Anda di halaman 1dari 18

PEREKONOMIAN INDONESIA

“SISTEM EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

 FARIDAWATI
 NUR FADHILA (4520013008)
 ANGEL SANDALANGI (4520013019)
 YULAN SARASSANG (4520013005)
 NIKITA SAPUTRI (4520013002)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BOSOWA

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga makalah dengan judul SISTEM EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI
INDONESIA pada mata kuliah Perekonomian Indonesia ini dapat terselesaikan dengan
tepat waktu.

Makalah Sistem Ekonomi dan Sistem Ekonomi Indonesia ini disusun sesuai dengan
ketentuan dan berdasarkan teori serta fakta yang ada, salah satunya dengan mengacu
kepada pendapat dari beberapa ahli serta pengamatan secara langsung.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi
dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan dan menciptakan hal yang bermanfaat bagi pembaca.

Makassar, 09 Oktober 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................ 1
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................................... 1
1. Pemecahan Masalah ................................................................................. 1
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................ 1
1. Kesimpulan ............................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 1
Bab 1

Pendahuluan

1. Latar Belakang
 Pengertian/Definisi dari Sitem Ekonomi
Menurut Gilarso, sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk
mengoordinasikan perilaku masyarakat mencakup produsen, konsumen, pemerintah,
bank dan lainnya dalam menjalankan kegiatan ekonomi baik produksi, distribusi dan
konsumsi maupun investasi yang membentuk suatu kesatuan utuh yang teratur dan
dinamis sehingga mampu menghindari kekacauan di bidang ekonomi.

Sementara menurut Gregory Grossman & M. Manu berpendapat sistem ekonomi


sebagai sekumpulan komponen atau unsur yang terdiri atas unit-unit dan lembaga-
lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi, melainkan
juga saling menopang dan mempengaruhi.

Secara sederhana sistem ekonomi bisa kita artikan sebagai suatu cara mengatur dan
mengelola segala aktivitas ekonomi di setiap lapisan masyarakat. Pengelolaan ini bisa
saja dilakukan oleh pemerintah ataupun pihak swasta. Namun dalam pengelolaannya
tetap harus didasarkan pada prinsip tertentu agar tercapai kemakmuran dan
kesejahteraan.

Untuk mencapai hal itu, pemerintah Indonesia telah berupaya dengan


mengembangkan ide terkait ekonomi dan perpajakan melalui kebijakan Omnibus Law
Perpajakan dimana wajib pajak akan mendapatkan berbagai insentif pajak yang bisa
membantu para pebisnis dalam menjalankan usahanya. Serta pemerintah juga
berupaya memaksimalkan peran Badan Usaha Milik Negara dalam menjalankan
perannya untuk perekonomian negara.

Sistem Ekonomi kapitalis, Sosialis, dan Sistem Ekonomi Campuran


Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisme berarti mengutamakan kebebasan individu dalam
mengatur perekonomian, kebebasan kepemilikan hak, kebebasan mengembangkan
diri, kebebasan dalam mendirikan perusahaan. Semua ini adalah sistem perekonomian
kita saat ini dan negara memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada warga
negarnya, Hal ini di pertegas dalam pasal 27 ayat 2 yang menyatakan, "tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaanya dan penghidupanya yang layak bagi kemanusiaan".

Sistem ekonomi kapitalis yang ada di indonesia sejau ini telah memberikan dampak
dan juga pengaruh terhadap ekonomi indonesia meskipun regulasi atas perijinan masi
sangat rumit.Indonesia juga saat ini sedang melakukan revitalisasi iklim investasi
melalui "Omnibus Law"yaitu memudahkan ijin usaha atau "kemudahan dalam
berusaha" dimana kemudahan dalam berusaga indonsia masi tertinggal dari malaysia
dan vietnam indonesia berada di urutan ke-5 di Asean dengan indikator tersulit dalam
mendirikan usaha . Kemudian melihat angka bonus demografi kita yang cukup besar
meskupun bonus demografi ini tidak menjamin skil setiap tenaga kerja, negara untuk
memanfaatkan bonus demografi ini pemerintah melalui omnibus law ingin membuka
lapangan pekerjaan untuk menambung para pencari kerja sehingganya tidak
menambah angka pengangguran yang menjadi beban dalam APBN.
Hal yang menjadi kerisauan kita terhadap langkah pemerintah mengenai hal di atas
adalah kesiapan lembaga birokrasi dan umkm kita dalam menghadapi kapitalisme
ekonomi yang semakin bebas.Belajar dari krisis 1998 dimana sektor umkm kita
merupakan tulang punggung ekonomi menopang pertumbuhan ekonomi saat itu pada
saat perusahan besar, babak belur dia akibatkan oleh krisis moneter yang melanda
dunia.Hal yang akan di timbulkan oleh kapitalisme ekonomi adalah munculnya usaha-
usaha bermodal besar yang menggunakan taktik "predatory pricing" yang akan
mematikan UMKM yang bermodal atas tunjangan kredit yang di laksanakan oleh
bank.
Ciri-Ciri Kapitalisme :
Menurut Umer Chapra, ciri-ciri kapitalisme adalah:
 Percaya bahwa ekspansi kekayaan dapat dipercepat, produksi maksimum dan
pemuasan keinginan sesuai dengan preferensi individu sangat penting bagi
kesejahteraan
 Kebebasan individu tanpa batas untuk menciptakan kekayaan pribadi,
memiliki dan mengaturnya sebagai keharusan bagi inisiatif individu
 Inisiatif individu dan pengambilan keputusan dalam pasar bebas sebagai syarat
efisiensi optimum alokasi sumber daya
 Tidak perlu peran pemerintah dan nilai-nilai kolektif dalam efisiensi alokasi
dan keadilan distribusi
 Pemenuhan kepentingan pribadi oleh semua individu secara otomatis akan
memenuhi kepentingan sosial

Sistem Sosialis

Sistem ekonomi sosialis adalah sistem perekonomian yang bertujuan untuk


memakmurkan masyarakat secara merata dan tidak ada penindasan
ekonomi.Dalam sistem ekonomi ini, pemerintah menguasai dan mengendalikan
kegiatan ekonomi, tapi hak milik, kebebasan pasar dan inisiatif ekonomi individu
sangat dibatasi bahkan ditekan. Dengan kata lain, pengertian sistem ekonomi
sosialis adalah sistem ekonomi yang diatur oleh negara dan kelangsungan sistem
ekonomi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah pusat.

Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosial

Berikut ini beberapa prinsip dasar ekonomi sosial diantaranya yaitu :

 Otoritas negara menguasai semua aset masyarakat, maksudnya regulasi


ekonomi dan kepemilikan harta dilakukan oleh pemerintah.
 Kesetaraan ekonomi. Kesetaraan ekonomi maksudnya masyarakat tidak
bekerja untuk kepentingan pribadi, namun hanya sebagai pegawai
pemerintah yang gaji dari keringat sendiri.
 Disiplin politik. Negara yang menganut sistem ekonomi sosial, parlemen
sebagai lembaga berhak membuat konstitusi dan regulasi dikuasai oleh
kaum proletarian atau buruh. Mereka ditempatkan oleh partai untuk
membuat regulasi cenderung berpihak pada kaum buruh sebagai
representasi kaum sosialis.

Ciri-Ciri Ekonomi Sosialis

Berikut ini ciri-ciri sistem ekonomi sosialis diantaranya yaitu :

 Hak milik individu tidak diakui dan lebih mengutamakan kebersamaan.


 Seluruh sumberdaya dikuasai oleh negara.
 Kegiatan perekonomian sepenuhnya tanggung jawab pemerintah.
 Produksi dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
 Kebijakan ekonomi disusun dan dilaksanakan oleh pemerintah.
 Pihak swasta tidak bisa melakukan kegiatan ekonomi dengan bebas dan
mandiri

Mixed Economy

Sistem ekonomi campuran adalah sistem yang mengandung beberapa elemen dari
sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Sistem ini lahir sebagai
aplikasi dari negara-negara yang tidak menerapkan sistem baik kapitalis maupun
sosialis secara 100 persen. Dalam sistem ekonomi campuran yang mendekati
sistem kapitalis/liberal karena kadar kebebasan yang relative besar atau persentase
dari sistem kapitalisnya sangat besar.

Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem perekonomian yang melibatkan


atau merupakan kombinasi dari unsur-unsur sistem ekonomi komando/terencana
dan sistem ekonomi pasar bebas. Unsur-unsur tersebut antara lain :

1) Ada tidaknya unsur perencana (pemerintah) yang mengatur kegiatan


perekonomian.
2) Ada tidaknya pengakuan atas kepemilikan individu pada faktor-faktor
produksi
3) Ada tidaknya perusahaan swasta yang beroperasi untuk memperoleh
keuntungan (en: profit)

Dengan kata lain, sistem ekonomi campuran berarti sebagian kegiatan


perekonomian diatur oleh mekanisme pasar, sedangkan sebagian yang lain diatur
oleh negara.

Peran Pemerintah dalam Ekonomi Campuran

Dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah memiliki tiga peran penting dalam
mengatasi masalah-masalah pada sistem ekonomi pasar (bebas), yaitu :

1) Mengatasi alokasi sumber daya yang tidak efisien, seperti: monopoli,


eksternalitas, dan barang publik.
2) Mengatasi distribusi penghasilan yang tidak merata.
3) Mengatasi masalah-masalah ekonomi makro, seperti: inflasi,
pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi.

Kelebihan dari Sistem Ekonomi Campuran :

 Sebagian besar bisnis dan industri dapat diserahkan pada perusahaan


swasta yang cenderung lebih efisien dari perusahaan yang dikendalikan
negara.
 Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
 Sistem ekonomi campuran memperbolehkan campur tangan pemerintah
untuk mengatasi masalah pada sistem ekonomi pasar bebas, seperti:
monopoli, eksternalitas, dan barang publik.
 Sistem ekonomi campuran dapat menciptakan pemerataan dan
menyediakan "jaring pengaman" untuk mencegah rakyat hidup sangat
miskin. Dalam saat bersamaan, sistem ini juga dapat membuat rakyat
menikmati imbalan finansial dari kerja keras dan kewirausahaan.
 Pemerintah dapat menciptakan stabilitas ekonomi makro dengan kebijakan
fiskal dan moneter.

Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran

 Sulit untuk mengetahui seberapa jauh pemerintah sebaiknya


mengintervensi pasar dan ekonomi makro.
 Sistem ekonomi campuran oleh pakar sistem sosialis dianggap terlalu
banyak memperbolehkan kekuatan pasar, hal ini menyebabkan perbedaan
kesejahteraan (en: inequality) dan alokasi sumber daya yang tidak efisien.
Sedangkan oleh pakar sistem pasar bebas, sistem campuran dianggap
terlalu banyak mengintervensi pasar.
 Pemerintah umumnya adalah pengelola ekonomi dan bisnis yang buruk,
karena pemerintah dipengaruhi oleh kepentingan politik dan faktor jangka
pendek lainnya. Akibatnya, perusahaan negara menjadi tidak efisien dan
timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme).
 Sistem Ekonomi Pancasila
Ekonomi Pancasila dimaksudkan sebagai teori ekonomi dengan perspektif
Indonesia. Secara konseptual gagasan Ekonomi Pancasila diproyeksikan
mencakup dua aspek, yaitu teori ekonomi murni dan teori ekonomi aplikatif untuk
Indonesia. Ekonomi Pancasila merupakan sebuah sistem perekonomian yang
didasarkan pada lima sila dalam Pancasila. Istilah ekonomi Pancasila baru muncul
pada tahun 1967 dalam suatu artikel Dr. Emil Salim. Secara sederhana, ekonomi
Pancasila dapat disebut sebagai sebuah sistem ekonomi pasar dengan pengendalian
pemerintah atau istilah lain ekonomi pasar terkendali.29 Reformasi sistem
ekonomi merupakan reformasi aturan main hubunganhubungan ekonomi yang
mutlak perlu mempertimbangkan ideologi Pancasila dan demokrasi ekonomi.
Sistem ekonomi Pancasila mengacu pada setiap sila sebagai berikut yaitu :
1) Roda kegiatan ekonomi bangsa digerakkan oleh rangsangan-rangsangan
ekonomi, sosial, dan moral
2) Seluruh warga masyarakat bertekad untuk mewujudkan kemerataan sosial
yaitu tidak membiarkan berkembangnya ketimpangan ekonomi dan
kesenjangan sosial.
3) Semua pelaku ekonomi yaitu produsen, konsumen, dan pemerintah
(sebagai produsen sekaligus konsumen) selalu bersemangat nasionalistik
yang dalam setiap putusan ekonominya menomorsatukan tujuan
terwujudnya perekonomian nasional yang kuat dan tangguh.
4) Koperasi dan organisasi-organisasi ekonomi yang selalu mengedepankan
kerjasama (coorperation) dan tindakan bersama (collective action) menjadi
sokoguru kegiatan ekonomi masyarakat.
5) Dalam perekonomian Indonesia yang luas dan beragam terus menerus
diupayakan keseimbangan antara perencanaan ekonomi nasional dengan
desentralisasi dan otonomi daerah. Melalui partisipasi aktif setiap daerah,
aturan main keadilan ekonomi berjalan sehingga menghasilkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat
Untuk di Indonesia sendiri, sistem ekonomi Pancasila memiliki beberapa tujuan
utama, yaitu :

1) Kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang


dihasilkan dari adanya tindakan ekonomi dalam berbisnis.
2) Kestabilan ekonomi dengan adanya kesempatan kerja yang luas. Adanya
insentif atau dorongan untuk bekerja dan ikut ambil bagian dalam seluruh
kegiatan ekonomi di masyarakat.
3) Adanya koordinasi yang efektif dan efisien terhadap adanya proses
produksi, konsumsi dan investasi contohnya adalah dalam menanggapi
terjadinya perubahan cara produksi atau pola kebutuhan masyarakat.
4) Adanya tindakan pertimbangan yang tergolong wajar antara kepentingan
saat ini dan kepentingan masa depan.
5) Adanya tindakan pertimbangan yang dinilai wajar antara barang untuk
kepentingan perorangan dan kepentingan umum.
6) Adanya tindakan pemerataan pendapatan dan persamaan antar berbagai
golongan dan seluruh lapisan masyarakat.
7) Adanya pertimbangan yang wajar antar kekuasaan dan pengaruh antara
golongan atas dan bawah. Diindahkannya seluruh nilai yang melekat pada
manusia seperti Hak Asasi Manusia (HAM), kebebasan, keadilan sosial,
kesamaan hak milik, solidaritas dan sebagainya.

Adapun beberapa fungsi sistem ekonomi Pancasila tersebut adalah sebagai berikut :

1) Menyediakan dorongan untuk melakukan suatu proses produksi: Agar bisa


menciptakan kordinasi yang tepat dalam suatu kegiatan indvidu di dalam
perekomian.
2) Guna mengatur pembagian hasil atas suatu produksi dalam anggota
masyarakat secara keseluruhan agar bisa terlaksana sesuai dengan harapan:
Agar mampu menciptakan suatu metode tertentu, sehingga seluruh distribusi
barang dan jasa bisa dilakukan dengan baik.

2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana sistem ekonomi yang berlangsung di Indonesia saat ini?
2) Bagaimana penerapan dari sistem ekonomi Pancasila dalam dunia bisnis yang
sangat beragam dan sangatlah luas?
Bab 2
Pemecahan Masalah
1. Di negara Indonesia sudah mengalami 4 perubahan sistem ekonomi indonesia dari
masa penjajahan dahulu, berikut penjelasannya :

Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)


Sistem ekonomi pertama kalinya diterapkan di negara Indonesia adalah sistem
ekonomi liberal. Sistem ekonomi indonesia liberal ini terjadi kisaran tahun 1950-
1957 beberapa tahun setelah Indonesia merdeka di tahun 1945. Pada saat itu sering
terjadi perubahan kabinet yang berdampak pada lemahnya ekonomi Indonesia saat
itu.
Penanggulangan kondisi itu banyak kebijakan seperti penggunting uang kertas Rp.
5 menjadi 2 bagian sehingga memiliki 1 bagian Rp. 2,5 (untuk alat pembayaran
yang sah) dan 1 bagian lagi Rp. 2,5 (untuk beli obligasi pinjaman nasional).
Kebijakan tersebut dikatakan kebijakan pemotongan nilai uang dikeluarkan oleh
menteri keuangan saat itu yaitu Bapak Syafruddin Prawiranegara.
Selain kebijakan gunting uang kertas, pada masa itu terjadi gerakan banteng untuk
mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional.
Kebijakan ini dicetuskan oleh Dr. Sumitro Djojohadikusumo (ahli ekonomi pada
kabinet natsir). Gerakan ini juga bertujuan melindungi para pengusaha dalam
negeri dengan memberikan bantuan berupa kredit dan bimbingan konkret.

Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966)


Pada masa demokrasi terpimpin tersebut Indonesia mengalami perubahan sistem
perekonomian negara dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi
etatisme, dimana sistem ekonomi ini semua aktivitas diatur dan dikuasai oleh
negara baik itu aspek sosial, ekonomi, politik dan terpusat pada negara. Sistem
ekonomi Indonesia etatisme ini dikeluarkan oleh presiden Ir. Soekarno pada 5 Juli
1959.
Dimana kegagalan sistem ekonomi indonesia liberal membuat para pengusaha
pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha asing seperti pengusaha cina.
Sehingga terbentuknya Dewan Perancang Nasional (Depernas) pada tanggal 15
Agustus 1959 dipimpin oleh Moh. Yamin guna untuk mempersiapkan rancangan
undang-undang pembangunan nasional berencana.
Pada masa itu terjadi penurunan nilai uang (devaluasi) seperti uang kertas Rp. 500
menjadi Rp. 50 dan uang kertas Rp. 1.000 menjadi Rp. 100, akan tetapi upaya
tersebut masih belum bisa mengatasi kemerosotan ekonomi khususnya bidang
moneter.

Masa Demokrasi Ekonomi (1967-1998)


Pada masa demokrasi ekonomi tahun 1967-1998 tepatnya pada masa pemerintahan
orde baru bapak Soeharto, dimana mengalami perubahan sistem ekonomi
Indonesia menjadi sistem ekonomi campuran. Dalam sistem ekonomi indonesia
campuran ini adanya ikut campur tangan pemerintah dan masyarakat bersama-
sama ikut memajukan kegiatan ekonomi.

Pemerintah sebagai pengendali ekonomi sedangkan masyarakat yang menempuh


kegiatan produksi, distribusi dan konsumsinya. Upaya pemerintah guna membantu
masyarakat terhindar dari masalah ekonomi modern seperti kesulitan menentukan
barang atau jasa yang akan diproduksi. Adapun beberapa kebijakan bapak
Soeharto untuk memulihkan perekonomian meliputi:
 Bergabungnya kembali indonesi dengan International Monetary Fund
(IMF), sehingga bantuan keuangan dari negara asing masuk ke Indonesia.
 Menghapus hiperinflasi dengan melarang pendanaan domestik dalam
bentuk pencetakan uang.
 Pembebasan bea cukai impor dan menanggulangi devaluasi rupiah,
sehingga dapat meningkatkan nilai ekspor ke luar negeri.

Masa Demokrasi Pancasila (1998-Sekarang)

Pada masa tahun 1998 sampai sekarang sistem ekonomi Indonesia menggunakan
sistem ekonomi pancasila, dimana sistem ekonomi pancasila merupakan
pengembangan dari sistem ekonomi campuran.
Seperti dikutip dari UU no 25 tahun 1992 pasal 3, tujuan koperasi untuk
menyejahterakan anggotanya serta ikut membangun tatanan perekonomian negara
agar terwujudnya masyarakat yang maju, adil dan makmur. Pengelolaan ekonomi
dilakukan melalui musyawarah yang dilakukan oleh perwakilan rakyat.

Seperti itulah penjelasan mengenai sistem ekonomi apa saja yang digunakan oleh
bangsa Indonesia. Dengan begitu Anda mengetahui bahwa sistem ekonomi
pancasila hingga saat ini masih tetap digunakan dikarenakan sistem ekonomi
pancasila sangat membantu kesejahteraan masyarakat terutama kesejahteraan para
pelaku UKM untuk tetap bisa menghasilkan profit atau keuntungan.

Untuk menghitung omset dan profit Anda membutuhkan alat bantu seperti
software akuntansi. Dengan adanya software akuntansi Anda dapat bisa fokus pada
pengembangan bisnis biar urusan pengelolaan keuangan dikerjakan oleh software
akuntansi.

Software akuntansi ini dapat membantu segala keperluan keuangan bisnis Anda
dalam satu sistem aplikasi keuangan bisnis bernama “Harmony Smart Accounting
Solution” yang mana menyediakan 20 lebih jenis laporan keuangan secara real-
time yang bisa membantu dalam menganalisa, memeriksa dan mengembangkan
bisnis.

2. Dalam dunia bisnis sendiri, penerapan dari sistem ekonomi Pancasila sangat
beragam dan sangatlah luas.
Penerapan Sila Ke-1
Sistem pengelolaan keuangan yang baik akan mencegah terjadinya kemungkinan
kerugian dan mencegah peluang adanya penyalahgunaan keuangan perusahaan
yang bertolak belakang dengan nilai agama atau Ketuhanan yang Maha Esa.
Penerapan Sila Ke-2
Memberikan upah dan fasilitas pegawai sesuai dengan tingkat performa, tanggung
jawab, serta risiko yang diberikan pada perusahaan pun merupakan bentuk
penerapan dari nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
Penerapan Sila Ke-3
Memproduksi barang bisnis terbaik, yang tidak bertentangan dengan berbagai nilai
serta norma masyrakat serta memiliki manfaat yang baik untuk seluruh rakyat
Indoneisa merupakan suatu bentuk dari sila ke-3. Dengan memproduksi barang
yang baik dan bermanfaat untuk banyak orang, maka kita memiliki harapan bahwa
produk tersebut mampu digunakan dan tidak menyebabkan masalah ketika
memanfaatkannya.
Penerapan Sila Ke-4
Dengan adanya sistem kebersamaan dan juga musyawarah perusahaan dalam hal
memutuskan segala bentuk masalah yang berkaitan dengan usaha merupakan
bentuk dari sila ke-4 yang lebih mengutamakan adanya permusyawaratan.
Penerapan Sila Ke-5
Terjadinya proses yang baik dan produk yang mampu digunakan oleh banyak
pihak akan menimbulkan pemerataan pemasaran atas barang hasil usaha
merupakan penerapan dari sila keadilan bagi seluruh raktyat Indonesia.
Bab 3
1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa sistem ekonomi bisa
kita artikan sebagai suatu cara mengatur dan mengelola segala aktivitas ekonomi di
setiap lapisan masyarakat. Pengelolaan ini bisa saja dilakukan oleh pemerintah
ataupun pihak swasta. Namun dalam pengelolaannya tetap harus didasarkan pada
prinsip tertentu agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan.
Sistem ekonomi di bagi menjadi 3 yaitu sistem ekonomi kapitalis, sosiolis, dan
campuran. Sistem ekonomi kapitalisme berarti mengutamakan kebebasan individu
dalam mengatur perekonomian, kebebasan kepemilikan hak, kebebasan
mengembangkan diri, kebebasan dalam mendirikan perusahaan. Sistem ekonomi
sosialis adalah sistem perekonomian yang bertujuan untuk memakmurkan masyarakat
secara merata dan tidak ada penindasan ekonomi.Dalam sistem ekonomi ini,
pemerintah menguasai dan mengendalikan kegiatan ekonomi, tapi hak milik,
kebebasan pasar dan inisiatif ekonomi individu sangat dibatasi bahkan ditekan.Sistem
ekonomi campuran adalah sistem yang mengandung beberapa elemen dari sistem
ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Sistem ini lahir sebagai aplikasi dari
negara-negara yang tidak menerapkan sistem baik kapitalis maupun sosialis secara
100 persen. Dalam sistem ekonomi campuran yang mendekati sistem kapitalis/liberal
karena kadar kebebasan yang relative besar atau persentase dari sistem kapitalisnya
sangat besar.
Ekonomi Pancasila dimaksudkan sebagai teori ekonomi dengan perspektif
Indonesia. Secara konseptual gagasan Ekonomi Pancasila diproyeksikan mencakup
dua aspek, yaitu teori ekonomi murni dan teori ekonomi aplikatif untuk Indonesia.
Ekonomi Pancasila merupakan sebuah sistem perekonomian yang didasarkan pada
lima sila dalam Pancasila. Istilah ekonomi Pancasila baru muncul pada tahun 1967
dalam suatu artikel Dr. Emil Salim. Secara sederhana, ekonomi Pancasila dapat
disebut sebagai sebuah sistem ekonomi pasar dengan pengendalian pemerintah atau
istilah lain ekonomi pasar terkendali.
Di negara Indonesia sudah mengalami 4 perubahan sistem ekonomi indonesia
dari masa penjajahan dahulu yaitu masa demokrasi liberal( 1950-1957), masa
demokrasi terpimpin(1959-1966), masa demokrasi ekonomi(1967-1998), dan masa
demokrasi pancasila(1998 sampai sekarang).
Sistem ekonomi pertama kalinya diterapkan di negara Indonesia adalah sistem
ekonomi liberal. Sistem ekonomi indonesia liberal ini terjadi kisaran tahun 1950-1957
beberapa tahun setelah Indonesia merdeka di tahun 1945. Pada saat itu sering terjadi
perubahan kabinet yang berdampak pada lemahnya ekonomi Indonesia saat itu.
Pada masa demokrasi terpimpin tersebut Indonesia mengalami perubahan
sistem perekonomian negara dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi
etatisme, dimana sistem ekonomi ini semua aktivitas diatur dan dikuasai oleh negara
baik itu aspek sosial, ekonomi, politik dan terpusat pada negara. Sistem ekonomi
Indonesia etatisme ini dikeluarkan oleh presiden Ir. Soekarno pada 5 Juli 1959.

Pada masa demokrasi ekonomi tahun 1967-1998 tepatnya pada masa pemerintahan
orde baru bapak Soeharto, dimana mengalami perubahan sistem ekonomi Indonesia
menjadi sistem ekonomi campuran. Dalam sistem ekonomi indonesia campuran ini
adanya ikut campur tangan pemerintah dan masyarakat bersama-sama ikut memajukan
kegiatan ekonomi.

Pada masa tahun 1998 sampai sekarang sistem ekonomi Indonesia


menggunakan sistem ekonomi pancasila, dimana sistem ekonomi pancasila merupakan
pengembangan dari sistem ekonomi campuran.

Seperti dikutip dari UU no 25 tahun 1992 pasal 3, tujuan koperasi untuk


menyejahterakan anggotanya serta ikut membangun tatanan perekonomian negara agar
terwujudnya masyarakat yang maju, adil dan makmur. Pengelolaan ekonomi dilakukan
melalui musyawarah yang dilakukan oleh perwakilan rakyat.
Daftar Pustaka

https://www.tentorku.com/sistem-ekonomi-campuran/

https://www.harmony.co.id/blog/mengenal-apa-saja-sistem-ekonomi-indonesia-yang-
digunakan-saat-ini

https://www.gramedia.com/literasi/masalah-ekonomi/

Anda mungkin juga menyukai