Anda di halaman 1dari 47

JUNAIDI

FILSAFAT
PENDIDIKAN
MATEMATIKA
FILSAFAT
PENDIDIKAN
MATEMATIKA

Mengkaji secara intensive dan


ekstensive tentang segala yang
ada dan yang mungkin ada dari
pendidikan matematika
Pendidikan

bukan suatu hal yang mudah


untuk dipahami hal ini
dipengaruhi oleh ruang dan
waktu yang tidak tetap.
obyek dalam ruang dan waktu
berubah, sehingga pemahaman
juga akan berubah dari waktu
kewaktu.
tidak terbatas nya ruang
membuat perbedaan sudut
pandang dari setiap yang
memandang menyebabkan
perbedaan pendapat
pendidikan
matematika

pendidikan
matematik
a
pendidikan
bangunan pengertian yang
sangat luas maknanya yang
direntang mulai dari input,
proses, dan output pendidikan
serta hal-hal yang
mempengaruhi ketiga hal
tersebut.
matematika
beragam interpretasi sehingga
pendidikan matematika tentu
merupakan bangunan
pengertian yang jauh lebih luas
dan kompleks.
Matematika yang diajarakan
disekolah juga merupakan
bagian dari Matematika. maka
berbagai karakteristik dan
interpretasi Matematika dari
berbagai sudut pandang juga
memainkan peranan dalam
pembelajaran Matematika
disekolah
Bagaimana Matematika
diajarkan di kelas dipengaruhi
dengan kuat oleh pemahaman
guru tentang Matematika,
Peserta didik, Pendidik,
Matematika Sekolah, dan segala
yang ada dan mungkin ada yang
berhubungan dengan pendidikan
Matematika
Dengan membangun
Filsafat Pendidikan
Matematika diharapkan
dapat memberikan
gambaran lebih jelas
tentang segala yang ada
dan yang mungkin ada
tentang pendidikan
matematika.
Filsafat Matematika
pemikiran reflektif terhadap
Matematika. Reflektif: pemikiran
yang terdiri atas
mempertimbangkan secara
cermat suatu pokok soal dalam
pikiran dan memberikannya
perhatian yang sungguh –
sungguh dan terus menerus
Filsafat Matematika

Suatu filsafat Matematika


dapatlah dilukiskan sebagai
suatu sudut pandangan yang
dari situ berbagai bagian dan
kepingan Matematika dapat
disusun dan dipersatukan
berdasarkan beberapa asas
dasar.
Filsafat Matematika

filsafat Matematika pada


dasarnya sama dengan suatu
percobaan penyusunan kembali
yang dengannya kumpulan
pengetahuan Matematika yang
kacau – balau yang terhimpun
selama berabad – abad diberi
suatu makna atau ketertiban
tertentu.
Filsafat Matematika

Penelaahan tentang konsep –


konsep dari pembenaran
terhadap asas – asas yang
dipergunakan dalam
Matematika.
Filsafat Matematika

Penelaahan tentang konsep –


konsep dari pembenaran
terhadap asas – asas yang
dipergunakan dalam
Matematika.
Filsafat Matematika

Penelaahan tentang konsep –


konsep dari pembenaran
terhadap asas – asas yang
dipergunakan dalam
Matematika.
landasan
Matematika

logisisme

formalisme

intutionisme
logisisme
filsuf Inggis Bertrand Artur
Williams Russell.
The Principles of mathematics .
Matematika murni semata–mata
terdiri atas deduksi–deduksi dan
prinsip logika
Russell
menegaskan
Logika telah menjadi bersifat
matematis dan Matematika
menjadi bersifat logis. Akibatnya
ialah bahwa kini menjadi
sepenuhnya tak mungkin untuk
menarik suatu garis di antara
keduanya; sesungguhnya dua
hal itu merupakan satu
formalisme
David Hilbert, Jerman
Matematika adalah sebagai
sistem lambang yang formal.
Matematika bersangkut paut
dengan sifat – sifat struktural
dari simbol – simbol dan proses
terhadap pengolahan lambang
itu
Simbol–simbol dianggap
mewakili berbagai sasaran yang
menjadi obyek matematik.
Matematika sebagai ilmu
tentang sistem – sistem formal
(Mathematics is the science
formal system)
Rangkaian lambang – lambang
tersusun baik kemudian menjadi
formula – formula atau rumus –
rumus untuk memaparkan
perbincangan – perbincangan
berdasarkan bentuknya (form)
saja
Sistim formal ini kadang –
kadang disebut pula teori formal
atau Matematika formal
intutionisme
Luitzen Egbertus Jan Brouwer,
ahli Matematika Belanda
Matematika adalah bagian yang
eksak dari pemikiran manusia.
Ketepatan dalil dalil Matematika
terletak dalam akal manusia
(human intellect) dan tidak pada
simbol – simbol
Matematika berlandaskan suatu
ilham dasar ( basic intution)
mengenai kemungkinan untuk
membangun sebuah seri
bilangan yang tak terbatas.
Ilham ini pada hakekatnya
merupakan suatu aktivitas
berpikir yang tak tergantung
pada pengalaman, bebas dari
bahasa dan simbolisme, serta
bersifat secara obyektif.
Epistemologi
Matematika
pemikiran reflektif terhadap segi
dari pengetahuan seperti
kemungkinan, asal-mula, sifat
alami, batas-batas, asumsi dan
landasan, validitas dan
reliabilitas sampai kebenaran
pengetahuan.
Kaum rasionalis seperti Plato,
Descartes, Leibniz, atau Spinoza,
percaya bahwa semua
pengetahuan telah ada pada
akal budi sebelum aktivitas
kognisi dimulai; namun, mereka
dianggap belum mampu
meletakkan dasar-dasar
pengetahuan yang menjamin
nilai kebenaran suatu proposisi
Aksiologi
Matematika
etika yang membahas aspek
kebenaran, tanggungjawab dan
peran Matematika dalam
kehidupan, dan estetika yang
membahas mengenai keindahan
Matematika dan implikasinya
pada kehidupan yang bisa
mempengaruhi aspek-aspek lain
terutama seni dan budaya dalam
kehidupan
Untuk Apa Belajar
Matematika?
apakah pertanyaan itu muncul
sebagai wujud nyata dari ke-
kritis-an seseorang atau justru
muncul sebagai refleksi atas ke-
apatis-an seseorang terhadap
Matematika
Manfaat matematika
sudut pandang “sok
dalil”
Kombinasi (Statistika) mengetahui banyaknya
formasi tim bola voli yang bisa dibentuk

Aritmatika hampir digunakan setiap hari, yaitu


untuk hitung-menghitung.

Geometri para ahli sipil karena geometri salah


satunya adalah membahas tentang bangun dan
keruangan.

Aljabar untuk memecahkan masalah bagaimana


memperoleh laba sebanyak mungkin dengan
biaya sesedikit mungkin
logika Matematika juga bisa membantu untuk
berpikir logis
tujuan mempelajari
Matematika
Melatih cara berfikir dan benalar
dalam menarik kesimpulan,
misalnya melalui kegiatan
penyelidikan, eksplorasi,
eksperimen, menunjukan
kesamaan, perbedaan, konsisten
dan inkonsistensi.
Mengembangkan aktivitas kreatif
yang melibatkan imajinasi,
intuisi, dan penemuan dengan
mengembangkan pemikiran
divergen, orisinil, rasa ingin
tahu, membuat prediksi dan
dugaan, serta mencoba-coba
Mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah
Mengembangkan kemampuan
menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan
melalui pembicaraan lisan,
catatan, grafik, peta, dalam
menjelaskan gagasan.
Hakekat
Matematika
sekolah
Matematika adalah kegiatan
penelusuran pola dan hubungan;
kreatifitas yang memerlukan
imajinasi, intuisi, dan penemuan;
kegiatan problem solving; alat
komunikasi
Implikasi
penelusuran pola
dan hubungan
memberikan kesempatan siswa
untuk melakukan kegiatan
penemuan dan penyelidikan
pola-pola untuk menentukan
hubungan;;
memberi kesempatan kepada
siswa untuk melakukan
percobaaan dengan berbagai
cara, mendorong siswa untuk
menemukan adanya urutan,
perbedaan, perbandingan dan
pegelompokan
mendorong siswa menarik
kesimpulan umum; dan
membantu siswa memahami dan
menemukan hubngan antara
pengertian satu dengan yang
lainnya
Implikasi kreatifitas
menghar
gai
penemu mendoro
mendorong an yang ng siswa
inisiatif dan mendoro
di luar menghar
ng siswa
memberi perkiraa
berfikir
gai
kesempatan n penemu
refleksif
berpikir berbeda sebagai an siswa
hal yang lainnya;
bermanf
aat mendo
mendorong rasa rong
ingin tahu, siswa
keinginan menem
bertanya, ukan
kemampuan struktu
menyanggah dan r dan
kemampuan desain
memperkirakan Matem
atika
Implikasi problem
solving
• menyediakan lingkungan
belajar Matematika yang
merangsang timbulnya
persoalan Matematika
• membantu siswa
memecahakan persoalan
Matematika menggunakan
caranya sendiri
• membantu siswa mengetahui
informasi yang diperlukan
• mendorong siswa untuk berfikir
logis, konsisten, sistematis
• mengembangkan sistem
dokumentasi/catatan,
mengembangkan kemampuan
dan keterampilan untuk
memecahkan persoalan
prinsip Matematika
sekolah(NCTM)
Kejujuran

Kurikulum

Pengajaran

Pembelajaran

Penilaian.

Teknologi.
Kejujuran

Keunggulan dalam pendidikan


Matematika memerlukan
kejujuran, harapan, dan
dukungan yang kuat bagi siswa
Kurikulum

Kurikulum bukan hanya sekedar


kumpulan aktivitas, kurikulum
harus koheren, berpusat pada
pentingnya Matematika, dan
dijabarkan dengan baik pada
tiap kelas.
Pengajaran

Pengajaran Matematika yang


efektif membutuhkan
pemahaman tentang apa yang
diketahui siswa dan apa yang
diperlukan siswa serta
mendukung siswa
mempelajarinya dengan baik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai