Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM)

Program Studi : Pendidikan Matematika


Mata Kuliah : Program Linier
Pokok Bahasan : Program Linier Metode Grafik
Kode Mata Kuliah : 05045342
Alokasi Waktu : 15.00 – 17.00

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:


1. Mahasiswa dapat menguasai konsep dasar Program Linear
2. Mahasiswa dapat menyajikan konsep dasar program linear, membuat contoh
pengaplikasiannya,menyampaikan secara tertulis dalam makalah dan presentasi lisan.
3. Mahasiswa memiliki sikap tanggung jawab, berani mengkomunikasikan ide dalam
diskusi kelas dan diskusi kelompok, dan kerjasama kelompok.

Indikator:
1. Dapat Menyelesaikan masalah program linear dengan Metode Grafik yang terdiri dari 2
variabel kegiatan.
2. Dapat Menyelesaikan masalah program linear dengan Metode Grafik yang terdiri dari 3
variabel kegiatan.

Kegiatan Belajar yang Disarankan:

Ringkasan Materi:

A. Pendahuluan
Sebuah organisasi harus membuat keputusan mengenai cara mengalokasikan
sumber-sumbernya, dan tidak ada organisasi yang beroperasi secara permanen dengan
sumber yang tidak terbatas, akibatnya manajemen harus secara terus menerus
mengalokasokan sumber yang langka untuk mencapai tujuan yang optimal. Tiap[
organisasi mencoba untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan batasan sumber
(tabungan, anggaran, bahan-bahan produksi).
Program linier merupakan model matematika untuk mendapatkan alternatif
penggunaan tgerbaik atas sumber-sumber organisasi. Kata sifat linier digunakan untuk
menunjukkan fungsi-fungsi matematika yang digunakan dalam bentuk linier dalam arti
hubungan langsung dan persis operasional. Program menyatakan penggunaan teknik
matematik tertentu. Jadi pengertian porgam linier adalah suatu teknik perencanaan yang
bersifat analitis yang analisisnya menggunakan model matematis, dengan tujuan
menemukan beberapa kombinasi alternatif pemecahan optimum terhadap persoalan.
Program linier merupakan metode riset operasional yang paling ampuh dan banyak
digunakan secara luas dalam pembuatan keputusan pada bidang bisnis. Perkembangan di
bidang komputer telah mendorong semakin berkembangnya programasi linier, sehingga
menyebabkan metode ini berkembang sebagai metode penyelesaian kasus-kasus baik
dalam bidang industri, pemerintahan, maupun militer.
Walaupun pada awal tahun 1823 matematikawan Prancis Jean Baptiste Fourier
sempat menyangsikan kemampuan atau potensi dari program linier, tetapi Geogre
Dantzig tetap mengembangkan programasi linier pada 1947. Ketertarikan pada
penerapan programasi linier ini sebenarnya dipelopori oleh matematikawan Rusia L.V.
Kantorovich pada sekitar tahun 1939, namun pada awal perkembangannya metode ini
sendiri baru dimulai selama Perang Dunia II ketikan angkatan udara Amerika Serikat
mulai mengenal potensi programasi linier sebagai alat untuk memecahkan suatu masalah.
T.C. Koopmans merupakan orang yang berjasa dalam membawa model programasi
linier, khususnya model transportasi, sehingga menjadi perhatian para ekonom.
Penerapan programasi linier dalam bidang ekonomi pertama kali dilakukan oleh ekonom
George Stigler pada awal tahun 1940-an melalui percobaannya dalam menentukan
jumlah kandungan vitamun dan mineral yang paling minimum dalam makasan sehari-
sehari yang harus dipenuhi dan yang dapat dihasilkan dengan biaya yang paling murah.
Jejak Stigler dalam ilmuwan di bidang maanajemen dlam pembuatan menu untuk rumah
sakit, penjaran, maupun sekolah.
Pihak militer juga masih menggunakan metode ini dalam berbagai kegiatannya ,
seperti pembuatan rencana penggunaan kendaraan dan peunugasan pasukan, penentuan
rute pesawa terbang dan sebgaianya.

B. Bentuk Umum Model Program Linier


Bentuk Umum
Optimumkan

Dengan batasan:


Atau dapat ditulis secara lengkap sebgai berikut:
Optimumkan

Dengan batasan:

. . . .
. . . .
. . . .

Keterangan:
= fungsi tujuan yang dicari nilai optimalnya (maksimal, minimal)
= kenaikkan nilai apabila ada pertambahan nilai tingkat kegiatan
dengan satu satuan untuk atau sumbangan setiap satuan keluaran
kegiatan j terhadap Z
= banyak kegiatan yang menggunakan sumber atau fasilitas yang
tersedia
= banyak batasan sumber atau fasilitas yang tersedia
= kegiatan ke-j
= banyaknya sumber ke i yang diperlukan untuk mengahasilak setiap
unti keluaran kegiatan j
= kapasitas sumber ke-i yang tersedia untuk dialokasikan ke setiap
unit kegiatan

Terminologi umum untuk model program linier di atas dapt dirangkum sebagai
berikut:
1. Fungsi yang akan dicari nilai optimalnya (Z) disebut fungsi tujuan (objective
function)
2. Fungsi-fungsi batasan dpat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Fungsi batasn fungsional, yatiu fungsi-fungsi batasan sebanyak m
b. Fungsi batasan non-negatif (non-negative contrains) yaitu variabel
3. Variabel-variabel disebut sebgai variabel keputusan (decision variabels)
4. Parameter model yaitu masukan konstan , , dan
Agar penggunaan model program linier di atas memuaskan tanpa terbentur pada
berbagai hal, maka diperlukan asumsi-asumsi dasar program linier sebagai berikut:
1. Proportionality, asumsi ini berarti naik turunya nilai Z dan penggunaan sumber atau
fasilitas yang tersedia akan berubah secara sebanding dengan perubahan tingkat
kegiatan.
Misal:
a.
Setiap 1 unit akan menaikkan Z sebesar . Setiap pertambahan 1 unit akan
menaikkan Z sebesar , dan seterusnya.
b.
Setiap 1 unit akan menaikkan penggunaan sumber daya/fasilitas ke-1 sebesar
. Dengan kata lain, setiap ada kenaikkan kapasitas riil tidak perlu ada biaya
persiapan (set-up cost)
2. Additivity, berarti nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi,a ta dalam
program linier dianggap bahwa kenaikkan suatu kegiatan dapat dtambahkan tanpa
mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain.
Misal:
Dimana sehingga
Andaikan bertambah 1 unit, maka sesuai asumsi pertama, nilai Z menjadi
. Jadi, nilai 4 karena kenaikkan dapat langsung ditambhakan pada
nilai Z mula-mula tanpa mengurangi bagian Z yang diperoleh dari kegiatan ke-( ).
Dengan kata lain, tidak ada korelasi antara dan .
3. Dvisibility, berarti keluaran yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa
bilangan pecahan.
Misalkan nilai
4. Deterministic (certainty), berarti bahwa semua parameter ( , , dan ) yang
terdapat pada program linier dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun dalam
kenyataannya tidak sama persis.

C. Langkah-Langkah Menyelesaikan Masalah Program Linear dengan Metode Grafik


Yang Terdiri Dari 2 Variabel Kegiatan.
Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah PL
dengan menggunakan metode grafik dua peubah.
1) Merumuskan permasalahan PL kedalam model matematika yang terdiri dari fungsi
tujuan, fungsi kendala, dan syarat tak negatif.
2) Menggambarkan setiap fungsi batasan dalam bidang cartesius beserta daerah yang
memenuhi fungsi batasan tersebut.
3) Menentukan daerah daerah yang memenuhi semua fungsi batasan.
4) Menentukan titik optimal (titik yang menghasilkan nilai Z maks/min) dengan
menggunakan metode titik selidik atau garis selidik sehingga diperoleh kombinasi
selesaian optimal.
5) Menyimpulkan dan menjawab permasalahan berdasarkan dari kombinasi selesaian
yang diperoleh.
D. Contoh
PT Dimensi adalah sebuah perusahaan furniture produsen meja dan kursi yang harus
diproses melalui perakitan dan pemolesan. Fungsi proses perakitan memiliki 60 jam
kerja dan fungsi pemolesan memiliki 48 jam kerja. Untuk menghasilkan satu meja
dibutuhkan masing-masing 4 jam dan 2 jam untuk perakitan dan pemolesan. Sedangkan
satu kursi membutuhkan masing-masing 2 jam dan 4 jam untuk perakitan dan
pemolesan. Laba untuk setiap meja $8 dan tiap kursi $6. Tentukan kombinasi terbaik
dari jumlah meja dan kursi yang harus diproduksi, agar menghasilkan laba maksimal.

Jawab
Informasi yang diperlukan untuk memecahkan persoalan ini dapat dirangkum dalam
tabel 2.1
Tabel 2.1 Informasi produksi PT Dimensi
Waktu yang dibutuhkan untuk Total jam
satu unit produksi (jam) tersedia
Meja Kursi
Perakitan 4 2 60
Pemolesan 2 4 48
Laba per unit $8 $6
Formulasi persoalan:
Misalkan: : jumlah meja yang dibuat
: jumlah kursi yang dibuat
: jumlah kontribusi laba seluruh meja dan kursi
Model program liniernya adalah
Maksimumkan laba: (fungsi tujuan)
Dengan batasan:
(fungsi batasan proses perakitan)
(fungsi batasan proses pemolesan)
dan

30

12

DP

15 24

Gambar 2.1 Fungsi batasan

E(0,12)
D(12,6)
DP

A(0,0) C(15,0)

Titik D diperoleh dengan eliminasi


kalikan dengan 2

Substitusikan kedalam persamaan


2(12) + 4y = 48
4y = 24
y=6
Jadi titik D adalah (12, 6)
Langkah berikutnya, hitung nilai empat titik sudut dengan cara mensubtitusikan ke
dalam fungsi tujuan.
Titik A (0,0) : Z = 8(0) + 6(0) = 0
Titik E (0, 12) : Z = 8(0) + 6(12) = 72
Titik C (15, 0) : Z = 8(15) + 6(0) = 120
Titik D (12, 6) : Z = 8(12) + 6(6) = 132*
Ternyata titik yang menghasilkan laba terbesar adalah D ($132), dengan meja dibuat
sebanyak 12 buah dan kursi 6 buah.

E. Langkah-Langkah Menyelesaikan Masalah Program Linear dengan Metode Grafik


Yang Terdiri Dari 3 Variabel Kegiatan. (Diskusi Kelompk)
Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah PL
dengan menggunakan metode grafik dua peubah.
1) Merumuskan permasalahan PL kedalam model matematika yang terdiri dari
fungsi tujuan, fungsi kendala, dan syarat tak negatif.
2) Menetapkan persamaan-persamaan bidang batasan utama, dan menentukan
koordinat titik potong persamaan dengan sumbu , , dan .
3) Menggambarkan grafik masing-masing persamaan bidang batasan utama pada
sistem koodinat dimensi tiga.
4) Menentukan garis-garis perpotongan antara bidang batas yang satu dengan
lainnya.
5) Menetapkan bangun DP, dengan cara menetapkan terlebih dahulu titik sudut
mana yang memenuhi semua batas dalam model.
6) Menentukan koordinat titik-titik sudut DP, yang merupakan titik potong antara
bidang batas yang satu dengan lainnya.
7) Menyelidiki nilai Z pada setiap titik sudut bangun DP, kemudian memilih nilai
(maks/min) yang merupakan penyelesaian optimal.
8) Menarik kesimpulan berdasarkan nilai optimal yang diperoleh.

Masalah
Sebuah pabrik mobil menghasilkan 3 jenis sedan. Harga jual ketiga jenis sedan tersebut
adalah 300, 500 dan 400 juta rupiah per unitnya. Sebut saja merknya Toyota, Honda dan
Ford. Kebutuhan proses produksi untuk ketiga sedan tersebut dapat di tabelkan sebagai
berikut:
MERK Toyota Honda Ford
Bahan Baku 10 20 15
Tenaga Kerja 15 15 30
Lainnya 10 30 30

Kapasitas yang tersedia untuk bahan baku = 15000 (satuan), tenaga kerja = 30000
(satuan) dan lainnya = 27000 (satuan).
Tentukan omset maksimum yang diperoleh pabrik mobil tersebut dengan menggunakan
Metode Grafik !

F. Tugas Individu
Seseorang ingin membuat 3 jenis barang dengan 3 bahan yang terbatas. Yang menjadi
permasalahan adalah beberapa masing-masing jenis barang harus dibuat agar diperoleh
penghasilan maksimal, jika fungsi penghasilan dalam ribuan rupiah dan kapasitas bahan
dalam kilogram, serta model matematika dari permasalahan sebagai berikut:
Maksimalkan
Batasan/kendala:
1.
2.
3.
4.

Anda mungkin juga menyukai