Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH EKONOMI

tentang

SISTEM EKONOMI

Oleh :
Desamry Widho W.
Nurfarah A. Bilqisti (18)
Pramesti Yogyanti (19)
Refida Istiningtyas (20)
Rista Anisatul

X Mia 6
SMAN 1 Trenggalek
Tahun Ajaran 2014/2015
KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Allah SWT


Sesungguhnya manusia mengakui bahwa dirinya diciptakan dalam keadaan lemah.
Sehingga ia tidak dapat berbuat banyak dalam menghadapi berbagai macam kesulitan yang
menimpanya.
Maka manusia perlu membekali diri dengan ilmu, karena ilmu merupakan salah satu
karunia Allah SWT yang dapat membawa manusia kearah kebahagiaan hidup.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT dan hanya atas ridho-Nya,
kami kelompok 6 mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X Mia 6 SMAN 1 Trenggalek dapat
menyelesaikan makalah ekonomi tentang Sistem Ekonomi.
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan atas tugas dari guru pembimbing ekonomi
kelas X Mia 6 SMAN 1 Trenggalek.
Kami menyadari sepenuhnya dalam makalah ini masih ada kesalahan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang
bersifat konstruktif dan inofatif.

Disertai dengan do’a semoga dapat bermanfaat dan dicatat sebagai amal disisi Allah
SWT. Aamiin.

Trenggalek, 18 September 2014

Kelompok 6
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
Pendahuluan..............................................................................................................................i
v
Sistim Ekonomi
Tradisional......................................................................................................vi
Sistim Ekonomi
Komando.......................................................................................................vii
Sistim Ekonomi Liberal............................................................................................................ix
Sistim Ekonomi Campuran........................................................................................................x
Sistim Demokrasi Ekonomi......................................................................................................xi
Daftar
Pustaka.........................................................................................................................xiii
BAB I
PENDAHULUAN

Pengertian Sistem Ekonomi

Sistem merupakan istilah dari bahasa yunani yang artinya adalah himpunan bagian

atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.

Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu secara

holistik, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri

dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin

berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.

Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat,

untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup

dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem

informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut.

Menurut L. James Havery sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang

suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud

berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

Menurut John Mc Manama sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun

dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik

untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien.

Menurut C.W Churchman sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang

dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

Menurut J.C Hinggins sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling

berhubungan.

Menurut Edgar F Huse dan James L. Bowdict sistem adalah suatu seri atau rangkaian

bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi

dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan sumber.
Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos: keluarga atau rumah tangga,

dan nomos; peraturan atau hukum. Ekonomi dalam kupasan Aristoteles (384-322 B.C.)

dibedakan antara oikonomi yang menyelidiki peraturan rumah tangga yang merupakan arti

asli bagi istilah ekonomi, dan chrematisti yang mempelajari peraturan-peraturan tukar-

menukar dan karena pemikiran ini dapat disebut sebagai perintis jalan bagi berkembangnya

teori ilmu ekonomi. Jadi apa itu sistem ekonomi?

Persoalan-persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah masalah transformasi atau

pengolahan alat-alat/sumber pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa faktor-faktor

produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi

barang dan jasa.

Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi

antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam surat tatanan kehidupan, selanjutnya

dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi

berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak.

Sedangkan Menurut Sheridan (1998) dalam publikasinya mengenai sistem-sistem ekonomi

yang ada di Asia mengatakan bahwa Economic system refers to the way people perform

economic activities in their search for personal happiness. Dalam kata lain, sistem ekonomi

adalah cara manusia melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan atau

memberikan kepuasan pribadinya.  Secara umum definisi sistem perekonomian adalah cara

suatu bangsa/Negara untuk mengatur kehidupan ekonominya agar tercapai

kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh

karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara

menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang

bersangkutan.
BAB II
SISTIM EKONOMI TRADISIONAL

Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama
untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa digunakan oleh
nenek moyang sebelumnya.

Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh
masyarakat itu sendiri. Tugas pemerintah hanya sebatas memberikan perlindungan dalam
bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum
Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum
maju, dan mulai ditinggalkan. Misalnya Etiopia. Tapi pada umumnya, sistem ekonomi ini
sangatlah primitif dan hampir tidak ada lagi di dunia.
Saat ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional,
namun di beberapa daerah pelosok, seperti suku badui dalam, sistem ini masih digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.

Ciri-Ciri Sistim Ekonomi Tradisional :

1. Masyarakat hidup berkelompok secara kekeluargaan.


2. Tanah merupakan sumber kehidupan.
3. Belum mengenal adanya pembagian kerja.
4. Pertukaran secara barter.
5. Tingkat dan macam produksi sesuai kebutuhan.

Kelebihan Sistim Ekonomi Tradisional :

1. Persaingan yang sehat, hubungan antar individu sangat erat.


2. Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul.
3. Tidak individualistis, bersifat sosial.

Kelemahan Sistim Ekonomi Tradisional :

1. Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah.


2. Kualitas barang hasil produksi masih rendah, karena belum dapat memaksimalkan
tingkat produksi.
BAB III
SISTIM EKONOMI KOMANDO

Sistem ekonomi komando (terpusat atau terpimpin) adalah system ekonomi yang
segala sesuatunya tentang ekonomi diatur oleh pemerintah pusat. Ini berarti bahwa
pemerintah yang menentukan jenis barang dan jasa apa yang akan diproduksi, menggunakan
metode atau cara apa barang dan jasa tersebut akan dibuat sampai siapa yang akan
mengkonsumsi barang dan saja tersebut. Sehingga dalam sistem ekonomi komando ini,
pemerintah akan lebih mudah mengendalikan inflasi, masalah pengangguran, serta masalah
ekonomi lainnya. Intinya, semua pergerakan ekonomi berada di tangan pemerintah. Tidak
jelas siapa yang pertama kali menggunakan sistem ekonomi komando, namun VOC telah
menggunakan sistem ini sebelum Karl Max mencetuskan (1830-1870).

Dalam sistem ekonomi komando ini pemerintah menguasai semua alat dan sumber-
sumber daya sehingga hak milik perorangan tidak diakui. Tidak ada individu atau kelompok
yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian karena semua kebijakan
perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah. Sehingga bisa dibilang bahwa kelemahan
dari sistem ekonomi komando ini adalah matinya inisiatif idividu untuk maju karena
sering terjadinya monopoli yang merugikan masyarakat sehingga masyarakat tidak
memiliki kebebasan dalam memilih serta mengolah sumber daya.

1. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Komando

a. Segala kegiatan perekonomian diatur oleh pemerintah.


b. Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah (central planning).
c. Semua alat dan sumber daya produksi dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah.
d. Hak milik perorangan tidak diakui.
e. Pemerintah bersifat paternalisme (bentuk dominasi suatu kelompok terhadap
kelompok lain).
f. Masyarakat tidak dapat menentukan jenis pekerjaan yang diinginkan.
g. Pemerintah pusat bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya
perekonomian.
h. Tidak ada pihak swasta yang melakukan kegiatan ekonomi.

2. Kelebihan Sistem Ekonomi Komando

1. Pemerintah mudah melakukan pengendalian dan pengawasan harga.


2. Pemerintah bebas menentukan barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
3. Jarang terjadi krisis ekonomi karena ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
4. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran, dan masalah
ekonomi lainnya.
5. Kemakmuran masyarakat terjamin.
6. Dapat mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin.
7. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
8. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.

Dalam sistem ekonomi komando ini peran individu diatur sepenuhnya oleh
pemerintah sehingga peranan perencanaan ekonomi oleh negara dalam mengatur
perekonomian sangat lah penting. Peranan pasar sebagai alat alokasi sumber daya
ekonomi digantikan oleh cara pengesahan atau rationing karena penguasaan aset
ekonomi merupakan kepemilikan bersama dalam sistem ekonomi komando ini.
Sehingga  pemerintah dapat dengan mudah mengawasi kegiatan perrkonomian yang
ada serta memudahkan negara untuk bertanggung jawab secara penuh terhadap
kegiatan perekonomian sehingga pemerataan pendapatan antar lapisan masyarakat
dapat terjamin.

3. Kekurangan Sistem Ekonomi Komando

1. Hak milik perorangan tidak diakui.


2. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
3. Mematikan inisiatif individu untuk maju karena segala kegiatan perekonomian
ditentukan oleh pemerintah pusat.
4. Tidak ada kebebasan berusaha.
5. Pada umumnya kemajuan ekonominya  lambat.
6. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya.
7. Keberhasilan sistem ini sangat tergantung pada baik buruknya kualitas pemerintah.

4. Penerapan Sistem Ekonomi Komando

Sistem ekonomi komando cenderung diterapkan di negara-negara yang


menganut ideologi komunis atau sosialis. Walaupun dalam kenyataannya tidak ada
satu negara pun di dunia ini yang menganut dan melaksanakan sistem ekonomi
komando secara murni. Contoh dari negara-negara yang menganut sistem ekonomi
komando ini adalah Kuba, Uni Soviet, negara-negara Eropa Timur sebelum era 1990-
an dan China pada masa pemerintahan Mao Zedong.
BAB IV
SISTIM EKONOMI LIBERAL

Sistem Ekonomi Liberal disebut juga sistem ekonomi pasar yaitu sistem ekonomi
dimana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuasaan pasar. Sistem ekonomi ini menghendaki
adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya setiap individu
diakui keberadaannya dan mereka bebas bersaing. Dilain pihak, pemerintah tidak boleh ikut
campur dalam kegiatan ekonomi. Pada sistim ekonomi ini berbeda dengan sistim ekonomi
komando yang kekuasaannya berada pada pemerintah. Dalam sistim ekonomi ini, pemerintah
hanya bertugas melindungi, menjaga dan memberi fasilitas agar setiap individu dapat
menjalankan hak dan kebebasannya dengan sebaik-baiknya. Jadi, fungsi pemerintah hanya
sebagai pelengkap.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Liberal :


1. Menerapkan sistem persaingan bebas.
2. Adanya pengakuan terhadap hak individu.
3. Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi.
4. Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi.
5. Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri .
6. Peranan modal sangat penting.
7. Peranan pemerintah dibatasi.
8. Semua sumber produksi adalah milik individu.

Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal :


1. Setiap orang bebas memilih alat produksi sendiri.
2. Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan.
3. Produksi didasarkan pada kebutuhan masyarakat.

Kelemahan Sistem Ekonomi Liberal :


1. Menimbulkan penindasan terhadap manusia lain.
2. Pengusaha yang bermodal kecil akan semakin tersisih, akibat kalah saing dengan
pengusaha yang bermodal besar.
3. Menimbulkan monopoli sehingga merugikan masyarakat.
4. Rentan terhadap krisis ekonomi.

Sistem Ekonomi Liberal banyak diterapkan di negara-negar Eropa dan Amerika Serikat.
Contoh negara yang menerapkan Sistem Ekonomi Liberal yaitu Belanda, Inggris, Prancis,
Swedia, dan Jerman.
BAB V
SISTIM EKONOMI CAMPURAN

Sistem Ekonomi Campuran adalah sistem ekonomi dimana pemerintah dan swasta
(masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Dan ada juga yang berkata Sistem ekonomi campuran merupakan penggabungan
atau campuran antara sistem ekonomi liberal dan sosialis. Dalam sistem ini pemerintah
bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian. Sistem ini
banyak diterapkan di negara-negara yang sedang berkembang.

Ciri-ciri sistem ekonomi campuran:

 Pemerintah sebagai pengendali dalam persaingan kegiatan ekonomi.


 Kegiatan ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
 Pemerintah menentukan berbagai macam kebijakan yang dianggap penting.
 Pemerintah memotivasi serta membimbing kepada sektor usaha dalam kegiatan
ekonomi.
 Hak milik perorangan dan swasta diakui oleh pemerintah tapi penggunaannya tidak
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.

Kebijakan sistem ekonomi campuran:

 Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah lebih diarahkan untuk kepentingan


kesejahteraan masyarakat.
 Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dengan swasta cenderung
menguntungkan semua pihak.
 Kegiatan usaha pihak swasta terikat pada peraturan yang dibuat pemerintah.
 Pemakaian tenaga kerja pada umumnya disesuaikan dengan syarat-syarat perburuhan.
 Penetapan harga lebih terkendali.
 Hak perorangan secara nyata diakui.

Kelemahan sistem ekonomi campuran:

 Beban pemerintah lebih berat daripada swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi.
 Sektor produksi yang lebih menguntungkan dikelola oleh pemerintah sehingga swasta
kurang dapat memaksimalkan keuntungan dalam kegiatan usahanya.
 Adanya anggapan bahwa karyawan yang bekerja pada pemerintah statusnya lebih
tinggi daripada pegawai di swasta.

Negara yang menganut sistem ekonomi campuran adalah bekas negara non-blok.
Mayoritas berada di Asia dan Afrika, seperti :
 Mesir
 Malaysia
BAB VI
SISTIM DEMOKRASI EKONOMI

Sistem demokrasi ekonomi atau biasa disebut dengan Sistem Ekonomi Pancasila
adalah suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah
Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh,
dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.

Hal ini juga dijelaskan dalam TAP MPR No. IV/MPR/1999 dengan menggunakan
istilah sistem ekonomi kerakyatan, di mana masyarakat memegang peran aktif dalam
kegiatan ekonomi, dan pemerintah berusaha menciptakan iklim yang sehat bagi pertumbuhan
dan perkembangan dunia usaha.

 Tujuan Sistim Demokrasi Ekonomi sistem ekonomi Pancasila adalah untuk mencapai
kesejahteraan yang merata dan berkeadilan, sehingga tercapai kemakmuran rakyat.

 Landasan atau dasar dari Sistem demokrasi ekonomi adalah Pancasila dan UUD 1945
yang berasaskan pada kekeluargan dan gotong royong. Hal ini tertuang dalam pasal
33 Ayat 1, 2, 3 UUD 1945.
Yang berbunyi sebagai berikut:
 Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 : “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan.”
Maksudnya, pada pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 mengandung arti bahwa perlu
adanya pengembangan kegiatan ekonomi yang melibatkan peran aktif seluruh
rakyat Indonesia dan berusaha bersama-sama mencapai tujuan yaitu kemakmuran
rakyat.

 Pasal 33 Ayat 2 UUD 1945 : “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara.
Maksudnya, pada pasal 33 Ayat 2 UUD 1945 mengandung arti bahwa negara
dapat menentukan seberapa banyak cabang-cabang produksi tersebut diproduksi
sesuai dengan tujuan negara dan kebutuhan masyarakat guna untuk mencapai
kesejahteraan rakyat.
Apabila cabang-cabang produksi yang penting tersebut tidak dikuasai negara
tetapi dikuasai oleh segolongan tertentu, maka dapat menimbulkan pemusatan
kekuatan ekonomi pada satu kelompok saja dalam bentuk monopoli yang
merugikan rakyat banyak. Berdasarkan ayat tersebut, pihak swasta diberikan
kekuatan untuk mengelola cabang-cabang produksi sehingga kedua sektor (negara
dan swasta) dapat tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan negara, yaitu
kemakmuran rakyat.

 Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 : “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat.”
Maksudnya, pada pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 mengandung arti bahwa sumber
daya alam yang berupa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalam
bumi Indonesia dikuasai oleh negara dan dikelola serta dimanfaatkan untuk
seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya untuk sekelompok orang tertentu saja.
 Ciri-ciri positif demokrasi ekonomi sebagai dasar pelaksanaan pembangunan adalah:

a. Perkonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.


b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan untuk
pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
f. Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang
layak.
g. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat.
h. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam
batas-batas yang tidak merugikan bagi kepentingan umum.
i. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

 Ciri-ciri negatif demokrasi ekonomi :

a. Dapat menumbuhkan eksploitasi atau pemerasan terhadap manusia dan


bangsa lain ( bawaan dari sistem ekonomi liberal yang bebas).
b. Negara beserta aparat ekonomi negara bersifat mendesak dan mematikan
potensi, serta daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara (bawaan dari
sistem ekonomi sosial).
c. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli
yang merugikan masyarakat dan bertentangan dan cita-cita keadilan sosial.

Menurut Tap MPR No: II / MPR / 1993 tentang GBHN, dalam


pelaksanannya, demokrasi ekonomi di Indonesia harus menghindari ciri-ciri negatif
sebagai berikut.
a. Sistem free fight liberalism, yaitu kebebasan yang dapat menimbulkan
eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
b. Sistem etatisme, yaitu keadaan di mana pemerintah bersifat dominan serta
mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi sektor-sektor ekonomi.
c. Monopoli, yaitu pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok tertentu
yang merugikan masyarakat.
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
http://triabogaz.blogspot.com/2013/01/sistem-ekonomi-indonesia.html
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/09/sistem-ekonomi-komando-artikel-lengkap.html
http://azanulahyan.blogspot.com/2014/04/sistem-demokrasi-ekonomi.html
http://jasmita-official.blogspot.com/2013/03/sistem-ekonomi-liberal-campuran.html
http://zulrafliadityaofficialblog.wordpress.com/2013/09/01/sistem-ekonomi-macam-macam-
ciri-ciri-kelebihan-dan-kekurangan/

Anda mungkin juga menyukai