Anda di halaman 1dari 5

Contoh Kasus

PT Mantak Igak melakukan investasi di bidang Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SBPU)
senilai Rp. 5.000.000.000, dimana sejumlah Rp. 1.000.000.000, merupakan modal kerja. Umur
ekonomis 5tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Pengembalian tingkat
bunga yang diinginkan (cost of capital) adalah 20%. Perkiraan laba sesudah pajak (EAT) selama 5
tahun masing-masing sebagai berikut 950jt , 1.100jt , 1.250jt , 1.400jt dan 1.650jt. Hitunglah berapa
payback period (PP), Average Rate of Return (ARR) , Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return
(IRR) dan Profitability Index (PI)
1. Payback Period (PP)

Payback Period (Periode Payback) merupakan metode yang digunakan untuk


menghitung lama periode yang diperlukan untuk mengembalikan uang yang telah
diinvestasikan dari aliran kas masuk (Proceeds) tahunan yang dihasilkan oleh proyek
investasi tersebut.

Rumus Payback Period (PP)

1. Apabila Kas bersih Setiap tahun sama.

Investasi
𝑃𝑃 = 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥 1 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛

Contoh kasus diatas seandainya PT Mantak Igak mempunyai kas bersih sama, yaitu Rp. 2,5 M
setahun maka Ppnya

Rp.5.000.000.000
𝑃𝑃 = Rp.2.500.000.000 𝑥 12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 = 24 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

2. Apabila kas bersih setiap berbeda seperti kasus di atas, maka PP dapat di cari sebagai
berikut:
Investasi = Rp. 5.000.000.000
Kas bersih tahun 1 = Rp. 1.750.000.000 _
Rp. 3.250.000.000
Kas bersih tahun 2 = Rp. 1.900.000.000 _
= Rp. 1.350.000.000.
Karena sisa tidak dapat dikurangi proceed tahun ke-3 maka sisa proceed tahun ke-3
yaitu :
Rp. 1.350.000.000
PP = 𝑥 12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 = 7,9 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 = 8 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Rp. 2.050.000.000
Maka payback period adalah 2 Tahun 8 bulan
Apabila proceeds setiap tahunnya jumlahnya sama maka Payback Period (PP) dari suatu
investasi dapat dihitung dengan cara membagi jumlah investasi (outlays) dengan proceeds
tahunan.

1. Average Rate of Return (ARR)

Average Rate of Return (ARR) merupakan cara untuk mengukur rata-rata


pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak
(EAT) dengan rata-rata investasi.

Rumus ARR :
ARR = Rata – Rata EAT
Rata – Rata Investasi

Rata – Rata EAT = Total EAT


Umur Ekonomis

Rata – rata Investasi = Investasi


2
Dari kasus diatas agar bisa dicari ARRnya harus mencari rata- rata EAT dan rata-rata
investasi terlebih dahulu.
Total EAT = 950jt + 1.100jt + 1.250jt + 1.400jt + 1.650jt = 6.350. juta.

Rata – Rata EAT = 6.350 = 1.270 juta


5
Rata – rata Investasi = 5000 juta = 2.500 juta
2
ARR = 1270 juta = 0. 508 = 50.8 % dibulatkan 51 %
a. Juta

3. Net Present Value (NPV)


Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan
antara PV kas bersih (PV of proceed) dan PV investasi (capital outlays) selama umur
investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan net present
value (NPV).
Untuk menghitung NPV, terlebih dahulu kita harus tahu berapa PV kas
bersihnya. PV kas bersih dapat dicari dengan jalan membuat dan menghitung dari cash
flow perusahaan selama umur investasi tertentu.
Rumus yang bisa digunakan dalam menghitung NPV sebagai berikut:
𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 1 kas bersih 2 kas bersih N
NPV = (1+𝑟) + (1+𝑟)2 + ⋯ + (1+𝑟)𝑁 − investasi
Setelah memperoleh hasil-hasil yang dengan:
 NPV positif, maka investasi diterima. Dan jika
 NPV negatif, sebaliknya investasi ditolak.
Apabila diasumsikan tingkat bunga pengembalian yang diinginkan (cost of
capital) adalah 20%, maka hitung NPV-nya. Untuk menghitung NPV akan dibahas dari
kedua kasus di atas, yaitu:
a. Jika kas bersih tiap tahun sama ( dalam jutaan)

2.500 2.500 2.500 2.500 2.500


NPV = + 2
+ 3
+ 4
+ − 5.000
(1 + 0,2) (1 + 0,2) (1 + 0,2) (1 + 0,2) (1 + 0,2)5

NPV = 7.475.000.000 – 5.000.000.000 = 2.475.000.000

Jika perhitungan dengan tabel berikut:

Total PV kas bersih = Rp. 7.475.000.000


Total PV investasi = Rp. 5.000.000.000

NPV = Rp. 2.475.000.000

b. Jika kas bersih tiap tahun berbeda seperti contoh diatas


1.750 1.900 2.050 2.200 2.450
𝑁𝑃𝑉 = (1+0,20) + (1+0,20)2 + (1+0,20)3 + (1+0,20)4 + (1+0,20)5 − 5.000

NPV = 6.009.600.000 – 5.000.000.000 = 1.008.600.000

Total PV kas bersih = Rp. 6.008.600.000


Total Pv investasi = Rp. 5.000.000.000

NPV = Rp. 1.008.600.000

Catatan:
Selain menggunakan tabel A2, discont factor (DF) dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut:
1
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 1 = = 0,833
1+0,20
1
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2 = (1+0,20)2 = 0,694
Dan seterusnya dapat dilihat dalam tabel A2

4. Internal Rate of Return (IRR)


Alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern.
P2−P1
Rumus: 𝐼𝑅𝑅 = P1 − C1 X C2−C1

Dimana:
P1: Tingkat Bunga 1
P2: Tingkat Bunga 2
C1: NPV 1
C2: NPV2
Jika perhitungan dengan cara TRIAL, and ERROR, maka IRR dapat dicari sebagai
berikut:
Mencari NPV positif dan NPV negatif terlebih dahulu, sampai diperoleh dengan
menggunakan tingkat suku bunga tertentu seperti yang tertera dalam tabel berikut:

Jika dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut:


P1 = 28%
P2 = 29%
C1 = 37,150
C2 = -66,350
P2 − P1
𝐼𝑅𝑅 = P1 − C1 x
C2 − C1
29 − 28
𝐼𝑅𝑅 = 28 − 37,150 x
−66,350 − 37,150
37,150
𝐼𝑅𝑅 = 28 + 103,500 = 28,359% dibulatkan menjadi 28,4%

Kesimpulan:

Jika IRR lebih besar (>) dari bunga pinjaman, maka diterima

Jika IRR lebih kecil (<) dari bunga pinjaman, maka ditolak

5. Profitability Index (PI)

Profitability Index (PI) atau benefit and cots ratio (B/C Ratio) merupakan rasio aktivitas dari
jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama
umur investasi.
Rumus yang digunakan untuk mencari PI sebagai berikut :
∑ 𝑃𝑉 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑃𝐼 = 𝑥 100%
∑ 𝑃𝑉 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖

Dari contoh tersebut dengan kas bersih yang sama dapat dicari PI sebagai berikut:
7.475.000.000
𝑃𝐼 = 𝑥 100% = 1,49 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 1,50
5.000.000.000
Dari contoh di atas dengan kas bersih yang berbeda dapat dicari PI sebagai berikut:
6.008.600.000
𝑃𝐼 = 𝑥 100% = 1,17 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 1,2
5.000.000.000
Kesimpulannya :
Apabila PI lebih besar (>) dari 1 maka diterima
Apabila PI lebih kecil (<) dari 1 maka ditolak

Anda mungkin juga menyukai