Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 9

NAMA ANGGOTA : - ADE HARTINI (B1022151043)


- AGUSTINO (B1023191027)
- ESA PRATAMA (B1023194002)
- KHOTIFAH RAHMANIA (B1023191033)
TEORI PRODUKSI DAN
PEMAKSIMUMAN LABA
Pengertian Teori Produksi
Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah faktor
produksi (input) menjadi hasil produksi (output).

Faktor Produksi FAKTOR PRODUKSI TETAP

FAKTOR PRODUKSI VARIABEL

Model Produksi Dengan Satu Faktor Produksi Variabel :


- Produksi Total
- Produksi Marjinal
- Produksi Rata-Rata
Contoh soal Produksi Total :
Pada bulan September 2014 jumlah output seluruh perusahaan motor di
Indonesia ditunjukkan oleh persamaan Q=479L + 5143. Jika L adalah input
variabel dan K sebagai input tetap. Berdasarkan informasi tersebut,
tentukan jumlah output (Q) jika jumlah buruh 178.865 !

Dik : Q = 479L + 5143


L = 178.865

Dit : Q = ?
Contoh soal Produksi Marjinal :
Pada bulan September 2014 jumlah tenaga kerja perusahaan motor di
Indonesia sejumlah 178.865 dan output nya sebesar 85.681.478. sedangkan
jumlah tenaga kerja bulan Agustus 2014 sebesar 179.995 serta outputnya
86.605.054. Hitunglah produk marjinal pada bulan Agustus 2014 !

Dik : September 2014 :


L = 178.865
TP = 85.681.478
Agustus 2014 :
L = 179.955
TP = 86.605.054

Dit : Produksi Marjinal Agustus ?


Contoh soal Produksi Rata-Rata :
Pada bulan Agustus 2014 total produksi yang dihasilkan perusahaan
motor di Indonesia sebesar 86,605,054 unit dan tenaga kerja nya
sejumlah 179.995. Hitunglah produk rata-rata yang dihasilkan pada bulan
Agustus 2014 !

Dik : L = 179.955
TP = 86.605.054

Dit : AP = ?
Memaksimumkan Laba
Laba atau keuntungan merupakan nilai total perusahaan dikurang dengan
biaya total yang dikeluarkan perusahaan.
Didalam memaksimumkan laba, terdapat 3 pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Totalitas (Totality Approach)

3. Pendekatan Marginal (Marginal Approach)

2. Pendekatan Rata-Rata (Average Approach)


Contoh Kasus Pendekatan Totalitas :
Emilia adalah seorang guru di kota Jambi. Sebagai seorang ibu rumah tangga yang kreatif, dia merencanakan menambah
penghasilan keluarga dengan menjual jajanan anak-anak berupa permen coklat hasil olahannya sendiri. Produknya dipasarkan
ke beberapa sekolah dasar disekitar tempat tinggalnya. Jumlah permintaan potensial (dilihat dari jumlah murid yang diberi
uang jajan) adalah 1.000 orang per hari. Untuk mewujudkan rencananya, dia harus membeli alat-alat produksi dan mesin cetak
sederhana seharga Rp 5 juta. Biaya produksi per biji permen coklat Rp 250,00. harga jual per biji Rp 500,00.
Apakah rencana di atas layak dilaksanakan? Untuk menjawabnya, kita dapat menggunakan rumus dalam persamaan.
Biaya pembelian alat produksi dan mesin cetak sederhana adalah biaya tetap (FC), karena besarnya tidak tergantung jumlah
produksi. Biaya variabel per unit (v) adalah Rp 250,00 sedangkan harga jual per unit (P) adalah Rp 500,00. untuk mencapai
titik impas, jumlah output (permen coklat) yang harus terjual (Q*) adalah:

Dik : FC = 5.000.000
P = 500
V = 250

Dit : Q* = ?

Jawab : Q*=FC / (P-V) Jadi untuk mencapai titik impas, jumlah yang
Q* = 5.000.000/(500-250)= 20.000 biji permen harus terjual adalah sebanyak 20.000 permen.
Contoh Kasus Pendekatan Rata-Rata :
PT Tani Makmur ingin menanam singkong di Lampung. Produk singkong akan dibeli di lahan oleh produsen seharga Rp 150,00 per kilogram.
Setiap hektar diperkirakan menghasilkan singkong minimal 25 ton. Berdasarkan studi pendahuluan, biaya produksi seperti di bawah ini:
a. Biaya persiapan lahan: Rp 500.000,00 per hektar.
b. Biaya penanaman dan perawatan (termasuk pupuk dan obat-obatan) serta tenaga kerja: Rp 1.000.000,00 per hektar.
c. Biaya panen (pencabutan, pemotongan): Rp 10,00 per kg.
Jika perusahaan menargetkan keuntungan sebesar Rp 1.000.000.000,00 pada musim tanam mendatang, berapa hektar singkong yang harus
ditanam?
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung biaya rata-rata per kilogram singkong, sampai siap dijual di lahan. Karena yang sudah
diketahui hanya biaya panen per kg, kita harus menghitung biaya rata-rata per kilogram persiapan lahan dan penanaman. Dari data-data di atas
diketahui bahwa biaya persiapan lahan, penanaman dan perawatan adalah Rp 1.500.000,00 per hektar. Jika per hektar lahan menghasilkan 25 ton
singkong, maka biaya rata-rata per kilogram (AC) adalah Rp 60,00 per kilogram. Sehingga biaya rata-rata per kilogram (AC) adalah Rp 60,00 +
Rp 10,00 = 70,00

Dik : π = 1.000.000.000 Dit : Berapa hektar yang harus ditanam agar mencapai target 1.000.000.000 ?
P = 150
AC = 70

Jawab : π = (P – AC).Q
1.000.000.000 = (150 - 70).Q Jumlah singkong yang harus dihasilkan untuk mencapai laba Rp 1 miliar
Q = (1.000.000.000:80)kg
adalah 12.500 ton. Karena per hektar menghasilkan 25 ton, maka jumlah
yang harus ditanam adalah 500 hektar.
= 12.500.000 kg
= 12.500 ton
Contoh kasus Pendekatan Marginal :
Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya tetap (FC) = 1.000.000; biaya
untuk membuat sebuah sandal Rp 500; apabila sandal tersebut dijual dengan harga Rp 1.000.
Berapa keuntungan yang di dapat jika memproduksi sebanyak 9000 unit ?

Dik : FC = 1.000.000 P = 1.000


VC = 500 Q Q = 9000

Dit : Laba Maksimum ?


Jawab : TR – TC
TR = P x Q TC = FC + VC.Q
TR = 1.000 x 9.000 TC = 1.000.000 + 500 (9.000)
TR = 9.000.000 TC = 1.000.000 + 4.500.000
TC = 5.500.000

TR > TC maka TR – TC Jadi laba maksimum yang diperoleh dari memproduksi


= 9.000.000 – 5.500.000 9000 unit adalah 3.500.000.
= 3.500.000
Kesimpulan
A. Model produksi dengan
satu faktor produksi variabel :
Banyaknya produksi yang dihasilkan Produksi Total
dari penggunaan total faktor produksi.
Tambahan produksi karena
penambahan penggunaan satu unit Produksi Marginal
faktor produksi.
Rata-rata output yang dihasilkan per unit Produksi Rata - Rata
faktor produksi.
Kesimpulan
B. Pemaksimuman Laba :
Pendekatan Totalitas Pendekatan Rata - Rata Pendekatan Marginal

Membandingkan pendapatan Dalam pendekatan rata-rata, Dalam pendekatan marginal,


total (TR) dan biaya total (TC). perhitungan laba per unit dilakukan perhitungan laba dilakukan
dengan membandingkan antara dengan membandingkan Biaya
Implikasi dari pendekatan Marginal (MC) dan
totalitas dimana perusahaan biaya produksi rata-rata (AC)
Pendapatan Marginal (MR).
menempuh strategi dengan harga jual output (P).
penjualan maksimum, Laba maksimum akan tercapai
Implikasi dari pendekatan ini, pada saat MR=MC. Suatu
karena makin besar
perusahaan akan mencapai laba perusahaan akan menambah
penjualan maka semakin
bila bila harga jual per unit output keuntungannya apabila
besar laba yang akan
(P) lebih tinggi dari biaya rata-rata menambah produksinya saat
diperoleh.
(AC). MR>MC. Sehingga :
Laba Maksimum = TR-TC
Thank You

Anda mungkin juga menyukai