3 SKS – PILIHAN
I. Pendahuluan
1. Perkuliahan: Silabus, Referensi, Penilaian
2. Pengantar Optimasi
3. Riview Differential Calculus
2. Griva, I., Nash, S. G., Sofer, A., Linear and Non Linear
Optimization, SIAM, Philadelphia, 2009
Penilaian:
UAS : 50%
TUGAS KELOMPOK : 40%
KEHADIRAN : 20%
j 1
Contoh 1 :
Jika KL unit produk dapat dihasilkan dengan K sumber
pertama (modal) dan L orang pekerja dengan harga
sumber pertama Rp 4/unit dan pekerja di bayar
Rp 1/orang. Modal yang tersedia Rp 8, maka formulasi
problem dengan memaksimumkan jumlah produk yang
di buat adalah : Maks :Z=K.L
Kendala : 4K + L ≤ 8
K, L ≥ 0
4 Optimal : K = 1, L = 4, Z = 4
Z=4
Z=2
Z=1
1 2 K
Z=1
Z=4
4
2
Optimal, x=3, y=2; Z=4
x
3
Daerah layak (feasible region) dari NLP sama saja dengan LP biasa.
Suatu titik di dalam suatu daerah layak, dimana f x f x , x
pada daerah layak adalah optimal untuk kasus maksimasi (dan “ ≤ ” untuk
kasus minimasi).
i 1
L L L L L L
maka : ... ... 0
x1 x2 xn1 1 2 m
2. Min : f x1 , x2 , x3 x1 4 x2 16 x3
3 2
Kendala : x1 + x2 + x3 = 5
b. Min f(x)
Kendala x є [a, +∞)
Teorema :
1. Jika H ( x ) ≥ 0 cembung
x min local
2. Jika H( x ), bertanda (-1)k cekung
x max local
3. Jika H( x ) tidak memenui (1) dan (2), maka ekstrim x
tidak max / min.
b
a
e d
A B C D
A : convex set
B : convex set
C : convex set
D : bukan convex set
NLP daerah solusinya harus convex set ( supaya hasilnya optimal)
Dalam kalkulus dikenal fungsi dimana nilai kritisnya diuji dengan turunan
kedua, jika xo adalah titik kritis pada Df dan f”(xo) ≤ 0, maka xo adalah titik
kritis maksimum pada Df dan bila f”(xo) ≥ 0, maka xo adalah titik kritis
minimum pada Df, dan apabila :
d2 f
f” (x) = 0 , x D f maka f dikatakan fungsi cekung (concave)
dx 2
pada Df
d2 f
f” (x) = 2
0 , x D f maka f dikatakan fungsi cembung (convex)
dx
pada Df
d2 f
1. Cembung (convex) 2
0 x D f
dx
d2 f
2. Cembung sejati 2 0 x D f
dx
d2 f
3. Cekung (concave) 0 x D f
dx 2
d2 f
4. Cekung sejati 2 0 x D f
dx
Cembung Cekun
Kuantitas Cembung Cekung
Sejati g Sejati
2 f x1 , x 2
x1
2
f x1 , x 2
2
≥0 >0 ≤0 <0
x 2
2
≥0 >0 ≤0 <0
x1
2
x2
2
x1x2
(2) 2 f x1 , x2
20
x1
2
(3) 2 f x1 , x2
20
x2
2
Contoh :
f (x1, x2, x3) = 2x12 + x22 + 2x3
4 0 0
H x1 , x 2 , x 3 0 2 0
0 0 0 3 x3
2 1
Contoh : H ( x1 , x 2 )
1 4
Principal minor ke-1 adalah : -4 dan -2 (n=2, k=1, n – k = 1)
Principal minor ke-2 adalah : 7 (n=2, k=2, n – k = 0)
2 0
1. H ( x1 , x 2 )
0 2
1. f x1 , x 2 x1 2 x1 x 2 x 2 , x1 , x2 di S
2 2 2
2 2
H ( x1 , x 2 )
2 2
2 1
H ( x1 , x 2 )
1 4