Anda di halaman 1dari 22

z

DI SUSUN OLEH

ANDREE MAULANA (2102120095)


LAURA SAFITRI (2102120094)
RITA FEBRI SALSABILA (2102120093)
AJAY MUSWIN NAWAF (2102120103)
BAB VI
z
TEORI BIAYA PRODUKSI
z
6.1
Konsep biaya
Sebelum kita membahas tentang teori biaya, terlebih dahulu kita akan
membicarakan tentang beberapa konsep biaya. Paling tidak Nicholson (1991)
membagi biaya dalam 3 konsep yaitu:

1. Biaya kesempatan

2. Biaya akuntansi dan,

3. Biaya ekonomis

Umumnya para ekonom menganggap bahwa konsep biaya terpenting dari ketiganya
adalah biaya kesempatan. Telah dijelaskan bahwa, karna keterbatasan sumber
daya,maka setiap keputusan dalam perekonomian untuk memproduksi sesuatu atau
beberapa barang,maka mengharus kan tidak memproduksi barang lain.
1. Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Dalam jangkaz pendek perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa,beberapa biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan bervariasi sesuai dengan variasi output,dan beberapa biaya yang
lainnya tetap sepanjang perusahaan itu tetap berproduksi dalam jumlah tertentu. Dalam bentuk
matematis ditulis :

TC=TVC+TFC
Dimana:

TC = Biaya total

TVC = Biaya variabel total

TFC = Biaya tetap total

Perbedaan sangat penting bagi perusahaan ketika akan menganalisis pilihan output untuk
memksimal kan laba perusahaan.

 Total biaya variabel (Total variable cost) Disimbol (TVC) atau biasa disebut biaya variabel
(Variable cost;VC) adalah biaya bervariasi sesuai dengan variasi output

 Total biaya tetap (Total fixed cost) disimbol (TVC) atau bisa disebut biaya tetap (Fixed Cost;
VC) adalah biaya yang tidak dapat divariasikan dengan tingkat output.
Biaya Modal

Dalam konteks z biaya modal terdapat dua konsep berbeda besar dalam perhitungan biaya
modal.Para akuntan menggunakan harga historis dari pada barang modal misalnya mesin
dan alat tertentu yang sedang diteliti dan menggunakan aturan depresiasi yang dipilih,untuk
menerapkan bahwa beberapa dari harga mesin itu semula yang akan dikenakan sebagai
biaya lancar.

Biaya Tenaga Kerja

Para akuntan dan ekonom memandang biaya tenaga kerja dengan cara sama. Para akuntan
memandang pengeluaran untuk tenaga kerja sebagai biaya lancar dan merupakan biaya
produksi. Sementara para ekonom memandang biaya tenaga kerja Sebagai biaya eksplisit.

Biaya Jasa Kewirausahaan

Pemilik sebuah perusahaan adalah merupakan orang yang berhak atas semua pendapatan
atau kerugian yang terjadi setelah mereka membayar semua biaya masukan. Bagi akuntan
ini disebut laba atau keuntungan (baik positif maupun negatif). Sementara para ekonom
menyatakan bahwa apakah pemilik tersebut (wiraswastawan) juga menghadapi biaya
kesempatan dan keterlibatannya pada bisnis tertentu.
Biaya Ekonomis

Biaya ekonomis (Ekonomis Cost) adalah biaya ekonomi atas semua input yang diperlukan untuk mempertahankan
z untuk penggunanya saat ini,atas imbalan yang diterima input tersebut dalam penggunaan alternatifnya
masukan tersebut
yang terbaik.

Asumsi Penyederhanaan

Asumsi awal digunakan yaitu kita membuat dua penyederhaan tentang input yang dipergunakan oleh perusahaan dalam
memproduksi jasa atau barang.

Asumsi kedua yaitu input input untuk sebuah perusahaan yang digunakan dalam pasar persaingan sempurna.

6.2 Pilihan Input Untuk Meminimumkan biay

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa input perusahaan diasumsikan terdiri atas modal (k)dan tenaga kerja (L). Biaya modal
disebut sewa (r), sementara biaya tenanga kerja disebut upah (w) . Jadi dirumus kan secara Matematis:

TC = r.K + w.K

Dimana:

TC = Total biaya.

r = Sewa modal

K = Modal Yang Digunakan

r = Upah tenaga kerja

L = Tenaga Kerja
Dalam upaya untuk meminimumkan biaya produksi,maka perusahaan dituntut untuk dapat
memiliki kombinasi input yang dapat meminimumkan biaya. Oleh karna itu perusahaan
z
harus memilih sebuah titik pada isokuan yang memiliki biaya paling rendah.

Kurva Biaya Total

Bentuk kurva biaya total pada dasarnya tergantung sifat alamiah dari fungsi produksi. Jadi
setiap perusahaan penambahan satu unit output,maka perusahaan akan melakukan
penambahan satu unit input.

Gambar 6.2(d) satu situasi dimana perusahaan terletak diantara peningkatan dan
penurunan skala hasil. Kondisi seperti ini muncul ketika Proses produksi perusahaan
tingkat koordinasi internal dan kontrol Manajemen yang optimal. Kemungkinan tercermin
pada cermin cembung kurva
Biaya Marjinal Dan Biaya Rata – Rata

Biaya marjinal
z (Marginal Cost) bisa disimbol MC bisa juga disebut dengan Biaya
tambahan (incremental cost) Yaitu tambahan Biaya yang timbul disebabkan karna adanya
tambahan produksi satu unit output.Biaya marjinal dapat dirumuskan dalam bentuk
perumusan matematika.

MC = ∆VC/∆C = ∆TC/∆Q

Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost) biasa disimbol ATC atau biasajuga disebut
biaya rata-rata (average cost) disimbol AC, yaitu jumlah biaya yang dikeluarkan
perusahaan dibagi dengan jumlah output.

AC TC/Q.

AC atau ATC pada dasarnya mempunyai dua komponen yaitu biaya tetaprata-rata
(average fxed cost) biasa di simbol AFC dan biaya variabel rata-rata(average variable
cost) biasa di simbol AVC. Biaya tetap rata (AFC) dapat diperolehdengan membagi jumlah
biaya tetap dengan jumlah produksi (TFC/O).
pada Tabel 6.1.Tabel. Biaya Jangka Pendek Perusahaan

Bentuk Kurva Jangka Pendek

Mari kita perhatikan Gambar 6.3(a) menunjukkan biaya total dankomponennya yaitu
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (FC) tidak berubahseperti dengan output dan
berbentuk garis horisontal pada biaya Rp. 250. Biayavariabel adalah nol apabila output
nol, dan selanjutnya naik terus menerus apabilaoutput naik. Sementara kurva biaya total
berada di atas kurva biaya variabel, karenabiaya total merupakan penjumlahan dari
biaya variabel dan biaya tetap, sehinggajarak antara biaya variabel dengan biaya tetap
adalah Rp. 250, karena biaya tetapkonstan.
Selanjutnya mari kita perhatikan Gambar 6.3(6). yang menunjukkan hubunganantara
biaya marjinal dan serangkaian biaya rata-rata. Oleh karena biaya tetap totaladalah 250,
z
maka kurva biaya tetap rata-rata selalu menurun dari 250 ketika output Ike arah nol untuk
output yang lebih besar. Sementara bentuk dari kurva biaya rata-rata yang tersisa
tergantung dari hubungan antara biaya marjinal dan biaya total rata-rata. Apabila biaya
marjinal berada di bawah biaya total rata-rata, maka kurva biayatotal rata-rata akan
menurun. Sebaliknya apabila biaya marjinal berada di atas biayatotal rata-rata, maka
kurva biaya total rata-rata akan naik. Selanjutnya apabila biayatotal rata-rata minimum,
maka biaya marjinal sama dengan biaya total rata-rata.
6.4. Biaya Produksi Jangka Panjang

Biaya tetap berupa


z biaya pemeliharaan pabrik dan gedung,jumlah minimal
karyawan,dimana biaya ini sama jumlahnya tidak peduli seberapa banyak jumlah barang
yang diproduksi perusahaan. Sementara biaya variabel meliputi pengeluara baku, upah
buruh,dan biaya lain meningkat apabila output meningkat.

Dalam mengambil keputusan perusahaan tentunya harus berusaha memilih metode


produksi yang menghasilkan output dengan biaya produksi terendah dari sekian banyak
metode tersedia. Oleh karna itu keputusan perencanaan jangka panjang sangat penting.

Disamping itu keputusan jangka panjang mengandung resiko yang tertinggi,misalkan


perusahaan harus mengantisipasi metode produksi yang efesien,tidak hanya untuk saat ini
tetapi untuk beberapa tahun kedepan, dimana bahan baku dan tenaga kerja dapat
berubah.

Pada dasarnya perbedaan antara jangka panjang dan jangka pendek lebih merujuk
kepada fungsi produksi. Fungsi Produksi dikatakan dalam jangka pendek dalam
produksinya masih mengandung unsur input tetap,dan disebut jangka panjang apabila
tidak menganduk input tetap atau inputnya semua variable
Kurva biaya total jangka panjang (long run total cost, LRTC) diturunkan daripola
ckspansi/perluasan perluasan perusahaan dan menunjukkan biaya total jangkapanjang
z
minimum dalam memproduksi berbagai tingkat output seperti terlihat padaGambar 6.4.
Terlihat bahwa perusahaan mempunyai 5 skala produksi Q1, Q2, 03, Q4, dan Q5, dimana
Ql-100 adalah merupakan skala produksi pertama, atau esoquan Q1. Halmana titik E
z
merupakan output maksimum pada skala produksi pertama danseterusnya. Titik ES
merupakan output maksimum pada sala produksi ke 5. Dalamkonteks ini setiap skala
produksi memiliki jumlah anggaran yang berbeda. setiap skala produksi Q1. Q2, Q3. 04,
dan Q5. Dalam hal ini biaya yang dimaksudadalah biaya total jangka panjang (LRTC) di
mana LRTC tidak lain adalah biayavariabel jangka panjang. Kurva biaya rata-rata jangka
panjang diperoleh dengan membagi LRTCdengan Q, dalam bentuk persamaan matematis
adalah:

Sebagai contoh untuk memproduksi Q=100 diperoleh dengan membagimisalnya LATC


sebesar Rp.200.000, maka diperoleh LRAC sebesar Rp. 2000.Berdasarkan kurva biaya
total jangka panjang (LRTC) kita juga dapatmenurunkan kurva biaya marjinal jangka
panjang(LRMC). Kurva biaya marjinaljangka panjang pada dasarnya mengukur perubahan
LRTC per unit perubahan output,dan ditunjukkan oleh kemiringan dari kurva LRTC,
sehingga:
Misalkan peningkatan output dari Q-0 menjadi Q=I meningkatkan LRTCdari 0 menjadi 100,
sehingga LRMC adalah 100. Perhatikan bahwa hubungan antaraLRMC dan LRAC sama
z
dengan MC jangka pendek dan ATC atau AVC. Sehinggakurva LRMC mencapai titik terendah
pada tingkat output yang lebih kecil dibanding kurva LRAC dan memotong kurva LRAC dari
bawah pada titik terendah kurva

Dalam menggambarkan kurva biaya jangka panjang pada dasarnya lebihmudah dibanding
dengan kurva biaya jangka pendek. Pada kurva biaya jangkapendek, biaya dibedakan ke
dalam biaya tetap, biaya variabel dan biaya total, namundalam jangka panjang karena semua
input adalah variabel, maka kurva biaya total
hanya satu biaya total jangka panjang (long run total cost; LTC). Dan kurva biayarata-rata
hanya satu yaitu kurva biaya rata-rata jangka panjang (long run averagecost, LAC). Hal ini
z
dapat dilihat pada Gambar 6.5.

Hubungan antara Biaya Jangka Panjang dan Jangka Pendek

Dalam jangka pendek beberapa faktor produksi bersifat tetap, namun dalamjangka
panjang semua input bersifat variabel. Kurva biaya rata-rata jangka panjang(LRAC)
menunjukkan biaya terendah untuk memproduksi output pada saat semuafaktor
produksi adalah variabel. Sementara kurva biaya total rata-rata jangka pendek(SRATC)
menunjukkan biaya terendah untuk memproduksi output manapun padasaat satu input
atau lebih adalah tetap (konstan). Kurva biaya rata-rata jangka pendek pada dasarnya
tidak boleh berada didibawah kurva biaya rata-rata jangka panjang, karena kurva biaya
rata-rata jangkapanjang (LRAC) menunjukkan biaya terendah yang dapat dicapai bagi
setiap outputyang dihasilkan. Dapat saja kurva itu adalah kurva yang sama apabila
pabrik denganukuran yang benar-benar sama adalah yang terbaik untuk memproduksi
output yangmanapun, namun hal tersebut hampir tidak mungkin terjadi. Situasi yang
dapatdijumpai adalah bahwa apabila tingkat output diubah, maka pabrik yang
ukurannyaberbeda diperlukan untuk mencapai biaya terendah yang dapat dicapai.
z

Setiap kurva menunjukkan bagaimana biaya berubahapabila output diubah dari output dasar,
dengan mempertahankan beberapa faktortetap pada kuantitas yang paling tepat untuk output dasar.
Kurva biaya jangka panjang biasa pula disebut kurva sampul (evelopecurve), karena kurva biaya
rata-rata jangka panjang melingkupi semua kelompokkurva biaya total rata-rata jangka pendek.
Output untuk mana kuantitas faktor produksi yang tetap adalah optimum dan terletak
diatasnya untuk semua tingkat output lainnya.
z
5.5 Kurva Pembelajaran (Learning Curves)

Dari hasil penelitian


z yang telah dilakukan secara intensif khususnya penelitian yang telah
dilakukan oleh The boston consuling group yang telah melakukan penelitian terhadap lebih
dari 2000 jenis produk di negara negara industri dunia,telah diperoleh gambaran bahwa
penurunan biaya per unit akan dapat

dicapai secara cukup berarti apabila pengalaman di bidang itu telah mencapaidua kali lipat.
Jadi apabila pengalaman kerja meningkat dan mencapai dua kali lipatdari semula, maka akan
terdapat suatu penurunan biaya produksi per unit yang cukupberarti besarnya.

Secara grafik hubungan antara jumlah produk dan jam tenaga kerja langsung,dengan
mengambil contoh data di atas dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar inilazim disebut kurva
belajar (Learning Curve) atau Experience Curve.
z

Hukum dari learning curve ini mengatakan bahwa biaya produksi per unit biladiukur dengan nilai
uang yang tetap, akan mengalami penurunan sebesar persentasetertentu, setiap kali pengalaman
kerja meningkat menjadi dua kali lipat.
Perusahaan A, B dan C. Ketiganya memproduksi barang yangsama yaitu barang X, dan
mereka telah bergerak dibidang produksi barang tersebutselama periode yang sama pula.
z
Ketiga perusahaan memperoleh market share yangberbeda tetapi memiliki Leaning Curve
yang sama yaitu 70%. Pertumbuhanpermintaan akan produk itu sama yaitu 3% per tahun
dengan harga jual pada tahunitu sebesar 12,00. Apabila diketahui bahwa profit margin
perusahaan A saat iniadalah S 7 dan market share dari ketiga perusahaan.

Dari data tersebut, maka kita dapat memperhitungkan:a. Harga pokok per unit tahun
depan dari masing-masing perusahaanb. Jika perusahaan A menurunkan harga jual 20%
dia akan dapat mendesak keluarperusahaan C dari persaingan dan memaksa perusahaan
B menurunkan hargasampai 20% juga. Ini merupakan langkah yang baik bagi perusahan
A karena diaakan memperoleh 2/3 dari pasar C yang keluar dari pasar itu.
Pada tahun sekarang

:Biaya produksi
z A S 12-S7 =S5

Biaya produksi B $5 x 100/70= $7

Biaya produksi C S7x l00/70 S= 10

Hal tersebut disebabkan karena market share perusahaan A adalah dua kalilipat
perusahaan B dan market share perusahaan B dua kali lipat perusahaan C. Padahal LC
perusahaan sama-sama 70%. Perhitungan biaya produksi perusahaanuntuk tahun depan
dapat dilakukan seperti telah diuraikan di depan dan akanmemperoleh; Produksi
perusahaan A tahun depan adalah produksi tahun ini +perkembangan tiap tahun + bagian
pasar dari C yang dapat direbut. Jadi produksiperusahaan A tahun depan adalah:

400+(3% x 400)+2/3 x 100+(3% x 100) 481

Perkiraan pengalaman kerja dengan tingkat perkembangan 3% bagiperusahaan A adalah


400/0,03 13.333,-Scdang produksi perusahaan B tahun depan adalah: Produksi tahun ini
+perkembangan produksi per tahun+ bagian pasar C yang dapat direbut olchnya.
Jadiproduksi B tahun depan adalah:

200+ (3% x 200)+


z 1/3 x 100 +(3% x 100) 240

Dari volume produksi terscbut, maka dapat diperkirakan besarnya biayaproduksi tahun
depan bagi masing-masing perusahaan. Perkiraan pengalaman kerja Badalah 200/0,03
6.667.

Biaya produksi perusahaan A tahun depan adalah:

Log C = log 5-0,0515 log 1,03715828

Log C 0,69879 - (0,515) (0,015844996)

Log C 0,690809828

Anda mungkin juga menyukai