Anda di halaman 1dari 8

MyBlog

Senin, 30 Desember 2013

FUNGSI BIAYA, FUNGSI


PENERIMAAN, FUNGSI UTILITAS DAN
FUNGSI PRODUKSI
1.    FUNGSI BIAYA
Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang dihasilkan, fungsi
biaya dapat digambarkan ke dalam kurva dan kurva biaya menggambarkan titik-titik
kemungkinan bsarnya biaya di berbagai tingkat produksi. Dalam membicarakan biaya ada
beberapa macam biaya, yaitu:
a. Biaya Total ( Total Cost = TC = C)
b. Biaya Variabel (Variable Cost = VC)
c. Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
d. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = AC)
e. Biaya Variabel Rata Rata ( Average Variable Cost = AVC)
f. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC)
g. Biaya Marginal

Rumus :
1. C = AC x Q  atau C = FC + VC
2. FC = AFC X Q
3. VC = AVC  X Q
Biaya Total →   C = f (Q)
Biaya Marginal : MC ≈ C’ ≈   = f’ (Q)
Biaya total tak lain adalah Integral dari biaya marginal
C = ∫ MC d Q = ∫ f’ (Q) d  Q

Contoh Soal:
Biaya marjinal suatu perusahaan ditunjukkan oleh MC = 3Q2 – 6Q + 4 . Carilah persamaan
biaya total dan biaya rata-ratanya.
Biaya Total :  C =∫ MC d Q
                            = ∫ (3Q2 – 6Q + 4) d Q
                            =  Q3 - 3Q2 + 4Q + k
Biaya rata-rata: AC =   → = Q2 – 3Q + 4 + 
C = Q3 – 3 Q2 + 4Q + 4
AC = Q2 – 3Q + 4 + 

2.    FUNGSI PENERIMAAN
Penerimaan Total  : R = f (Q)
Penerimaan Marjinal         :  MR = R’ ≈   = f’ (Q)
Penerimaan total tak lain adalah Integral dari penerimaan marjinal
C = ∫ MR d Q = ∫ f’ (Q) d  Q

Contoh Soal:
Carilah persamaan penrimaan total dari penerimaan rata-rata dari perusahaan jika penerimaan
marjinalnya MR = 16 – 4Q
Penerimaan Total  : R  = ∫ MR d Q
                                                       = ∫ (16 – 4Q) d Q
                                                       = 16 Q – 2 Q2
     Penerimaan rata-rata          : AR =   = 16 - 2Q
Dalam persamaan penerimaan total konstanta k = 0, sebab penerimaan akan ada jika tak
ada barang yang dihasilkan atau terjual.
Fungsi Biaya dan Penerimaan
      Biaya atau ongkos pengertian secara ekonomis merupakan beban yang harus dibayar
produsen untuk menghasilkan barang dan jasa  sampai barang tersebut siap untuk dikonsumsi .
Biaya merupakan fungsi dari jumlah produksi, dengan notasi C = f(Q).
C = biaya total
Q = jumlah produksi.
    
      Dalam menganalisa biaya umumnya tidak terlepas dari analisa penerimaan atau revenue atau
total revenue. Pengertian revenue atau penerimaan adalah seluruh pendapatan yang diterima dari
hasil penjualan barang pada tingkat harga tertentu. Secara matematik total revenue dirumuskan
sebagai berikut:

* TR = PQ.       TR = Penerimaan Total, P = Harga Barang dan Q = Jumlah barang yang dijual.
* Penerimaan Rata-rata (AR) adalah penerimaan rata-rata tiap unit produksi, dapat dirumuskan :
   AR = TR/Q
* Penerimaan Marginal atau Marginal Revenue adalah tambahan penerimaan sebagai akibat dari
tambahan
   produksi, dirumuskan"
   MR = ∆TR/∆Q     atau  turunan dari TR
   MR = Marginal Revenue,  ∆TR = Tambahan penerimaan,  ∆Q = Tambahan Produksi.
Berdasarkan konsep penerimaan dan biaya (TR dan TC)  dapat diketahui beberapa kemungkinan
diantaranya :

TR < TC  = keadaan untung / laba


TR= TC   = keadaan  Break Even Point
TR > TC  = Keadaan rugi.
Contoh Soal:

Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya tetap (FC) = 1.000.000; biaya
untuk membuat sebuah sandal Rp 500; apabila sandal tersebut dijual dengan harga Rp 1.000,
maka:
Ditanya:
a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.
b. Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit

Jawab:
a. FC = Rp 1.000.000
    VC= Rp 500.
    Fungsi biaya variabel VC = 500  Q ..........................................................................(1)
    Fungsi biaya total C = FC + VC     -----> C = 1.000.000 + 500 Q ..........................(2)
    Fungsi penerimaan total  TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q ..........................................(3)

b. Break Even Point terjadi pada saat TR = TC


    1.000 Q  = Rp 1.000.000 + 500 Q
    1.000 Q - 500 Q = 1.000.000
     500 Q = 1.000.000
     Q = 2.000 unit
    Pabrik roti akan  mengalami BEP pada saat Q = 2.000 unit
    Pada biaya total  C = 1.000.000 + 500 ( 2.000)
                              C = 2.000.000

c. Pada saat memproduksi Q = 9000 unit


    TR = P.Q
          = 1.000  X  9.000
          = 9.000.000

    C  = 1.000.000 + 500 (Q)


         = 1.000.000 + 500 ( 9.000)
         = 1.000.000 + 4500.000
         = 5.500.000

    Bila  TR > TC, maka keadaan laba / untung.


    laba = TR - TC
           = 9.000.00 - 5.500.000
           = 3.500.000

    Bila hanya memproduksi 1.500 unit maka akan mengalami kerugian sebesar :
    Rugi = TR - TC
            = 1.000 (1.500)  - 1.000.000 + 500 ( 1.500)
            = 1.500.000 - 1.750.000
            = 250.000

3.    FUNGSI UTILITAS
Utilitas Total                     : U = f (Q)
Utilitas Marjinal    :  MU = R’ ≈   = f’ (Q)
Utilitas total tak lain adalah Integral dari utilitas marjinal
U = ∫ MR d Q = ∫ f’ (Q) d  Q

Contoh soal:
Carilah persamaan utilitas total dari seorang konsumen jika utilitas marginalnya MU = 90 – 10 Q
Utilitas total          : U =  ∫ MR d Q
                                          = ∫ (90 – 10Q) d Q
                                          = 90Q – 5 Q2
Seperti halnya produk total dan penerimaan total, disinipun konstanta k = 0, sebab tidak aka nada
kepuasan tau utilitas yang diperoleh jika tak ada barang yang dikonsumsi.

4.    FUNGSI PRODUKSI
fungsi produksi adalah fungsi yang menentukan output dari perusahaan untuk semua
kombinasi masukan. Sebuah fungsi meta-produksi (kadang-kadang fungsi metaproduction)
membandingkan praktek entitas yang ada mengkonversi input menjadi output untuk menentukan
fungsi praktek produksi yang paling efisien dari entitas yang ada, apakah praktik produksi yang
paling efisien layak atau produksi praktek yang paling efisien yang sebenarnya. [ 3] Klarifikasi
diperlukan
 Dalam kedua kasus, output maksimum dari suatu proses produksi teknologi-ditentukan
adalah fungsi matematikadari satu atau lebih masukan. Dengan kata lain, diberikan himpunan
semua kombinasi teknis layak output dan input, hanya mencakup kombinasi output maksimum
untuk satu set input tertentu akan merupakan fungsi produksi. Atau, fungsi produksi dapat
didefinisikan sebagai spesifikasi persyaratan masukan minimum yang diperlukan untuk
menghasilkan jumlah output yang ditunjuk, mengingat teknologi yang tersedia. Hal ini biasanya
dianggap bahwa fungsi produksi yang unik dapat dibangun untuk setiap teknologi produksi.
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
1.      Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan
masukan (inputs),
2.      Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk
penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3.      Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
4.      Pengendalian atau perawatan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan
sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan
pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan .
” Jadi fungsi produksi merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan
suatu barang, mengubah sesuatu yang nilainya lebih rendah menjadi sesuatu yang memiliki nilai
lebih tinggi dengan menggunakan sumber daya yang ada, seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin
dan sumber-sumber lainnya, sehingga produk yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan pada
konsumen. Dengan demikian untuk membuktikan apakah produksi tersebut telah berjalan atau
tidak, maka diperlukan suatu pemeriksaan yaitu pemeriksaan manajemen. Sedangkan program
pemeriksaan manajemen pada fiingsi produksi yang akan dilakukan adalah perencanaan dan
pengendalian produksi, tenaga kerja produksi, fasilitas produksi, dan pelaksanaan proses
produksi.
Dengan asumsi bahwa output maksimum teknologi mungkin dari himpunan input dicapai,
ekonom menggunakan fungsi produksi dalam analisis yang abstrak dari masalah teknik dan
manajerial inheren terkait dengan proses produksi tertentu. Masalah-masalah teknik dan
manajerial efisiensi teknis diasumsikan untuk dipecahkan, sehingga analisis yang dapat fokus
pada masalah efisiensi alokatif . Perusahaan diasumsikan membuat pilihan tentang alokasi
berapa banyak masing-masing faktor input untuk digunakan dan berapa banyak output untuk
menghasilkan, mengingat biaya (harga pembelian) dari setiap faktor, harga jual output, dan
penentu teknologi diwakili oleh fungsi produksi. Sebuah membingkai keputusan di mana satu
atau lebih input yang dipertahankan konstan dapat digunakan, misalnya, (fisik) modal dapat
diasumsikan tetap (konstan) dalam jangka pendek , dan input tenaga kerja dan kemungkinan
lainnya seperti variabel bahan baku, sementara dalam jangka panjang , jumlah modal dan faktor-
faktor lain yang dapat dipilih oleh perusahaan adalah variabel. Dalam jangka panjang,
perusahaan bahkan mungkin memiliki pilihan teknologi, diwakili oleh berbagai fungsi produksi
mungkin.
Hubungan antara output ke input adalah non-moneter, yaitu fungsi produksi berkaitan input fisik
untuk output fisik, dan harga dan biaya yang tidak tercermin dalam fungsi. Tetapi fungsi
produksi tidak model lengkap dari proses produksi: sengaja abstrak dari aspek inheren dari
proses produksi fisik yang sebagian orang akan berpendapat sangat penting, termasuk kesalahan,
entropi atau limbah. Selain itu, fungsi produksi tidak biasanya model proses bisnis , baik,
mengabaikan peran manajemen. (Untuk primer pada elemen fundamental dari teori produksi
ekonomi mikro, melihat dasar-dasar teori produksi ).
Tujuan utama dari fungsi produksi adalah untuk mengatasi efisiensi alokatif dalam penggunaan
input faktor dalam produksi dan distribusi yang dihasilkan pendapatan untuk faktor-faktor.
Berdasarkan asumsi-asumsi tertentu, fungsi produksi dapat digunakan untuk memperoleh
sebuah produk marjinal untuk setiap faktor, yang berarti pembagian yang ideal dari pendapatan
yang dihasilkan dari output ke pendapatan karena masing-masing faktor input produksi.

Menentukan fungsi produksi


Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam bentuk fungsional sebagai sisi kanan
Q = f (X 1, X 2, X 3 ,…, X  n)
di mana:
Q = jumlah output
X 1, X 2, X 3 ,…, X  n = jumlah input faktor (seperti modal, tenaga kerja, tanah atau bahan baku).
Jika Q bukan matriks (yaitu skalar, vektor, atau bahkan matriks diagonal), maka bentuk ini tidak
mencakup produksi bersama, yang merupakan proses produksi yang memiliki beberapa co-
produk. Di sisi lain, jika f peta dari R n ke R k maka fungsi produksi bersama mengekspresikan
penentuan jenis k output yang berbeda berdasarkan pada penggunaan bersama dari jumlah
tertentu dari input n.
Salah satu formulasi, tidak mungkin relevan dalam praktek, adalah sebagai fungsi linear:
Q = a + b X 1 + X 2 + c d X 3 + …
di mana a, b, c, dan d adalah parameter yang ditentukan secara empiris.
Lain adalah sebagai Cobb-Douglas fungsi produksi:
Para fungsi produksi Leontief berlaku untuk situasi di mana input harus digunakan dalam
proporsi yang tetap, mulai dari yang proporsi, jika penggunaan satu input meningkat tanpa orang
lain meningkat, output tidak akan berubah. Ini fungsi produksi diberikan oleh
Bentuk-bentuk lain termasuk elastisitas substitusi yang konstan fungsi produksi (CES), yang
merupakan bentuk umum dari fungsi Cobb-Douglas, dan fungsi produksi kuadrat. Bentuk terbaik
dari persamaan untuk menggunakan dan nilai-nilai parameter (a, b, c,…) bervariasi dari
perusahaan ke perusahaan dan industri untuk industri. Dalam fungsi produksi jangka pendek
setidaknya satu dari X ‘s (input) adalah tetap. Dalam jangka panjang semua faktor input adalah
variabel pada kebijaksanaan manajemen.

Soal :

Diketahui fungsi produksi Q=10 K 0,5 L 0,5


B = 100 , pL =5,pK=15

Tentukan Q maksimum

Cara Substitusi
Q  = 10 K 0,5 L 0,5
MPL  = 5 L -0,5 K 0,5  =5.K0,5 /L0,5
MPK =  5 K -0,5 L 0,5  =5.L0,5 /K0,5

Syarat Untuk Q maksimum :


MPL /MPK  = PL/PK
5.K 0,5/L 0,5  :  5.K 0,5/L 0,5    = 5/15

K/L = 1/3
3K  = L

Substitusikan pada persamaan garis anggaran


100=5L + 15K
100=5(3K)+15K
100=30K
K = 3,33 dibulatkan 3,0
L = 9,99 dibulatkan 10.

Berapa besar Q maksimum? Kita masukkan nilai K = 3,3, L = 10 ke dalam fungsi produksi :

Q = 10 L0,5 K0,5

Q = 10 (10)0,5 (3,3)0,5
   
 = 57,45

B = 15(3,3) + 5(10)
   =  99,50 (B mendekati 100 karena ada oembulatan )

Apakah benar Q maksimum dan sesuai dengan anggaran perusahaan yang tersedia ?  Hal ini bisa
dicek dengan memasukkan nilai K dan L yang berbeda dalam fungsi produksi.
Misalnya, untuk kombinasi K = 3, dan L = 9, atau kombinasi K = 3,50 dan L = 10.

K = 3, L = 9

Nilai Q = 10 (9) 0,5 (3)0,5
             = 51,96 ( Q < 57,16 )

Namun, perlu juga di cek dengan anggaran yang tersedia L

B = PK.K + PL,L
B = 3,50,  L = 10

Nilai Q = 10(10)0,5 (3,5)0,5
             = 112,5 ( Q > 57,16 )

Seperti di atas, perlu juga memeriksa dengan anggaran yang tersedia.


B = 15(3,5) + 5(10) = 102,5
B > 100, berarti defisit Anggaran

Angka Pengganda Lagrange


Fungsi produksi Q = 10 K0,5 L0,5 diubah menjadi fungsi Lagrange sebagai berikut :
Fungsi Lagrange :
L =  10 (0,5) K0,5 L -0,5 + a ( 100 – pk K – pl L)
¶ L / ¶ K = ( 5L 0,5 / K 0,5 ) - a PK = 0
¶ K / ¶ L = ( 5K 0,5 / L 0,5 ) - a PL = 0
¶ L / ¶ a = 100 – PK K - PL L = 0

Dengan menyamakan masing – masing persamaan menjadi nol dan menyelesaikannya dalam
sistem persamaan maka diperoleh kesetaraan L dalam K dan :
L = 3 K = 10
K = 10/3 = 3,33
FUNGSI PRODUKSI

Produksi Total                   : P = f (Q)


                                            P = keluaran ;   X  = masukan
Produksi Marjinal  :  MU = R’ ≈   = f’ (X)
Produk total tak lain adalah Integral dari Produk marjinal
U = ∫ MP d X = ∫ f’ (X) d X
Contoh Soal:
Produk marjinal sebuah perusahaan ditunjukkan oleh MP = 18 X – 3 X2 carilah
persamaan produk total dan produk rata-ratanya.
Produk  total         : P =  ∫ MP d Q
                                          = ∫ (18 X  – 3X2) d X
                                          = 9X2–  X3
Produk rata-rata       : AP =   = 9X–  X2
Dalam persamaan produk total juga kontanta k = 0, sebab tidak aka nada  barang (P) yang
dihasilkan jika tidak ada bahan (X) yang diolah atau digunakan.

Anda mungkin juga menyukai