( Estimasi Biaya )
Disusun oleh:
Nama
: Nengah Mertapa
Nim
: 13810331180418
No. Absen : 24
Kelas
: Manajemen (G)
ESTIMASI BIAYA
A.Masalah data dan pengukuran estimasi biaya jangka
pendek
Penggunaan konsep biaya relevan untuk pengambilan keputusan penentuan
tingkat output dan harga secara tepat membutuhkan suatu pemahaman
mengenai hubungna antara biaya dengan output dari suatu perusahaan, atau
dengan kata lain fungsi biayannya. Fungsi biaya ini tergantung pada: Fungsi
Produksi dari perusahaan dan fungsi penawaran pasar dari input-input yang
digunakan perusahaan tersebut. Fungsi produksi menunjukan hubungan teknis
antara kombinasi-kombinasi penggunaan input dengan tingkat outputnya dan
hal tesebut jika dikombinasikan dengan harga-harga input akan menghasilkan
fungsi biaya.
dan
memecahkan
masalah
pengambilan
keputusan
dengan
Ekstrapolasi Sederhana
Perusahaan-perusahaan
Q
0
1
2
3
4
5
TFC
$60
60
60
60
60
60
TVC
$0
20
30
45
80
135
TC
$60
80
90
105
140
195
AFC
$60
30
20
15
12
AVC
$20
15
15
20
27
ATC
$80
45
35
35
39
MC
$20
10
15
35
55
Grafik 1
tingkat output tersebut untuk tiap pabrik, pada periode tertentu. Yang harus
diperhatikan adalah bahwa pengukuran tingkat output aktual harus sesuai
denga tingkat biaya aktual untuk menghasilkan tingkat output tersebut untuk
setiap pabrik yang diteliti.Spesifikasi bentuk persamaan fungsional untuk
penaksiran biaya jangka panjang ini juga menghadapi permasalahan yang sama
seperti pada penaksiran biaya jangka pendek. Kita harus memilih bentuk
fungsional yang paling cocok dengan observasi data biaya dan tingkat output
dari setiap pabrik.
Ada dua masalah pokok dalam penggunaan data seksi silang ini bagi
penaksiran kurva biaya rata-rata jangka panjang. Masalah pertama adalah
masalah yang timbul karena observasi yang dikumpulkan sama sekali bukan
merupakan titik-titik pada kurva biaya rata-rata jangka panjang. Misalkan ada
lima pabrik
ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Pada mulanya tampak terjadi economies of
plant size dan kemudian terjadi diseconomies of plant size pada pabrik
keempat dan kelima yang terbesar. Hal tersebut ditunjukkan pada AC yang
menurun tapi kemudian naik ketika menghadapi pabrik yang lebih besar.
Tabel.2
Taksiran Kurva LRAC dengan Data Seksi Silang
Pabrik
Outpu
(Q)
Total Cost
(Rp)
Average Cost
(Rp/Q)
1
2
3
4
5
1.500
3.500
6.150
8.750
11.100
7.350,12.600,18.143,26.688,43.290,-
4,90
3,60
2,95
3,05
3,90
Masalah kedua yang ditimbulkan data seksi silang ini adalah bahwa banyak
pabrik yang tidak dapat beroperasi pada tingkat harga dan produktivitas faktor
produksi yang sama. Jika pabrik-pabrik tersebut beroperasi di lingkungan
geografis, politis dansosio-ekonomis yang berbeda, maka baik harga maupun
produktivitas faktor produksi akan berbeda-beda pada pabrik-pabrik tersebut. Jika
hal ini terjadi, maka analisis regresi akan menunjukkan economies atau
diseconomies of plant size dimana perbedaan biaya secara aktual ditentukan oleh
FC = $ 100
VC = $ 6
Pembuktian :
TR = P x Q
10 x 25
= 250
TC = TFC + VC(Q)
= 100 + 6 (25)
= 250
= TR TC
= 250 - 250
=0
b. Jika target keuntungan $ 500
Q = (TFC + ) / P VC
= 600 / 4
= 150
Pembuktian :
TR = P x Q
= 10 x 150
= 1500
TC = TFC + VC(Q)
= 100 + 6 (150)
= 1000
= TR - TC
= 1500 - 100
= 500
Daftar Pustaka :
Arsyad, Lincolin. 2008. Ekonomi Manajerial. Edisi Ke 4. Yogyakarta : BPFE