• TR = TC
• P.Q = FC + VC.Q
• P.Q – VC.Q = FC
• (P – VC) Q = FC
Q BEP = FC
dimana :
P – VC
BEP (Rp) = FC TR = Total Revenue
TC = Total Cost
1 – VC P = Price
Q = Quantity
P FC = Fixed Cost
VC = Variable Cost
Contoh Analisis BEP
BEP (Rp) = FC
1 – VC
P
= 79.200.000
1 - 14.000
20.000
BEP (Rp) = Rp 264.000.000,00
Jadi, kuantitas yang harus dijual agar perusahaan berada dalam kondisi impas adalah 13.200
unit atau nilai penjualannya adalah Rp 264.000.000,00
Contoh Analisis BEP
Jawab:
b. Laba operasi = TR – TC
= (P.Q) – (FC+VC.Q)
= (20.000x100.000) –
(79.200.000+(14.000x100.000))
Laba operasi = Rp 520.800.000,00
c. Laba operasi = TR – TC
= (P.Q) – (FC+VC.Q)
90.000.000 = 20.000Q – (79.200.000 + 14.000Q)
169.200.000 = 6.000Q
Q = 28.200 unit
Jadi, agar perusahaan memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar Rp 240.000.000,00
maka unit yang harus dijual adalah 63.200 unit
Contoh Analisis BEP
Atau:
d. Q (laba bersih Rp 240 jt) = FC + laba target
__ 1 - % pajak
P – VC
= 79.200.000 + 240.000.000
(1 - 20%)
20.000 – 14.000
Q (laba bersih Rp 240 jt) = 63.200 unit
Margin of Safety
Jawab:
Anggaran penjualan (1000 unit @ Rp 500,00) = Rp 500.000,00
Penjualan pada BEP (600 unit @ Rp 500,00) = Rp 300.000,00
Margin of Safety = Rp 200.000,00
Data dari suatu perusahaan XYZ pada tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Penjualan 1.000 unit
Harga jual/unitRp 500.000,00
Biaya variabel/unit Rp 200.000,00
Biaya tetap Rp 180.000.000,00
• Berapa BEP dalam unit dan rupiah?
• Jika perusahaan menginginkan laba operasi sebesar Rp 3.000.000.000,00,
berapa kuantitas yang harus dijual?
• Berapa kuantitas yang harus dijual jika perusahaan menginginkan laba
bersih setelah pajak 20% adalah Rp 2.400.000.000,00?
Latihan Soal 2