Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM EKONOMI

Disusun oleh kelompok 1 :


Michele Caroline 3101220035
Muhammad Fathan Pratama 3101220002
Nadia Ananda Faiza 3101220016

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BUNG KARNO
KATA PENGANTAR
Alhamdulliah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah PEREKONOMIAN INDONESIA yang
berjudul “ SISTEM EKONOMI”.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyakmendapatkan bantuan dan bimbingan
dari beberapa pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini penulis mengharapkan kritik dan saran
tentang kesempurnaan makalah ini. Dan tidak lupa pula penulis mengucapkanterima kasih
kepada dosen pembimbing mata kuliah PEREKONOMIAN INDONESIA.
Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis
supaya diterima Allah SWT sebagai sebuah kebaikan. Semoga makalah ini bermanfaat
khususnya bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya.

Jakarta, Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………


KATA PENGANTAR …………………………………………………………………
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
I.2 RUMUSAN MASALAH
I 3 TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN
II.1 PENGERTIAN SISTEM EKONOMI
II.2 SISTEM PEREKONOMIAN
II.3 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA
II.4. LANDASAN HUKUM PEREKONOMIAN INDONESIA
II.5 PELAKU DAN MODEL-MODEL EKONOMI

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 PENGERTIAN SISTEM EKONOMI

Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu,
dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem
ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya
terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu
sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta
perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah
sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem
kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem
kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-
subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek
(objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi,
serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah
atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang
tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia.
Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan-aturan
atau cara-cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam
perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan cara
untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan
sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi,
dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan
dapat dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat
mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang
dan jasa diproduksi.
I.2 RUMUSAN MASALAH
- sistem perekonomian Indonesia
- perkembangan perekonomian Indonesia
- landasan hukum perekonomian Indonesia
- pelaku dan model model ekonomi Indonesia

I.3 TUJUAN
- memahami definisi sistem ekonomi Indonesia
- mengetahui lebih lanjut tentang sistem ekonomi Indonesia
- mengetahui landasan hukum perekonomian Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.PENGERTIAN SISTEM EKONOMI


Menurut Suroso (1997), sistem ekonomi adalah upaya untuk mengatur pertukaran barang dan
jasa dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sedangkan menurut Dumairy, sistem
ekonomi adalah sistem yang mengatur hubungan ekonomi antar manusia melalui lembaga-
lembaga dalam kerangka kehidupan sosial.

Setiap negara tentu memiliki sistem ekonomi yang berbeda-beda, tergantung pada ideologi,
kondisi masyarakat, kondisi perekonomian, dan kondisi sumber daya yang ada. Sistem ekonomi
memiliki fungsi penting dalam perekonomian, seperti mendorong produksi, menghubungkan
pasar, dan mengatur harga dan distribusi
2.2 SISTEM PEREKONOMIAN
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan
sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah
bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia
berada di antara dua sistem yaitu

1. Perekonomian Terencana
Sistem ekonomi terencana adalah sistem yang mengatur investasi dan alokasi modal sesuai
dengan rencana ekonomi dan produksi. Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu
komunisme dan sosialisme. komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki
dan menggunakan seluruh faktor produksi. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya
menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Sosialisme adalah sistem ekonomi
yang dicirikan oleh kepemilikan sosial, kontrol atas alat-alat produksi, dan manajemen ekonomi
kooperatif.
2. Sistem Ekonomi Tradisional
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah
lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka
inginkan dalam batas-batas tertentu. Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang
berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.

2.3. PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA


Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia telah melambat, tetapi masih
menunjukkan kemungkinan untuk pertumbuhan yang pesat dalam masa dekat. Berikut adalah
perkembangan perekonomian Indonesia dari tahun 1960an
Perkembangan perekonomian Indonesia melalui tahun-tahun berikutnya:
Tahun 1960-an: Perkembangan perekonomian Indonesia dilakukan dengan sistem perekonomian
pasar, di bawah pemerintah Orde Baru. Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk
mengurangi kemiskinan dan mengembangkan infrastruktur
Tahun 1990-an: Pada akhir tahun 1990-an, Indonesia mengalami krisis keuangan yang
disebabkan oleh krisis ekonomi di Asia. Krisis ini menyebabkan kehilangan investasi dan
pengurangan produksi. Krisis ini menyebabkan kekuasaan Suharto berakhir
Tahun 2000-an: Pada tahun 2000-an, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat,
terutama di sektor industri dan jasa. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi
kendali ekonomi dan mengembangkan infrastruktur

Tahun 2010-an: Pada tahun 2010-an, Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi defisit anggaran dan mengembangkan
infrastruktur
Tahun 2020-an: Pada tahun 2020, Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi akibat
pandemi Covid-19. Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengurangi rantai
penyebaran pandemi Covid-19 dan mengembangkan infrastruktur
Tahun 2021-an: Pada tahun 2021, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat,
terutama di sektor industri dan jasa. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi
inflasi dan mengembangkan infrastruktur

2.4. LANDASAN HUKUM PEREKONOMIAN INDONESIA

landasan hukum perekonomian Indonesia


Landasan hukum perekonomian Indonesia terdiri dari Pasal 33 Ayat (1) Undang-Undang Dasar
1945, yang menetapkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Makna yang terkandung dalam ayat ini adalah bahwa perekonomian harus disusun
dengan kesetujuhan bersama masyarakat dan berwawasan keseimbangan dan kemakmuran
bersama.

Pasal 33 UUD 1945 juga menetapkan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha
bersama, yang menekankan asas kebersamaan dan kekeluargaan, dalam arti penekanan pada
aspek kemakmuran bersama di samping kemakmuran individu dan kelompok. Sistem
perekonomian ini harus mencapai pertumbuhan ekonomi, kestabilan nilai uang, tingkat
pengangguran yang rendah, dan neraca perdagangan luar negeri yang seimbang.
Pasal 33 UUD 1945 juga mengatur tentang cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak, yang dikuasai oleh negara dan digunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Hal ini didasarkan pada prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

2.5. PELAKU DAN MODEL-MODEL EKONOMI


Untuk mengerti dan menguasai sistem perekonomian di suatu masyarakat atau negara,
cara yang paling sederhana adalah mengelompokan kegiatan perekonomian menurut peran
dan kepentingan pelaku-pelaku utama

1) Produsen atau Pengusaha: Kegiatan pelaku ini dalam rangka memenuhi


kebutuhan konsumen dan kepentingan produsen yang utama adalah meraih laba.
2) Konsumen: Kegiatan pelaku konsumen ini disebut dengan konsumsi. Kepentingan
konsumen adalah memenuhi kebutuhannya dengan memperhitungkan keterjangkauan daya
belinya.
3) Lembaga Perbankan dan Keuangan: Kepentingan lembaga perbankan adalah memfasilitasi
proses transaksi dan menyediakan sumber pembelanjaan

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Sistem perekonomian merupakan suatu upaya untuk mengoptimalkan produksi barang dan jasa
dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Setiap negara mempunyai sistem
perekonomian yang berbeda-beda tergantung ideologinya, kondisi sosial yang berlaku, kondisi
perekonomian, dan kondisi sumber daya yang ada. Dalam ilmu ekonomi, peran sistem
perekonomian sangatlah penting. Ini mencakup pengaturan produksi, menghubungkan pasar, dan
menetapkan harga dan distribusi.
Dalam perekonomian Indonesia, pertumbuhan ekonomi telah melambat, namun hal ini masih
menjadi tantangan bagi negara-negara yang pertumbuhannya lebih lambat dalam waktu dekat.
Pemerintah telah mengeluarkan segala kebijakan untuk mengurangi infrastruktur, mengurangi
defisit anggaran, mengurangi inflasi, dan mengurangi kemiskinan.
Cara paling efektif untuk memahami dan meningkatkan sistem ekonomi di komunitas atau
negara mana pun adalah dengan mengatur kegiatan ekonomi sesuai dengan kebutuhan dan
preferensi para pelaku utama, yang meliputi konsumen, produsen atau pemilik usaha, dan
lembaga keuangan.

SARAN
Sistem ekonomi Indonesia didasarkan pada prinsip Pancasila yang mengutamakan kemakmuran
masyarakat. Dalam mengembangkan sistem ekonomi yang lebih baik, beberapa saran dapat
dipertimbangkan. Pertama, perlu terus mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan
ekonomi untuk menciptakan keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan
bersama. Kedua, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan ekonomi perlu ditingkatkan
untuk memastikan adanya keadilan dan efisiensi dalam distribusi sumber daya. Ketiga,
pentingnya memperkuat sektor industri dalam negeri untuk meningkatkan daya saing global dan
mengurangi ketergantungan pada impor. Keempat, pembangunan infrastruktur yang mendukung
konektivitas dan pertumbuhan ekonomi regional perlu diperhatikan secara serius. Kelima,
perlindungan terhadap lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan
harus menjadi fokus utama untuk menjaga keberlanjutan ekonomi jangka panjang. Dengan
implementasi saran-saran ini, diharapkan sistem ekonomi Indonesia dapat terus berkembang
menuju arah yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan memberikan manfaat bagi seluruh
lapisan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Suroso, S. (1997). Pendidikan Ekonomi. Jakarta: Pustaka Pelajar.


Dumairy, L. (n.d.). Sistem Ekonomi. Retrieved January 26, 2023
Supriyanto. “Memahami Cara Bekerja Sistem Perekonomian.” Jurnal Ekonomi dan Pendidikan,
vol. 6
https://perpustakaan.mahkamahagung.go.id/slims/pusat/index.php?id=6195&p=show_detail

Anda mungkin juga menyukai