EKONOMI MANAJERIAL
OLEH:
NAMA : FITRIA
NIM 200902502025
KELAS :B
2. Untuk memproduksi 1 unit TV, perusahaan menggunakan 4 orang tenaga kerja (4L )da n2 unit modal (2K).
Jika upah tenaga kerja (w) adalah Rp60.000 dan harga sewa modal (r) Rp.150.000.
Berapakah biaya total untuk memproduksi 1 unit TV ?
JAWABAN :
TC = rK + wL
TC = r(2) + w(4)
TC = (Rp.150.000)(2) + (Rp.60.000)(4)
TC = Rp. 540.000
Biaya total untuk memproduksi 1 unit TV adalah sebesar Rp. 540.000
3. Apa yang menjadi penyebab bond refunding suatu perusahaan menarik obligasi lebih lama ?
JAWABAN :
Kadang kala perusahaan harus menarik obligasi lama dengan menerbitkan obligasi baru guna menurunkan biaya dana
obligasi. Keadaan ini dapat terjadi bila terjadi penurunan tingkat bunga yang tajam dibandingkan beban biaya bunga.
4. Tujuan analisis regresi adalah untuk menghasilkan estimasi nilai a (titikpotong vertikal) dan b (kemiringan) dari
garisregresi:
a = 38 –2,72 (9,5)
= 38-25,84
= 12,16
Dengan demikian, persamaan regresinya adalah:
Y=+X
Persamaan regresi ini dapat kita gunakan untuk melakukan estimasi tingkat pendapatan penjualan apabila kita
merubah harga. Dari persamaan regresi tersebut, setiap kenaikan Rp 170.000 harga produk, pendapatan penjualan
akan meningkat sebesar Rp2.720.000
5. Pemerintah daerah menetapkan batas harga sewa tertinggi yang wajib dipatuhi oleh pemilik tanah atau bangunan
kepada penyewanya. Tujuan pemerintah menetapkan batas harga sewa tertinggi untuk membantu masyarakat agar
memperoleh tempat tinggal dengan harga yang lebih murah. Kebijakan ini membantu konsumen dalam memperoleh
rumah sewa dengan harga yang terjangkau. Akan tetapi kebijakan ini merugikan serta tidak memotivasi pemilik rumah sewa
untuk membeli lahan,membangun,dan menyewakan rumah. Paraekonom sering memberi kritik bahwa Kebijakan harga sewa
tertinggi sangat tidak efisien dalam membantu meningkatkan standar hidup masyarakat miskin. Seorang ekonom
bahkan menyebutkan bahwa pengendalian sewa adalah “cara terbaik menghancurkan suatu kota, selain dengan
pemboman”. Apa Dampak buruk dari penetapan harga sewa tertinggi tidak terlalu kelihatan bagi masyarakat umum?
JAWABAN :
Dampak buruk dari penetapan harga sewa tertinggi tidak terlalu kelihatan bagi masyarakat umum karena dampak
tersebut baru akan terjadi setelah bertahun-tahun. Oleh karena itu bisa ditetapkan batas harga tertinggi pada jangka
pendek, tetapi tidak bisa dalam jangka waktu yang lama. Tempat Tinggal adalah kebutuhan primer, sehingga elastisitas
permintaan terhadap harga tidak elastis. Artinya, Meskipun harga naik, konsumen tetap meminta produk tersebut,
meskipun jumlah produk yang diminta menurun, tetapi tidak menurun secara drastis. Dalam jangka pendek, para pemilik
tanah, bangunan atau apartemen akan menyewakan tanah, bangunan atau apartemen dalam jumlah yang relatif tetap,
dan mereka tidak termotivasi menambah jumlah tersebut dengan cepat seiring berubahnya kondisi pasar.Terlebih lagi,
jumlah penduduk yang mencari tempat tinggal disuatu kota mungkin tidak terlalu tanggap terhadap sistem sewa dalam
jangka pendek karena mereka membutuhkan waktu untuk menyesuaikan perjanjian terkait masalah tempat tinggalnya.
Maka dari itu, penawaran dan permintaan konsumen terhadap perubahan harga tidak elastis dalam jangka pendek dan
akan menjadi elastis pada jangka panjang. Pengaruh jangka pendek dari pengendalian sewa seperti layaknya penerapan
batas harga tertinggi yang berujung pada kekurangan, karena penetapan harga tertinggi membuat konsumen yang
sudah menikah untuk tidak tinggal bersama lagi dengan orangtuanya, tetapi hidup bersama dengan anak dan
istri/suaminya. Tetapi karena penawaran dan permintaan bersifat inelastis dalam jangka pendek, kekurangan
penawaran yang disebabkan oleh penetapan harga tertinggi ini hanya sedikit. Dampak utamanya dalam jangka pendek
adalah turunnya jumlah lahan dan bangunan yang disewakan.
6. Jika suatu perusahaan ingin menggunakan dua input variabel yaitu tenaga kerja dan moda luntuk menghasilkan suatu
Produk tertentu,dimana biaya total yang dimiliki perusahaan sebesar Rp.90.000.000 perbulan dan upah pertenaga
kerja adalah Rp. 600.000 perbulan dan biaya modal (biaya yang dikeluarkan untuk membayar bunga pinjaman)
sebesar Rp.300.000 perbulan.
a. Buatlah persamaan umum garis isocost, kemudian ubahlah ke dalam bentuk K dan fungsi L.
b. Berapakah jumlah tenaga kerja yang sebaiknya digunakan perusahaan, seandainya perusahaan tidak
menggunakan input modal?
c. Berapakah jumlah unit modal yang dapat digunakan perusahaan, seandainya perusahaan tidak
menggunakan input tenaga kerja?
JAWABAN :
Diketahui: TC = Rp. 90.000.000; w=Rp. 600.000; r=Rp. 300.000
a. Persamaan garis isocost perusahaan adalah:
TC = wL +rK
90.000.000 = 600.000L +300.000K
300.000K = 90.000.000 –600.000L
K = 300 –2L
8. Apakah sumber dana dari vendor dana bentuk utang dagang akan mengubah suatu aktivitas perusahaan ?
JAWABAN :
Perkembangan perusahaan akan mengubah aktivitas dan kebutuhan dana perusahaan. Makin besar utang dagang,
makin besar pula sumber dana spontan yang didapat oleh perusahaan. Namun, sumber dana spontan ini juga
mengandung biaya yang ditanggung oleh perusahaan.
9. Apabila produk didefinisikan dengan semakin rinci dan mendetail maka tingkat elastisitasnya akan semakin tinggi.
Semakin sempit didefinisikan suatu produk, semakin banyak jumlah produk alternatif pengganti (substitusi). Berikan
contoh bagaimana suatu elastisitas produk ?
JAWABAN :
Sebagai contoh, elastisitas permintaan terhadap Fanta (produk terdefinisi sempit) lebih besar daripada elastisitas
terhadap minuman ringan bersoda (produk terdefinisi luas), dan minuman ringan bersoda akan lebih elastis daripada
minuman ringan. Elastisitas permintaan terhadap Koran Waspada lebih besar dibandingkan dengan elastisitas
permintaan terhadap berita cetak. Apabila suatu komoditas didefinisikan secara lebih khusus, maka semakin banyak
substitusi yang terdekat, maka nilai elastisitas permintaan terhadap harga akan lebih besar dan mungkin mendekati
tidak terhingga. Contohnya, jika seorang produsen deterjen Rinso ingin meningkatkan harganya di atas rata-rata dari
harga pasarnya, maka dia akan menderita kerugian yang lebih besar karena pembeli akan dengan mudah menukar
pilihan ke pesaing lain yang mempunyai produk serupa deterjen.
10. Apabila diketahui fungsi permintaan terhadap Compact Disc (CD); Qdx=85-3P2
Daftar harga jual CD per keping ditampilkan pada Tabel 4.1.
a. Lengkapi lah daftar permintaan berdasarkan harga jual dari Tabel 4.1!
b. Hitunglah elastisitas titik dari fungsi permintaan tersebut!
c. Pada rentang harga berapa sebaiknya CD tersebut dijual?
JAWABAN :
Perhitungan elastisitas titik dari fungsi permintaan CD ditunjukkan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa koefisien elastisitas titik pada harga CD Rp. 30.000/keping adalah sebesar -0.93,
yang artinya permintaan konsumen terhadap CD bersifat inelastis. Apabila harga CD naik sebesar 10% dari harga rata-rata
Rp. 30.000/keping maka permintaan terhadap CD akan turun sebesar 9.3%. Apabila harga CD naik 5%, maka permintaan CD
akan turun sebesar 4.65%. Pedagang sebaiknya menaikkan harga pada saat permintaan inelastis, atau menurunkan harga
saat permintaan elastis. Tabel 4.2 menunjukkan Permintaan inelastis hingga pada tingkat harga Rp 30.000 per CD dan
menjadi elastis pada tingkat hargaRp 40.000. Dengan demikian, penjual sebaiknya menjual CD pada tingkat harga
Rp30.000-Rp40.000. Atau jika CD dijual pada rentang harga kelipatan Rp10.000 per CD, penjual sebaiknya menjual CD
pada harga Rp30.000 Perkeping bukan Rp.40.000 perCD.