Anda di halaman 1dari 17

VARIASI

DALAM PROGRAM LINIER/


PENYIMPANGAN BENTUK
STANDAR
METODE BIG
M
Perbedaan metode simpleks dengan metode
simpleks Big-M adalah munculnya variabel
artificial (variabel buatan), sedangkan metode
atau langkah-langkahnya sama.

Saat membuat bentuk standar :

Jika kendala bertanda “=“, tambahkan ruas kiri


satu variabel tambahan berupa variabel artifisial

Jika kendala bertanda “>”, kurangkan ruas kiri


dgn variabel surplus dan tambahkan juga ruas
kiri dgn variabel artifisial
Langkah Penyelesaian Metode Simpleks Big - M

1. Ubahlah tanda pertidaksamaan “>” yang ada pada fungsi


kendala menjadi tanda “=“, yaitu dengan memasukkan
variabel surplus yang bernilai negatif dan variabel artifisial
yang bernilai positif (-S dan +A)

2. Masukkan / tambahkan pula variabel-variabel surplus dan


artifisial ke dalam fungsi tujuan, dimana koefisien untuk var.
surplus = 0 dan koefisien var. artifiasial = M
( M adalah konstanta yang nilainya sangat besar sekali, tapi
berhingga, misalnya ribuan, puluhan ribu,dst)

3. Semua variabel tidak boleh negatif

4. Hasil langkah 1 s.d 3, masukkan ke dalam tabel


Langkah Penyelesaian Persoalan Minimisasi

•Untuk fungsi tujuan minimalisasi menjadi maksimalisasi


dikalikan dengan (-1)

Contoh
Fung Tujuan :
Minimalkan Z = 3X1 + 5X2…. (0)
Dengan batasan :
Mesin A 2X1 = 8………(1)
Mesin B 3X2 ≤ 15……..(2)
Mesin C 6X1 + 5X2 ≥ 30 …….(3)
dimana X1 dan X2 ≥0

Untuk fungsi tujuan agar menjadi Maximalisasi,


dikalikan dengan (-1), sehingga :

Minimalkan Z = 3X1 + 5X2


menjadi
Maksimalkan (-Z) = -3X1 – 5X2
Contoh
Fung Tujuan :
Minimalkan Z = 3X1 + 5X2…. (0)
Dengan batasan :
Mesin A 2X1 = 8………(1)
Mesin B 3X2 ≤ 15……..(2)
Mesin C 6X1 + 5X2 ≥ 30 …….(3)
dimana X1 dan X2 ≥0

Untuk fungsi tujuan agar menjadi Maximalisasi,


dikalikan dengan (-1), sehingga :

Minimalkan Z = 3X1 + 5X2


menjadi
Maksimalkan (-Z) = -3X1 – 5X2
Untuk fungsi batasan :
 Jika sebelumnya fungsi batasan sudah bertanda
(=), maka untuk menjadi persamaan simplex, perlu
dibuatkan sebuah variabel yang disebut dengan
variable buatan (artificial variabel)

Jika sebelumnya fungsi batasan bertanda (≥), maka


perlu dijadikan dulu (≤) dengan cara dikalikan (-1).
Namun apabila proses tersebut menyebabkan slack
variabelnya bernilai negatif, maka perlu dibuatkan
juga artificial variabelnya bernilai negatif, maka perlu
dibuatkan juga artificial variabel. ,
Kesimpulannya :

Hasil Optimal dapat dilihat pada tabel iterasi 2

Agar kerugiannya minimal,maka produksi yang


harus dilakukan adalah :
X1* = 4
X2* = 6/5
Kerugian minimal = 18
 Pembuatan variabel pada setiap fungsi batasan,
akan mengakibatkan fungsi tujuannya bertambah
sebesar M dari batasan yang bersangkutan. M yang
muncul adalah bilangan yang sangat besar, namun
tidak tak terhingga, sehingga sering disebut dengan
The Big M

 Selanjutnya, sebelum nilai fungsi tujuan dipindah


ke tabel simplex, bilangan M yang ada dalam fungsi
tujuan tersebut harus dijadikan nol terlebih dahulu,
karena setiap variable dasar (slack atau artificial
variabel), harus bernilai nol.
Contoh
Fung Tujuan :
Minimalkan Z = 3X1 + 5X2…. (0)
Dengan batasan :
Mesin A 2X1 = 8………(1)
Mesin B 3X2 ≤ 15……..(2)
Mesin C 6X1 + 5X2 ≥ 30 …….(3)
dimana X1 dan X2 ≥0

Untuk fungsi tujuan agar menjadi Maximalisasi,


dikalikan dengan (-1), sehingga :

Minimalkan Z = 3X1 + 5X2


menjadi
Maksimalkan (-Z) = -3X1 – 5X2
Fungsi batasan 1 Mesin A ; 2X1 = 8

maka akan menjadi : 2X1 + X 3 = 8

X3 bukan slack variabel (variabel tambahan), namun artificial variable


(variabel buatan), dan ini akan mengakibatkan fungsi tujuannya
memiliki tambahan nilai sebesar M.

Dari Minimalkan Z = 3X1 + 5X2


menjadi Maksimalkan (-Z) = -3X1 – 5X2
menjadi persamaan simplex
Maksimalkan –Z + 3X1 + 5 X2 + MX3 = 0 ………….(0)

Mesin A 2X1 = 8 2X1 + X 3 = 8


Mesin B 3X2 ≤15 3X2 + X4 = 15
Mesin C 6X1 + 5X2 ≥ 30 ,
bila dinormalkan akan menjadi :
- 6X1 - 5X2 ≤ - 30
persamaan simplexnya ;
- 6X1 - 5X2 + X5 = - 3 0

 
Karena nilai X1 dan X2 negatif (tidak sesuai dengan syaratnya, dimana
X1 dan X2 ≥ 0),
maka harus dikalikan dengan (-1), sehingga menjadi :

6X1 + 5X2 -X 5 = 3 0

Permasalahan yang timbul kemudian adalah variabel slack-nya sekarang


bernilai negatif, dan hal ini berarti meniadakan variabel tersebut, sehingga
perlu dibuatkan sebuah artificial variabel, dan hasilnya menjadi :

6X1 + 5X2 -X 5 + X 6 = 30

Penambahan artificial tersebut akan berdampak pada fungsi tujuan, yakni


dengan bertambahnya fungsi tujuan dengan bilangan M. Sehingga fungsi
tujuannya akan berubah
lagi menjadi :
Maksimalkan –Z + 3X1 + 5 X2 + MX3 + MX6 = 0
Masalah berikutnya yang muncul adalah setiap
variabel dasar (slack atau artificial variabel),
harus bernilai nol, sehingga MX3 dan MX6 di atas
harus di-nol-kan terlebih dahulu, sebelum
dipindah ke tabel simplex.

Cara yang digunakan adalah dengan mengurangi


bilangan M tersebut dengan bilangan M itu
sendiri, yang sebelumnya dikalikan dengan
setiap nilai batasan yang menyebabkan
munculnya bilangan M tersebut
Untuk jelasnya perhatikan cara berikut :
Nilai fungsi tujuan terakhir adalah :
3 5 M 0 0 M 0

hilangkan M yang pertama terlebih dahulu.


X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
3 5 M 0 0 M 0
(2 0 1 0 0 0 8) M
_____________________________________ -
3-2M 5 0 0 0 M -8M

Selanjutnya kita hilangkan M yang kedua.

3-2M 5 0 0 0 M -8M
( 6 5 0 0 -1 1 30) M
______________________________________ -
3-8M 5-5M 0 0 M 0 -38M,
Atau

-8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M


Meskipun masih ada M pada kolom ke-5, namun M
tersebut sudah tidak lagi sebagai variabel dasar, karena
sebelumnya (X5) telah bernilai negatif (lhat pebahasan
batasan ke- 3).

Nilai F. Tujuan -8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M I


nilah yang selanjutnya akan dimasukkan ke tabel
simplex, sehingga tabel simlex awalnya adalah sebagai
berikut :

Tabel awal
N0 Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK

Z 1 -8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M


X3 0 2 0 1 0 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 0 15
X6 0 6 5 0 0 -1 1 30
Langkah selanjutnya adalah sama seperti
penyelesaian pada kasus normal, yakni
mencari kolom kunci, baris kunci, dan
setrusnya sampai optimal (tidak ada lagi nilai
negatif pada baris tujuan, Z, kecuali kolom
NK-nya)
Tabel simpleks awal

X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
BV Z
-1
Z -8M+3 -5M+5 0 0 M 0
-38M
X3 0 2 0 1 0 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 0 15
X6 0 6 5 0 0 -1 1 30
X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
Iterasi
Iterasi
l l
Z -1 0 -5M+5 4M-3/2 0 M 0 -6M-12
X1 0 1 0 1/2 0 0 0 4
X4 0 0 3 0 1 0 0 15
X6 0 0 5 -3 0 -1 1 6
X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
Z -1 0 0 M+3/2 0 1 M+1 -18
IterasiX1
2 0 1 0 1/2 0 0 0 4
X4 0 0 1 9/5 1 3/5 -3/5 5 7/5
X2 0 0 1 -3/5 0 -1/5 1/5 6/5

Anda mungkin juga menyukai