➢ Meskipun sering dianggap sama, Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan sebenarnya
berbeda. Harga Pokok Produksi mencakup semua biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi
sebuah barang, termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
produksi.
➢ Sedangkan, Harga Pokok Penjualan mencakup Harga Pokok Produksi yang telah ditambah
dengan keuntungan yang diinginkan dari penjualan barang atau jasa tersebut.
➢ Dalam bisnis, perhitungan Harga Pokok Penjualan dan Harga Pokok Produksi sangat penting
untuk menentukan harga jual yang sesuai dan memperoleh keuntungan yang optimal.
➢ bisnis harus memperhitungkan semua biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan
produk dan menambahkan keuntungan yang diinginkan untuk menentukan harga jual yang
sesuai dengan persaingan di pasar. Dengan perhitungan yang tepat, bisnis dapat memperoleh
keuntungan yang maksimal dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan.
Kalkulasi Harga Pokok
1.Menghitung Biaya Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan atau biaya bahan baku dapat dihitung dengan cara menjumlahkan saldo awal bahan baku dan pembelian bahan
baku kemudian dikurangi saldo akhir bahan baku.
Rumus menghitung biaya produksi berupa bahan baku yang digunakan yaitu:
Biaya Bahan Baku= Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku - Saldo akhir bahan baku.
2.Menghitung Biaya Produksi
Cara Menghitung Biaya Produksi dapat dilakukan dengan menjumlahkan 3 biaya komponen Harga Pokok Penjualan yang pertama (Biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead). Dengan demikian, rumus menghitung biaya produksi adalah :
Biaya produksi= biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead Produksi.
3.Menentukan Harga Pokok Produksi
Cara menghitung Harga Pokok Produksi dapat dilakukan dengan menjumlahkan biaya produksi dan saldo awal persediaan barang kemudian
dikurangi saldo akhir persediaan barang.
Rumus untuk menghitung harga pokok produksi adalah
Harga Pokok Produksi= Total biaya produksi + Saldo awal persediaan barang - Saldo akhir persediaan barang.
4.Menghitung Harga Pokok Penjualan
Cara menghitung Harga Pokok Penjualan dengan menjumlahkan harga pokok produksi dengan persediaan barang awal kemudian dikurangi
persediaan barang akhir.
Rumus menghitung Harga Pokok Penjualan adalah:
Harga Pokok Penjualan (HPP)=Harga pokok produksi + Persediaan barang awal- Persediaan barang akhir.
Kalkulasi Harga Pokok (contoh soal)
PD Angin Segar memiliki data sebagai berikut:
Persediaan barang dagangan 1 Oktober 2007: Rp8.000.000,00
Pembelian selama bulan Oktober 2007: Rp10.000.000,00
Penjualan: Rp12.000.000,00
Retur pembelian: Rp300.000,00
Potongan pembelian: Rp200.000,00
Biaya angkut pembelian: Rp500.000,00
Persediaan barang dagangan 31 Oktober 2007: Rp3.000.000,00
Harga pokok penjualan pada Oktober 2007:
Pembelian bersih: (Pembelian + Beban angkut pembelian) - (Pengurangan harga + Potongan pembelian)
= (Rp10.000.000,00 + Rp500.000,00) - (Rp300.000,00 + Rp200.000,00)
= Rp10.500.000,00 - Rp500.000,00
= Rp10.000.000,00
Maka, Harga Pokok Penjualan = (Pembelian bersih + Persediaan barang dagangan awal) - Persediaan barang dagangan akhir
= (Rp10.000.000,00 + Rp8.000.000,00) - Rp3.000.000,00
= Rp18.000.000,00 - Rp3.000.000,00
= Rp15.000.000,00
Konsep Biaya Produksi (Teori Biaya
Produksi)
1.Biaya Rata-Rata
a. Average Fixed Cost, AFC= TFC/Q
b. Average Variable Cost, AVC= TVC/Q
c. Average Cost, AC= AFC+AVC
2.Biaya Marjinal
Rumus ➔ MC = ∆TC/ ∆Q
Analisis Biaya Jangka Panjang
1. Proses produksi yang sudah tidak menggunakan input tetap, seluruh biaya
produksi adalah variabel.
2. Perilaku biaya produksi jangka panjang; keputusan penggunaan input variabel
oleh perusahaan dalam jangka pendek.
3. Fungsi biaya jangka panjang; Biaya rata-rata jangka panjang (LAC), Biaya
marjinal jangka panjang (LMC), yang diperoleh dari biaya total jangka
panjang (LTC).
Hubungan Biaya, Penerimaan, dan Laba Produksi