Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

SISTEM EKONOMI INDONESIA


Di susun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah :

Dosen pengampu : Sudar

Oleh :

1. Anggi Maulana (21010160)


2. Irfan (21010024)
3. Reka Juliani (21010238)
4. Siti Syifa (21010225)

STISIP SYAMSUL’ULUMSUKABUMI
Jln.Raya bhayangkara No.33 Kota Sukabumi

Kata pengantar
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang telah memberikan
sgala nikmat dan rahmatnya lah kami bisa menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh dosen yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan makalah dengan judul
" SISTEM EKONOMI INDONESIA"

Yang kami hormati Bapak sudar Fauzi, dan rekan-rekan yang ikut serta dalam
membantu menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami sadar sebagai tim penulis dan menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini masi jauh dari kata sempurna, dan kami harap smoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk rekan-rekan dan tim penulis pada umumnya.

Sukabumi, 2022

Penuli
s
Daftar isi

Kata pengantar

Daftar isi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sistem Ekonomi kapitalisme dan Sosialisme

2.2 Pendekatan ekonomi Indonesia pada beberapa rezim

2.3 Asas-asas perekonomian Indonesia

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Daftar pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sistem ekonomi adalah sarana di mana negara mendistribusikan sumber daya dan
memperdagangkan barang dan jasa. Sistem ini digunakan untuk mengendalikan
lima faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, pengusaha, sumber daya fisik
dan sumber daya informasi.

Sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi pancasila yaitu sistem ekonomi
yang mengacu pada sila-sila dalam Pancasila, yang terwujud dalam lima landasan
ekonomi yaitu ekonomi moralistik, ekonomi kemanusiaan, nasionalisme,
demokrasi ekonomi dan diarahkan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Menurut Pasal 1 angka 2 Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 tahun 2007 tentang


waralaba yang ditetapkan tanggal 23 Juli 2007 : “waralaba adalah hak khusus
yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis
dengan ciri khas usaha dalam memasarkan barang dan/atau jasa yang telah
terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain
berdasarkan perjanjian waralaba ”.

Sistem Ekonomi Indonesia seperti dikemukakan oleh Partadiredja (1983), seorang


pakar ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, sebagian besar negara-negara
sedang berkembang, termasuk Indonesia, menganut sistem ekonomi campuran.
Terdapat pemilikan swasta perseorangan atas alatalat produksi yang
berdampingan dengan pemilikan negara, dan bahkan pemilikan kelompok-
kelompok persekutuan adat. Mekanisme harga dan pasar bebas, hidup
berdampingan dengan perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah. Sebagian
besar harga barang dan jasa dan faktor produksi ditentukan oleh kekuatan
permintaan dan penawaran. Pemerintah juga mempengaruhi kekuatan
permintaan dan penawaran tersebut melalui kebijaksanaan harga, termasuk
penetapan upah minimum.

Mengenai turut campurnya pemerintah dalam kehidupan ekonomi, dapat dilihat


ketentuan pada ayat 2 dan 3 pasal 33 UUD 1945. Ayat 2 tersebut berbunyi
“Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara“. Menurut Mohammad Hatta, yang
merumuskan pasal 33 tersebut, dikuasai oleh negara tidak berarti negara sendiri
yang menjadi pengusaha, usahawan atau ondenemer. Selanjutnya dikatakan
bahwa kekuasaan negara terdapat pada membuat peraturan-peraturan guna
kelancaran jalan ekonomi, peraturan yang melarang penghisapan orang lemah
oleh orang yang bermodal. Demikian pula negara mempunyai kewajiban supaya
ketentuan yang termuat pada pasal 27 ayat 2 dapat terlaksana. Ketentuan itu
berbunyi “ tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan “.

Dalam dokumen GBHN pada masa Orde Baru, sistem ekonomi Indonesia
dinamakan sebagai demokrasi ekonomi yang memiliki ciriciri positif sebagai
berikut.

- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.


- Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan memenuhi hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.

- Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
- Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan
permufakatan Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat serta pengawasan terhadap
kebijakannya ada pada Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat pula - Warga negara
memiliki kebebasan dalam memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

- Hak milik perorangan diakui sedangkan pemanfaatannya tidak boleh


bertentangan dengan kepentingan masyarakat.

- Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya
dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.  Fakir miskin dan
anak-anak terlantar dipelihara oleh negara Sebaliknya dalam demokrasi ekonomi
harus dihindarkan timbulnya ciri-ciri negatif berikut ini.

- Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia


dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia

1.2 Rumusan masalah


Dari masalah pokok ini akan dirinci menjadi sub sub masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari sistem ekonomi kapitalisme dan Sosialisme


2. Bagaimana pendekatan Indonesia pada beberapa rezim
3. Apa saja asas-asas perekonomian Indonesia

1.3 Tujuan
Tujuan pokoknya adalah untuk mendeskripsikan dan mengetahui bagaimana
sistem ekonomi yang ada di Indonesia.

1. Untuk mengetahui pengertian sistem ekonomi kapitalisme dan Sosialisme


2. Untuk mengetahui pendekatan Indonesia pada beberapa rezim
3. Untuk mengetahui asas-asas perekonomian Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Ekonomi


Sistem ekonomi adalah cara yang digunakan untuk mengatasi
masalah ekonomi.

B. Jenis-jenis Sistem Ekonomi


1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang paling
sederhana. Cara penyelesaian masalah didasari oleh kebiasaan, tradisi,
dan adat istiadat secara turun-temurun. Hasil produksi hanya untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari alias tidak diperjualbelikan.
Masyarakat hanya mengandalkan tenaga dan sumber daya alam
seadanya, tanpa bantuan teknologi canggih.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional


-Tidak ada rumah tangga produksi dan rumah tangga konsumen.
Pemenuhan kebutuhan masyarakat dilakukan dengan barter.
-Belum adanya teknologi untuk menghasilkan suatu barang.
-Teknik produksi dilakukan secara sederhana, seperti bertani,
berkebun, dan berburu.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional
Meskipun sederhana, sistem ekonomi tradisional memiliki beberapa
keuntungan, yaitu tidak adanya eksploitasi sumber daya alam maupun
tenaga manusia. Hal ini disebabkan karena masyarakatnya enggan
mencari keuntungan, melainkan hanya memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Peluang terjadinya konflik antar masyarakat pun kecil.
Sedangkan kekurangan sistem ekonomi tradisional adalah terbatasnya
hasil produksi, pertumbuhan ekonomi melambat, serta barang yang
tidak senilai ketika melakukan barter. Misalnya nih, kamu pengen
makan singkong rebus. Akhirnya, kamu menukar 1 ekor ayam demi
mendapatkan sepiring singkong rebus. Padahal, nilai tukar ayam jauh
lebih besar daripada singkong.

2. Sistem Ekonomi Liberal


Sistem ekonomi liberal atau pasar merupakan sistem ekonomi yang
memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menjalankan
kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Berbeda dengan sistem
ekonomi tradisional yang hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari,
tujuan sistem ekonomi liberal adalah mencari keuntungan sebanyak-
banyaknya.
Peran pemerintah cuma sebagai pengawas, bahkan hampir nggak ada.
Sistem ekonomi pasar sejalan dengan teori Adam Smith yang berbunyi,
"Laissez Fairre, Laissez Passer," yang artinya kegiatan ekonomi harus
diserahkan kepada masyarakat. Sistem ekonomi ini banyak dianut oleh
negara di benua Amerika dan Eropa, seperti Amerika Serikat, Inggris,
atau Jerman.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal:


-Masyarakat terbagi menjadi 2 golongan, yaitu golongan pemberi kerja
yang bebas menentukan bidang usaha mereka, dan golongan penerima
kerja yang bebas memilih pekerjaan yang mereka inginkan.
-Masyarakat diberi kebebasan untuk membeli alat produksi
menggunakan uang pribadi.
-Timbul persaingan antar masyarakat.
-Peran pemerintah sangat minim.
-Kegiatan ekonomi selalu mempertimbangkan kondisi pasar.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal


Seperti yang dikatakan di awal, negara memberi kebebasan kepada
rakyat untuk menjalankan roda perekonomian. Masyarakat yang
berperan sebagai produsen bebas berinovasi untuk menciptakan
produk. Di sisi lain, masyarakat yang menjadi konsumen memiliki
banyak opsi barang yang berkualitas.
Akan tetapi, sistem ekonomi pasar juga berdampak buruk bagi sebagian
pihak, khususnya mereka yang tidak memiliki modal banyak. Penjual
dengan modal sedikit bisa kalah dengan pengusaha bermodal tinggi.
Mereka akan kalah dari segi kualitas, produktivitas, bahkan sulit
membuat promo karena menghindari kerugian. Selain itu, negara bisa
saja mengalami resesi atau krisis ekonomi.

3. Sistem Ekonomi Komando


Nah, kalau sistem ekonomi komando merupakan kebalikan dari sistem
ekonomi liberal. Pemerintah menguasai sumber daya alam dan modal
untuk menggerakkan roda perekonomian di suatu negara. Merekalah
yang menentukan barang apa yang bakal diproduksi, cara
pendistribusian, harga jual, bahkan pekerjaan. Tujuan sistem ekonomi
ini adalah memenuhi kebutuhan bersama. Sistem ekonomi komando
disebut juga sebagai sistem ekonomi terpusat / terpimpin / sosialis.
Contoh negara yang menerapkan sistem ekonomi komando adalah
Korea Utara.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Komando:
-Sumber daya dikuasai oleh pemerintah, sehingga masyarakat tidak
boleh mengambil secara bebas.
-Seluruh kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah.
-Peran masyarakat hanya sebagai pelaksana.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Komando


Negara yang menerapkan sistem ekonomi komando memang terkesan
otoriter, namun negara tersebut jarang sekali mengalami krisis
ekonomi, karena pemerintahnya berusaha untuk menjaga ekonomi
agar tetap stabil. Pendapatan masyarakat pun merata, sebab
pemerintah telah mengatur distribusi pekerjaan bagi setiap orang.
Pasti kamu udah bisa tebak dong apa saja kekurangan sistem ekonomi
komando? Ya, betul! Masyarakat tidak diberi ruang untuk berinovasi
karena segala sesuatu sudah diatur oleh pemerintah. Kualitas barang
pun tidak maksimal, hak milik pribadi tidak diakui, serta kebijakan akan
cenderung bersifat memaksa.

4. Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran adalah gabungan dari kelebihan sistem
ekonomi pasar dan komando. Artinya, pemerintah dan rakyatnya
memiliki peran dalam menyelesaikan masalah perekonomian. Contoh
negara yang menggunakan sistem ekonomi campuran adalah Brazil,
Mesir, dan Prancis.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran:
-Pemerintah, pihak swasta, atau masyarakat bekerjasama dalam
mengatasi masalah perekonomian.
-Pemerintah bertugas mengontrol sumber daya vital (hutan, air, listrik,
dan lain-lain) yang dimiliki oleh negara.
-Masyarakat diberi kebebasan untuk menentukan barang apa yang
akan diproduksi, metode pembuatannya, serta harganya, dengan
pengawasan dari pemerintah.
-Jika harga barang di pasaran melonjak tinggi dan mengalami
kelangkaan, pemerintah berhak menetapkan batasan harga jual.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran


Adanya kebebasan pihak swasta dan masyarakat dalam menjalankan
aktivitas ekonomi, serta didukung oleh kebijakan dari pemerintah
membuat kestabilan ekonomi tetap terjaga. Selain itu, kelebihan sistem
ekonomi campuran adalah meningkatnya kreativitas pengusaha atau
pelaku UMKM. Meski begitu, pemerintah selalu berupaya mencegah
terjadinya monopoli usaha oleh pihak swasta. Jadi, persaingan
usahanya tetap sehat ya.
Kalau kekurangannya ada nggak? Hmm, sayangnya penerapan sistem
ekonomi campuran terkadang berat sebelah nih. Jika campur tangan
pemerintah terlalu sedikit, maka memungkinkan berlakunya sistem
ekonomi pasar atau liberal. Sebaliknya, jika campur tangan pemerintah
terlalu kuat, maka berpeluang menimbulkan sistem ekonomi komando.
Sistem Ekonomi di Indonesia
Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila yang merupakan
pengembangan dari sistem ekonomi campuran, namun berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila


Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila tertuang pada pasal 33 ayat 1-4 UUD
1945, yaitu sebagai berikut:
-Seluruh kegiatan ekonomi didasari rasa kekeluargaan.
-Pemerintah menguasai sumber daya penting untuk kemakmuran
rakyat. Contohnya, listrik dan air dikuasai oleh BUMN.
-Kegiatan ekonomi harus berwawasan lingkungan, sehingga tidak
terjadi eksploitasi sumber daya.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila


Kelebihan yang pertama, setiap warga negara Indonesia diberikan hak
untuk berkreasi asalkan tidak melanggar kebijakan yang ditetapkan
oleh pemerintah. Kedua, perekonomian diutamakan untuk
kemakmuran rakyat. Akan tetapi, sistem ekonomi Pancasila juga
memiliki kelemahan, seperti pengambilan keputusan yang terlalu
lambat karena harus memikirkan kepentingan bersama.
2.1 Pengertian sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme
A. Sistem ekonomi kapitalisme
Sistem ekonomi kapitalisme adalah sebuah sistem ekonomi yang memberikan
kebebasan kepada semua penganut sistem ekonomi kapitalisme untuk melakukan
kegiatan ekonomi secara bebas. Setiap penganut sistem ekonomi kapitalisme baik
itu individu atau kelompok bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Sistem ekonomi kapitalisme ini di pelopori oleh seorang Adam Smith di abad 18
melalui karya yang ia keluarkan dalam kutipan“Inquiry into the Nature and Cause
of the Wealth of the Nations” pada tahun 1776.

Tujuan Sistem ekonomi kapitalisme

Sistem ekonomi kapitalisme di bentuk tentu memiliki tujuan dan manfaat


tersendiri. Nah tujuan sistem ekonomi kapitalisime terhadap negara Indonesia
adalah untuk meningkatkan pendapatan negara demi kesejahtraan masyarakat
indonesia. Sedangkan tujuan sistem ekonomi kapitalisme bagi masyarakat adalah
untuk bahan belajar dalam dunia pendidikan.

Di dalam sistem ekonomi kapitalisme individu sedikit berada di atas masyarakat


sehingga individu lebih di utamakan di bandingkan kelompok. Pada umumnya
sistem kapitalisme ini lebih mengutamakan keuntungan individu di bandingkan
keuntungan kelompok sehingga sistem kapitalisme lebih egois dari sistem
ekonomi lainnya.
Konsep sistem ilmu kapitalisme sangat menjunjung tinggi keuntungan dan
kekayaan, karena kekayaan sangat langkah dan susah untuk di dapatkan.
Sehingga dalam sistem ekonomi kapitalisme setiap individu akan benar-benar
serius dalam mengejar kekayaan dengan cara apa pun. Sehingga kekayaan akan di
kejar dengan cara apa pun.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalisme

Sistem Ekonomi kapitalisme memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri.


Berikut ini kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi kapitalisme.

Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalisme

Individu bebas memiliki kekayaan sumber daya produksi

Kreatif dan kemauan masyarakat dapat di kembangkan

Tindakannya umumnya berdasarkan dari referensi ekonomi sehingga lebih efektif


dan efisien

Terdapat persaingan antara produsen sehingga sehingga dapat menghasilkan


produk yang berkualitas

Kekurangan Sistem Kapitalisme

Kebebasan yang di berikan seringkali di gunakan untuk memeras yang lemah

Persaingan yang keras dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat sehingga
mengancam pihak yang lemah.

Munculnya kesenjangan antara pihak yang kuat dengan pihak yang lemah
Perekonomian sangat mudah goyang oleh ketidak kestabilan.

Ciri-ciri sistem Ekonomi Kapitalisme

-Masyarakat memiliki hak ekonomi

Alat produksi terdapat di tangan individu

Pemerintah tidak memiliki campur tangan terhadap kegiatan ekonomi

Pemilik modal memiliki campur tangan terhadap kegiatan ekonomi

Kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi berdasarkan motif laba

Harga di bentuk di pasar bebas

Terdapat Persaingan Bebas di dalam pasar

Terdapat pasar bebas

B. Sistem Ekonomi sosialisasi


Sistem ekonomi sosalisme adalah sistem ekonomi yang diatur sepenuhnya oleh
negara. Sistem ekonomi sosialis biasa disebut juga dengan sistem ekonomi yang
terpusat,karena segala sesuatunya harus diatur oleh negara dan juga
dikomandokan dari pusat. Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem
perekonomian yang menginginkan kemakmuran dari masyarakatnya dan
terlaksana merata sehingga tidak ada lagi penindasan ekonomi yang terjadi
(Effendi, 2019).Sistemekonomi sosialis bukan berartitidak memberikan kebebasan
individu dalam kegiatan ekonomi, individu tetap diberikan kebebasan dalam
melakukan aktivitas ekonomi tetapi sangat terbatas, serta dengan adanya campur
tangan pemerintah yang sangat besar.Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis yaitu lebih
mengutamakan kebersamaan atau kolektivitas, pemerintah memiliki peran sangat
besar, sifat manusia dalam sistem ini ditentukan oleh pola produksi, hak milik
individu tidak diakui(Tho’in, 2015).

Sosialisme sebagai sistem ekonomi dalam satu komando, menempatkan posisi


negara sebagai sentral kegiatan ekonomi. Negara sangat berkuasa dalam
kepemilikan bersama terhadap semua faktor produksi, produksi dilakukan sesuai
dengan kebutuhan, serta perencanaan ekonomi yang ketat untuk memproduksi
dan mendistrbusikan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat(Santoso,
2011).Sistem ekonomi sosialis yang dikembangkan oleh Karl Max menghendaki
maksimalisasi peran negara. Negara harus menguasai segala sektor ekonomi
untuk memastikan keadilan kepada rakyat mulai dari produksi, konsumsi sampai
mendistribusikannya kembali kepada buruh, sehingga mereka juga menikmati
hasil usaha. Pasar dalam paradigma sosialis, harus dijaga agar tidak jatuh ke
tangan pemilik modal yang serakah sehingga monopoli dan melakukan ekspolitasi
tenaga buruh lalu memanfaatkannya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-
besarnya.

Menurut konsep ekonomi sosialis, sumber kekayaan itu sangat


langka.Kekayaanharus diperoleh melaluipemberdayaan tenaga kerja (buruh)di
semua bidang, pertambangan, pertanian, dan lainnya. Dalam sistem sosialis,
semua bidang usaha dimiliki dan diproduksi oleh negara, tidak terciptanya
market(pasar) dan tidak terjadinya supplydan demand, karena negara yang
menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara merata

2.2 Pendekatan Indonesia pada beberapa rezim

Dalam politik, rezim (bahasa Prancis: régime) adalah bentuk pemerintah atau
seperangkat aturan, norma budaya atau sosial, dll. Yang mengatur operasi suatu
pemerintah atau lembaga dan interaksinya dengan masyarakat. Menurut KBBI,[2]
rezim adalah tata pemerintah negara atau pemerintahan yang berkuasa.

Rezim Internasional sejatinya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti


transportasi, makanan, minuman bahkan sistem politik yang dikenal. Rezim-rezim
internasional adalah seperangkat aturan, norma, nilai, dan prosedur
pengambilkan keputusan. Dalam tingkat institusi, rezim kemudian
diimplementasikan ke organisasi-organisasi internasional yang mencakup isu
dalam rezim tersebut. Dalam buku ini dibahas mengenai apa itu rezim dan
institusi internasional serta bagaimana cara mereka bekerja. Penulis menjelaskan
secara gamblang terkait desain, pendekatan dan implementasi dari rezim dan
organisasi internasional disertai contoh-contoh yang mendukung analisis.

Teori rezim adalah sebuah teori hubungan internasional yang berasal dari tradisi
liberal. Teori rezim berpendapat bahwa organisasi internasional atau rezim
internasional memengaruhi perilaku negara dan pelaku internasional lainnya.
Teori ini menyatakan bahwa kerja sama mungkin terjadi dalam sistem anarki
dunia karena rezim sendiri adalah hasil dari kerja sama internasional.

2.3 Asas-asas perekonomian Indonesia


Dari sistem perekonomian Indonesia adalah asas kekeluargaan Asas kekeluargaan
dalam perekonomian Indonesia mendasari lahirnya sistem demokrasi ekonomi
yang sebenarnya merupakan mekanisme pasar dan mekanisme terpusat.

Makna Pasal 33 UUD 1945

Dilansir dari situs Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, Pasal 33 UUD 1945 bisa


dimaknai sebagai berikut:

Pasal 33 ayat (1) UUD 1945

Dalam Pasal 33 ayat (1) disebutkan jika perekonomian disusun berdasarkan asas
kekeluargaan. Artinya, sistem perekonomian yang digunakan dan dikembangkan
seharusnya tidak menggunakan asas persaingan dan individualistik.

Menurut Arif Firmansyah dalam jurnal Penafsiran Pasal 33 UUD 1945 dalam


Membangun Perekonomian Indonesia (2012), Pasal 33 ayat (1) juga bisa dimaknai
jika perekonomian disusun mulai dari tingkat nasional hingga ke berbagai daerah
di Indonesia. Seluruh susunan perekonomian ini didasarkan pada asas
kekeluargaan.
Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) UUD 1945

Dalam Pasal 33 ayat (2) dan (3) disebutkan jika negara menguasai berbagai
cabang produksi yang memiliki kepentingan luas, bumi dan air serta kekayaan
alam yang ada.

Hal ini dimaksudkan supaya seluruh komponen tersebut dapat diolah dan
digunakan untuk kepentingan masyarakat luas dan untuk memakmurkan
rakyatnya.

Penguasaan oleh negara ini juga memiliki artian bahwa perekonomian tidak
hanya dikuasai oleh individu atau sekelompok orang saja.

Melainkan harus digunakan untuk kepentingan masyarakat luas serta untuk


memakmurkan rakyatnya. Maka dari itu, penguasaan hal penting yang
menyangkut kepentingan umum, dikuasai oleh negara.

Pasal 33 ayat (4) UUD 1945

Dalam Pasal 33 ayat (4) disebutkan jika perekonomian nasional diselenggarakan


berdasarkan demokrasi ekonomi dan prinsip lainnya, seperti kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, dan
menjaga keseimbangan kemajuan serta kesatuan ekonomi nasional.

Artinya sistem perekonomian ditujukan dan dapat dikuasai oleh rakyat. Hanya
saja dalam penerapannya, perekonomian tersebut tidak dapat langsung dikuasai
masyarakat, namun bisa diwakilkan oleh wakil rakyat, seperti MPR, DPR, DPD
serta presiden.
Walau begitu, pelaksanaan demokrasi ekonomi dalam sistem perekonomian
nasional tetap mengandalkan prinsip-prinsip yang telah disebutkan.

Maka bisa disimpulkan jika sistem perekonomian nasional dijalankan lewat asas
kekeluargaan, pemberian wewenang kepada negara untuk mengelola sistem
perekonomian Indonesia, dengan menjadikan demokrasi ekonomi sebagai
dasarnya, yang turut diikuti pula dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

- Undang-Undang 1945 merupakan landasan konstitusional Bangsa Indonesia.


Selain sebagai landasan konstitusional, Undang-Undang 1945 juga merupakan
sumber hukum tertinggi di Indonesia. Maka dari itu, perannya sangat dibutuhkan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Salah satu contohnya adalah Pasal 33 Undang-Undang 1945 yang menjadi dasar
sistem perekonomian nasional.

Pasal ini berisikan landasan perekonomian serta pengelolaan sumber daya alam
yang dimiliki negara Indonesia.

Berikut bunyi Pasal 33, yang dikutip langsung dari Undang-Undang 1945:

Pasal 33

(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas


kekeluargaan.

(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi


dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-
undang.

BAB lll
PENUTUP
3.1 Kesimpulan


3.2 Saran

https://sg.docworkspace.com/d/sIITMwvOoAeP9u5UG

Anda mungkin juga menyukai