Anda di halaman 1dari 40

PERENCANAAN

PRODUKSI
Penentuan Produk
Pada umumnya sebelum suatu
perusahaan melaksanakan kegiatan
operasinya, atau kadang-kadang sebelum
perusahaan tersebut didirikan, perlu
ditentukan lebih dulu produk apa yang akan
diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
Produk yang dapat diproduksi oleh suatu
perusahaan ini pada umumnya tidak dapat
diubah dalam jangka waktu yang pendek,
melainkan perubahan tersebut dapat
dilaksanakan dalam jangka panjang.
Perencanaan Produk dan
Perencanaan Produksi
Perencanaan produk akan berbeda dengan
perencanaan produksi dari perusahaan yang
bersangkutan.
Terdapat tiga (3) perbedaan antara
perencanaan produk dan perencanaan produksi
yaitu:
a. Perecanaan produk lebih banyak menyangkut
masalah-masalah teknis produksi, sedangkan
perencanaan produksi lebih banyak
membicarakan tentang jumlah dan jenis
produk yang segera akan diproduksikan pada
suatu periode yang akan datang.
b. Perencanaan produk akan dipergunakan untuk
jangka waktu yang panjang, sedangkan
perencanaan produksi akan dipergunakan
dalam jangka waktu pendek.
c. Perbedaan terletak dalam arah kegunaan
masing-masing perencanaan tersebut. Kaitan
perencanaan produk adalah terhadap
perencanaan lokasi pabrik, perencanaan letak
fasilitas produksi, perencanaan lingkungan
kerja serta perencanaan standar produksi.
Sedangkan perencanaan produksi adalah
kepada perencanaan bahan baku, kebutuhan
tenaga kerja, komponen yang dipergunakan,
jam mesin yang digunakan dan sebagainya.
Penelitian dan Pengembangan
Produk
Dalam suatu perusahaan penelitian dan
pengembangan produk merupakan
kegiatan yang sangat penting dan tidak
dapat diabaikan begitu saja, apabila
perusahaan ingin berkembang.
Penelitian produk adalah merupakan
suatu penelitian tentang produk apa dan
produk yang bagaimana yang disukai oleh
para konsumen
Pengembangan produk adalah suatu
penelitian terhadap produk yang sudah ada
untuk dikembangkan lebih jauh lagi agar
mempunyai tingkat kegunaan yang lebih
tinggi, dan/atau lebih disukai oleh para
konsumen.
Dengan adanya penelitian dan
pengembangan produk ini perusahaan
diharapkan akan dapat selalu menampilkan
produk baru, sehingga dengan adanya
penambahan produk baru tersebut
diharapkan akan dapat menunjang pemasaran
produk perusahaan dengan baik.
Adapun yang dimaksud dengan produk baru di dalam
sebuah perusahaan ini secara umum adalah merupakan
produk perusahaan yang mempunyai salah satu atau
beberapa criteria berikut ini :

a. Terdapat perubahan-perubahan kecil dari produk yang


telah diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan,
misalnya adanya perubahan pembungkusan atau
pengepakan, perubahan ukuran, perubahan karena adanya
beberapa variasi tambahan dan sebagainya.
b. Terdapat perubahan total dari produk yang telah
diproduksikan oleh perusahaan yang bersangkutan,
misalnya perubahan system atau sub system produk
tersebut.
c. Produk yang sudah diproduksi oleh perusahaan-
perusahaan yang lain (perusahaan pesaing) akan tetapi
belum pernah diproduksikan oleh perusahaan yang
bersangkutan.
d. Produk yang belum pernah diproduksikan oleh
perusahaan-perusahaan dalam negeri, walaupun
produk tersebut sudah ada dan sudah dipasarkan di
negara-negara lain.
d. Produk yang sama sekali belum pernah diproduksikan
baik didalam negeri maupun di luar negeri. Produk
semacam ini benar-benar merupakan produk baru atau
penemuaan baru dalam arti kata sebenarnya.
Seleksi Produk

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangan adalah sebagai berikut:

a. Nilai guna dari produk


b. Kemungkinan pengembangan produk
c. Fasilitas produksi yang diperlukan
d. Fasilitas perusahaan
e. Proyeksi permintaan produk
f. Proyeksi penjualan industri
g. Proyeksi penjualan perusahaan
h. Potensi keuntungan produk
i. Jalur distribusi perusahaan
j. Posisi persaingan
k. Potensi peningkatan penjualan
l. Siklus umur produk
Perencanaan Teknis

Dalam penyusunan system produksi untuk suatu


perusahaan, perencanaan teknis dalam perusahaan
tidak dapat diabaikan begitu saja. Melihat
pengaruhnya yang cukup besar dalam operasi
prosuksi yang akan dilaksanakan dalam perusahaan
yang bersangkutan, maka perencanaan teknis perlu
disusun dengan sebaik-baiknya. Beberapa hal
penting yang perlu diselesaikan dalam penyusunan
perencanaan dalam suatu perusahaan adalah desain
bentuk dan ukuran produk, desain fungsi produk,
desain pembuatan produk, teknolgi dan luas
perusahaan serta perencanaan pendahuluan.
Desain bentuk dan Ukuran Produk
Bentuk dan ukuran produk yang serasi serta sesuai dengan
selera konsumen akan lebih cepat dan mudah terjual
daripada bentuk dan ukuran produk yang tidak disukai oleh
para konsumen.

Dalam penyusunan desain bentuk dan ukuran adalah masalah


pemilihan warna dari produk. Pemilihan warna yang
menarik akan dapat menunjang selera pembeli, dan akan
mempunyai pengaruh yang cukup besar, baik untuk
perusahaan yang produknya adalah produk yang besar
(motor, moil, rumah dsb) sampai dengan perusahaan yang
memproduksikan produk yang kecil (permainan anak-anak,
tempat sabun). Variasi warna dapat pula dipergunakan
dalam rangka menunjang estetika produk.
Desain Fungsi Produk

. Desain fungsi ini tidak hanya terbatas


kepada produk yang besar dan komplek
pembuatannya saja, melainkan juga akan
diperlukan pada produk-produk sederhana.
Betapapun sederhananya suatu produk,
tetapi apabila fungsi yang bersangkutan
tidak dapat dijalankan, atau produk tersebut
tidak dapat berfungsi sebagaimana yang
direncanakan, maka produk tersebut tidak
akan berguna lagi.
Desain Pembuatan Produk
Dalam penyusunan desain pembuatan
produk ini, apabila perusahaan akan
menggunakan mesin dan perlaatan
produksi yang bersifat khusus, sudah
selayaknya mempertimbangkan berbagai
macam ciri-ciri penggunaan mesin-mesin
dan peralatan produksi yang bersifat
khusus.
Namun apabila manajemen perusahaan
merasa bahwa penggunaan mesin dan
peralatan produksi yang bersifat khusus
tidak sesuai, maka perusahaan dapat
menentukan pilihan lain yaitu
menggunakan mesin dan peralatan
produksi yang bersifat umum
Perencanaan Pendahuluan
Dari penjelasan di atas, dapat diperoleh kejelasan
bahwa perencanaan pendahuluan akan disusun
jauh sebelum produksi untuk memenuhi
kebutuhan konsumen tersebut dilaksanakan.
Setelah perencanaan pendahuluan dapat
diselesaikan, maka pada setiap periode akan
disusun perencanaan produksi yang akan meliputi
jumlah dan jenis produk yang akan segera
diproduksikan berikut bahan baku, tenaga kerja
komponen produk serta jam mesin akan
dipergunakan dalam pelaksanaan produksi pada
perusahaan tersebut.
Kombinasi Produksi
Ada beberapa model yang dapat
dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah kombinasi produksi, namun yang
sering dipergunakan perusahaan biasanya
adalah model programasi pangkat tunggal
atau sering disebut dengan programasi
linier/linar programing dengan
menggunakan metode grafik.
Linear programming merupakan suatu
alat yang dipakai untuk memecahkan
persoalan-persoalan optimasi.

Salah satu kegunaan yang sangat


penting adalah dalam manajemen ialah
bagaimana mengalokasikan sumber-
sumber daya yang sangat terbatas,
sehingga tercapai tujuan yang optimal,
artinya keuntungan maksimum atau
biaya minimum
Secara umum prosedur penyelesaian
optimalisasi kombinasi dengan mempergunakan
metode grafis adalah sebagai berikut :
 Semua permasalahan yang ada dikumpulkan
datanya, kemudian dipisahkan ke dalam dua
kelompok, yaitu tujuan yang akan dicapai dan
batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan
tersebut
 Baik tujuan yang akan dicapai maupun batasan yang
membatasi tercapainya tujuan tersebut dirubah
bentuknya menjadi persamaan pangkat tunggal.
 Gambarkan semua batasan yang ada, kemudian
tentukanlah daerah (area) yang memenuhi batasan
tersebut. Daerah ini sering disebut sebagai daerah
yang memenuhi syarat (feasible area/feasible set).
 Mencari titik-titik yang paling menguntungkan
dalam kaitannya dengan fungsi tujuan
1.Fungsi tujuan : maksimumkan z = 5x + 5y Contoh
Fungsi pembatas : I. 2x + y < 10
II. x + 2y < 8
dan x ≥ 0 ; y ≥ 0
Pada persamaan (1) 2x + y = 10
X 0 5
Y 10 0

Pada persamaan (1) x + 2y = 8


X 0 8
Y 4 0
Bagian yang diarsir pada gambar
menunjukkan kemungkianan kombinasi x
dan y yang memenuhi persyaratan fungsi-
fungsi pembatas. Bagian ini disebut
“daerah feasible”.
Titik (0,0) → nilai z = 0
Titik (0,4) → nilai z = 5 (0) + 5 (4) = 20
Titik B merupakan titik berpotongan garis 1 dan 2
2x + y = 10 | x1 | 2x + y = 10
x + 2y = 8 | x2 | 2x + 4y = 16 –
-3y = -6, maka y = 2

2x + y = 10
2x + 2 = 10
x=4
Pada y = 2 dan x = 4, maka z = 5 (4) + 5 (2) = 30
Titik (5,0) → nilai z = 5 (5) + 5 (0) = 25

Jadi titik B merupakan kombinasi yang optimal


(z maksimum).
Contoh:
inimumkan z = 10x + 30y dengan fungsi pembatas :
I. 2x + y ≥ 16
II. x + y ≥ 12
III. x + 2y ≥ 14

dan x ≥ 0 ; y ≥ 0
Titik potong :
A. 2x + y = 16 B. x + y = 12
0 8 0 12
X X
Y 16 0 Y 12 0
C. x + 2y = 14
0 14
X
Y 7 0
• Titik A (0,16) → z = 10 (0) + 30 (16) = 480

• Titik B adalah perpotongan antara garis I dan II:


2x + y = 16
x + y = 12 –
x = 4, maka y = 8
Pada (4,8) → Z= 10 (4) + 30 (8) = 280

• Titik C adalah perpotongan antara garis II dan III

• x + y = 12
X + 2Y = 14 –
Y = 2, maka x = 10
C (10,2) → z = 10 (10) + 30 (2) = 160

• Titik D (14,0) → z = 10 (14) + 30 (0) = 140

• Jadi titik D merupakan kombinasi yang optimal (z minimal).


Contoh programsi pangkat tunggal dengan tujuan
maksimisasi
 PT. Fajar Indah memproduksi dua macam produk, yaitu sandal dan
sepatu. Untuk memproduksi kedua mcam produk tersebut
perusahaan mempergunakan bahan baku yang sama serta tenaga
kerja yang sama pula, hanya saja proporsi penggunaan baik bahan
baku tenaga kerja tersebut yang berbeda untuk masing-masing
produk. Jumlah bahan baku yang dipergunakan untuk memproduksi
100 buah sandal adalah 9 unit sedangkan tenaga kerja yang
diperlukan adalah 18 jam. Untuk memproduksi sepatu sebanyak
100 unit diperlukan bahan baku sebanyak 18 unit dan tenaga kerja
sejumlah 9 jam. Jumlah bahan baku yang tersedia pada perusahaan
tersebut setiap bulan adalah 162 unit sedangkan tenaga kerja yang
ada dalam perusahaan tersebut setiap bulannya adalah 162 jam.
Harga jual masing-masing produk tersebut adalah Rp 5.000,- untuk
sebuah sandal dan Rp 6.000,- untuk sebuah sepatu. Biaya variabel
perunit adalah Rp 1.500,- untuk sebuah sandal dan Rp 2.500,-
untuk sebuah sepatu. Biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan tersebut adalah Rp 700.00,- per bulan. Dari data-data
tersebut, berapa sebaiknya masing-masing produk perusahaan
tersebut diproduksi sehingga diperoleh keuntungan maksimum ?
 Penyelesaian
 Data yang ada tersebut akan dapat dikumpulkan
menjadi sebagai berikut :
 Misalnya :
 100 sandal adalah = X
 100 sepatu adalah = Y
 Keuntungan Total = Z
 Maka akan diperoleh :
 Marginal Income per unit X adalah Rp 350.000,-
 Marginal Income per unit Y adalah Rp 350.000,-
 Marginal income sandal per unit adalah Rp 3.500,-
sedangkan X adalah 100 sandal, sehingga marginal
income X adalah sebesar 100 x Rp 3.500,- = Rp
350.000,-. Marginal income Y dihitung dengan cara
yang sama, sehingga diperoleh hasil seperti di atas.
 Persoalan diatas bila dinyatakan dalam bentuk
matematis menjadi sebagai berikut;
 Fungsi Tujuan
 Maksimumkan Z = 3.500 X + 3.500 Y
 Fungsi Batasan
 Bahan baku 9X + 18Y <= 162
 Tenaga kerja 18X + 9Y <= 162
 Untuk menyelesaikan masalah ini, pertama kali kita
akan menganggap bahwa semu sumber yang ada di
dalam perusahaan ini adalah habis dipergunakan,
sehingga bentuk dari fungsi batasan tersebut sedikit
berubah, dari ketidaksamaan menjadi persamaan.
Keadaan ini akan kehilangan sebagai berikut.
Kalau kedua fungsi pembatas tersebut
digambarkan secara grafis, maka akan
kelihatan pada gambar 3.2. Setelah itu fungsi
tujuan akan digambarkan dengan
sembarangan nilai Z, yang kemudian akan
digeser menjadi sejauh jauhnya dari titik
pusat, namun masih berada pada daerah yang
memenuhi syarat. Keadaan ini akan terlihat
pada gambar 3.3 pada halaman berikut.
Dari bagan ini akan terlihat tempat
kedudukan kombinasi yang paling optimal,
yaitu pada perpotongan kedua batasan
tersebut. Besarnya masing-masing unit dari
optimasi kombinasi ini dapat dihitung
sebagai berikut :
9X + 19Y = 162 x2 18X + 36Y = 324
18X + 9Y = 162 x1 18X + 9Y = 162
27Y = 162
Y = 6
9 X + 18(6) = 162
9X = 162 – 108
9X = 54
X = 6
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa X = 6 dan
Y = 6. Sehingga dengan demikian jumlah sandal dan
sepatu yang diproduksi masing-masing adalah 600 unit.
Atas dasar perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa
total marginal income yang diperoleh adalah sebesar 600
(Rp 3.500,-) + 600 (Rp 3.500,-_ = Rp 4.200.000,-
Gambar 3.2 Fungsi pembatas
Gambar 3.3 programasi pangkat tunggal maksimisasi
keuntungan

Adapun besarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan adalah sebesar total marginal income dikurangi
biaya tetap per bulan, sehingga diperoleh :
Keuntungan = Rp 4.200.00,- - Rp 700.00,- = Rp 3.500.000,-
Jadi jawaban permasalahan optimalisasi kombinasi ini adalah produksi sandal 600 unit, produksi
sepatu 600 unit dengan keuntungan Rp 3.500.000,-
 Untuk membuktikan apakah kombinasi produksi yang dihasilkan oleh programasi
pangkat tunggal ini sudah benar-benar merupakan kombinasi yang paling optimal
dapat dibuktikan dengan cara menghitung keuntungan dari brbagai alternatif
kombinasi yang ada pada kasus tersebut.
 Kombinasi 1
 X = 0 Y = 0
 Total Marginal Income = Rp 0,-
 Keuntungan = Rp 700.000,-
 Kombinasi 2
 X = 0 Y = 9
 Total Marginal Income = Rp 3.150.000,-
 Keuntungan = Rp 2.450.000,-
  
 Kombinasi 3
 X = 6 Y = 6
 Total Marginal Income = Rp 4.200.000,-
 Keuntungan = Rp 3.500.000,-
 Kombinasi 3
 X = 9 Y = 0
 Total Marginal Income = Rp 3.150.000,-
 Keuntungan = Rp 2.450.000,-
Dari perhitungan diatas,jelaslah bahwa
jawaban yang disusun dengan
mempergunakan model programasi
pangkat tunggal ini merupakan jawabann
yang paling tepat, yaitu merupakan
penentuan kombinasi produksi yang akan
menghasilkan keuntungan paling besar
bagi perusahaan tersebut.
Contoh programsi pangkat tunggal dengan
tujuan minimasi

Untuk memproduksi suatu makanan tertentu, diperlukan


adanya kandungan minimal dari zat tertentu dalam
produk tersebut. Kandungan minimal yang diperlukan
ini adalah sebesar 225 gram zat 01 dan 225 gram zat 02.
Masing-masing zat yang diperlukan tersebut dapat
diperoleh dari produk X dan produk Y, dimana setiap
satu unit produk X tersebut mempunyai kandungan 30
gram zat 01 dan 15 gram zat 02, sedangkan setiap satu
unit produk Y mempunyai kandungan 15 gram zat 01
dan 30 gram zat 02. harga beli produk X adalah Rp
2.000,- per unit, sedangkan produk Y sebesar Rp 3.000,-
per unit. Dari data tersebut berapa produk X dan produk
Y masing-masing harus dibeli agar biaya minimal ?
Misalnya jumlah biaya yang akan diminimumkan
tersebut adalah C
Fungsi Tujuan  Minimumkan C = 2.000 X + 3.000 Y
Fungsi Pembatas: Zat 01 30 X + 15 Y >= 225
Zat 02 15 X + 30 Y >= 225
Garis fungsi pembatas dan penyelesaian
programasi pangkat satu minimasi biaya ini
akan terlihat dalam gambar 3.4 berikut :
 Dari gambar tersebut terlihat bahwa kombinasi yang paling
optimal adalah terdapat pada perpotongan kedua fungsi
batasan yang ada. Dengan jalan eliminasi dari kedua fungsin
persamaan tersebut akan dapat diketahui berapa masing-
masing unit X dan Y yang optimal adalah terdapat pada
perpotongan kedua fungsi batasan yang ada. Dengan jalan
eliminasi dari kedua fungsi persamaan tersebut akan dapat
diketahui berapa masing-masing unit X dan Y yang optimal.
 
30X + 15Y = 225 x2 60X + 30Y = 450
15X + 30Y = 225 x1 15X + 30Y = 225
45X = 225
X = 5
30 (5) + 18 Y = 225
15Y = 225 – 150
15Y = 75
Y = 5
Kombinasi yang akan menghasilkan biaya yang paling
minimal adalah apabila X = 5 dan Y = 5, dengan total
biaya = 5 (Rp 2.000,-) + 5 (Rp 3.000,-) = Rp 25.000,-.

Hal ini dapat dibuktikan dengan jalan yang sama pada


permasalahan maksimisasi, yaitu dengan melihat
alternatif-alternatif lain yang memenuhi syarat.

. Dari pembuktin ini akan diketahui bahwa biaya sebesar


Rp 25.000,- tersebut merupakan biaya minimal untuk
menutup kebutuhan zat 01 dan zat 02 guna proses
produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.
 
 Suatu perusahaan memproduksi dua jenis produk yaitu tipe A
dan tipe B, yang diproduksi melalui tiga departemen.
Diketahui produk tipe A membutuhkan 30 menit pada
departemen I, 12 menit pada departemen II, dan 10 menit
pada departemen III. Sedangkan produk tipe B membutuhkan
10 menit pada departemen I, 12 menit pada departemen II,
dan 30 menit pada departemen III. Industri ini mempunyai
kapasitas kerja per minggu untuk departemen I minimal 40
jam, departemen II maksimal 30 jam, dan departemen III
minimal 40 jam perminggu. Keuntungan per unit produk tipe
A adalah Rp.30.000 dan produk tipe B Rp.40.000. Dari data
tersebut tentukan produk tipe A dan produk tipe B harus
diproduksi agar diperoleh keuntungan maksimum dan berapa
besar keuntungan yang diperoleh?.Selesaikan dengan metode
grafik.
Suatu perusahaan industri memproduksi dua jenis
produk A dan B, yang diproduksi melalui tiga
bagian departemen. Diketahui produk A
membutuhkan 6 jam kerja pada departemen I, 4
jam kerja pada departemen II, dan 3 jam kerja
pada departemen III. Sedangkan produk B
membutuhkan 3 jam kerja pada departemen I, 6
jam pada departemen II, dan 5 jam kerja pada
departemen III. Industri ini mempunyai jam kerja
untuk departemen I maksimal 180 jam,
departemen II maksimal 240, dan departemen III
minimal 150 jam perminggu. Keuntungan per unit
produk A adalah 6$ dan produk B 4$. Dari data
tersebut tentukan produk A dan produk B harus
diproduksi agar diperoleh keuntungan
maksimum.Selesaikan dengan metode grafik.

Anda mungkin juga menyukai