Anda di halaman 1dari 10

BAB III

SYARAT MENUJU SIMPLEKS

A. PENDAHULUAN
1. Diskripsi Umum

Pada BAB ini akan diuraiakan tentang definisi dari variabel – variabel
tambahan yang ada pada model matematika, dan apa fungsinya. Kemudian akan
dibahas tentang bentuk baku ( standar ) dari masalah pemrograman linier, dan
akhirnya akan dibahas apa saja syarat yang harus dipenuhi sebelum menuju ke
tabel simpleks.

2. Relevansi
Dengan memahami materi pada bab ini mahasiswa akan dapat
menyimpulkan apakah masalah sudah layak simpleks atau belum. Materi pada
bab ini sangat penting bagi mahasiswa untuk dapat melanjutkan materi pada
metode simpleks.

3. Kemampuan Akhir
Kemampuan Akhir yang diharapkan dengan mempelajari bab ini adalah
Mahasiswa dapat mengubah pertidaksamaan linier menjadi bentuk baku
kemudian menentukan solusi dasarnya

4. Indikator
Untuk mengukur ketercapaian kemampuan akhir dari materi pada bab
ini, maka indikator – indikatornya adalah sebagai berikut. Mahasiswa mampu :
a) Membedakan variabel slack, variabel surplus dan Variabel semu.
b) Mengubah bentuk pertidaksamaan linier menjadi bentuk standar

Syarat Menuju Simpleks | 27


c) Menentukan solusi dasar dari masalah program linier
d) Mengetahui syarat – syarat simpleks
B. PENYAJIAN MATERI
B.1. Bentuk Standar ( Standard Form )
Pada Bab II sudah dibahas tentang bagaimana meneyelesaikan masalah PL
dengan menggunakan metode grafik. Metode grafik tentu saja mempunyai
keterbatasan yaitu hanya bisa menyelesaikan masalah PL yang mempunyai dua
variabel, padahal kenyataannya masalah PL yang dibicarakan pada matakuliah
program linier tidak hanya terbatas pada masalah yang terdiri dari dua variabel. Oleh
sebab itu perlu dipikirkan metode lain yang bisa digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang memiliki variabel lebih dari dua, yaitu metode simpleks. Sebelum
masuk ke metode simpleks perlu dilakukan beberapa persiapan, yang pertama adalah
masalah PL harus dirubah menjadi bentuk standar ( Standard Form ). Pada
pembahasan Bab I anda pasti masih ingat bentuk umum model matematika masalah
PL pada bagian kendala – kendalanya, pada bagian tersebut terdiri dari persamaan
atau pertidaksamaan linier. Model matematika masalah program linier yang memiliki
semua kendala berbentuk persamaan disebut bentuk standar.
Secara umum bentuk standar dapat ditulis seperti berikut :

Maksimumkan atau minimumkan z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn

Sumber daya yang membatasi :

a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = b1

a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = b2

am1 x1 + am2x2 + … + amnxn = bm

x1, x2, …, xn ≥ 0

Syarat Menuju Simpleks | 28


Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :
Contoh 3.1.

Fungsi Tujuan : Memaksimumkan z = 8x1 + 6x2

Dengan kendala – kendala :

4x1 + 2x2 ≤ 60

2x1 + 4x2 ≤ 48

x1 ≥ 0 , x2 ≥ 0

x1 = jumlah meja yang akan diproduksi

x2 = jumlah kursi yang akan diproduksi

Pada contoh diatas terlihat bahwa kendala pertama dan kedua berbentuk
pertidaksamaan (≤). Untuk merubah pertidaksamaan ≤ maka pada ruas kiri
ditambahkan dengan suatu variabel sehingga 4x1 + 2x2 ≤ 60 dirubah menjadi
4x1 + 2x2 + x3 = 60, x3 ≥ 0 dan 2x1 + 4x2 ≤ 48 dirubah menjadi 2x1 + 4x2 + x4 = 48,
x4 ≥ 0. Pada kasus ini x3 dan x4 disebut sebagai variabel slack.

Contoh 3.2.

Fungsi tujuan : maksimumkan z = 4 x1 + 5 x2

Kendala – kendala :

5x1 + 4x2 ≤ 200

3x1 + 6x2 = 180

8x1 + 5x2 ≥ 160

x1, x2 ≥ 0

Syarat Menuju Simpleks | 29


Kendala kedua sudah berbentuk persamaan, jadi yang perlu dirubah adalah kendala
pertama dan ketiga.

Diperoleh :

5x1 + 4x2 + x3 = 200

3x1 + 6x2 = 180

8x1 + 5x2 - x4 = 160

Pada kasus ini ada dua macam variabel tambahan yaitu x3 adalah variabel slack, dan
x4 adalah variabel surplus. Karena variabel slack dan variabel surplus tidak
mempunyai kontribusi apa – apa terhadap fungsi tujuan, maka koefisiennya pada
fungsi tujuan adalah nol.

Berdasarkan uraian diatas, maka bentuk standar dari dua masalah diatas adalah :

Untuk Contoh 3.1.

Fungsi Tujuan : Memaksimumkan z = 8x1 + 6x2 + 0x3 + 0x4

Dengan kendala – kendala :

4x1 + 2x2 + x3 = 60

2x1 + 4x2 + x4 = 48

x1 , x2, x3, x4 ≥ 0

Untuk Contoh 3.2.

Fungsi tujuan : maksimumkan z = 4 x1 + 5 x2

Dengan kendala – kendala :

5x1 + 4x2 + x3 = 200

Syarat Menuju Simpleks | 30


3x1 + 6x2 = 180

8x1 + 5x2 - x4 = 160

x1, x2, x3, x4 ≥ 0

B.2. Layak Simpleks

Setelah model matematika dirubah menjadi bentuk standar, langkah


selanjutnya harus diuji apakah masalah sudah layak simpleks atau belum. Bentuk
standar dikatakan layak simpleks apabila didalamnya termuat vektor – vektor basis,
hal ini bertujuan untuk menentukan variabel – variabel yang menjadi basis awal. Oleh
sebab itu sistem persamaan linier pada kendala dirubah menjadi bentuk vektor –
vektor seperti berikut.

4x1 + 2x2 + x3 = 60

2x1 + 4x2 + x4 = 48

Menjadi

4 2 1 0 60
[ ] 𝑥1 + [ ] 𝑥2 + [ ] 𝑥3 + [ ] 𝑥4 = [ ]
2 4 0 1 48

1 0
Dari bentuk yang terakhir terlihat ada vektor – vektor basis dari R2 yaitu [ ] dan [ ].
0 1
Jadi masalah tersebut dapat dikatakan sudah layak simpleks, sebab solusi awalnya
sudah layak yaitu x3 = 60 dan x4 = 48. Jadi variabel – variabel yang layak basis yaitu
x3 dan x4.

Selanjutnya perhatikan contoh yang lain

5x1 + 4x2 + x3 = 200

3x1 + 6x2 = 180

Syarat Menuju Simpleks | 31


8x1 + 5x2 - x4 = 160

Dirubah Menjadi

5 4 1 0 200
[3] 𝑥1 + [6] 𝑥2 + [0] 𝑥3 + [ 0 ] 𝑥4 = [180]
8 5 0 −1 160

Dari bentuk terakhir dapat dilihat bahwa solusi awal masalah tersebut masih ada yang
tidak layak, karena x4 = -160 < 0. Oleh sebab itu, bentuk standar dari masalah
dikatakan belum layak simpleks. Perlu untuk dipelajari bagaimana merubah masalah
tersebut agar menjadi layak simpleks.

B.3. Variabel Semu ( Artificial variables ) dan Koefisien M

Jika kita perhatikan kembali pembahasan sebelum ini, ada penambahan


variabel baru pada kendala – kendala yaitu variabel slack dan variabel surplus yang
nilainya positif dan berfungsi untuk menyeimbangkan kedua ruas. Untuk bentuk
standar yang belum layak simpleks, perlu ditambahkan variabel baru yang sebenarnya
tidak mempunyai arti. Variabel tersebut disebut sebagai variabel semu yang berfungsi
untuk memunculkan variabel – variabel yang layak basis.

Anda perhatikan kembali bentuk persamaan vektor berikut :

5 4 1 0 200
[3] 𝑥1 + [6] 𝑥2 + [0] 𝑥3 + [ 0 ] = [180]
8 5 0 −1 160

Vektor – vektornya berada di R3, seperti yang telah dipelajari pada matakuliah lain
basis baku dari R3 adalah himpunan yang anggotanya adalah vektor – vektor
1 0 0
[0] , [1] , 𝑑𝑎𝑛 [0]. Artinya kita masih membutuhkan dua variabel semu dengan
0 0 1

Syarat Menuju Simpleks | 32


0 0
koefisien [1] 𝑑𝑎𝑛 [0] , jadi varibel semu ditambahkan pada kendala kedua dan
0 1
ketiga yaitu 3x1 + 6x2 + x5 = 180 , 8x1 + 5x2 - x4 + x6 = 160. Dalam hal ini, x5 dan x6
sebagai variabel semunya. Seperti yang telah diketahui bahwa koefisien variabel
slack dan variabel surplus pada fungsi tujuan adalah nol, lalu bagaimana dengan
koefisien untuk variabel semu pada fungsi tujuan ?.

Karena variabel semu adalah variabel yang tidak memiliki arti maka variabel
tersebut harus bernilai nol pada nilai optimal. Untuk memaksa agar variabel semu
bernilai nol pada nilai optimal maka anda dapat melakukan langkah berikut :

1. Jika didalam bentuk standar memiliki variabel slack, maka variabel slack menjadi
variabel basis awal
2. Jika didalam bentuk standar tidak memuat variabel slack, maka tambahkanlah
variabel semu. Dalam hal ini, untuk kasus maksimum koefisien variabel semu
pada fungsi tujuan adalah –M dan untuk kasus minimum +M ( M adalah bilangan
positif yang nilainya sangat besar tetapi terbatas ). Variabel semu akan menjadi
variabel basis awal.
Perhatikan kembali Contoh 3.2. bentuk standar akhir yang siap simpleks adalah :

Fungsi tujuan : maksimumkan z = 4 x1 + 5 x2 + 0x3 + 0x4 – Mx5 – Mx6

Dengan kendala – kendala :

5x1 + 4x2 + x3 = 200

3x1 + 6x2 + x5 = 180

8x1 + 5x2 - x4 + x6 = 160

x1, x2, x3, x4, x5, x6 ≥ 0

Variabel – variabel basis awalnya ( layak basis ) adalah x3, x5, dan x6

Syarat Menuju Simpleks | 33


C. LATIHAN 3
1. Rubahlah model matematika berikut menjadi bentuk baku ( standard form )
a. Maksimumkan : 𝑧 = 6𝑥1 + 4𝑥2
Dengan kendala – kendala :
𝑥1 ≤ 700
𝑥2 ≤ 900
3𝑥1 + 𝑥2 ≤ 2400
𝑥1 + 2𝑥2 ≤ 1600
𝑥1 , 𝑥2 ≥ 0
b. Maksimumkan : 𝑧 = 3𝑥1 + 2𝑥2
Dengan kendala – kendala :
𝑥1 + 𝑥2 ≥ 1
−5𝑥1 − 𝑥2 ≤ 0
−𝑥1 + 5𝑥2 ≥ 0
𝑥1 + 𝑥2 ≤ 6
𝑥1 , 𝑥2 ≥ 0
c. Maksimumkan : 𝑧 = 2𝑥1 + 𝑥2
Dengan kendala – kendala :
11𝑥1 + 3𝑥2 ≥ 33
8𝑥1 + 5𝑥2 ≤ 40
7𝑥1 + 10𝑥2 ≤ 70
𝑥1 , 𝑥2 ≥ 0
d. Minimumkan : 𝑧 = 5𝑥1 + 8𝑥2
Dengan kendala – kendala :
𝑥1 ≤ 400
𝑥2 ≥ 200
𝑥1 + 𝑥2 = 50
𝑥1 , 𝑥2 ≥ 0

Syarat Menuju Simpleks | 34


e. Minimumkan : 𝑧 = 22𝑥1 + 6𝑥2
Dengan kendala – kendala :

11𝑥1 + 3𝑥2 ≥ 33

8𝑥1 + 5𝑥2 ≤ 40

7𝑥1 + 10𝑥2 ≤ 70

𝑥1 , 𝑥2 ≥ 0

f. Minimumkan : 𝑧 = −2𝑥1 + 6𝑥2


Dengan kendala – kendala :

3𝑥1 + 2𝑥2 ≤ 6

𝑥1 − 𝑥2 ≥ −1

2𝑥1 − 𝑥2 ≥ 2

𝑥1 , 𝑥2 ≥ 0

g. Maksimumkan : 𝑧 = 2𝑥1 − 𝑥2 + 𝑥3
Dengan kendala – kendala :

𝑥1 + 𝑥2 − 2𝑥3 ≤ 8

4𝑥1 − 𝑥2 + 𝑥3 ≥ 2

4𝑥1 + 6𝑥2 − 2𝑥3 ≥ 8

𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 ≥ 0

h. Minimumkan : 𝑧 = 𝑥1 − 2𝑥2 + 3𝑥3


Dengan kendala – kendala :

Syarat Menuju Simpleks | 35


−2𝑥1 + 𝑥2 + 3𝑥3 = 2

2𝑥1 + 3𝑥2 + 4𝑥3 = 1

𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 ≥ 0

2. Dari bentuk baku yang anda peroleh pada jawaban soal nomor 1 tentukan
variabel – variabel yang menjadi variabel basis awal masalah program linier
pada masing – masing bentuk baku.

Syarat Menuju Simpleks | 36

Anda mungkin juga menyukai