Anda di halaman 1dari 28

Pengambilan Keputusan

dalam Kondisi Pasti


Agustin Windianingsih, S.T., M.M.
Universitas Islam
Jakarta

a. Pengertian Pengambilan
Keputusan dalam Kondisi Pasti
b. Teknik Pengambilan Keputusan
dalam Kondisi Pasti

Z
Universitas Islam
Jakarta
Pengertian
Kondisi Pasti (Certainty) adalah kondisi dimana pihak
manajemen atau manajer memiliki informasi yang cukup untuk
mengetahui hasil keputusan sebelum keputusan tersebut dibuat.
Manajer mengetahui dengan jelas alternatif yang tersedia serta kondisi
dan konsekuensi dari tindakan pengambilan keputusan tersebut.
Kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan dalam kondisi
pasti ini relatif kecil.
Universitas Islam
Jakarta

Dalam kondisi pasti proses pengambilan keputusan yang dilakukan adalah


berlangsung tanpa ada banyak alternatif, keptusan yang diambil sudah jelas pada
focus yang dituju. Ada beberapa teknik yang bisa dipergunakan sebagai
penyelesaian pengambilan keputusan dalam kondisi pasti, yaitu :

Menggunakan program linier atau


secara aljabar linier

Analisis jaringan kerja (Network)

Analisis Antrian
Z
Universitas Islam
Jakarta

Menggunakan program linier


atau secara aljabar linier

Z
Universitas Islam
Jakarta

Menurut Kamaluddin Linier Programming merupakan alat


analisis atau teknik sistematis yang digunakan untuk membantu
manajer dalam pengambilan keputusan dalam kondisi
deterministic (mendasarkan pada asumsi-asumsi kepastian). Secara
lebih dalam Kamaluddin mengatakan “Ciri khusus penggunaan
teknik ini berusaha mendapatkan maksimalisasi atau minimalisasi.
Maksimalisasi ment atau maksimalkan efektivitas promosi dan
lainnya yang bersifat perolehan manfaat. Minimalisasi dapat
berupa meminimalkan biaya atau hal-hal yang bersifat
pengorbanan.” Linier Programming terdiri dari dua unsur penting
: (1) fungsi objektif dan (2) pembatas keduanya adalah linier.
Universitas Islam
Linier Programming akan memberikan banyak sekali hasil
Jakarta
pemecahan persoalan, sebagai alternative pengambilan tindakan, akan
tetapi hanya ada satu yang optimal (maksimum atau minimum). Ingat
bahwa mengambil keputusan berarti memilih alternatif, yang jelas harus
alternatif yang terbaik (the best alternative).
Perhatikan keadaan di dalam praktik di mana pimpinan
perusahaan bermaksud untuk mencapai hasil penjualan sebesar mungkin
(maximum revenue).
Linier Programming sebetulnya dimulai bersamaandengan
analisis input output (I – O) yang dikembangkan oleh ahli ekonomi
bernama W.W. Leontief. Biro Pusat Statistik telah berhasil menyusun
tabel (I – O) untuk tahun 1971, 1975, 1980, 1983, 1985, suatu tabel
transaksi tingkat nasional yang dapat menggambarkan hubungan antar
sector ekonomi yang saling mempengaruhi. Tabel I – O sangat berguna
untuk dasar perencanaan nasional, regional, dan sectoral. Pada tahun
1939 Prof. W.W. Leontief menyusun tabel (I – O) perekonomian Amerika
Serikat.22
Universitas Islam
Jakarta

Contoh I
Business
Plan Seorang produsen memiliki 2 macam bahan mentah katakana I dan II yang
masing-masing tersedia sebanyak 8 satuan dan 5 satuan (ton, kuintal, kg, liter,
meter, yard, dan lainnya). Dia bermaksud memproduksi dua macam produk,
katakan A dan B. Berdasarkan data teknis, maka diketahui bahwa : Satu unit
produk A memerlukan 2 unit bahan mentah pertama (I) dan 1 unit bahan kedua
(II). Satu unit produk B memerlukan 3 unit bahan mentah 1 dan 2 unit bahan
mentah II. Dia yakin benar berdasarkan data hasil riset pemasaran, 1 unit produk A
laku Rp.15 ribu dan 1 unit produk B laku Rp.10 ribu kalua dijual di pasaran.
Berapa produksi barang A dan B agar jumlah hasil penjualan maksimum, dengan
memperhatikan pembatasan bahwa bahan mentah yang dipergunakan dalam
proses produksi tidak boleh melebihi persediaan yang ada. Bahan mentah I tidak
boleh lebih dari 8 unit dan yang II tidak boleh dari 5 unit.
Universitas Islam
Jakarta

Jawaban :
Business
Misalkan X1 = banyaknya barang A dalam satuan yang diproduksi.
Plan
X2 = banyaknya barang B dalam satuan yang diproduksi.
Kalau semua barang laku terjual, maka hasil penjualan :
Z = 15x1 + 10x2 ini disebut fungsi objektif/tujuan.
Persoalan LP menjadi :
Cari nilai variabel X1 dan X2.
s.r.s. : Z = 15x1 + 10x2 : maksimum
d.p. : 2x1 + 3x2 ≤ 8
x1 + 2x2 ≤ 5
x1 ≥ 0, x2 ≥ 0
s.r.s = sedemikian rupa sehingga
d.p. = dengan pembatasan
Universitas Islam
Jakarta

BusinessTujuan yang akan dicapai fungsi objektif z harus maksimum dengan pembatasan
bahwa bahan mentah I dan II masing-masing tidak boleh melebihi 8 unit dan 5 unit,
Plan
disamping itu nilai variabel x1 dan x2 harus positif, tidak boleh negatif.
Pemecahan akan dilakukan dengan menggunakan metode substitusi atau cara aljabar.
Kita harus mencari nilai x1 dan x2 dari dua ketidaksamaan diatas, kemudian
memasukkan nilai x1 dan x2 ke dalam fungsi objektif z dan kita pilih nilai z yang terbesar
yang memberi pemecahan optimal.
Untuk mencari nilai x1 dan x2 kita harus mengubah ketidaksamaan menjadi persaman
dengan jalan memasukkan nilai variabel slack yaitu nilai variabel yang ditambahkan agar
ketidaksamaan berubah persamaan yaitu variabel x3 ≥ 0 dan x4 ≥ 0, sebagai berikut :
2X1 + 3X2 + X3 = 8
X1 + 2X2 + X4 = 5
Universitas Islam
Jakarta

BusinessTernyata ada 4 variabel yang akan dicari nilainya akan tetapi hanya tersedia 2
Plan
persamaan. Dua persamaan hanya dapat dipergunakan untuk memecahkan/mencari niali
dari 2 variabel saja, jadi dua variabel lainnya, dalam setiap pemecahan nilainya harus nol.
Variabel slack dapat diartikan sisa bahan mentah. Oleh karena bahan mentah tidak
dijual, maka kita anggap harga jualnya nol. Dengan demikian, kita harus merumuskan LP
yang standard (ketidaksamaan sudah diubah menjadi persamaan, sebagai berikut :
Cari X1, X2, X3, X4
s.r.s. : Z = 15 x1 + 10X2 + 0X3 + 0X4 : Max
dp. : 2X1 + 3X2 + X3 = 8
X1 + 2X2 + X4 = 5
Xj ≥ 0, j = 1, 2, 3, 4
Universitas Islam
Jakarta

1. Pemecahan (solution) ialah nilai-nilai dari variabel x yang memenuhi ketidaksamaan/persamaan.


Business
2. Pemecahan disebut fisibel (feasible solution) kalau nilai x sudah memenuhi ketidaksamaan yang ada.
Plan
3. Pemecahan dasar (basic solution) ialah pemecahan yang diperoleh (nilai-nilai x) hanya didasarkan
atas banyaknya persamaan yang ada sedangkan sisa variabel lainnya, nilainya nol. Dalam hal ini
kalau m banyaknya persamaan dan n banyaknya variabel yang harus dicari nilainya, maka
pemecahan dasar akan menghasilkan m variabel x yang nilainya nol atau lebih besar dari nol (x ≥ 0)
sedang sisanya sebanyak (n-m), nilainya nol (x=0).

X≥0 X=0

m (n-m)

4. Pemecahan optimal (optimal solution) ialah pemecahan dasar fisibel yang membuat fungsi objektif Z
optimal (maksimum atau minimum).
Universitas Islam
Jakarta
Pemecahan :
1. x1 = x2 = 0 3. x1 = x4 = 0
x3 = 8, x4 = 5 2x2 = 5 → x2 = 5/2
Z1 = 15(0) + 10(0) + 0(8) + 0(5) = 0 3x2 + x3 = 8 → 3(5/2) + x3 = 8
2. x1 = x3 = 0 15/2 + x3 = 16/2
3x2 = 8, x2 8/3 x3 = 16/2 = 15/2 = 12
Z3 15(0) + 10(5/2) + 0(1/2) + 0(0) = 25
2x2 + x4 = 5 → 2(8/3) + x4= 5
4. x2 = x3 = 0
16/3 + x4 = → 15/3
2x1 = 8 → x1 4
X4 = → 15 / 3 – 16/3 = -1/3
x1 + x4 = 5
(tidak fisibel) Z2 ≠ (tidak dihitung)
4 + x4 = 5
X4 = 1
Z4 = 15(4) + 10(0) + 0(0) + 0(1) =60
5. x2 = x4 = 0
Universitas Islam
Jakarta
x1 = 5
2x1 + x3 = 8
2(5) + x3 = 8 Dari 6 pemecahan dasar ada 4 yang fisibel yaitu :
x3 = 8 – 10 = -2 (tidak fisibel) Z3, Z4, Z6 dan ada 2 yang tidak fisibel yaitu Z2, Z5.
Z5 ≠ (tidak dihitung) Diantara pemecahan dasar yang fisibel ada satu
yang terbesar Z4 = 60.
6. x3 = x4 = 0
Jadi Zmaks = 60.
2x1 + 3x2 = 8 → x1 = 1/2 (8 – 3x2) Keputusan : untuk mencapai Zmaks sebesar 60
x1 + 2x2 = 5 → 1/2 (8 – 3x2) + 2x2 = 5 ribu rupiah, maka; produk A harus diproduksi 4
unit (x1 = 4), produk B tidak diproduksi (x2 = 0);
4 – 3/2x2 + 2x2 = 5 bahan mentah pertama habis dipakai dalam
1/2x2 = 1 proses produksi (x3 = 0) dan bahan mentah kedua
x2 = 2 sisa 1 unit (x4 = 1).
x1 ½(8 – 3,2) = ½ (8 – 6) = 1
Z6 = 15(1) + 10(2) + 0(0) + 0(0)
= 15 + 20 = 35
Universitas Islam
Jakarta
Contoh 2 (Persoalan minimum)

Cari x1, x2
s.r.s: Z = 8x1 + 5x2 : minimum
d.p. : 2x1 + x2 ≥15 2x1 + x2 – x3 = 15 x3 dan x4 variabel surplus
3x1 + 2x2 ≥ 10 3x1 + 2x2 – x4 = 10 x3 ≥ 0, x4 ≥ 0, c3 = c4 = 0
x1 ≥ 0, x2 ≥ 0 1. x1 = x2 = 0 x3 = -15 tidak fisibel
x4 = -10 tidak fisibel
Untuk membuat ketidaksamaan Z4 ≠ tidak dihitung
menjadi persamaan harus dimasukkan
2. x1 = x3 = 0, x2 = 15
variabel surplus, ialah variabel yang
0 + 2x2 – x4 = 10
harus dikurangkan agar suatu
ketidaksamaan menjadi persamaan. 30 – x4 = 10
x4 = 20
Z2 = 8 (0) + 5(15) + 0(0) + 0(20) = 75
Universitas Islam
Jakarta

5. x2 = x4 = 0
3. x1 = x4 = 0 2x1 – x3 = 15 → x3 = 2x1 – 15
x2 – x3 = 15 3x1 = 10 → x1 = 10/3
2x2 = 10 → x2 = 15 x3 = 2 (10/3) – 15
5 – x3 = 15 → x3 = -10 (tidak fisibel) = 6,67 – 15 = -8,33 (tidak fisibel)
Z3 ≠ tidak dihitung Z5 ≠ tidak dihitung

4. x2 = x3 = 0 6. x3 = x4 = 0
2x1 = 15 → x1 = 7,5 2x1 + x2 = 15 → x2 = 15 – 2x1
3x1 – x4 = 10 → 3(7,5) – x4 = 10 3x1 + 2x2 = 10 → 3x1 + 2(15 – 2x1) = 10
22,5 – x4 = 10 3x1 + 30 – 4x1 = 10
x4 = 12,5 -x1 = -20 → x1 = 20
Z4 = 8(7,5) + 5(0) + 0(0) + 0(12,5) = 60 x2 = 15 – 2(20) = + 15 – 40 = -25 (tidak fisibel)
Z ≠ tidak dihitung
Jadi Z4 = Zmin = 60
Universitas Islam
Jakarta

Keputusan : Sebelum melakukan pembahasan secara umum


Untuk mencapai Z = 60, maka : mungkin perlu dijelaskan sekali lagi apa arti LP. Linear
X1 = 7,5, x2 = x3 = 0 programming ialah salah satu teknik dari riset oprasi
X4 = 12,5 untuk memecahkan persoalan optimasi ( maksimisasi
catatan : interpretasi x1 dan x2 tergantung atau minimisasi ) dengan menggunakan persamaan dan
pada jenis persoalan. ( lihat persoalan diet). ketidaksamaan linear dalam rangak untuk mencari
pemecahan yang optimal dengan memperhatikan
Dua contoh di atas sekadar untuk pembatasan-pembatasan yang ada. Agar suatu
ilustrasai. Di dalam praktiknya jarang persoalan dapat dipecahkan dengan teknik LP harus
sekali suatu produk yang hanya memenuhi syarat berikut :
memerlukan dua bahan mentah saja,
sehingga dua contoh di atas menjadi tidak 1. Harus dapat dirumuskan secara matematis
realistis. Agar dapat membahas persoalan 2. Harus jelas fungsi objektif linear yang harus di buat
secara umum kita harus menggunakan optimal
simbol-simbol seperti yang akan di 3.Pembatasan-pembatasan harus dinyatakan dalam
jelaskan kemudian. ketidaksamaan yang linear
Universitas Islam
Jakarta

Analisis jaringan kerja


(Network)
Universitas Islam

Pengertian Jaringan Kerja


Jakarta

Jaringan kerja adalah suatu sistem kontrol proyek dengan cara


menguraikan pekerjaan menjadi komponen-komponen yang dinamakan
kegiatan (activity). Selanjutnya kegiatan ini disusun dan diatur sedemikian
rupa sehingga memungkinkan proyek dapat dilaksanakan dan diselesaikan
dengan ekonomis, dalam waktu yang sesingkat mungkin dengan jumlah
tenaga kerja yang minimum.
Universitas Islam
Jakarta Salah satu prosedur yang telah dikembangkan berdasarkan jaringan
kerja untuk mengatasi permasalahan pengelolaan suatu proyek adalah:
PERT (Program Evaluation dan Secara umum dapat dikatakan bahwa analisis
Review Technigue) : jaringan digunakan untuk membantu
Teknik ini adalah suatu metode yang menyelesaikan masalah-masalah yang muncul
bertujuan untuk semaksimal mungkin
mengurangi adanya penundaan kegiatan dari serangkaian pekerjaan. Masalah- masalah
(proyek, produksi, dan teknik) maupun yang dimaksud antara lain adalah :
rintangan dan perbedaan-perbedaan ; a. Waktu penyelesaian dari serangkaian
mengkoordinasikan dan menyelaraskan
berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan tersebut.
pekerjaan dan mempercepat seleksinya b. Biaya yang harus dikeluarkan untuk
proyek-proyek. Tujuan dari PERT adalah melaksanakan serangkaian pekerjaan tersebut.
pencapaian suatu taraf tertentu dimana
waktu merupakan dasar penting dari PERT c. Waktu menganggur yang terjadi di setiap
dalam penyelesaian kegiatan-kegiatan bagi pekerjaan.
suatu proyek.
Universitas Islam
Jakarta
CPM telah digunakan untuk perencanaan, penjadwalan dan control
dari bermacam-macam ragam proyek seperti :

• Riset dan pengembangan produk-produk baru dan proses pembuatannya.


• Konstruksi pabrik, bangunan, jalan dan sebagainya.
• Perawatan alat-alat yang besar dan kompleks
• Desain dan pengawasan system baru seperti pabrik, computer, akuntansi, dan
sebagainya.
Universitas Islam

Istilah – istilah dalam analisis jaringan antara lain adalah :


Jakarta

• Aktivitas, adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan pengorbanan sumberdaya

(waktu, tenaga, biaya). Aktivitas ini biasanya disimbolkan dengan anak panah.

• Kejadian, adalah permulaan atau akhir dari sebuah aktivitas, dan disimbolkan

dengan sebuah lingkaran.

• Jalur kritis adalah sebuah jalur yang waktu penyelesaian serangkaian pekerjaannya

paling besar/panjang.
Universitas Islam
Jakarta

Tujuan Jaringan Kerja


a. Untuk mengkoordinir semua unsur (element) proyek kedalam suatu rencana
utama (master plan) dengan menciptakan suatu model kerja untuk
melengkapai proyek sehingga diperoleh data
b. Mempelajari alternatif-alternatif yang terdapat di dalam dan di luar proyek.
c. Untuk mendapatkan atau mengembangkan skedul yang optimum.
d. Penggunaan sumber-sumber secara efektif dan efisien.
e. Alat komunikasi antar pimpinan.
f. Pengawasan pembangunan proyek.
g. Memudahkan revisi atau perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi.
Universitas Islam
Jakarta

Manfaat Jaringan Kerja


a. Untuk melengkapi rancangan, untuk memperbaiki metode perencanaan dan
pengawasan, memperbaiki komunikasi dan pengambilan keputusan dan secara umum
untuk mempertinggi effektivitas manajemen dalam menyelesaikan proyek.

b. Untuk penghematan biaya, waktu dan mempertinggi daya guna (effisiensi) kerja, baik
manusia maupun peralatan serta menjamin ketepatan selesainya suatu proyek.
Universitas Islam
Jakarta

Analisis Antrian
Universitas Islam
Jakarta

Teori antrian diciptakan oleh A.K. Erlang pada tahun


1909 yang pada saat itu mempelajari fluktuasi permintaan
fasilitas telepon dan keterlambatan pelayanannya. Teori
antrian dirancang untuk memperkirakan berapa banyak
langganan menunggu dalam suatu garis antrian, kepanjangan
garis tunggu, seberapa sibuk fasilitas pelayanan dan apa yang
terjadi bila waktu pelayanan atau pola kedatangan berubah.

Z
Universitas Islam
Jakarta

Biasanya antrian terlihat setiap harinya pada :


Deretan mobil yang mengantri untuk mengambil tiket atau membayar jalan tol
Antrian pengambilan DNU dan DNS mahasiswa gunadarma di loket BAAK
Antian penonton yang ingin membeli karcis bioskop
Menunggu pesanan pada suatu restoran
Kedatangan kapal di suatu pelabuhan

Sistem antrian terdiri dari sistem pelayanan komersil, sistem pelayanan bisnis
industri, sistem pelayanan transportasi dan sistem pelayanan sosial.

Anda mungkin juga menyukai