RISET OPERASI
Disusun Oleh :
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya Project Riset Operasi. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak
Lokot Muda Harahap, M.Si. Selaku Dosen mata kuliah Riset Operasi yang telah
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
Kelompok
i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
4.3. Penafsiran Solusi Dual...............................................................................23
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan................................................................................................25
5.2. Saran..........................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris.
dari studi operasional-operasional militer selama Perang Dunia II. Pada masa
sipil dari banyak sekali disiplin dan mengkoordinasi mereka ke dalam suatu
kelompok yang diserahi kiprah mencari cara-cara yang efisien untuk memakai alat
yang gres ditemukan yang dinamakan radar dalam suatu sistem peringatan dini
militer. Sesudah kesuksesan tim riset operasional ini, militer Inggris dan Amerika
ilmu politik, matematik, ekonomi, teori probabilitas dan statistik. Sesudah perang,
1
Perkembangan dunia perjuangan ini sangat terlihat dengan terperinci
sehabis revolusi industri. Industri semakin kompleks, sumber daya yang dimiliki
dipakai untuk banyak sekali kegiatan atau aktivitas, organisasi industri semakin
besar, dan tiruana itu sering memakai sumber daya yang terbatas. Keterbatasan
saling bentrok. Melihat kesuksesan tim riset operasional pada militer, industri
secara sedikit demi sedikit mengaplikasi penerapan riset operasional. Sejak tahun
1951, riset operasional diaplikasikan di dunia industry dan bisnis di Inggris dan
masing masing.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut pendapat dari Morse dan Kimball, riset operasi sebagai metode
masalah-masalah tersebut
Menurut pendapat dari Miller dan M.K. Starr, riset operasi sebagai
secara optimal
3
Menurut pendapat dari Mc Closky dan Trefthen, Riset Operasional sebagai
Menurut pendapat dari S.L Cook, riset operasi ialah suatu pendekatan,
mengaplikasi penggunaan riset operasi, pada tahun 1951 dunia industri dan bisnis
Dan perkembangannya kini berada pada aspek pembagian kerja dan segmentasi
perkembangan teknologi, dan faktor lain seperti keadaan ekonomi, politik, sosial
Berikut ini terdapat beberapa tahapan-tahapan riset operasi, yakni sebagai berikut:
Identifikasi Masalah
Penentuan dan perumusan tujuan yang jelas dari persoalan dalam sistem
model yang dihadapi. Identifikasi perubah yang dipakai sebagai kriteria untuk
4
pengambilan keputusan yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat
dipelajari.
Penyusunan model
segala macam faktor yang terkait di dalam model yang bersangkutan secara
Analisa model
Pengesahan Model
dengan cara mencocokannya dengan keadaan dan data yang nyata, juga dalam
Implementasi Hasil
5
Hasil-hasil yang diperoleh berupa nilai-nilai yang akan dipakai dalam kriteria
pilihan.
Berikut ini terdapat beberapa model-model riset operasi, yakni sebagai berikut:
Iconic model ialah suatu penyajian fisik yang tampak seperti aslinya dari suatu
sistem nyata dengan skala yang berbeda. Contoh model ini adalah mainan
2. Analogue Model
Model analogue lebih abstrak disbanding model iconic, karena tak kelihatan
sama antara model dengan sistem nyata. Contoh ialah peta dengan bermacam-
hubungan antar mereka) dari sistem nyata. Namun, sistem nyata tidak selalu
6
situasi kepastian (certainty). Model ini memerlukan penyederhanaan-
(uncertainty).
Berikut ini terdapat beberapa teknik teknik riset operasi, yakni sebagai berikut:
Linier Programing
Linear programming ialah salah satu teknik penyelesaian riset operasi dalam
masalah yang dapat diubah menjadi fungsi linier. Demikian pula kendala-
Metode Dualitas
Metode Transportasi
secara optimal
Adalah gabungan dari dua tekhnik analisi, yaitu Critical Path Method (CPM)
dan Project Evaluation and Review Technique (PERT) yang digunakan untuk
7
Metode Simpleks
akhirnya diperoleh suatu pemecahan dasar yang optimum. Metode grafik tidak
keputusan yang cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk
yang bersifat rasional. Dalam Riset Operasi diperlukan ketajaman berpikir dan
logika.
digunakan antara lain: LINDO (Linear, Interactive and Discrete Optimizer) dan
POM For Windows. Program linear adalah salah satu model matematika Riset
8
sejumlah variabel input. Hal terpenting yang perlu kita lakukan adalah mencari
1 Metode Analitis
matematika.
2 Metode Numerik
Urutan diatas diulang hingga tidak ada lagi yang harus diganti.
3 Metode Monte-Carlo
teori antrian, teori inventori, teori permainan (game theory), simulasi, network
9
didalam pemecahan persoalan yang berkenaan dengan penugasan personnel
Investment.
yang optimal, penjadwalan lalu lintas udara (air traffic schedulling), mendesain
lainnya seperti teori inventori, teori permainan (game theory) dan simulasi telah
persoalan.
10
Bagian terpenting dari Riset Operasi adalah bagaimana menerjemahkan
kurang, kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau diisi dengan pendekatan yang
bersifat rasional. Dalam Riset Operasi diperlukan ketajaman berpikir dan logika.
hasil, kita dapat menggunakan komputer. Software yang dapat digunakan antara
lain: LINDO (Linear, Interactive and Discrete Optimizer) dan POM For
Windows.
Istilah riset operasi sering kali diasosiasikan secara ekslusif dengan penggunaan
keputusan. Walaupun matematika dan model matematis merupakan inti dari riset
biasanya mencakup factor – factor pentng yang berwujud dan tidak dapat
Sebuah ilustrasi yang baik dari kasus diatas adalah salah satu versi dari
masalah elevator yang dikenal luas. Sebagi tanggapan terhadap keluhan para
sebauh pemecahan yang didasari oleh analisis teori jalur atrian ditemukan tidak
11
karena pada kenyataan, waktu menunggu sangat singkat. Sebuah pemecahan
Keluhan menghilang karena para pengguna elevator asik memandangi diri mereka
sebagai ilmu dan seni. Aspek ilmu terletak dalam penyediaan teknik – teknik
matematis dan algoritma untuk memecahkan masalah keputusan yang tepat. Riset
operasi adalah sebuah seni karena keberhasilan dalam semua tahap yang
besar bergantung pada kreativitas dan kemampuan pribadi dari mereka yang
Oleh sebab itulah kita memerlukan riset operasional sebagai salah satu tools untuk
dipandang sebagai suatu ilmu dan seni. Aspek ilmu terletak pada penggunaan
12
kemampuan operator dalam menganalisis sistem untuk pengambilan keputusan
13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah library research atau
kepustakaan sebagai teori untuk dikaji dan ditelaah dalam memperoleh hipotesa
atau konsepsi untuk mendapatkan hasil yang objektif. Dengan jenis ini informasi
dapat diambil secara lengkap untuk menentukan tindakan ilmiah dalam penelitian
atas sejalan dengan pendapat Mardalis (1999, hlm. 28) yang menyatakan bahwa,
sejarah dan lain-lain”. Arikunto (2010, hlm. 16) menambahkan, “hasil dari
kecenderungan isi buku, tata tulis, layout, ilustrasi dan sebagainya”. Teknik
penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah studi literatur, yaitu
dengan cara meneliti dan memahami buku-buku, dokumen atau sumber tertulis
lainnya yang relevan dan mendukung pemikiran Ki Hajar Dewantara. Guba dan
Lincoln (dalam Alwasilah, 2009 hlm. 155) membedakan antara dokumen dan
record sebagai berikut: Records adalah segala catatan tertulis yang telah disiapkan
selain records yang telah disiapkan khusus atas permintaan peneliti Selain dari itu
14
peneliti juga mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
dokumen atau sumber literatur diantaranya adalah, jurnal, laporan hasil penelitian,
majalah ilmiah, surat kabar, buku yang relevan, hasil-hasil seminar, artikel ilmiah
Metode pengumpulan data pada rekayasa ide ini berupa dokumen, buku-
buku, dan materi yang dipaparkan dosen. “Penelitian kualitatif pada dasarnya
merupakan suatu proses penyelidikan yang mirip dengan pekerjaan detektif. Dari
sebuah penyelidikan yang mirip akan dihimpun data-data utama dan sekaligus
cara”. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian studi kepustakaan. Oleh karena
itu peneliti melakukan proses pengumpulan data berupa dokumen atau buku-buku,
setting tempat teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian
ini adalah studi kepustakaan, yaitu dengan cara mencari data yang berkaitan
15
Adapun metode analisis data peneliti menggunakan analisis isi (content
analysis). Afifuddin dan Sabeni (2009, hlm. 145) menjelaskan analisis isi (content
suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa”. Metode analisis isi
dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap konsep dari sebuah buku
Karya Ki Hajar Dewantara. Afifuddin dan Sabeni (2009, hlm. 166) menjelaskan
berkenaan dengan analisis isi, bahwa analisis isi dapat diberlakukan pada semua
penelitian sosial. Analisis isi dapat dipergunakan jika memiliki syarat berikut.
kajian tekstual yang ada dalam literatur tentang Metode Riset Operasi Setelah
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Associated with any LP is another LP, called the dual.” Baik dari sudut pandang
teori maupun praktik, teori dualitas merupakan salah satu konsep yang sangat
penting dan menarik dalam linear programing(LP). Istilah dualitas menunjuk pada
kenyataan bahwa setiap LP terdiri dari dua bentuk. Bentuk pertama atau bentuk
dinamakan dual demikian sehingga suatu solusi terhadap LP yang asli juga
memberikan solusi pada bentuk dualnya. Jadi, jika suatu LP diselesaikan dengan
dengan memberikan contoh, agar lebih diketahui antara yang primal dan dual
berikut contohnya.
Kebutuhan
Makanan tiruan
Kandungan Daging Sayur Minimum/hari
2 4
MineralVitamin
Harga per unit 3 2 40
3 2,5 50
17
Masalahnya adalah menentukan biaya pembeliaan sejumlah daging dan
sayuran demikian sehingga kebutuhan minimum per hari akan mineral dan
Misalkan Xj(j=1,2) adalah jumlah unit daging dan sayuran yang di beli.
2X1 + 4X2 ≥ 40
3X1 + 2X2 ≥ 50
X1,X2 ≥0
Sekarang, kita pandang dari sudut yang berbeda yang masih berhubungan
dengan masalah pertama (bentuk primal) , kali ini misalkan ada dealer yang
menjual mineral dan vitamin. Pemilik restoran setempat membeli mineral dan
vitamin dari dealer dan membuat daging dan sayur tiruan yang berisi mineral dan
vitaminya. Masalah yang dihadapi dealer adalah menetapkan harga jual mineral
dan vitamin per unit yang memaksimumkan demikian sehingga harga daging dan
Max W = 40Y1 + 50 Y2
18
Bentuk LP yang terakhir ini dinamakan bentuk dual, Y1 dan Y2
masalah dual, sebaliknya, konstan sisi kanan primal menjadi koefisien fungsi
tujuan dual.
3 Setiap kolom pada primal berhubungan dengan suatu baris (kendala) dalam
variabel primal.
4 Setiap baris (kendala) pada primal berhubungan dengann suatu kolom dalam
dual. Sehingga ada satu variabel dual untuk setiap kendala primal
metode itu dapat diterapkan baik pada masalah primal maupun dual. Main duality
theorem menyatakan bahwa suatu solusi optimum terhadap bentuk dual dapat
diperoleh melalui solusi primal dan sebalikna. Contoh berikut akan menunjukan
s.t : X1 + 2 X2+ X3 ≤ 5
19
2×1 – X2 + 3X3= 2
X1,X2 ≥0
variabel slack S dan artificial variabel A.pada tabel simpleks awal diperoleh
BV X1 X2 X3 S A solusi
Kita ketahui bahwa basis variable awal adalah variable slack S dan
artificial variable A, sementara kedua variable basis optimum adalah variabel riel.
dualnya adalah:
s.t : Y1 + 2Y2 ≥ 5
2Y2 – Y2 ≥ 12
Y1 + 3y2 ≥ 4
Y2’ ≥ 0. Jika variable surplus S1,S2,S3 di kurangkan dari ketiga kendala dan
5, A2 = 12, A3 = 4.
20
BV Y1 Y2’ Y2” S1 S2 S3 A1 A2 A3 solusi
- 9/5 8/5
ZS -9/5- 8/51/ M7/5 M- -M- 28
3 00 00 00 7/5 5 01 -2/5 1/5 1 1/53/5
Y” 0 -1 1 2/5 -1/5 0 1/5 1/5 0 2/5
Y1 1 0 1 -1/5 -2/5 0 2/5 0 29/5
memberikan solusi optimum masalah dual. Yaitu, nilai optimum Y1= 29/5 Y2=
-2/5 (= Y2’-Y2” = 0- 2/5) yang sama dengan hasil pemecahan bentuk dual dengan
simpleks.
Hasil diatas bukan bersifat kebetulan, tetapi berlaku umum. Suatu pengamatan
serupa tehadap variabel basis pada solusi awal (A1,A2,A3) memberi informasi
seperti berikut :
memberi solusi optimal primal X1= 9/5, X2= 8/5, X3= 0, yang sama dengan
Berdasarkan simpleks optimum bentuk primal, solusi optimum bentuk dual dapat
21
Dengan syarat AX = b Dengan syarat YA ≤ c
X ≥ 0 Y ≥ 0
Maka solusii optimum masalah primal dan dual yang diperoleh melalui
Z = W = Cb B-1 b
Keterangan :
Cb : vektor profit atau biaya variabel basis optimum bentuk primal
S.t: x1 + 2X2 + X3 ≤5
2X1 – X2 + 3X3 =2
X1,X2,X3 ≥0
S.t : Y1 + 2Y2 ≥ 5
2Y1 – Y2 ≥ 4
Melalui metode simpleks , solusi terhadap masalh primal telah diperoleh yaitu
X1= 9/5,X2= 8/5 dan Z= 28 1/5. Karena X1dan X2 merupakan variabel basis
22
B =[p1 p2] =
Terlihat bahwa Y1= 29/5 , Y2= -2/5 memenuhi kendala dual dan fungsi tujuan
dual adalah
disamping itu kedua cara yang telah dibicarakan, solusi optimum dual dapat
Dari segi ekonomi , solusi optimum, bentuk dual dapat ditafsirkan sebagai
sumbangan per unit kendala sumberdaya (shadow price). Brdasarkan main duality
theorem nilai optimum fungsi tujuan primal dan dual adalah sama. Jika X0 dan
dan Y01,Y02,.. Ym0 adalah nilai optimum variabel dual. Misalkan dianggap
nilai b1 yang sangat kecil, katakan ∆b1, perubahan neto nilai tujuan Z adalah Y01
23
untuk menentukan apakah menguntungkan untuk mendapatkan tambahan
merumuskan baik dalam bentuk primal maupun dual. Karena solusi satu masalah
selalu dapat diperoleh dari solusi bentuk dualnya, maka tidak perlu merumuskan
kedua bentuk. Apakah suatu masalah seharusnya dirumuskan dalam bentuk primal
Namun, tak dapat dikatakan bahwa satu jenis masalah adalah lebih mudah
perhitungan yang lebih gawat daribada sejumlah besar variabel. Ini karena jumlah
kendala menentukan banyaknya vektor basis dalam solusi yang pada giliranya
tersebut dapat diselesaikan dengan lebih efisien jika dirumuskan dalam bentuk
dual.
BAB V
PENUTUP
24
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Sari dan Pujiyanta, 2014, Media Pembelajaran Riset Operasi Untuk Metode
http://kumpulan-makalah11.blogspot.com/2018/09/makalah-riset-operasional-
operation.html
https://eprints.uny.ac.id/52695/2/BAB%20I.pdf
iv