Anda di halaman 1dari 14

Tugas Optimasi

Oleh :
Annisa Nabilah (08011381722081)

Aprilia Nur Sabana ( 08011181722003)

Abdul Aziz Arohman (08011281722051)

Deasty Jesica (08011381722093)

Fathona Nur Muzayyadah (08011381722083)

Fretti Nuraprilia (08011381722093)

Oktanza Tyara Dwi Haryanti (08011381722103)

Rina Agustin (08011381722047)

Rizma Afrilia (08011281722047)

Ussy Lestari (08011181722005)

Yogi Wahyudi (08011181722009)


Bab 1 : Pengantar Optimasi
1. Bentuk umum masalah optimasi
Permasalahan optimasi dapat dinyatakan dalam bentuk
Min f(x) atau Max f(x)
Dengan kendala
g j ( x)  0, j  1,2,...m

l j ( x)  0, j  1,2,..., p

g j (x ) l j (x)
Dimana x adalah vektor berdimensi n f(x) adalah fungsi tujuan, dan adalah
fungsi kendala.

2. Proses Optimasi
Langkah dasar dalam proses optimasi yaitu,
1. Identifikasi rancangan variabel
2. Tentukan fungsi tujuan
3. Tentukan kendala
4. Tentukan metode penyelesaian permasalahan optimasi.

3. Aplikasi masalah optimasi


Judul : Optimasi Keuntungan Produksi pada Industri Kayu PT. INDOPAL Harapan
Murni Menggunakan Linier Programming

Masalah Yang di bahas : Menentukan keuntungan produksi optimal yang dapat


dihasilkan PT. Indopal Harapan Murni menggunakan linier programming dengan
memepertimbangkan keterbatasan sumberdaya dan jumlah permintaan untuk
memaksimalkan profit

Variabel : X 1  Banyaknya kayu Pulai yang diproduksi perbulan


X 2 = Banyaknya kayu Durian yang diproduksi perbulan

X 3 = Banyaknya kayu kelampaian yang diproduksi perbulan

Parameter : C1 =386.105.000 merupakan parameter dari Keuntungan perbulan


kayu pulai Rp. 386.105.000/bulan
C2 = 244.277.500 merupakan parameter dari Keuntungan perbulan kayu

durian Rp. 244.277.500/bulan


C3 = 241.827.500 merupakan parameter dari Keuntungan perbulan kayu

kelampaian Rp. 241.827.500/bulan


a11  200 merupakan parameter dari Jumlah pemakaian bahan baku kayu

pulai sebanyak 200m3/bulan


a12  50 merupakan parameter dari Jumlah pemakaian bahan baku kayu

durian 50m3/bulan
a13  20 merupakan parameter dari Jumlah pemakaian bahan baku kayu

kelampaian 20m3/bulan
a21  1000 merupakan parameter dari Jumlah pemakaian lem untuk kayu

pulai sebanyak 1000kg/bulan


a22  0.4 merupakan parameter dari jumlah pemakaian lem untuk kayu

durian sebanyak 0.4 kg/bulan


a23  0.6 merupakan parameter dari jumlah pemakaian lem untuk kayu

kelampaian sebanyak 0.6 kg/bulan


a31  1 merupakan parameter dari jumlah pemakaian kardus untuk kayu

pulai sebanyak 1 roll/ bulan

a32  1 2 merupakan parameter dari jumlah pemakaian kardus untuk kayu

1
durian sebanyak 2 roll/bulan

a33  1 2 merupakan parameter dari jumlah pemakaian kardus untuk kayu

1
kelampaian sebanyak 2 roll/bulan

a41  1 merupakan parameter dari jumlah pemakaian plastik untuk kayu

pulai sebanyak 1 roll/bulan


1
a42  2 merupakan parameter dari jumlah pemakaian plastik untuk kayu

1
durian sebanyak 2 roll/bulan
a43  1 2 merupakan parameter dari jumlah pemakaian plastik untuk kayu

1
kelampaian sebanyak 2 roll/bulan

a51  2 merupkan parameter dari jumlah pemakaian tali untuk kayu pulai

sebanyak 2 roll/bulan
a52  1 merupakan parameter dari jumlah pemakaian tali untuk kayu durian

sebanyak 1 roll/bulan
a53  1 merupakan parameter dari jumlah pemakaian tali untuk kayu

kelampaian sebanyak 1 roll/bulan


b1  1000 merupakan parameter dari jumlah stok bahan baku kayu sebanyak

1000 m3
b2  6000 merupakan parameter dari jumlah stok bahan baku lem sebanyak

6000 kg
b3  10 merupakan parameter dari jumlah stok bahan baku kardus sebanyak

10 roll
b4  10 merupakan parameter dari jumlah stok bahan baku plastik sebanyak

10 roll
b5  10 merupakan parameter dari jumlah stok bahan baku tali sebanyak 10

roll
Fungsi Tujuan : memperoleh komposisi produksi kayu yang tepat untuk memberikan
keuntungan maksimal bagi perusahaan

Max Z  C1 X 1  C2 X 2  C3 X 3

Max Z  386.105.000 X 1  244.277.500 X 2  241.827.500 X 3


a11 X 1  a12 X 2  ...  a1n X n ( atau )bn
Fungsi Kendala :

 ( a1 )
Fungsi kendala kayu

200 X 1  50 X 2  20 X 3  1000

 ( a2 )
Fungsi kendala lem
1000 X 1  0,4 X 2  0,6 X 3  6000

( a3 )

Fungsi kendala kardus

1X 1  1 X 2  1 X 3  10
2 2

 ( a4 )
Fungsi kendala plastik

1X 1  1 X 2  1 X 3  10
2 2

( a5 )

Fungsi kendala tali

2 X 1  1X 2  1X 3  10

Metode penyelesaian : Linier Programming

Model Lengkap :

Max Z  386.105.000 X 1  244.277.500 X 2  241.827.500 X 3

Dengan kendala :

200 X 1  50 X 2  20 X 3  1000

1000 X 1  0,4 X 2  0,6 X 3  6000

1X 1  1 X 2  1 X 3  10
2 2

1X 1  1 X 2  1 X 3  10
2 2
2 X 1  1X 2  1X 3  10

X 1  Banyaknya kayu Pulai yang diproduksi perbulan


Keterangan :

X 2 = Banyaknya kayu Durian yang diproduksi perbulan

X 3 = Banyaknya kayu kelampaian yang diproduksi perbulan

Hasil : berdasarkan report windows pada program LINDO diperoleh 3 tahap iterasi. Dimana

X 1  1, X 2  1, X 3  1
.
Sehingga keuntungan yang didapatkan oleh PT.Indopal Harapan Murni sudah optimal karena

berdasarkan data yang didapat dari perusahaan diketahui bahwa keuntungan total penjualan

ketiga jenis kayu sudak maksimum yaitu sebesar Rp. 872.210.000/Bulan.


Bab 2 : Teori Optimasi
1. Himpunan konveks
Definisi :
K disebut himpunan konveks jika dan hanya jika ∀ X1 , X2 ϵ K berlaku
X = (1 – λ)x1 +λx2 ϵ K
0 ≤λ ≤ 1
Sifat – Sifat
Diberikan K dan L adalah himpunan konveks maka
a) K ∩ L Konveks
b) K + L = { X 1 + X 2 | X 1 ϵ K, X 2 ϵ L }
c) K - L = { X 1 - X 2 | X 1 ϵ K, X 2 ϵ L }
Bukti :
a) Ambil sebarang X1 , X2 ϵ K
X1 , X2 ϵ L
Dengan X = (1 – λ) x1 +λx2
Karena K konveks maka X ϵ K
Karena L konveks maka X ϵ L
Dengan definisi irisan maka
Xϵ K∩L
⸫ K ∩ L adalah himpunan konveks
b) K + L = { X 1 + X 2 | X 1 ϵ K, X 2 ϵ L }
Bukti :
Misal U = k + l ; k ϵ K, l ϵ L
V = k ¿ + l¿ ; k ¿ ϵ K, l ¿ ϵ L
karena K konveks maka ∀ k, k ¿ ϵ K
berlaku
(1 – λ)k +λ k ¿ ϵ K ...(1)
karena L konveks maka ∀ l, l ¿ ϵ L
berlaku
(1 – λ)l +λ l ¿ ϵ L ...(2)
dari persamaan (1) dan (2)
(1 – λ)k +λ k ¿ + (1 – λ)l +λ l ¿
= (1 – λ)(k+l) + λ ¿ ¿)
= (1 – λ)U + λV ϵ K+L
∴K+L adalah himpunan konveks

K - L = { X 1 - X 2 | X 1 ϵ K, X 2 ϵ L }
Bukti :
Misal U = k - l ; k ϵ K, l ϵ L
V=k -l¿ ¿
; k ¿ ϵ K, l ¿ ϵ L
karena K konveks maka ∀ k, k ¿ ϵ K
berlaku
(1 – λ)k +λ k ¿ ϵ K ...(1)
karena L konveks maka ∀ l, l ¿ ϵ L
berlaku
(1 – λ)l +λ l ¿ ϵ L ...(2)
dari persamaan (1) dan (2)
(1 – λ)k +λ k ¿ - (1 – λ)l +λ l ¿
= (1 – λ)(k-l) + λ ¿ ¿)
= (1 – λ)U + λV ϵ K-L
∴K-L adalah himpunan konveks
2. Fungsi Konveks
- Definisi
f(x) dikatakan konveks jika untuk setiap x1, x2 K dan K himpunan konveks berlaku,
f(x) ≤ (1- λ) f(x1) + λf(x2)
0≤ λ ≤ 1 dan x = (1- λ)x1 + λx2
f((1- λ)x1 + λx2) ≤ (1- λ) f(x1) + λf(x2)
Contoh
Tunjukan bahwa f(x) = |x| adalah fungsi konveks!
Bukti:
f(x) = |x|
f((1- λ)x1 + λx2) = |(1- λ)x1 + λx2|
≤|( 1−λ ) x 1|+¿ λ x 2∨¿
≤(1− λ)∨x 1∨+ λ∨x 2∨¿
≤(1− λ)f ( x 1)+ λ f ( x 2)
f((1- λ)x1 + λx2) ≤(1− λ)f ( x 1)+ λ f ( x 2)
Jadi, terbukti f(x) = |x| adalah fungsi konveks

3. Fungsi konkaf
Definisi :
f ( x ) dikatakan konkaf jika ∀ x 1 , x 2∈ K dan K himpunan konkaf berlaku :
f ( x ) ≥ ( 1−λ ) f ( x 1 ) + λf ( x 2)
0 ≤ λ ≤ dan x=( 1− λ ) x1 + λ (x2 )
f [ (1−λ ) x 1+ λ ( x2 ) ] ≥ ( 1−λ ) f ( x11 ) + λf ( x 2 )

Contoh :
f ( x )=x 1 /2 adalah fungsi konkaf

Teorema I
Diberikan f adalah fungsi konveks dan a sebarang konstanta, dan a ≥ 0 atau f ¿=af adalah
konveks.
Bukti:
f(x)=af; a ≥ 0
f((1-λ) x 1+λ x 2) = af((1-λ) x 1+λ x 2)
f((1-λ) x 1+λ x 2)≤ a (1-λ)f( x 1)+aλf( x 2)
≤ (1-λ)af( x 1)+aλf( x 2)
≤ (1-λ)f ¿ ( x 1)+λf ¿ ( x 2)
Jadi terbukti bahwa f ¿=af adalah konveks
Teorema II
Diberikan f 1 dan f 2 adalah fungsi konveks, maka f 3= f 1+ f 2 adalah fungsi konveks
Bukti:
f(x)= f 1+ f 2; f(x) dikatakan konveks jika setiap x 1, x 2єK. Dan K adalah himpunan konveks
maka berlaku:
f(x)= f 1+ f 2
f((1-λ) x 1+λ x 2)=[ f 1 ((1-λ) x 1+λ x 2)]+[ f 2 ((1-λ) x 1+λ x 2)]
≤[(1-λ) f 1 ( x 1)+λ f 1 ( x 2)]+[(1-λ) f 2 ( x 1)+λ f 2 ( x 2)]
≤(1-λ) f 1 ( x 1)+λ f 1 ( x 2)+(1-λ) f 2 ( x 1)+λ f 2 ( x 2)
≤(1-λ) f 1 ( x 1)+(1-λ) f 2 ( x 1)+λ f 1 ( x 2)+λ f 2 ( x 2)
≤(1-λ)( f 1 ( x 1)+ f 2 ( x 1))+λ( f 1 ( x 2)+ f 2 ( x 2))
≤(1-λ)f ¿ ( x 1)+λf ¿ ( x 2)

4. Ekstrem fungsi

x
a b c d e f g h i j

Pada interval [ a, b ]
 Maksimum lokal pada a
 Minimum lokal pada c
Pada interval [ a, j ]
 Maksimum global pada j
 Minimum global pada e

Definisi minimum lokal:


Sebuah fungsi F tertutup pada [a,b] dikatakan bernilai minimum lokal pada x0 [a,b] jika ada ε
> 0 sehingga f(x0) < f(x) ∀ x ϵ Nε (x0) | {x0} dimana Nε (x0)
Definisi minimum global:
Sebuah fungsi F terdefinisi pada [a,b] dikatakan minimum global pada x0 ϵ [a,b] jika f(x0) <
f(x) ∀ x ϵ [a,b] | {x0}
Teorema 1
F adalah fungsi konveks jika dan hanya jika matriks hessian nya semi definit positif.
Teorema 2
Jika hessian nya definit positif maka F adalah fungsi konveks tegas.
Teorema 3
F fungsi konkaf jika dan hanya jika hessian nya semi definit negatif.
Teorema 4
Jika hessian nya definit negatif maka F konkaf tegas.
Teorema 5
Jika F konveks maka (x0) minimum Global
Jika F konveks tegas maka (x0) minimum global tunggal.
Catatan
 Semi definit positif
Jika dan hanya jika semua nilai eigen A adalah non negatif
 Semi definit Negatif
Jika dan hanya jika semua nilai eigen A adalah non positif
 Definit positif untuk Matriks
Untuk nilai eigen positif
 Definit Negatif untuk matriks
Untuk nilai eigen negatif
Contoh :
f(X1X2) = 2X1 + 6X2 - 2X12 - 3X22 + 4X1X2
Tentukan apakah fungsi tersebut konkaf tegas!
Penyelesaian :

d2 f d2 f
H= 2
[ ]
d x2
d f
dxdy

Dengan :
dxdy
d2 f
dy 2
∂ x=2−4 x +4 y ∂ y=−6−6 y + 4 x
∂ x 2=−4 ∂ y 2=−6

H= [−44 −64 ]
Nilai eigent (λ ¿
(λI – H) v = 0

( λ [ 10 01 ]−[−44 −64 ]) v=¿0


[( 0λ 0λ ]−[−44 −64 ]) v = 0
[ λ+−44 λ+6−4
]v = 0
λ+ 4 −4
det [
−4 λ+6 ]
=0

(λ+ 4 ¿( λ+6) - (-4)(-4) = 0


λ 2+10 λ+ 8=0
Cari nilai λdengan rumus abc :
−b ± √b 2−4 ac
λ=
2a
−(10) ± √ 102−4(1)8
¿
2(1)
−10± √ 100−32
¿
2
−10± √ 68
¿
2
−10± 8,246
¿
2
= -9,123 atau -0,877
Jadi, Karena λ=−9,123 atau−0,877 maka Matriks tersebut definit negative, sehingga fungsi
tersebut Konkaf Tegas ( Maksimal Global Tunggal)
2 2
2. Carilah nilai ekstrim dari f ( x 1 , x 2 ) =−x 1 −5 x 2 +2 x 1 x2 +10 x 1−10 x2
Penyelesaian
Cari Matriks Hessian terlebih dahulu
∂2 f ∂2 f ∂2 f ∂2 f
A=
| ∂ x 12 ∂ x 1 ∂ x 2 ¿ ∂ x 2 ∂ x1
¿
∂ x2 2 |
∂f
=−2 x 1+2 x 2+ 10
∂ x1
∂f
=−10 x 2+ 2 x 1−10
∂ x2
∂2 f
=−2
∂ x 12
∂2 f
=2
∂ x 1 ∂ x2
∂2 f
=2
∂ x 2 ∂ x1
∂2 f
=−10
∂ x 22

A= −2 2
|
¿2 ¿−10 |
Kemudian cari nilai eigennya
λI − A=0

λ 1 0 − −2 2 =0
| || |
¿ 0 ¿ 1 ¿2 ¿−10

|¿λ0 ¿0λ| −|−2¿ 2 ¿−10


2 =0
|
λ+2 −2
|¿−2 ¿ λ+10|
=0

Cari determinan dari matriks tersebut


( λ+ 2 )( λ+10 )−(−2 ) (−2 )=0
λ 2+12 λ+20−4=0
λ 2+12 λ+16=0
Gunakan rumus ABC untuk mendapatkan nilai λ 1 , λ2
Dik : a=1 ,b=12 , c=16
−b ± √ b2−4 ac
λ 1 , λ2=
2a
−12± √ 122−4 ( 1 ) ( 16 )
¿
2 (1)
−12± √ 144−64
¿
2
−12± √ 80
¿
2
−12± 4 √ 5
¿
2
¿−6 ±2 √ 5
λ 1=−6+2 √ 5 atau λ2 =−6−2 √ 5
¿−6+ 4,47 atau=−6−4,47
¿−1,53 atau=−10,47

Jadi Matriks Hessian Definit Negatif, sehingga Konkaf Tegas (Maksimum Global Tunggal).

Anda mungkin juga menyukai