Anda di halaman 1dari 31

PROJECT

RISET OPERASI

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Riset Operasi perkembangan


peserta didik)

Dosen Pengampu : Lokot Muda Harahap, M.Si.

Disusun Oleh :

1. Amelia Indria Artanti (7183210046)

2. Atika Rizki Raudhah Hasibuan (7183510019)

3. Fadia Azzahra Hasibuan (7183510015)

4. Khairina Nur Fitri (7183210053)

5. Yusda Taslila Harahap (7181210021)

Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan 
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

selesainya Project Riset Operasi. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak

Lokot Muda Harahap, M.Si. Selaku Dosen mata kuliah Riset Operasi yang telah

memberikan tugas ini kepada kami.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat

kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami

berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan

datang.

Semoga Project ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun

orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat

kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran

yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, 19 Maret 2021

Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang...........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah......................................................................................2

1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................2

1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Riset Operasi.............................................................................3

2.2 Sejarah Perkembangan Riset Operasi.........................................................4

2.3 Tahapan Riset Operasi................................................................................4

2.4 Model Riset Operasi...................................................................................6

2.5 Teknik Riset Operasi..................................................................................7

2.6 Fungsi Riset Operasi...................................................................................8

2.7 Metode Riset Operasi.................................................................................9

2.8 Dampak Riset Operasi................................................................................9

2.9 Konsep Riset Operasi.................................................................................10

2.10 Peran Riset Operasi Dalam Pengambilan Keputusan...............................11

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian...........................................................................................14

3.2 Metode Pengumpulan Data.........................................................................15

3.3 Metode Analisis..........................................................................................15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Metode Duality Linear...............................................................................17

4.2. Mencari Solusi Optimum Bentuk Dual.....................................................19

ii
4.3. Penafsiran Solusi Dual...............................................................................23

4.5. Keuntungan Perhitungan Bentuk Dual......................................................24

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan................................................................................................25

5.2. Saran..........................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah Riset Operasional (Operation Reseach) pertama kali dipakai pada

tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris.

Riset Operasional ialah suatu metode pengambilan keputusan yang dikembangkan

dari studi operasional-operasional militer selama Perang Dunia II. Pada masa

pertama perang 1939, pemimpin militer Inggris memanggil sekelompok ahli-ahli

sipil dari banyak sekali disiplin dan mengkoordinasi mereka ke dalam suatu

kelompok yang diserahi kiprah mencari cara-cara yang efisien untuk memakai alat

yang gres ditemukan yang dinamakan radar dalam suatu sistem peringatan dini

menghadapi serangan udara.

Kelompok andal Inggris ini dan kelompok-kelompok lain diberikutnya

melaksanakan penelitian (research) pada operasional-operasional (operations)

militer. Sesudah kesuksesan tim riset operasional ini, militer Inggris dan Amerika

Serikat melanjutkan mengaktifkan tim riset operasional. Sebagai hasilnya, tim

riset operasional semakin banyak yang disebut dengan “peneliti operasional

militer” yang mengaplikasikan pendekatan riset operasional pada permasalahan

pertahanan nasional. Beberapa metode yang mereka kembangkan memasukkan

ilmu politik, matematik, ekonomi, teori probabilitas dan statistik. Sesudah perang,

keberhasilan kelompok-kelompok penelitian operasional- operasional dibidang

militer menarikdanunik perhatian para industriawan dalam dunia perjuangan yang

berkembang semakin kompleks.

1
Perkembangan dunia perjuangan ini sangat terlihat dengan terperinci

sehabis revolusi industri. Industri semakin kompleks, sumber daya yang dimiliki

dipakai untuk banyak sekali kegiatan atau aktivitas, organisasi industri semakin

besar, dan tiruana itu sering memakai sumber daya yang terbatas. Keterbatasan

sumber daya mengakibatkan kepentingan masing-masing acara atau potongan

saling bentrok. Melihat kesuksesan tim riset operasional pada militer, industri

secara sedikit demi sedikit mengaplikasi penerapan riset operasional. Sejak tahun

1951, riset operasional diaplikasikan di dunia industry dan bisnis di Inggris dan

juga di Amerika Serikat.

Sejak itu riset operasional mempersembahkan dampak besar pada organisasi

manajemen. Baik jumlah maupun variasi aplikasinya bertumbuh sangat cepat.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran Riset Operasi dalam metode masing masingnya?

2. Bagaimana hasil analisis metode duality linier program?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk melengkapi tugas dari matakuliah Riset

Operasi, dan untuk mengetahui bagaimana riset oprasional dengan metodenya

masing masing.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang di dapat dalam pembuatan projek adalah untuk mengetahui

bagaimana metode riset operasi duality linier program.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Riset Operasi

1. Menurut Morse dan Kimball

Menurut pendapat dari Morse dan Kimball, riset operasi sebagai metode

ilmiah (scientific method) yang memungkinkan para manajer mengambil

keputusan mengenai kegiatan yang mereka tangani dengan dasar

kuantitatif. Definisi ini kurang tegas karena tidak tercermin perbedaan

antara riset operasi dengan disiplin ilmu yang lain

2. Menurut Churchman, Arkoff dan Arnoff

Menurut pendapat dari Churchman, Arkoff dan Arnoff, riset operasi

sebagai aplikasi metode-metode, teknik-teknik dan peralatan-peralatan

ilmiah dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul di dalam operasi

perusahaan dengan tujuan ditemukannya pemecahan yang optimum

masalah-masalah tersebut

3. Menurut Miller dan M.K. Starr

Menurut pendapat dari Miller dan M.K. Starr, riset operasi sebagai

peralatan manajemen yang menyatukan ilmu pengetahuan, matematika,

dan logika dalam kerangka pemecahan masalah-masalah yang dihadapi

sehari-hari, sehingga akhirnya permasalahan tersebut dapat dipecahkan

secara optimal

4. Menurut Mc Closky dan Trefthen

3
Menurut pendapat dari Mc Closky dan Trefthen, Riset Operasional sebagai

suatu metode pengambilan keputusan yang dikembangkan dari studi

operasi-operasi militer selama Perang Dunia II.

5. Menurut S.L Cook

Menurut pendapat dari S.L Cook, riset operasi ialah suatu pendekatan,

seperangkat teknik, sekelompok kegiatan, suatu kombinasi beberapa

disiplin, suatu perluasan dari disipilin-disiplin utama (matematika, teknik,

ekonomi), suatu disiplinbaru, suatu lapangan kerja, bahkan suatu agama.

2.2. Sejarah Perkembangan Riset Operasi

Sejarah Riset Operasi berawal selama perang dunia ke II yang sangat

efektif sebagai metode penyelesaian masalah militer dengan mengoptimalkan

kekuatan militer dalam menggunakan peralatan perang secara efisien. Setelah

bidang militer yang sudah dinyatakan sukses, industri secara bertahap

mengaplikasi penggunaan riset operasi, pada tahun 1951 dunia industri dan bisnis

dalam riset operasinya memberikan dampak besar pada organisasi manajemen.

Dan perkembangannya kini berada pada aspek pembagian kerja dan segmentasi

tanggungjawab manajemen dalam organisasi, yang bergantung pada

perkembangan teknologi, dan faktor lain seperti keadaan ekonomi, politik, sosial

dan sebagainya secara sistematis.

2.3 Tahapan Riset Operasi

Berikut ini terdapat beberapa tahapan-tahapan riset operasi, yakni sebagai berikut:

 Identifikasi Masalah

Penentuan dan perumusan tujuan yang jelas dari persoalan dalam sistem

model yang dihadapi. Identifikasi perubah yang dipakai sebagai kriteria untuk

4
pengambilan keputusan yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat

dikendalikan. Kumpulkan data tentang kendala-kendala yang menjadi syarat

ikatan terhadap perubah-perubah dalam fungsi tujuan sistem model yang

dipelajari.

 Penyusunan model

Memilih model yang cocok dan sesuai dengan permasalahannya. Merumuskan

segala macam faktor yang terkait di dalam model yang bersangkutan secara

simbolik ke dalam rumusan model matematika. Menentukan perubah-perubah

beserta kaitan-kaitannya satu sama lainnya. Tetapkan fungsi tujuan beserta

kendala-kendalanya dengan nilai-nilai dan perameter yang jelas.

 Analisa model

Berikut ini terdapat beberapa analisa model, antara lain:

1. Melakukan anlisis terhadap model yang telah disusun dan dipilih.

2. Memilih hasil-hasil analisis yang terbaik (optimal).

3. Melakukan uji kepekaan dan anlisis postoptimal terhadap hasil-hasil

terhadap analisis model.

 Pengesahan Model

Analisis pengesahan model menyangkut penilaian terhadap model tersebut

dengan cara mencocokannya dengan keadaan dan data yang nyata, juga dalam

rangka menguji dan mengesahkan asumsi-asumsi yang membentuk model

tersebut secara struktural (yaitu perubahnya, hubungan-hubungan

fungisionalnya, dan lain-lain)

 Implementasi Hasil

5
Hasil-hasil yang diperoleh berupa nilai-nilai yang akan dipakai dalam kriteria

pengambilan keputusan merupakan hasil-hasil analisis yang kiranya dapat

dipakai dalam perumusan keputusan yang kiranya dapat dipakai dalam

perumusan strategi-strategi, target-target, langkah-langkah kebijakan guna

disajikan kepada pengambilan keputusan dalam bentuk alternatif-alternatif

pilihan.

2.4 Model Riset Operasi

Berikut ini terdapat beberapa model-model riset operasi, yakni sebagai berikut:

1. Iconic (Physical) Model

Iconic model ialah suatu penyajian fisik yang tampak seperti aslinya dari suatu

sistem nyata dengan skala yang berbeda. Contoh model ini adalah mainan

anakanak, potret, histogram, maket dan lain-lain.

2. Analogue Model

Model analogue lebih abstrak disbanding model iconic, karena tak kelihatan

sama antara model dengan sistem nyata. Contoh ialah peta dengan bermacam-

macam warna merupakan model analog dimana perbedaan warna menunjukan

perbedaan cirri, misalnya biru menunjukan air, kuning menunjukan

pegunungan, hijau sebagai dataran rendah, dan lain-lain.

3. Mathematic (Symbolic) Model

Model matematik sifatnya paling abstrak. Model ini menggunakan

seperangkat simbol matematik untuk menunjukan komponen-komponen (dan

hubungan antar mereka) dari sistem nyata. Namun, sistem nyata tidak selalu

dapat diekspresikan dalam rumusan matematik. Model ini dapat dibedakan

menjadi deterministic dan probabilistic. Model deterministic dibentuk dalam

6
situasi kepastian (certainty). Model ini memerlukan penyederhanaan-

penyederhanaan dari realitas karena kepastian jarang terjadi. Model

probabilistic meliputi kasus-kasus dimana diasumsikan ketidakpastian

(uncertainty).

2.5 Teknik Riset Operasi

Berikut ini terdapat beberapa teknik teknik riset operasi, yakni sebagai berikut:

 Linier Programing

Linear programming ialah salah satu teknik penyelesaian riset operasi dalam

hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi

(memaksimalkan atau meminimumkan) tetapi hanya terbatas pada masalah-

masalah yang dapat diubah menjadi fungsi linier. Demikian pula kendala-

kendala yang ada juga berbentuk linier

 Metode Dualitas

Secara sitematis, dualitas merupakan alat bantu masalah Linier Programing,

yang secara langsung didefinisikandari persoalan aslinya.

 Metode Transportasi

Merupakan metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-

sumber yang menyediakan produk, ke tempat-tempat yang membutuhkan,

secara optimal

 Teori Jaringan Kerja

Adalah gabungan dari dua tekhnik analisi, yaitu Critical Path Method (CPM)

dan Project Evaluation and Review Technique (PERT) yang digunakan untuk

perencanaan, penjadwalan, pengawasan, dan pengambilan keputusan terhadap

proyek yang sedang berjalan.

7
 Metode Simpleks

Metode simpleks adalah suatu metode yg secara matematis dimulai dr suatu

pemecahan dasar yg feasibel (basic feasible solution) ke pemecahan dasar

feasibel lainnya dan dilakukan secara berulang-ulang (iteratif) sehingga

akhirnya diperoleh suatu pemecahan dasar yang optimum. Metode grafik tidak

dapat menyelesaikan persoalan linear program yang memilki variabel

keputusan yang cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk

menyelesaikannya digunakan Metode Simplex.

2.6 Fungsi Riset Operasi

Riset Operasi adalah metode untuk memformulasikan dan merumuskan

permasalahan sehari-hari baik mengenai bisnis, ekonomi, sosial maupun bidang

lainnya ke dalam pemodelan matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal.

Bagian terpenting dari Riset Operasi adalah bagaimana menerjemahkan

permasalahan sehari-hari ke dalam model matematis. Faktor-faktor yang

mempengaruhi pemodelan harus disederhanakan dan apabila ada data

yangkurang, kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau diisi dengan pendekatan

yang bersifat rasional. Dalam Riset Operasi diperlukan ketajaman berpikir dan

logika.

Untuk mendapatkan solusi yang optimal dan memudahkan kita

mendapatkan hasil, kita dapat menggunakan komputer. Software yang dapat

digunakan antara lain: LINDO (Linear, Interactive and Discrete Optimizer) dan

POM For Windows. Program linear adalah salah satu model matematika Riset

operasi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimisasi, yaitu

memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang bergantung pada

8
sejumlah variabel input. Hal terpenting yang perlu kita lakukan adalah mencari

tahu tujuan penyelesaian masalah dan apa penyebab masalah tersebut.

2.7 Metode Riset Operasi

Berikut ini adalah beberapa metode riset operasi yaitu:

1 Metode Analitis

 Memerlukan perwujudan model dengan solusi grafik/perhitungan

matematika.

 Jenis matematika yang digunakan tergantung sifat mode

2 Metode Numerik

 Berhubungan dengan perulangan dari prosedur-prosedur kesalahan,

melalui perhitungan numerik pada setiap tahap.

 Digunakan jika metode analitik gagal mencari solusi.

 Urutannya dimulai dari solusi awal dan diteruskan dengan seperangkat

aturan untuk perbaikan menuju optimum.

 Urutan diatas diulang hingga tidak ada lagi yang harus diganti.

3 Metode Monte-Carlo

 Memerlukan penggunaan konsep probabilitas dan sampling.

 Dasarnya adalah teknik simulasi dimana fungsi distribusi statistik dibuat

melalui seperangkat bilangan random.

2.8 Dampak Riset Operasi

Beberapa jenis persoalan yang telah dipecahkan dengan menggunakan

teknik-teknik dalam RO antara lain linear progamming, dynamic progamming,

teori antrian, teori inventori, teori permainan (game theory), simulasi, network

planning. Linnear progamming telah dipergunakan dan telah mencapai sukses

9
didalam pemecahan persoalan yang berkenaan dengan penugasan personnel

(assignment of personnel), blending of materials, distribusi dan transportasi serta

Investment.

Dynamic progamming telah berhasil diterapkan dalam perencanaan

pengeluaran periklanan, usaha mendistribusikan penjualan dan penjadwalan

produksi (produstion schedulling). Teori antrian (queuing or waiting line theory)

berhasil diterapkan dalam memecahkan kemacetan lalu lintas (traffic congestion),

pelayanan mesin-mesin akibat perusakan, penentuan jumlah pemberi pelayanan

yang optimal, penjadwalan lalu lintas udara (air traffic schedulling), mendesain

dam, penjadwalan produksi, meminimumkan waktu menunggu untuk menerima

pelayanan, operasi dalam rumah sakit, dan lain sebagainya. Teknik-teknik RO

lainnya seperti teori inventori, teori permainan (game theory) dan simulasi telah

menunjukkan sukses yang besar dalam pemecahan beberapa jenis permasalahan /

persoalan.

2.9 Konsep Riset Operasi

Riset Operasi adalah metode untuk memformulasikan dan merumuskan

permasalahan sehari-hari baik mengenai bisnis, ekonomi, sosial maupun bidang

lainnya ke dalam pemodelan matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal.

Riset Operasi berkenaan dengan pengambilan keputusan optimal, penyusunan

model dari sistem-sistem, baik deterministik maupun probabilistik yang berasal

dari kehidupan nyata. Fungsi » membantu dalam perencanaan dan pembuatan

keputusan dalam manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan

berbagai macam kendala dan menggunakan pendekatan matematis.

10
Bagian terpenting dari Riset Operasi adalah bagaimana menerjemahkan

permasalahan sehari-hari ke dalam model matematis. Faktor-faktor yang

mempengaruhi pemodelan harus disederhanakan dan apabila ada data yang

kurang, kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau diisi dengan pendekatan yang

bersifat rasional. Dalam Riset Operasi diperlukan ketajaman berpikir dan logika.

Untuk mendapatkan solusi yang optimal dan memudahkan kita mendapatkan

hasil, kita dapat menggunakan komputer. Software yang dapat digunakan antara

lain: LINDO (Linear, Interactive and Discrete Optimizer) dan POM For

Windows.

2.10 Peran Riset Operasi Dalam Pengambilan Keputusan

Riset operasi berusaha menetapkan arah tindakan terbaik ( optinum) dari

sebuah masalah keputusan dibawah pembatasan sumber daya yang terbatas.

Istilah riset operasi sering kali diasosiasikan secara ekslusif dengan penggunaan

teknik – teknik matematis untuk membuat model dan menganalisa masalah

keputusan. Walaupun matematika dan model matematis merupakan inti dari riset

operasi, pemecahan masalah tidaklah hanya sekedar pengembangan dan

pemecahan model – model matematis. Secara spesifik, masalah keputusan

biasanya mencakup factor – factor pentng yang berwujud dan tidak dapat

diterjemahkan secara langsung dalam bentuk model matematis

Sebuah ilustrasi yang baik dari kasus diatas adalah salah satu versi dari

masalah elevator yang dikenal luas. Sebagi tanggapan terhadap keluhan para

penghuni tentang lambatnya elevator disebuah bangunan perkantoran yang besar,

sebauh pemecahan yang didasari oleh analisis teori jalur atrian ditemukan tidak

memuaskan. Setelah mempelajari sistem tesebut lebih disebabkan oleh kebosanan

11
karena pada kenyataan, waktu menunggu sangat singkat. Sebuah pemecahan

diajukan dimana sebuah cermin panjang dipasang ditempat masuk elevator.

Keluhan menghilang karena para pengguna elevator asik memandangi diri mereka

sendiridan orang lain sambil menunggu elevator. Ilustrasi elevator ini

menggarisbawahi pentingnya memandang aspek matematis dari riset operasi

dalam konteks yang lebih luas dari sebuah model matematis

Sebagai sebuah teknik pemecahan masalah, riset operasi harus dipandang

sebagai ilmu dan seni. Aspek ilmu terletak dalam penyediaan teknik – teknik

matematis dan algoritma untuk memecahkan masalah keputusan yang tepat. Riset

operasi adalah sebuah seni karena keberhasilan dalam semua tahap yang

mendahului dan melanjuti pemecahan dari sebuah model matematis sebagian

besar bergantung pada kreativitas dan kemampuan pribadi dari mereka yang

menganalisis pengambilan keputusan. Meskipun tujuan utama riset operasional ini

adalah mendaptkan solusi optimal. Namun, dalam praktek manajerial lebih

dipentingkan solusi yang memuaskan (satisficing). Keputusan dalam bisnis masih

lebih banyak ditentukan oleh perilaku sang pengambil keputusan.

Meskipun demikian, analisis kuantitatif dan sistematik tetap dibutuhkan

sebagai dasar argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.

Oleh sebab itulah kita memerlukan riset operasional sebagai salah satu tools untuk

membantu dalam proses pengambilan keputusan di dalam perusahaan. Sebagai

suatu teknik pengambilan keputusan masalah, penelitian operasional harus

dipandang sebagai suatu ilmu dan seni. Aspek ilmu terletak pada penggunaan

teknik-teknik dan algoritma-algoritma matematik untuk memecahkan persoalan

yang dihadapi; sedangkan aspek seninya terletak dalam kreativitas dan

12
kemampuan operator dalam menganalisis sistem untuk pengambilan keputusan

(the art of balancing).

13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah library research atau

penelitian kepustakaan. Subagyo (1999, hlm. 109), menjelaskan yang dimaksud

penelitian kepustakaan sebagai berikut: Penelitian yang menjadikan data-data

kepustakaan sebagai teori untuk dikaji dan ditelaah dalam memperoleh hipotesa

atau konsepsi untuk mendapatkan hasil yang objektif. Dengan jenis ini informasi

dapat diambil secara lengkap untuk menentukan tindakan ilmiah dalam penelitian

sebagai instrumen penelitian memenuhi standar penunjang penelitian. Pendapat di

atas sejalan dengan pendapat Mardalis (1999, hlm. 28) yang menyatakan bahwa,

“Penelitian kepustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi

dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat diruangan

perpustakaan, seperti buku-buku, majalah, dokumen, catatan dan kisah-kisah

sejarah dan lain-lain”. Arikunto (2010, hlm. 16) menambahkan, “hasil dari

penelitian ini akan menghasilkan kesimpulan tentang gaya bahasa buku,

kecenderungan isi buku, tata tulis, layout, ilustrasi dan sebagainya”. Teknik

penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah studi literatur, yaitu

dengan cara meneliti dan memahami buku-buku, dokumen atau sumber tertulis

lainnya yang relevan dan mendukung pemikiran Ki Hajar Dewantara. Guba dan

Lincoln (dalam Alwasilah, 2009 hlm. 155) membedakan antara dokumen dan

record sebagai berikut: Records adalah segala catatan tertulis yang telah disiapkan

seseorang atau lembaga untuk pembuktian sebuah peristiwa atau menyajikan

perhitungan, sedangkan dokumen adalah barang yang tertulis atau terfilmkan

selain records yang telah disiapkan khusus atas permintaan peneliti Selain dari itu

14
peneliti juga mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara. Arikunto (2010, hlm. 201)

menjelaskan dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang

tertulis. Kemudian Sukardi (2004, hlm. 34) menjelaskan mengenai macam-macam

dokumen atau sumber literatur diantaranya adalah, jurnal, laporan hasil penelitian,

majalah ilmiah, surat kabar, buku yang relevan, hasil-hasil seminar, artikel ilmiah

yang belum dipublikasi, narasumber, suart-surat keputusan dan sebagainya

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada rekayasa ide ini berupa dokumen, buku-

buku, dan materi yang dipaparkan dosen. “Penelitian kualitatif pada dasarnya

merupakan suatu proses penyelidikan yang mirip dengan pekerjaan detektif. Dari

sebuah penyelidikan yang mirip akan dihimpun data-data utama dan sekaligus

tambahannya” (Afifuddin dan Sabeni, 2009, hlm. 129). Dalam teknik

pengumpulan data Sugiyono (2011, hlm. 308) menjelaskan bahwa “teknik

pengumpulan dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai

cara”. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian studi kepustakaan. Oleh karena

itu peneliti melakukan proses pengumpulan data berupa dokumen atau buku-buku,

peneliti mengumpulkan beberapa karya Ki Hajar Dewantara dari Taman Siswa

dan mengumpulkan beberapa buku penunjang dari berbagai tempat, sedangkan

setting tempat teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian

ini adalah studi kepustakaan, yaitu dengan cara mencari data yang berkaitan

dengan pembahasan. Data-data sebagai penjabaran dari pertanyaan-pertanyaan

penelitian yang ditujukan pada Buku Karya Ki Hajar Dewantara.

3.3 Metode Analisis

15
Adapun metode analisis data peneliti menggunakan analisis isi (content

analysis). Afifuddin dan Sabeni (2009, hlm. 145) menjelaskan analisis isi (content

analysis) adalah “penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi

suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa”. Metode analisis isi

dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap konsep dari sebuah buku

Karya Ki Hajar Dewantara. Afifuddin dan Sabeni (2009, hlm. 166) menjelaskan

berkenaan dengan analisis isi, bahwa analisis isi dapat diberlakukan pada semua

penelitian sosial. Analisis isi dapat dipergunakan jika memiliki syarat berikut.

a. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang

terdokumentasi (buku, surat kabar, pita rekaman, naskah/manuscript).

b. Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang

menerangkan metode pendekatan terhadap data tersebut.

c. Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan

atau datadata yang dikumpulkannya karena sebagian dokumentasi

tersebut bersifat sangat khas atau spesifik.

Dengan demikian peneliti dalam metode ini menganalisa berdasarkan

kajian tekstual yang ada dalam literatur tentang Metode Riset Operasi Setelah

mendapatkan hasil analisis langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan.

16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Metode Duality Linear

Meminjam pengertian dari buku Wayne Winston dualitas adalah “

Associated with any LP is another LP, called the dual.” Baik dari sudut pandang

teori maupun praktik, teori dualitas merupakan salah satu konsep yang sangat

penting dan menarik dalam linear programing(LP). Istilah dualitas menunjuk pada

kenyataan bahwa setiap LP terdiri dari dua bentuk. Bentuk pertama atau bentuk

asli dinamakan primal, sementara bentuk yang kedua yang berhubungan

dinamakan dual demikian sehingga suatu solusi terhadap LP yang asli juga

memberikan solusi pada bentuk dualnya. Jadi, jika suatu LP diselesaikan dengan

metode simpleks, sesungguhnya diperoleh penyelesaian untuk dua masalah LP.

Untuk menjelaskan konsep duality, mungkin cara yang paling mudahnya

dengan memberikan contoh, agar lebih diketahui antara yang primal dan dual

berikut contohnya.

Misalnya saja tentang masalah diet

Kebutuhan
Makanan tiruan
Kandungan Daging                        Sayur Minimum/hari

2 4
MineralVitamin
Harga per unit 3 2 40

  3 2,5 50

17
Masalahnya adalah menentukan biaya pembeliaan sejumlah daging dan

sayuran demikian sehingga kebutuhan minimum per hari akan mineral dan

vitamin terpenuhi. Untuk merumuskanya berikut model matematikanya:

Misalkan Xj(j=1,2) adalah jumlah unit daging dan sayuran yang di beli.

Min Z =3X1 + 2,5X2

2X1 + 4X2 ≥ 40

3X1 + 2X2 ≥ 50

X1,X2 ≥0

Sekarang, kita pandang dari sudut yang berbeda yang masih berhubungan

dengan masalah pertama (bentuk primal) , kali ini misalkan ada dealer yang

menjual mineral dan vitamin. Pemilik restoran setempat membeli mineral dan

vitamin dari dealer dan membuat daging dan sayur tiruan yang berisi mineral dan

vitaminya. Masalah yang dihadapi dealer adalah menetapkan harga jual mineral

dan vitamin per unit yang memaksimumkan demikian sehingga harga daging dan

sayur tiruan tidak melebihi harga pasar yang ada.

Untuk merumuskan masalah ini kita menggunakan model berikut

Misalkan dealer memutuskan

Y1 : harga daging per unit

Y2 : harga sayur per unit

Max W = 40Y1 + 50 Y2

s.t : 2Y1 + 3Y2 ≤ 3

4Y1 + 2Y2 ≤ 2,5

Y1,Y2 ≥ 0 (karena tidak mungkin negatif)

18
Bentuk LP yang terakhir ini dinamakan bentuk dual, Y1 dan Y2

dinamakan variabel dual.

Bila masalah primal dibandingkan dengan masalah dual, terlihat beberapa

hubungan seperti berikut:

1. Koefisien fungsi tujuan masalah primal menjadi konstan sisi kanan

masalah dual, sebaliknya, konstan sisi kanan primal menjadi koefisien fungsi

tujuan dual.

1 Tanda pertidaksamaan dibalik

2 Tujuan diubah dari minimasi (maksimasi) dalam primal menjadi

maksimasi(minimasi) dalam dual

3 Setiap kolom pada primal berhubungan dengan suatu baris (kendala) dalam

dual. Sehingga banyaknya banyaknya kendala dual sama dengan banyaknya

variabel primal.

4 Setiap baris (kendala) pada primal berhubungan dengann suatu kolom dalam

dual. Sehingga ada satu variabel dual untuk setiap kendala primal

5 Bentuk dual dari dual adalah bentuk primal.

4.2 Mencari solusi optimum bentuk dual

Karena setiap LP dapat dipecahkan dengan metode simpleks, maka

metode itu dapat diterapkan baik pada masalah primal maupun dual. Main duality

theorem menyatakan bahwa suatu solusi optimum terhadap bentuk dual dapat

diperoleh melalui solusi primal dan sebalikna. Contoh berikut akan menunjukan

bagaimana pernyataan itu bekerja.

Max Z = 5X1 +12X2 + 4X3

s.t : X1 + 2 X2+ X3 ≤ 5

19
2×1 – X2 + 3X3= 2

X1,X2 ≥0

Kemudian selesaikan dengan metode sipleks. Dalam hal ini dibutuhkan

variabel slack S dan artificial variabel A.pada tabel simpleks awal diperoleh

variabel basis S = 5 dan A = 2. Pada iterasi terakhir diperoleh tabel simpleks

optimum seperti berikut :

Tabel simpleks primal

BV X1 X2 X3 S A solusi

ZX2 00 101 3/5-1/5 29/52/5 -2/5 + M-1/5 28 1/58/5


X1 1 0 7/5 1/5 2/5 9/5

Kita ketahui bahwa basis variable awal adalah variable slack S dan

artificial variable A, sementara kedua variable basis optimum adalah variabel riel.

Sekarang masalah dual akan dipecahkan dengan metode simpleks. Bentuk

dualnya adalah:

Max   W = 5Y1 + 2Y2

s.t : Y1 + 2Y2  ≥ 5

2Y2 – Y2   ≥ 12

Y1 + 3y2  ≥ 4

Y1 =0, Y2 tak terbatas

Karena Y2 tak terbatas, ia digantikan dengan Y2’-Y2” dimana Y2” dan

Y2’  ≥ 0. Jika variable surplus S1,S2,S3 di kurangkan dari ketiga kendala dan

menambahkan artificial variable A1,A2,A3, maka variable basis awal adalah A1 =

5, A2 = 12, A3 = 4.

Kemudian tabel simpleks optimumnya adalah :

20
BV Y1 Y2’ Y2” S1 S2 S3 A1 A2 A3 solusi

- 9/5 8/5
ZS -9/5- 8/51/ M7/5 M- -M- 28
3 00 00 00 7/5 5 01 -2/5 1/5 1 1/53/5
Y” 0 -1 1 2/5 -1/5 0 1/5 1/5 0 2/5
Y1 1 0 1 -1/5 -2/5 0   2/5 0 29/5

Jika M diabaikan, koefisien Z adalah 29/5 dan -2/5 yang langsung

memberikan solusi optimum masalah dual. Yaitu, nilai optimum Y1= 29/5 Y2=

-2/5 (= Y2’-Y2” = 0- 2/5) yang sama dengan hasil pemecahan bentuk dual dengan

simpleks.

Hasil diatas bukan bersifat kebetulan, tetapi berlaku umum. Suatu pengamatan

serupa tehadap variabel basis pada solusi awal (A1,A2,A3) memberi informasi

seperti berikut :

Variabel basis awal bentuk dual                                        A1                   A2                      A3

Koefisien persamaan Z pada optimum dual                  9/5 -M            8/5 -M                   0 –


MVariabel dual yang berhubungan                                      X1                      X2                   X3

Jika M diabaikan , maka hasil dari koefisien persamaan Z secara langsung

memberi solusi optimal primal X1= 9/5, X2= 8/5, X3= 0, yang sama dengan

penyelesaian bentuk primal metode simpleks.

Berdasarkan simpleks optimum bentuk primal, solusi optimum bentuk dual dapat

juga dihitung melalui rumus seperti berikut:

Misalkan terdapat hubungan primal-dual sebagai berikut :

Minimumkan     Z =  cX                     dan                  Maksimumkan W =  Yb

21
Dengan syarat AX =  b                                               Dengan syarat  YA ≤ c

X ≥ 0                                                              Y   ≥ 0

Maka solusii optimum masalah primal dan dual yang diperoleh melalui

penerapan revised simplex method adalah :

Z = W = Cb B-1 b

Keterangan :

Cb  : vektor profit atau biaya variabel basis optimum bentuk primal

B    : matriks variabel basis optimum bentuk primal

[Pj] dimana pj adalah kolom ke j matriks A

B-1  : vector simpleks multimplier

Contoh dapat membantu penjelasanya dari rumus diatas.

Primal: Maksimumkan    Z=  5X1 + 12X2 + 4X3

S.t: x1 + 2X2 + X3 ≤5

2X1 – X2 + 3X3      =2

X1,X2,X3 ≥0

Dual: Minimumkan       W=  5Y1+2Y2

S.t : Y1 + 2Y2  ≥ 5

2Y1  – Y2         ≥ 4

Y1≥ 0 , Y2 tak terbatas

Melalui metode simpleks , solusi terhadap masalh primal telah diperoleh yaitu

X1= 9/5,X2= 8/5 dan Z= 28 1/5. Karena X1dan X2 merupakan variabel basis

optimum bentuk primal, maka matriks basis optimumnya adalah:

22
B  =[p1 p2] =

Optimum simpleks multiplier-nya adalah :

Cb B-1 = [5  12] = = [29/5  -2/5]

Terlihat bahwa Y1= 29/5 , Y2= -2/5 memenuhi kendala dual dan fungsi tujuan

dual adalah

W = 5(29/5  +  2(-2/5) = 28 1/5

Kesimpulan terpenting dari contoh diatas adalah bahwa suatu solusi

optimum primal (dual) juga merupakan solusi optimum masalah dual(primal) .

disamping itu kedua cara yang telah dibicarakan, solusi optimum dual dapat

dihitung dengan menggunakan teori complentary slackness.

4.3 Penafsiran solusi dual

Dari segi ekonomi , solusi optimum, bentuk dual dapat ditafsirkan sebagai

sumbangan per unit kendala sumberdaya (shadow price). Brdasarkan main duality

theorem nilai optimum fungsi tujuan primal dan dual adalah sama. Jika X0 dan

Y0 adalah solusi optimumnya, maka Z = c X0 = Y0 b =W. Dengan kata lain,

nilai optimum program linear ( primal atau dual) dituliskan sebagai

Z = Y01 b1+ Y02 b2 +….+ Ym0 bm

Dimana b1,b2,… menunjukan jumlah sumberdaya 1,2,…m yang terbatas

dan Y01,Y02,.. Ym0 adalah nilai optimum variabel dual. Misalkan dianggap

bahwa jumlah sumberdaya ke 1 (b1) dapat diubah. Kemudian, untuk perubahan

nilai b1 yang sangat kecil, katakan ∆b1, perubahan neto nilai tujuan Z adalah Y01

(∆b1). Perubahan neto nilai optimum karena kenaikan jumlah sumberdaya

dinamakan shadow price sumberdaya yang bersangkutan. Ini dapat digunakan

23
untuk menentukan apakah menguntungkan untuk mendapatkan tambahan

sumberdaya pada harga pasar.

4.4 Keuntungan Perhitungan Bentuk Dual

Telah ditunjukan bahwa setiap masalah LP dapat dipecahkan dengan

merumuskan baik dalam bentuk primal maupun dual. Karena solusi satu masalah

selalu dapat diperoleh dari solusi bentuk dualnya, maka tidak perlu merumuskan

kedua bentuk. Apakah suatu masalah seharusnya dirumuskan dalam bentuk primal

atau dual, tergantung sepenuhnya pada kemudahan perhitungan dalam

menyelesaikan dua jenis masalah itu.

Namun, tak dapat dikatakan bahwa satu jenis masalah adalah lebih mudah

untuk diselesaikan dibanding yang lain tanpa meneliti struktur masalahnya.

Terdapat kesepakatan bahwa sejumlah besar kendala membuat masalah

perhitungan yang lebih gawat daribada sejumlah besar variabel. Ini karena jumlah

kendala menentukan banyaknya vektor basis dalam solusi yang pada giliranya

menentukan ukuran matriks basis invers.

Sehingga, jika suatu masalah demikian hingga bentuk primalnya

memilikia sejumlah besar kendala sementara variabelnya hanya sedikit, masalah

tersebut dapat diselesaikan dengan lebih efisien jika dirumuskan dalam bentuk

dual.

BAB V

PENUTUP

24
5.1 Kesimpulan

Pemrograman linear (linear programming / LP) adalah teknik pengambilan


keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang yang
terbatas untuk mencapai optimasi, yaitu memaksimumkan ataumeminimumkan
fungsi tujuan yang bergabung pada sejumlah variabel input. Pemrograman linear
merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang memungkinkan para
manajer mengambil keputusan dengan menggunakan pendekatan analisis
kuantitatif. Yang termasuk dalam komponen model program linear adalah
variable keputusan, fungsi tujuan, dan batasan model. Program linier bisa
diselesaikan menggunakan metode grafik untuk menentukan persoalan maksimum
maupun minimum.

5.2 Saran

Penulis menyadari bahwasannya tugas ini masih terdapat banyak


kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan untuk menyempurnakan tugas ini agar lebih baik lagi. Semoga tugas
ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan mendalam bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umumnya.

25
26
DAFTAR PUSTAKA

Sari dan Pujiyanta, 2014, Media Pembelajaran Riset Operasi Untuk Metode

Duality Linier Programming Berbasis Multimedia, Jurnal Teknik Sistem

Informatika, Volume 01 Nomor 02.

http://kumpulan-makalah11.blogspot.com/2018/09/makalah-riset-operasional-

operation.html

https://eprints.uny.ac.id/52695/2/BAB%20I.pdf

iv

Anda mungkin juga menyukai