Anda di halaman 1dari 16

BIAYA PRODUKSI

Dosen Pengampu: Mukhtar Adinugroho, M.SEI.


Definisi Biaya
➢ Menurut Mulyadi (2005) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Biaya, biaya adalah
pengorbanan sumber ekonomisoyang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
➢ Sedangkan definisi biaya yang lain menurut Munawir (2002) dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Keuangan dan Manajemen, yang dimaksudodengan biaya adalah nilai kas atau setara
kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang diperkirakan akan memberi
manfaat saat kini atau masa depan pada organisasi atau pengorbanan yang terjadi dalam
rangka untuk memperoleh barangoatau jasa yang bermanfaat.
➢ Hansen dan Mowen (2005), dalamiibukunya yang berjudul Managerial Accounting,
mendefinisikan biaya adalah kas atauonilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang ataupun jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa depan.
Kesimpulan: Biaya adalah pengorbananan sumber ekonomis yang diukur dengan satuan uang
yang berwujud kas atau setara kas untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dapat
memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang bagi pengguna biaya tersebut.
Jenis Jenis Biaya
1. Berdasarkan pada perubahan jumlah produk (Output)
a. Biaya Tetap (fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang secara relative tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi (output) yang dihasilkan, Misalnya: Gaji pegawai,
biaya gedung.
b. Biaya Variabel (Variabel Cost)
Biaya variabel adalah biaya yang nilainya dipengaruhi oleh banyaknya output (produksi). Pada umumnya besar volume produksi sudah
direnanakan secara rutin. Oleh sebab itu biaya variabel sering juga disebut sebagai biaya rutin. Contohnya adalah biaya obat, biaya
alat, biaya bahan habis pakai dimana besarnya akan berbeda jika pasien sedikit dibandingkan pasien yang banyak.
c. Biaya Semi Variabel (Semi Variable Cost)
Biaya semi variabel adalah biaya yang mengandung biaya tetap, tetapi juga mengandung biaya tidak tetap. Contohnya adalah biaya
insentif penerimaan selain gaji yang besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya jumlah pelayanan yang diberikan.
d. Biaya Total (Total Cost) Biaya total adalah jumlah dariobiaya tetap (fixed cost) dan variabel (variable cost) atau (Total Cost = Fixed
Cost + Variable Cost)
2. Berdasarkan Fungsinya dalam Proses Produksi
a. Biaya Langsung Biaya langsungoadalah biaya yang berkaitan langsung dengan pelayanan atau biaya yang ditetapkan pada unit-unit
yang berkaitan dengan pelayanan (unit produksi). Contoh biaya langsung pada pelayanan kesehatan adalah biaya yang dikeluarkan
pada pelayanan rawat jalan, rawat inap, ICU.
b. Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung adalah biaya yangodigunakan secara tidak langsung demi kelancaran proses produksi
(pelayanan). Contoh dari biaya tidak langsung antara lain adalah biaya alat tulis, administrasi, trasnportasi.
Kalkulasi Harga Pokok

➢ Meskipun sering dianggap sama, Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan sebenarnya
berbeda. Harga Pokok Produksi mencakup semua biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi
sebuah barang, termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
produksi.
➢ Sedangkan, Harga Pokok Penjualan mencakup Harga Pokok Produksi yang telah ditambah
dengan keuntungan yang diinginkan dari penjualan barang atau jasa tersebut.
➢ Dalam bisnis, perhitungan Harga Pokok Penjualan dan Harga Pokok Produksi sangat penting
untuk menentukan harga jual yang sesuai dan memperoleh keuntungan yang optimal.
➢ bisnis harus memperhitungkan semua biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan
produk dan menambahkan keuntungan yang diinginkan untuk menentukan harga jual yang
sesuai dengan persaingan di pasar. Dengan perhitungan yang tepat, bisnis dapat memperoleh
keuntungan yang maksimal dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan.
Kalkulasi Harga Pokok
1.Menghitung Biaya Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan atau biaya bahan baku dapat dihitung dengan cara menjumlahkan saldo awal bahan baku dan pembelian bahan
baku kemudian dikurangi saldo akhir bahan baku.
Rumus menghitung biaya produksi berupa bahan baku yang digunakan yaitu:
Biaya Bahan Baku= Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku - Saldo akhir bahan baku.
2.Menghitung Biaya Produksi
Cara Menghitung Biaya Produksi dapat dilakukan dengan menjumlahkan 3 biaya komponen Harga Pokok Penjualan yang pertama (Biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead). Dengan demikian, rumus menghitung biaya produksi adalah :
Biaya produksi= biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead Produksi.
3.Menentukan Harga Pokok Produksi
Cara menghitung Harga Pokok Produksi dapat dilakukan dengan menjumlahkan biaya produksi dan saldo awal persediaan barang kemudian
dikurangi saldo akhir persediaan barang.
Rumus untuk menghitung harga pokok produksi adalah
Harga Pokok Produksi= Total biaya produksi + Saldo awal persediaan barang - Saldo akhir persediaan barang.
4.Menghitung Harga Pokok Penjualan
Cara menghitung Harga Pokok Penjualan dengan menjumlahkan harga pokok produksi dengan persediaan barang awal kemudian dikurangi
persediaan barang akhir.
Rumus menghitung Harga Pokok Penjualan adalah:
Harga Pokok Penjualan (HPP)=Harga pokok produksi + Persediaan barang awal- Persediaan barang akhir.
Kalkulasi Harga Pokok (contoh soal)
PD Angin Segar memiliki data sebagai berikut:
Persediaan barang dagangan 1 Oktober 2007: Rp8.000.000,00
Pembelian selama bulan Oktober 2007: Rp10.000.000,00
Penjualan: Rp12.000.000,00
Retur pembelian: Rp300.000,00
Potongan pembelian: Rp200.000,00
Biaya angkut pembelian: Rp500.000,00
Persediaan barang dagangan 31 Oktober 2007: Rp3.000.000,00
Harga pokok penjualan pada Oktober 2007:
Pembelian bersih: (Pembelian + Beban angkut pembelian) - (Pengurangan harga + Potongan pembelian)
= (Rp10.000.000,00 + Rp500.000,00) - (Rp300.000,00 + Rp200.000,00)
= Rp10.500.000,00 - Rp500.000,00
= Rp10.000.000,00
Maka, Harga Pokok Penjualan = (Pembelian bersih + Persediaan barang dagangan awal) - Persediaan barang dagangan akhir
= (Rp10.000.000,00 + Rp8.000.000,00) - Rp3.000.000,00
= Rp18.000.000,00 - Rp3.000.000,00
= Rp15.000.000,00
Konsep Biaya Produksi (Teori Biaya
Produksi)

1. Fungsi biaya : fungsi yang menunjukkan hubungan


antara biaya dan jumlah produksi
2. Berdasarkan periode waktu :
a. biaya jangka pendek (short run)
b. biaya jangka panjang (long run)
Analisis Biaya Produksi Jangka Pendek (Teori Biaya
Produksi)

3 konsep (fungsi) tentang biaya produksi, yaitu;


1. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost),TFC = f (Konstan).
2. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost), TVC = f (output atau Q).
3. Total Cost (Total Cost),TC = TFC + TVC.
Tabel Data Biaya Produksi dan Kurva-nya
Hubungan Biaya Produksi dengan Hasil Produksi

1. Biaya = f (Q) dimana Q = Output


2. Output = f(X) dimana X = Input
3. Fungsi Biaya Produksi, hubungan input dan output (besarnya biaya produksi
dipengaruhi jumlah output, besarnya biaya output tergantung pada biaya atas input
yang digunakan).
4. Perilaku biaya produksi dipengaruhi:
a. Karakteristik fungsi produksi
b. Harga input yang digunakan dalam proses produksi.
Analisis Biaya Produksi Jangka Pendek

1.Biaya Rata-Rata
a. Average Fixed Cost, AFC= TFC/Q
b. Average Variable Cost, AVC= TVC/Q
c. Average Cost, AC= AFC+AVC
2.Biaya Marjinal
Rumus ➔ MC = ∆TC/ ∆Q
Analisis Biaya Jangka Panjang
1. Proses produksi yang sudah tidak menggunakan input tetap, seluruh biaya
produksi adalah variabel.
2. Perilaku biaya produksi jangka panjang; keputusan penggunaan input variabel
oleh perusahaan dalam jangka pendek.
3. Fungsi biaya jangka panjang; Biaya rata-rata jangka panjang (LAC), Biaya
marjinal jangka panjang (LMC), yang diperoleh dari biaya total jangka
panjang (LTC).
Hubungan Biaya, Penerimaan, dan Laba Produksi

Perencanaan produksi terdiri atas:


1. Input
2. Teknologi
3. Output (produk)
Keuntungan produsen/perusahaan, selisih penerimaan terhadap pengeluaran
(biaya) ➔ Laba = TR (total revenue) – TC (total cost)
Total pendapatan dicari dengan cara total produk dikalikan dengan harga, TR =
PxQ
TFC = f (a) yang dimana a = konstanta
TVC = f (Q) maka fungsi biaya TC = a + bQ
Hubungan Biaya, Penerimaan dan Laba (lanjutan)
Kumpulan Soal dan Pembahasan

Sebuah pabrik Sandal dengan Merk "Idaman" mempunyai


biaya tetap (FC) = 2.000.000; biaya untuk membuat sebuah
sandal Rp 1000; apabila sandal tersebut dijual dengan harga
Rp 2.000, maka ditanya:

a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan


Variable Cost.
b. Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP.
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 10.000 unit.
Lanjutan (pembahasan soal)
a. FC = Rp 2.000.000
VC= Rp 1000.
Fungsi biaya variabel TVC = 1000 Q c. Pada saat memproduksi Q = 10000 unit
Fungsi biaya total TC = FC + VC >>> TC = 2.000.000 + TR = P.Q
1000 Q
= 2.000 X 10000
Fungsi penerimaan total TR = PxQ >>> TR = 2.000 Q.
b. Break Even Point terjadi pada saat TR = TC = 20.000.000
2.000 Q = Rp 2.000.000 + 1000 Q
TC = 2.000.000 + 1000 (Q)
2.000 Q - 1000 Q = 2.000.000
1000 Q = 2.000.000
= 2.000.000 + 1000 ( 10000 )
Q = 2.000 unit = 2.000.000 + 10000000
Pabrik roti akan mengalami BEP pada saat Q = 2.000
= 12.000.000
unit
Pada biaya total C = 2.000.000 + 1000 ( 2000) Bila TR > TC, maka keadaan laba / untung.
C = 4.000.000 Laba = TR - TC
= 20.000.000 - 12.000.000
= 8.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai