu tiap tahun mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp. 6.000.000.
sedangkan biaya tidak tetap untuk memproduksi 1 kg susu bubuk sebesar Rp. 8.000.
Gambarkan grafik hubungan antara jumlah produksi dengan biaya total pada tingkat
produksi 100 kg, 200 kg, 300 kg, 400 kg, dan 500 kg? Apabila harga jual per kg susu
bubuk adalah Rp. 25.000. Gambarkanlah titik impas dari pabrik tersebut dan tentukan
nilainya? Apabila manajer dari pabrik tsb menginginkan titik impas tercapai pada
produksi 500 kg/tahun. Maka berapa harga jual per kg?

Biaya Total = Biaya Tetap + (Biaya Tidak Tetap x Jumlah Produksi)

Diketahui biaya tetapnya adalah Rp. 6.000.000 dan biaya tidak tetapnya adalah
Rp. 8.000.

biaya total pada setiap tingkat produksi sebagai berikut:


Jumlah Produksi = 100 kg
Biaya Total = 6.000.000 + (8.000 x 100) = 6.800.000
Jumlah Produksi = 200 kg
Biaya Total = 6.000.000 + (8.000 x 200) = 7.600.000
Jumlah Produksi = 300 kg
Biaya Total = 6.000.000 + (8.000 x 300) = 8.400.000
Jumlah Produksi = 400 kg
Biaya Total = 6.000.000 + (8.000 x 400) = 9.200.000
Jumlah Produksi = 500 kg
Biaya Total = 6.000.000 + (8.000 x 500) = 10.000.000
Berikut adalah grafik hubungan antara jumlah produksi dengan biaya total:
Untuk menentukan titik impas, kita perlu menghitung jumlah produksi yang
menghasilkan keuntungan nol. Di sini, keuntungan dapat dihitung dengan
mengurangi pendapatan (harga jual per kg x jumlah produksi) dengan biaya
total. Jadi, rumus keuntungan adalah sebagai berikut:
Keuntungan = (Harga Jual per kg x Jumlah Produksi) - Biaya Total
Jika kita mengasumsikan keuntungan nol, maka kita dapat menyelesaikan
rumus di atas untuk mencari titik impas. Dalam hal ini, kita ingin mencari titik
impas pada jumlah produksi 500 kg. Sehingga rumus keuntungan menjadi:
0 = (25.000 x 500) - (6.000.000 + (8.000 x 500))
0 = 12.500.000 - 10.000.000

Dari sini, kita dapat melihat bahwa titik impas terjadi pada jumlah produksi
500 kg dengan biaya total sebesar Rp. 10.000.000.
Untuk mencapai titik impas pada produksi 500 kg/tahun, kita perlu
menghitung harga jual yang tepat untuk susu bubuk tersebut. Kita dapat
menggunakan rumus keuntungan di atas untuk mencari harga jual yang sesuai.
Kita asumsikan harga jual yang dicari sebagai x. Maka rumus keuntungan
menjadi:
0 = (x x 500) - (6.000.000 + (8.000 x 500))
0 = 500x - 10.000.000
x = 20.000
Jadi, harga jual yang sesuai untuk mencapai titik impas pada produksi 500
kg/tahun adalah Rp. 20.000 per kg.

Skor Total
Selamat mengerjakan!

Anda mungkin juga menyukai