Bab ini mendiskripsikan bilangan fuzzy. Pertama dari semua, kita akan
melihat lebih jauh tentang interval, konsep dasar dari bilangan fuzzy, dan
kemudian operasi dari bilangan fuzzy. Sebagai tambahan, kita akan
memperkenalkan jenis khusus (special) dari bilangan fuzzy seperti bilangan fuzzy
triangular dan bilangan fuzzy trapezoidal.
(6’) Minimum
[𝑎1 , 𝑎3 ] (∧) [𝑏1 , 𝑏3 ] = [𝑎1 ∧ 𝑏1 , 𝑎3 ∧ 𝑏3 ]
(7’) Maksimum
[𝑎1 , 𝑎3 ] (∨) [𝑏1 , 𝑏3 ] = [𝑎1 ∨ 𝑏1 , 𝑎3 ∨ 𝑏3 ]
(8’) Perkalian skalar
Misalnya, a ∈ ℜ+ ,
𝑎[𝑏1 , 𝑏3 ] = [𝑎 ∙ 𝑏1 , 𝑎 ∙ 𝑏3 ]
Operasi-operasi ini dapat juga diterapkan pada perkalian dan pembagian dengan
cara yang sama.
Begitu juga untuk perkalian skalar dengan himpunan.
Kita juga dapat mengalikan nilai skalar pada interval 𝛼-cut pada bilangan fuzzy.
∀𝛼 ∈ [0,1], 𝑏1 (𝛼) , 𝑏3 (𝛼) ∈ ℜ
(𝛼) (𝛼) (𝛼) (𝛼)
𝑎[𝑏1 (𝛼) , 𝑏3 (𝛼) ] = [𝑎 ∙ 𝑏1 ∧ 𝑎 ∙ 𝑏3 , 𝑎 ∙ 𝑏1 ∨ 𝑎 ∙ 𝑏3 ]
5.2.2 Operasi Bilangan Fuzzy
Operasi-operasi interval sebelumya juga dapat diterapkan pada bilangan fuzzy.
Karena hasil dari bilangan fuzzy (himpunan fuzzy) adalah dalam bentuk
himpunan fuzzy, hasilnya diekspresikan pada fungsi keanggotaan.
∀𝑥, 𝑦, 𝑧 ∈ ℜ
(1) Penambahan : 𝐴(+)𝐵
𝜇𝐴(+)𝐵 (𝑧) =∨𝑧=𝑥+𝑦 (𝜇𝐴 (𝑥) ∧ 𝜇𝐵 (𝑦))
(2) Pengurangan : 𝐴(−)𝐵
𝜇𝐴(−)𝐵 (𝑧) =∨𝑧=𝑥−𝑦 (𝜇𝐴 (𝑥) ∧ 𝜇𝐵 (𝑦))
(3) Perkalian : 𝐴(∙)𝐵
𝜇𝐴(∙)𝐵 (𝑧) =∨𝑧=𝑥∙𝑦 (𝜇𝐴 (𝑥) ∧ 𝜇𝐵 (𝑦))
(4) Pembagian : 𝐴(/)𝐵
𝜇𝐴(/)𝐵 (𝑧) =∨𝑧=𝑥/𝑦 (𝜇𝐴 (𝑥) ∧ 𝜇𝐵 (𝑦))
(5) Minimum : 𝐴(∧)𝐵
𝜇𝐴(∧)𝐵 (𝑧) =∨𝑧=𝑥∧𝑦 (𝜇𝐴 (𝑥) ∧ 𝜇𝐵 (𝑦))
(6) Maksimum : 𝐴(∨)𝐵
𝜇𝐴(∨)𝐵 (𝑧) =∨𝑧=𝑥∨𝑦 (𝜇𝐴 (𝑥) ∧ 𝜇𝐵 (𝑦))
(iii)𝑧 = 6
Hasil dari 𝑥 + 𝑦 = 3 + 3 atau 𝑥 + 𝑦 = 2 + 4
𝜇𝐴 (3) ∧ 𝜇𝐵 (3) = 0.5 ∧ 1 = 0.5
𝜇𝐴 (2) ∧ 𝜇𝐵 (4) = 1 ∧ 0.5 = 0.5
𝜇𝐴(+)𝐵 (6) =∨6=3+3, 6=2+4 (0.5,0.5) = 0.5
(iv) 𝑧 = 7
Hasil dari 𝑥 + 𝑦 = 3 + 4
𝜇𝐴 (3) ∧ 𝜇𝐵 (4) = 0.5 ∧ 0.5 = 0.5
𝜇𝐴(+)𝐵 (7) =∨7=3+4 (0.5) = 0.5
(iv) 𝑧 = 0
Hasil dari 𝑥 − 𝑦 = 3 − 3
𝜇𝐴 (3) ∧ 𝜇𝐵 (3) = 0.5 ∧ 1 = 0.5
𝜇𝐴(−)𝐵 (0) = 0.5
(v) Untuk 𝑧 ≥ 1
𝜇𝐴(−)𝐵 (𝑧) = 0
Sehingga 𝐴(−)𝐵 dapat ditulis
𝐴(−)𝐵 = {(−2,0.5), (−1,1), (0,0.5)}
(iii)𝑧 = 4
Hasil dari 𝑥 ∨ 𝑦 = 2 ∨ 4 dan 𝑥 ∨ 𝑦 = 3 ∨ 4
𝜇𝐴 (2) ∧ 𝜇𝐵 (4) = 1 ∧ 0.5 = 0.5
𝜇𝐴 (3) ∧ 𝜇𝐵 (4) = 0.5 ∧ 0.5 = 0.5
𝜇𝐴(∨)𝐵 (4) =∨4=2∨4,3=3∨4 (0.5,0.5) = 0.5
Sekarang jika kita memperoleh interval tegas melalui operasi 𝛼-cut, interval 𝐴𝛼
akan termuat mengikuti ∀𝛼 ∈ [0,1]
Dari
𝑎1 (𝛼) − 𝑎1 𝑎3 − 𝑎3 (𝛼)
=𝛼, =𝛼
𝑎2 − 𝑎1 𝑎3 − 𝑎2
Kita memperoleh
𝑎1 (𝛼) = (𝑎2 − 𝑎1 )𝛼 + 𝑎1
𝑎3 (𝛼) = −(𝑎3 − 𝑎2 )𝛼 + 𝑎3
Dengan demikian
𝐴𝛼 = [𝑎1 (𝛼) , 𝑎3 (𝛼) ]
= [(𝑎2 − 𝑎1 )𝛼 + 𝑎1 , −(𝑎3 − 𝑎2 )𝛼 + 𝑎3 ]
= (𝑎1 − 𝑏3 , 𝑎2 − 𝑏2 , 𝑎3 − 𝑏1 )
iii) Gambar simetris
Bilangan fuzzy triangular
−(𝐴) = (−𝑎3 , −𝑎2 , −𝑎1 )
0, 𝑦 < −1
𝑦+1
, −1≤ 𝑦 ≤0
0+1
𝜇𝐵 (𝑥)
6−𝑦
, 0≤ 𝑦≤6
6−0
0, 𝑦>6
Jika kita melanjutkan jenis-jenis operasi ini untuk semua 𝑧 ∈ 𝐴(+)𝐵, kita
sampai pada fungsi keanggotaan dan identitas tiga ekspresi tiga titik untuk
bilangan fuzzy triangular 𝐴 = (−4,2,10).
0, 𝑧 < −4
𝑧+4
, −4≤ 𝑧 ≤2
6
𝜇𝐴(+)𝐵 (𝑧)
10 − 𝑧
, 2 ≤ 𝑧 ≤ 10
8
0, 𝑧 > 10
Tidak ada cara yang sederhana menggunakan ekspresi tiga titik untuk operasi
perkalian dan pembagian. Sehingga hal ini diperlukan untuk menggunakan fungsi
keanggotaan.
Contoh 5.9 Perkalian 𝐴(∙)𝐵
Misalkan bilangan fuzzy triangular 𝐴 dan 𝐵
𝐴 = (1,2,4), 𝐵 = (2,4,6)
0, 𝑥<1
𝑥 − 1, 1≤ 𝑥<2
𝜇𝐴 (𝑥) 1
− 𝑥 + 2, 2≤ 𝑥<4
2
0, 𝑥≥4
0, 𝑦<2
1
𝑦 − 1, 2≤ 𝑦<4
2
𝜇𝐵 (𝑥)
1
− 𝑦 + 3, 4≤ 𝑦<6
2
0, 𝑦≥6
Kita memperoleh bilangan fuzzy triangular dimana suatu aproksimasi dari 𝐴(∙)𝐵
(gambar 5.9)
𝐴(∙)𝐵 ≅ (2, 8, 24)
𝜇𝐴 (𝑥) 1, 𝑎2 ≤ 𝑥 ≤ 𝑎3
𝑎4 − 𝑥
, 𝑎3 ≤ 𝑥 ≤ 𝑎4
𝑎4
0, 𝑥 > 𝑎4