Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PEREKONOMIAN INDONESIA

“SISTEM EKONOMI”

DOSEN PENGAMPU:

Riza Indriani, SE., M.Si

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

Atika Rizki Raudhah Hasibuan 7183510019


Dena Khairunnisa Siregar 71835100
Fadia Azzahra Haibuan 7183510015
Khairina Nur Fitri 7183
Rieke Febriani 7183
Rieke Yoviani 71835100
Yusda Taslila Harahap 7183210021

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan

judul “Sistem Ekonomi” yang diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

Perekonomian Indonesia.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kritik dan

saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca pada umumnya.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyususnan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga

Tuhan senantiasa meridhai usaha kita.

Medan, 24 Agustus 2021

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 1

1.3. Tujuan Penulisan 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Penerapan Umpan Balik 360 Derajat 7

2.2 Kriterian dan Keberhasilan Umpan Balik 360 Derajat 8

2.3 Kelebihan dan Kelemahan Umpan Balik 360 Derajat 10

2.4 Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengimplemetasikan

Penilaian Kerja Metode Umpan Balik 360 Derajat 12

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan 13

3.2. Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15
BAB I
1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN
Sistem perekonomian Indonesia, dari sejak awal sudah dirumuskan oleh para pendiri

bangsa ini yang tercantum dalam UUD ’45 pasal 33 ayat 1, 2, dan 3. Dalam UUD ’45

pada ayat 1 berbunyi : “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas

kekeluargaan; ayat 2 : Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang

menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara; ayat 3 : Bumi dan air dan

kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan

untuk sebesar-besar kemakmuran Rakyat.”1 Sistem perekonomian tidak lain adalah

bentuk hubungan produksi, yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan siapa yang

memiliki atau menguasai alat-alat produksi.

Sistem ekonomi pancasila yang digunakan sebagai dasar perekonomian di Indonesia

diwujudkan serta tertuang dalam norma pada Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Salah

satu pasal dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang tertuang yaitu pada Pasal 33

tentang perekonomian nasional. Khususnya Pasal 33 (1) Undang-Undang Dasar Tahun

1945 tentang Asas Kekeluargaan.

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia telah mengalami 4

(empat) kali amandemen, dan amandemen ke 4 pada tanggal 10 Agustus 2002. Pasal 33

ayat (1) bahwa: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan” Penjelasan Pasal 33: ”Dalam Pasal 33 tercantum dasar demokrasi,

ekonomi produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan atau

pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan,

bukan kemakmuran orang-seorang. Sebab itu perekonmian disusun sebagai usaha

bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu

ialah koperasi. Perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi, kemakmuran bagi


semua orang. Sebab itu cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang

menguasai hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara. Kalau tidak, tampuk

produksi jatuh ke tangan orang seorang yang berkuasa dan rakyat yang banyak

ditindasinya. Hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak boleh

ada ditangan orang seorang. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung dalam

bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sistem ekonomi?


2. Apa perbandingan kapitalisme dan sosialisme?
3. Apa hubungan sistem ekonomi dan politik?
4. Apa sistem ekonomi pancasila?
5. Bagaimana mengukur kadar”isme” (pendekatan factual, structural, dan
pendekatan sejarah)?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa pengertian sistem ekonomi.


2. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan kapitalisme dan sosialisme.
3. Untuk mengetahui apa hubungan sistem ekonomi dan politik.
4. Untuk mengetahui apa sistem ekonomi pancasila.
5. Untuk mengetahui agaimana mengukur kadar”isme” (pendekatan factual,
structural, dan pendekatan sejarah).
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Ekonomi

Secara teoritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari

aturan-aturan atau cara-cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai

tujuan dalam perekonomian.

Sementara menurut Gilarso, sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk

mengoordinasikan perilaku masyarakat mencakup produsen, konsumen, pemerintah,

bank dan lainnya dalam menjalankan kegiatan ekonomi baik produksi, distribusi dan

konsumsi maupun investasi yang membentuk suatu kesatuan utuh yang teratur dan

dinamis sehingga mampu menghindari kekacauan di bidang ekonomi. Gregory Grossman

& M. Manu berpendapat sistem ekonomi sebagai sekumpulan komponen atau unsur yang

terdiri atas unit-unit dan lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan

dan berinteraksi, melainkan juga saling menopang dan mempengaruhi.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sistem ekonomi mencakup seluruh proses

dan kegiatan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup atau mencapai

kemakmuran.

2.2 Perbandingan Kapitalisme dan Sosialisme

Perbedaan utama dari sistem ekonomi kapitalis dan sosialis adalah tingkat intervensi

pemerintah dalam perekonomian. Model ekonomi kapitalis memungkinkan kondisi pasar

bebas untuk mendorong inovasi dan penciptaan kekayaan. Liberalisasi kekuatan pasar ini

memungkinkan kebebasan memilih, yang menghasilkan keberhasilan atau kegagalan.

Ekonomi berbasis sosialis memasukkan unsur-unsur perencanaan ekonomi terpusat,


digunakan untuk memastikan kesesuaian dan untuk mendorong kesetaraan peluang dan

hasil ekonomi.

1. Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem kapitalis adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara

penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti

memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Sistem

ekonomi ini memungkinkan swasta untuk memiliki seluruh faktor produksi. Keempat

faktor produksi tersebut adalah pengusaha, modal, sumber daya alam, dan pekerja. Dalam

perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan

kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba

sebesar-besarnya. Semua orang bebas melakukan kompetisi untuk memenangkan

persaingan bebas dengan berbagai cara.

Sistem ini memiliki kaitan erat dengan pasar bebas, permintaan-penawaran, tarif, dan

banyak lainnya. Hal-hal tersebut mempengaruhi keberlangsungan sistem ini untuk dapat

terus berkembang. Adanya pasar bebas, kebijakan bebas tarif, permintaan yang bagus

akan membuat sistem ini semakin kuat. Salah satu semboyan yang digaungkan dalam

sistem ini adalah “greed is good” karena ketamakan bisa membuat bisnis terus

berkembang.

Ciri-ciri sistem ekonomi kapitalisme:

a. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi

- Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu

- Individu bebas memilih pekerjaan/usaha yang dipandang baik baginya

b. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar

- Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen

dalam bentuk harga-harga.


- Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible

Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien.

c. Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba

- Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu

mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri.

- Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani

Kuno (disebut hedonisme).

Kelebihan yang bisa didapatkan jika menerapkan sistem ekonomi yang satu ini

adalah:

1. Kapitalisme membuat barang-barang paling diinginkan akan dihargai dengan

harga yang lebih tinggi. Dampaknya adalah para produsen akan berlomba-

lomba dalam menciptakan barang-barang dengan kualitas terbaik.

2. Efek dari keinginan untuk meningkatkan kualitas adalah adanya inovasi yang

terjadi terus menerus. Inovasi pun akan terus dilakukan demi mendapat harga

tertinggi. Penemuan-penemuan baru akan terus dibuat dan hal ini bisa

meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

Walau memiliki kelebihan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia,

sistem ini masihlah memiliki kekurangan. Kekurangan dari sistem ini adalah sebagai

berikut ini:

1. Kapitalisme akan menjadi kejam bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan.

Para produsen cenderung menginginkan produksi yang efisien sehingga orang-

orang yang kurang mampu akan disingkirkan oleh mereka yang lebih

berkemampuan. Dampaknya adalah munculnya pengangguran.


2. Demi mengejar pertumbuhan, seringkali kapitalisme menihilkan beberapa

akibat dari kegiatan produksinya. Salah satunya adalah kerusakan lingkungan.

2. Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang

cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan

campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur

tata cara kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai

hajat hidup orang banyak dikuasi oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas, dan

lain sebagainya. Pemerintah berperan penuh dalam mengatur distribusi dari hasil

produksi. Faktor produksi dalam sistem sosialis adalah pekerja, pengusaha, modal, dan

sumber daya alam. Semua faktor ini dimiliki oleh masyarakat dan diatur sepenuhnya oleh

negara. Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau

teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan

otoritas demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih

baik daripada yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan. Sistem sosialis

berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan

kemakmuran bersama. Sebagai konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset

ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial.

Dalam sistem sosialis, redistribusi kekayaan dan sumber daya dari yang kaya ke yang

miskin. Sistem ini berusaha memastikan keadilan dan kesetaraan dalam kesempatan dan

kesetaraan hasil. Oleh karena itu, kebaikan kolektif lebih diutamakan daripada

pencapaian pribadi. Dalam ekonomi sosialis, negara adalah pemberi kerja utama. Selama

masa kesulitan ekonomi, negara sosialis dapat memerintahkan perekrutan, sehingga ada

pekerjaan penuh.
Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis:

a. Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)

- Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedang individu-

individu fiksi belaka.

- Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.

b. Peran pemerintah sangat kuat

- Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap

pengawasan.

- Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.

c. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi

- Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme

(masyarakat sosialis)

- Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme

(masyarakat kapitalis

Kelebihan dari sistem perekonomian ini adalah sebagai berikut:

1. Di bawah sistem ini, para pekerja tidak mengalami eksploitasi. Hal ini dapat

terjadi karena mereka akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang mereka

upayakan.

2. Sistem ini bisa menghilangkan penderitaan rakyat karena seluruh akses terhadap

pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya telah diatur dan disediakan

oleh negara. Ketersediaan tersebut memungkinkan masyarakat tidak perlu pusing

lagi dan bisa fokus dengan apa yang ingin mereka raih.

3. Dikarenakan kontrol negara yang kuat, pengelolaan sumber daya alam bisa

dilakukan dengan lebih bijak.


Adapun untuk kekurangan yang dimiliki oleh sistem ekonomi sosialis adalah seperti

berikut ini:

1. Sistem ekonomi sosialis mempercayai bahwa pada dasarnya manusia memiliki

kecenderungan untuk bekerjasama. Kepercayaan ini menihilkan fakta bahwa

terdapat persaingan yang bisa timbul antar manusia. Keadaan yang seperti inilah

yang mengakibatkan sistem ekonomi sosialis menjadi sulit untuk diterapkan

secara penuh.

2. Dikarenakan setiap anggota masyarakat telah memiliki peran yang diatur oleh

negara, keinginan untuk menjadi wirausaha pun berpotensi menurun. Dampaknya

adalah tingkat inovasi yang cenderung lebih rendah jika dihadapkan kepada

sistem kapitalis.

3. Peran negara yang terlalu besar juga bisa berbahaya bagi masyarakat jika

pemimpin yang terpilih ternyata menyalahgunakan kekuasaannya.

Perbedaan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sistem Ekonomi Sosialis

1. Kebebasan

- Kapitalis : Individu berhak mendirikan, mengorganisir dan mengelola

perusahaan yang diinginkan. Maka disini negara atau pemerintah tidak boleh

ikut campur.

- Sosialis : Semua bentuk faktor-faktor produksi dimiliki dan dikelola oleh

negara. Keuntungan yang diperoleh untuk masyarakat.

2. Hak Terhadap Harta

- Kapitalis : Individu memiliki harta secara perorangan, membeli dan menjual

hartanya tanpa batas. Inidividu disini mempunyai kuasa penuh terhadap


hartanya dan bebas mengggunakan sumber-sumber ekonomi yang

dikehendaki.

- Sosialis : Individu tidak mempunyai hak untuk memiliki dan memanfaatkan

sumber-sumber produksi. Tidak ada hak milik perseorangan, karena milik

pemerintah.

3. Pemanfaatan Ekonomi

- Kapitalis : Kekayaan hanya dimiliki sebagian kecil individu, dan digunakan

untuk kepentingan diri sendiri.

- Sosialis : Hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh

prinsip kesamaan.

4. Tujuan Gaya Hidup Perorangan

- Kapitalis : Tujuannya untuk kepuasan pribadi.

- Sosialis : Untuk menciptakan kesetaraan penghasilan di kalangan buruh.

5. Distribusi kekayaan

- Kapitalis : Kekayaan dan alat produksi menumpuk pada sekelompok orang

tertentu saja. Yaitu orang yang memiliki kekuasaan dan modal yang besar.

- Sosialis : Seluruh bentuk produksi dan pendapatan bertumpu pada negara.

2.3 Hubungan Sistem Ekonomi dan Politik

2.4 Mengukur Kadar”isme” (Pendekatan Factual, Structural, dan Pendekatan

Sejarah)

Unsur kapitalisme dan sosialisme yang ada dalam sistem ekonomi Indonesia dapat

dilihat dari sudut berikut ini:


1. Pendekatan faktual struktural yakni menelaah peranan pemerintah dalam

perekonomian. Untuk mengetahui kadar keterlibatan pemerintah dalam

perekonomian dengan pendekatan Faktual-Struktural dapat diukur dengan

menggunakan Kesamaan Agregat Keynesian yang berumuskan Y = C + I + G +

( X-M ). Dimana Y=Pendapatan Nasional, C = konsumsi masyarakat, I =

investasi, G = pengeluaran konsumsi pemerintah, X = ekspor, M = impor.

Pengukuran kadar keterlibatan pemerintah dengan pendekatan ini dapat pula

dilakukan dengan mengamati peranan pemerintah dalam mengatur sector-sektor

produksi (lapangan usaha) dan berbagai kegiatan bisnis, terutama dalam hal

penentuan harga dan tata niaganya.

2. Pendekatan sejarah yakni menelusuri pengorganisasian perekonomian Indoensia

dari waktu ke waktu.Berdasarkan sejarah, Indonesia dalam pengeloaan ekonomi

tidak pernah terlalu berat kepada kapitalisme atau sosialisme.Percobaan untuk

mengikuti sistem kapitalis yang dilakukan oleh berbagai kabinet menghasilkan

keterpurukan ekonomi hinggá akhir tahun 1959.Percobaan untuk mengikuti

sistem sosialis yang dilakukan oleh Presiden I menghasilkan keterpurukan

ekonomi hiinggá akhir tahun 1965.

2.5 Sistem Ekonomi Pancasila

A. Pengertian Sistem Ekonomi Pancasila

Ekonomi Pancasila adalah sebuah sistem perekonomian yang didasarkan

pada lima sila dalam Pancasila. Pengertian Sistem ekonomi Pancasila adalah

sesuatu hal yang dijiwai oleh ideologi Pancasila dengan berlandaskan

kekeluargaan dan gotong-royong. Sistem ekonomi yang diterapkan beberapa

negara memang sesuai dengan filosofi hidup negara yang berkaitan, begitu pula
dengan Indonesia.

Sistem Ekonomi Pancasila sendiri memberikan kebebasan kepada seluruh

warga negara untuk berusaha atau membangun usaha perekonomian dengan

batasan dan syarat-syarat yang ditentukan. Produksi masyarakat kebanyakan

adalah usaha swasta yang bersandingan dengan perusahaan negara yang meliputi

bidang pertambangan transportasi, pertanian, perbankan, dan lain-lain.

B. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila

Ciri-ciri sistem ekonomi Pancasila yang seperti terdapat pada UUD 1945 Pasal 33

dan GBHN Bab 3B No. 14 seperti berikut ini:

Pasal 33 Setelah Amandemen 2002

1. Perekonomian yang berdasarkan asas kekeluargaan disusun sebagai usaha

bersama.

2. Sumber daya yang meliputi bumi dan air serta kekayaan alam lainnya yang

terkandung dalam nya, dikuasai oleh negara dengan tujuan digunakan sebesar-

besarnya untuk kemakmuran rakyat.

3. Negara menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi hajat hidup

orang banyak.

4. Perekonomian nasional diselenggarakan dengan prinsip ekonomi kebersamaan

atas dasar demokrasi ekonomi, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan,

berwawasan lingkungan, kemandirian dan menjaga keseimbangan kemajuan

dan kesatuan ekonomi nasional.

5. Ketentuan peraturan lebih lanjut tentang pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.

GBHN bab 3B No 14

Pembangunan ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan

aktif dalam kegiatan pembangunan yang berdasarkan kepada demokrasi ekonomi

maka pengarahan dan bimbingan wajib diberikan untuk terhadap perkembangan

pertumbuhan ekonomi dan menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan

dunia usaha.

Selain itu terdapat juga ada lima ciri pokok pada Konsep Ekonomi Pancasila,

antara lain:

1. Berkembangnya koperasi.

2. Terdapat komitmen pemerataan.

3. Lahirnya kebijakan ekonomi yang nasionalis.

4. Perencanaan yang terpusat.

5. Dilakukan secara desentralisasi

C. Tujuan Sistem Ekonomi Pancasila

Untuk sistem ekonomi yang dianut oleh negara Indonesia mengadopsi

sistem ekonomi Pancasila dengan tujuan diantaranya seperti:

1. Kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

2. Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari Tindakan ekonomi dalam

berbisnis.

3. Kestabilan ekonomi dengan kesempatan kerja yang luas.


4. Adanya insentif atau dorongan untuk bekerja dan ikut ambil bagian dalam

kegiatan ekonomi di masyarakat.

5. Adanya koordinasi yang efektif dan efisien terhadap proses produksi,

konsumsi dan investasi contohnya dalam menanggapi adanya perubahan cara

produksi atau pola kebutuhan masyarakat.

6. Adanya pertimbangan yang wajar antara kepentingan sekarang dan

kepentingan masa depan (kongkritnya antara konsumsi tabungan dan

investasi).

7. Adanya perimbangan yang wajar antara barang untuk kepentingan perorangan

(sektor swasta) dan kepentingan umum (sektor publik).

8. Adanya pemerataan pendapatan dan persamaan antara berbagai golongan dan

lapisan masyarakat.

9. Adanya perimbangan yang wajar antara kekuasaan dan pengaruh antara atas

dan bawah.

10. Diindahkannya nilai yang melekat pada manusia seperti Hak Asasi Manusia

(HAM), kebebasan , keadilan sosial, kesamaan hak milik, solidaritas dan

sebagainya.

D. Fungsi Sistem Ekonomi Pancasila

Terlepas dari adanya kekurangan serta kelebihan sistem ekonomi Pancasila,

pada dasarnya sistem perekonomian yang saat ini diambil oleh Indonesia masih

termasuk sebagai salah satu yang berkembang, terutama untuk Anda yang ingin

memulai bisnis atau memulai usaha startup company, yang beberapa di dalamnya
masih menganut beberapa sistem ekonomi Pancasila demi mengambil pasar

konsumen di Indonesia.

Pentingnya instrumen kebijakan finansial sebagai suatu tolak ukur guna

mengindikasikan adanya berbagai fungsi sistem ekonomi Pancasila tersebut di

klaim berhasil. Adapun beberapa fungsi sistem ekonomi Pancasila tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Menyediakan dorongan untuk melakukan suatu proses produksi

2. Agar bisa menciptakan kordinasi yang tepat dalam suatu kegiatan indvidu di

dalam perekomian

3. Guna mengatur pembagian hasil atas suatu produksi dalam anggota

masyarakat secara keseluruhan agar bisa terlaksana sesuai dengan harapan.

4. Agar mampu menciptakan suatu metode tertentu, sehingga seluruh distribusi

barang dan jasa bisa dilakukan dengan baik

E. Penerapan Sistem Ekonomi Pancasila dalam Bisnis

1. Penerapan Sila Ke-1

Sistem pengelolaan keuangan yang baik akan mencegah terjadinya

kemungkinan kerugian dan mencegah peluang adanya penyalahgunaan

keuangan perusahaan yang bertolak belakang dengan nilai agama atau

Ketuhanan yang Maha Esa.

2. Penerapan Sila Ke-2

Memberikan upah dan fasilitas pegawai sesuai dengan tingkat performa,

tanggung jawab, serta risiko yang diberikan pada perusahaan pun merupakan
bentuk penerapan dari nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Penerapan Sila Ke-3

Memproduksi barang bisnis terbaik, yang tidak bertentangan dengan berbagai

nilai serta norma masyrakat serta memiliki manfaat yang baik untuk seluruh

rakyat Indoneisa merupakan suatu bentuk dari sila ke-3. Dengan memproduksi

barang yang baik dan bermanfaat untuk banyak orang, maka kita memiliki

harapan bahwa produk tersebut mampu digunakan dan tidak menyebabkan

masalah ketika memanfaatkannya.

4. Penerapan Sila Ke-4

Dengan adanya sistem kebersamaan dan juga musyawarah perusahaan dalam

hal memutuskan segala bentuk masalah yang berkaitan dengan usaha

merupakan bentuk dari sila ke-4 yang lebih mengutamakan adanya

permusyawaratan.

5. Penerapan Sila Ke-5

Terjadinya proses yang baik dan produk yang mampu digunakan oleh banyak

pihak akan menimbulkan pemerataan pemasaran atas barang hasil usaha

merupakan penerapan dari sila keadilan bagi seluruh raktyat Indonesia.

F. Contoh Penerapan Ekonomi Pancasila di Indonesia

1. Koperasi

Koperasi adalah salah satu bentuk penerapan Pancasila yang mampu

meningkatkan perekonomian suatu institusi. Koperasi adalah bentuk usaha

kolektif yang memiliki asas kekeluargaan. Seluruh bentuk pengelolaan dan


distribusi kekayaan di dalamnya dikendalikan oleh seluruh anggota sehingga

bisa menghindari kesenjangan ekonomi antar individu. Namun, saat ini

popularitas ekonomi sudah semakin surut, kondisi ini bisa dilihat dari

banyaknya bentuk koperasi di Indonesia yang hanya tinggal papan namanya

saja.

2. BUMN

BUMN atau Badan Usaha Milik Negara menunjukan adanya peran serta

negara dalam hal mengelola perekonomian dalam berbagai bidang. Ketika

BUMN mengalami kondisi privatisasi, maka hal ini bisa dipandang sebagai

indikasi adanya kekurangan peran serta negara dalam hal mengelola

perekonomian.

3. Serikat Buruh

Serikat buruh adalah suatu bentuk gerakan kolektif yang dilakukan oleh kelas

pekerja. Adanya relasi antar para pekerja dan investor yang rentan di

eksploitasi bisa ditekan atau diminimalisir lewat serikat buruh. Adanya serikat

buruh yang kuat memiliki posisi tawar yang kuat pula di mata para investor.

Selain itu, kesenjangan pendapatan yang terjadi antar buruh dan pengusaha,

termasuk tim manajerial perusahaan, bisa diminimalisir jika serikat buruh

mempunyai posisi yang kuat. Jadi, ekonomi Pancasila lebih mengutamakan

adanya kemakmuran bersama, bukan kemakmuran yang hanya bisa dinikmati

oleh sekelompok elit.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara teoritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari

aturan-aturan atau cara-cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai

tujuan dalam perekonomian. Sistem ekonomi Pancasila adalah sesuatu hal yang dijiwai

oleh ideologi Pancasila dengan berlandaskan kekeluargaan dan gotong-royong.

Perbedaan utama dari sistem ekonomi kapitalis dan sosialis adalah tingkat intervensi

pemerintah dalam perekonomian. Model ekonomi kapitalis memungkinkan kondisi pasar

bebas untuk mendorong inovasi dan penciptaan kekayaan. Liberalisasi kekuatan pasar ini

memungkinkan kebebasan memilih, yang menghasilkan keberhasilan atau kegagalan.

Ekonomi berbasis sosialis memasukkan unsur-unsur perencanaan ekonomi terpusat,

digunakan untuk memastikan kesesuaian dan untuk mendorong kesetaraan peluang dan

hasil ekonomi.

3.2 Saran
Pemakalah menyarankan kepada para pembaca untuk membaca materi lain yang

berkenaan atau menyangkut materi ini. Karena, pemakalah hanya menyajikan materi

yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki oleh pemakalah.


DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Pancasila
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-sistem-ekonomi-pancasila/
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-mikro/contoh-sistem-ekonomi-pancasila
http://utamiwijayanti12.blogspot.com/2015/06/sistem-ekonomi-indonesia.html?m=1
https://www.zenius.net/blog/perbedaan-sistem-ekonomi
https://stmikgici.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/PEREKONOMIAN-INDONESIA.pdf
https://www.slideshare.net/pratiwi12/ekonomi-kapitalissosialisislam
https://www.harmony.co.id/blog/sistem-ekonomi-pengertian-fungsi-dan-jenisnya
https://www.slideshare.net/AndreyxzAkyuuariuzt/makalah-sistem-ekonomi

Anda mungkin juga menyukai