Anda di halaman 1dari 6

BAB VII

METODE M CHARNES

1. Prosedur memaksimumkan
Pada prosedur memaksimumkan, sebelum memulai analisis simpleks, maka
fungsi tujuan Z yang akan diminimumkan menjadi z* =-z, yaitu yaitu fungsi tujuan
dikalikan dengan (-1) atau dijadikan dengan (-z) , sehingga masalah minimum
dipecahkan dengan mengikuti aturan maksimum.
Setelah mengakhiri analisis simpleks nilai Z* adalah nilai maksimum sehingga nilai
minimum Z = - z*

Dengan mengikuti aturan yang ada maka model matematika persoalan program
linier menjadi :

Fungsi tujuan Z* = -3X 1 – 2X2 + 0X4 - M.xa1 - M.xa2 maks.

Untuk batasan X1 + X2 – X3 + X ai = 2

2 X1 + X2 – X4 + X a2 = 3

X1 ,X2 , X3 , X ai , X a2 non negatif

Data diatas diisikan pada table simpleks, kemudian dilakuakan analisis maksimum.
Hasilnya selanjutnya dapat dilihat pada table 1 dibawah ini:

Cj -3 -2 0 0 -M -M

VB CB X1 X2 X3 X4 Xa1 Xa2 HB R

Xa1 -M 1 1 -1 0 1 0 2 2

Xa2 -M 2* 1 -1 0 1 3 1,5
0
Zj-Cj 3 2 0 0 0 0 0
-3M -2M M M 0 0 -5M
Catatan

1) * Menunjukkan elemen kunci ( pivot) yang diperoleh darai irisan kolom kunci dengan
baris kunci .
2) Konstanta pada baris Zj-Cj dinyatakan dalam dua sub baris, urutan pertama berisi
konstanta tanpa M. Hal ini untuk memudahkan mencari hasil perhitungan ke dalam
table.

Selanjutnya dicari pemecahan dasar pertama (tabel 2) .


Perhatikan kolom kunci X1 = [1,2,3-3M]
Vektor kolom generator T untuk di transformasi semua kolom tabel menjadi kolom yang
sama pada tabel berikutnya adalah

1 1 −3+3𝑀
T = [− 2 , 2 , ]
2

Hasil perhitungan pada tabel 2

Cj -3 -2 0 0 -M -M

VB CB X1 X2 X3 X4 Xa1 Xa2 HB R

Xa1 -M 0 1 -1 1 1 1 1 1
* -2
2
2 2
Xa2 -3 1 1 1 0 1 3 3

2 0 2 2 2

Zj-Cj
0 1 0 3 0 3 9
0 2 M 2 0 2 2
−1 1 3 1
M -2 M -2 M -2 M
2
Perhitungan selanjutnya perhatikan data pada tabel 2 .

Kolom X2 menjadi kolom kunci dan baris pertama menjadi baris kunci sehingga elemen
a12 menjadi pivot

Jadi vector generator T = { 1,-1, + M }. Dengan operasi baris elementer maka diperoleh
kolom x1 tetap dan kolom x2 menjadi

Tabel 3

Cj -3 -2 0 0 -M -M

VB CB X1 X2 X3 X4 Xa1 Xa2 HB

Xa1 -2 0 1 -2 1 2 -1 1

Xa2 -3 0 1 1 -1 -1 1 1

Zj-Cj 0 0 1 1 -1 -1 -5
0 0 0 0 M M 0

Jadi Z* ( Maksimum ) = -5 sehingga Z minimum = 5, yang dicapai pada X1 = 1 dan X2 = 1

2. Prosedur meminimumkan
Prosedur iterasi simpleks mengikuti prosedur memeksimumkan fungsi tujuan dengan
perbedaan langkah pertama .
Langkah pengerjaan tersebut adalah
1. a) Uji untuk menentukan berakhirnya iterasi simpleks ( pemecahan sudah optimal).
Jika Zj-Cj > 0 dan BJK < 0 untuk semua j dimana j= 1,2,3 …. n, maka nilai fungsi
tujuan sudah dicapai
b) uji untuk pemecahan masalah tak terkait .
jika diketahui paling sedikit ada satu j ( misalnya j = k) menunjukkan Zj-Cj > 0 dan
BJK < 0 untuk semua i , dimana i = 1,2 … m , maka terdapat pemecahan tak terkait.
c) jika (1a) dan (1b) tak dapat diterapkan , maka harus ada paling sedikit satu j
dimana Zj-Cj > 0 dan BJK < 0 untuk paling sedikit satu j dari tiap j

sebagai contoh dapat dilihat persoalan yang diberikan pada contoh dibawah ini:

minimumkan Z = -3X 1 – 2X2

Untuk batasan X1 + X2 > 2 ….. (1)

2 X1 + X2 > 3 …… (2)

X1 ≥ 0; 𝑗 = 1,2,3,4:

Kemudian tambahkan variabel pembantu

Fungsi tujuan Z = -3X 1 – 2X2 + 0X3 + 0X4 - M.xa1 - M.xa2 minimumkan

Untuk batasan X1 + X2 – X3 + X ai = 2 ….. (1a)

2 X1 + X2 – X4 + X a2 = 3….. (2a)

X>0 ,X1 > 0, ,X2 > 0, , X3 > 0 , X 4 > 0, Xa1 > 0 , Xa2 > 0

Data diatas diisikan pada tabel simpleks, kemudian dilakukan analilsis simpleks
berdasarkan ketentuan analisis minimum.

Tabel 1.

Cj -3 -2 0 0 -M -M

CB X1 X2 X3 X4 Xa1 Xa2 HB R

-M 1 1 -1 0 1 0 2 2

-M 2* 1 -1 0 1 3 1,5
0
Zj-Cj 3 2 0 0 0 0 0
-3M -2M M M 0 0 -5M
Berdasarkan ketentuanbuntuk masalah minimum, maka kolompertama( x1 )
menjadi kolom kunci ( dipilih Zj-Cj : > 0 yang terbesar dan baris kedua ( xa2 ) menjadi
baris kunci . ( dipilih dari rasio terkecil , sehingga elemen a21 = 2 ( elemen dengan tanda
*) menjadi elemen kunci (pivot ).

Variabel xa2 keluar dari basis xa2 = 0, digantikan oleh variabel x1 yang akan
menjadi variabel basis.

Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan operasi basis. Hasil perhitungan dapat


dilihat pada tabel 2berikut.

Cj -3 -2 0 0 -M -M

VB CB X1 X2 X3 X4 Xa1 Xa2 HB R

Xa1 M 0 1 -1 1 1 1 1 1
* -2
2
2 2
Xa2 3 1 1 1 0 1 3 3

2 0 2 2 2

Zj-Cj
0 1 0 3 0 3 9
0 2 M 2 0 2 2
−1 1 3 1
M -2 M -2 M -2 M
2

Sesuai dengan ketentuan, maka kolom X2 ( Zj-Cj : > 0 yang terbesar ) dan baris
kedua (xa21 ) menjadi baris kunci . ( dipilih dari rasio terkecil , sehingga elemen a21 = 2 (
elemen dengan tanda *) menjadi elemen kunci (pivot ).

Variabel xa1 keluar dari basis digantikan oleh x2 yang akan menjadi variabel
basis. Dari data pada tabel 2, selanjutnya dilakuakn iterasi dengan cara yang sama . hasil
perhitungannya dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3

Cj 3 2 0 0 -M -M

VB CB X1 X2 X3 X4 Xa1 Xa2 HB

Xa1 2 0 1 -2 1 2 -1 1

Xa2 3 0 1 1 -1 -1 1 1

Zj-Cj 0 0 1 1 -1 -1 -5
0 0 0 0 M M 0

Karena semua elemen Zj-Cj ≥ 0 maka nilai Z tidak dapat diturunkan lagi sehingga
pengerjaan perhitungan berakhir. Jadi Z minimum = 5, untuk X1 = 1 dan X2 = 1.

Kelebihan bab ini

1. pada bab ini materi dijelaskan dengan lengkap


2. pada bab ini materi dijelaskan secara sistematis dan berurut langkah demi
langkahnya

kekurangan bab ini

1. Terdapat beberapa pengulangan bahasa yang tidak efektif sehingga pembaca kurang
tertarik .

Anda mungkin juga menyukai