tentang
SISTEM EKONOMI
Oleh :
Desamry Widho W.
Nurfarah A. Bilqisti (18)
Pramesti Yogyanti (19)
Refida Istiningtyas (20)
Rista Anisatul
X Mia 6
SMAN 1 Trenggalek
Tahun Ajaran 2014/2015
KATA PENGANTAR
Disertai dengan do’a semoga dapat bermanfaat dan dicatat sebagai amal disisi Allah
SWT. Aamiin.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
Pendahuluan..............................................................................................................................i
v
Sistim Ekonomi
Tradisional......................................................................................................vi
Sistim Ekonomi
Komando.......................................................................................................vii
Sistim Ekonomi Liberal............................................................................................................ix
Sistim Ekonomi Campuran........................................................................................................x
Sistim Demokrasi Ekonomi......................................................................................................xi
Daftar
Pustaka.........................................................................................................................xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem merupakan istilah dari bahasa yunani yang artinya adalah himpunan bagian
atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu secara
holistik, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri
dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin
berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.
Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat,
untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup
dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem
Menurut L. James Havery sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang
suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud
berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Menurut John Mc Manama sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun
dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik
untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien.
berhubungan.
Menurut Edgar F Huse dan James L. Bowdict sistem adalah suatu seri atau rangkaian
bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi
dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan sumber.
Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos: keluarga atau rumah tangga,
dan nomos; peraturan atau hukum. Ekonomi dalam kupasan Aristoteles (384-322 B.C.)
dibedakan antara oikonomi yang menyelidiki peraturan rumah tangga yang merupakan arti
asli bagi istilah ekonomi, dan chrematisti yang mempelajari peraturan-peraturan tukar-
menukar dan karena pemikiran ini dapat disebut sebagai perintis jalan bagi berkembangnya
produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi
antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam surat tatanan kehidupan, selanjutnya
dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi
berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak.
yang ada di Asia mengatakan bahwa Economic system refers to the way people perform
economic activities in their search for personal happiness. Dalam kata lain, sistem ekonomi
adalah cara manusia melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan atau
memberikan kepuasan pribadinya. Secara umum definisi sistem perekonomian adalah cara
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh
karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara
menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang
bersangkutan.
BAB II
SISTIM EKONOMI TRADISIONAL
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama
untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa digunakan oleh
nenek moyang sebelumnya.
Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh
masyarakat itu sendiri. Tugas pemerintah hanya sebatas memberikan perlindungan dalam
bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum
Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum
maju, dan mulai ditinggalkan. Misalnya Etiopia. Tapi pada umumnya, sistem ekonomi ini
sangatlah primitif dan hampir tidak ada lagi di dunia.
Saat ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional,
namun di beberapa daerah pelosok, seperti suku badui dalam, sistem ini masih digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
Sistem ekonomi komando (terpusat atau terpimpin) adalah system ekonomi yang
segala sesuatunya tentang ekonomi diatur oleh pemerintah pusat. Ini berarti bahwa
pemerintah yang menentukan jenis barang dan jasa apa yang akan diproduksi, menggunakan
metode atau cara apa barang dan jasa tersebut akan dibuat sampai siapa yang akan
mengkonsumsi barang dan saja tersebut. Sehingga dalam sistem ekonomi komando ini,
pemerintah akan lebih mudah mengendalikan inflasi, masalah pengangguran, serta masalah
ekonomi lainnya. Intinya, semua pergerakan ekonomi berada di tangan pemerintah. Tidak
jelas siapa yang pertama kali menggunakan sistem ekonomi komando, namun VOC telah
menggunakan sistem ini sebelum Karl Max mencetuskan (1830-1870).
Dalam sistem ekonomi komando ini pemerintah menguasai semua alat dan sumber-
sumber daya sehingga hak milik perorangan tidak diakui. Tidak ada individu atau kelompok
yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian karena semua kebijakan
perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah. Sehingga bisa dibilang bahwa kelemahan
dari sistem ekonomi komando ini adalah matinya inisiatif idividu untuk maju karena
sering terjadinya monopoli yang merugikan masyarakat sehingga masyarakat tidak
memiliki kebebasan dalam memilih serta mengolah sumber daya.
Dalam sistem ekonomi komando ini peran individu diatur sepenuhnya oleh
pemerintah sehingga peranan perencanaan ekonomi oleh negara dalam mengatur
perekonomian sangat lah penting. Peranan pasar sebagai alat alokasi sumber daya
ekonomi digantikan oleh cara pengesahan atau rationing karena penguasaan aset
ekonomi merupakan kepemilikan bersama dalam sistem ekonomi komando ini.
Sehingga pemerintah dapat dengan mudah mengawasi kegiatan perrkonomian yang
ada serta memudahkan negara untuk bertanggung jawab secara penuh terhadap
kegiatan perekonomian sehingga pemerataan pendapatan antar lapisan masyarakat
dapat terjamin.
Sistem Ekonomi Liberal disebut juga sistem ekonomi pasar yaitu sistem ekonomi
dimana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuasaan pasar. Sistem ekonomi ini menghendaki
adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya setiap individu
diakui keberadaannya dan mereka bebas bersaing. Dilain pihak, pemerintah tidak boleh ikut
campur dalam kegiatan ekonomi. Pada sistim ekonomi ini berbeda dengan sistim ekonomi
komando yang kekuasaannya berada pada pemerintah. Dalam sistim ekonomi ini, pemerintah
hanya bertugas melindungi, menjaga dan memberi fasilitas agar setiap individu dapat
menjalankan hak dan kebebasannya dengan sebaik-baiknya. Jadi, fungsi pemerintah hanya
sebagai pelengkap.
Sistem Ekonomi Liberal banyak diterapkan di negara-negar Eropa dan Amerika Serikat.
Contoh negara yang menerapkan Sistem Ekonomi Liberal yaitu Belanda, Inggris, Prancis,
Swedia, dan Jerman.
BAB V
SISTIM EKONOMI CAMPURAN
Sistem Ekonomi Campuran adalah sistem ekonomi dimana pemerintah dan swasta
(masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Dan ada juga yang berkata Sistem ekonomi campuran merupakan penggabungan
atau campuran antara sistem ekonomi liberal dan sosialis. Dalam sistem ini pemerintah
bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian. Sistem ini
banyak diterapkan di negara-negara yang sedang berkembang.
Beban pemerintah lebih berat daripada swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Sektor produksi yang lebih menguntungkan dikelola oleh pemerintah sehingga swasta
kurang dapat memaksimalkan keuntungan dalam kegiatan usahanya.
Adanya anggapan bahwa karyawan yang bekerja pada pemerintah statusnya lebih
tinggi daripada pegawai di swasta.
Negara yang menganut sistem ekonomi campuran adalah bekas negara non-blok.
Mayoritas berada di Asia dan Afrika, seperti :
Mesir
Malaysia
BAB VI
SISTIM DEMOKRASI EKONOMI
Sistem demokrasi ekonomi atau biasa disebut dengan Sistem Ekonomi Pancasila
adalah suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah
Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh,
dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
Hal ini juga dijelaskan dalam TAP MPR No. IV/MPR/1999 dengan menggunakan
istilah sistem ekonomi kerakyatan, di mana masyarakat memegang peran aktif dalam
kegiatan ekonomi, dan pemerintah berusaha menciptakan iklim yang sehat bagi pertumbuhan
dan perkembangan dunia usaha.
Tujuan Sistim Demokrasi Ekonomi sistem ekonomi Pancasila adalah untuk mencapai
kesejahteraan yang merata dan berkeadilan, sehingga tercapai kemakmuran rakyat.
Landasan atau dasar dari Sistem demokrasi ekonomi adalah Pancasila dan UUD 1945
yang berasaskan pada kekeluargan dan gotong royong. Hal ini tertuang dalam pasal
33 Ayat 1, 2, 3 UUD 1945.
Yang berbunyi sebagai berikut:
Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 : “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan.”
Maksudnya, pada pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 mengandung arti bahwa perlu
adanya pengembangan kegiatan ekonomi yang melibatkan peran aktif seluruh
rakyat Indonesia dan berusaha bersama-sama mencapai tujuan yaitu kemakmuran
rakyat.
Pasal 33 Ayat 2 UUD 1945 : “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara.
Maksudnya, pada pasal 33 Ayat 2 UUD 1945 mengandung arti bahwa negara
dapat menentukan seberapa banyak cabang-cabang produksi tersebut diproduksi
sesuai dengan tujuan negara dan kebutuhan masyarakat guna untuk mencapai
kesejahteraan rakyat.
Apabila cabang-cabang produksi yang penting tersebut tidak dikuasai negara
tetapi dikuasai oleh segolongan tertentu, maka dapat menimbulkan pemusatan
kekuatan ekonomi pada satu kelompok saja dalam bentuk monopoli yang
merugikan rakyat banyak. Berdasarkan ayat tersebut, pihak swasta diberikan
kekuatan untuk mengelola cabang-cabang produksi sehingga kedua sektor (negara
dan swasta) dapat tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan negara, yaitu
kemakmuran rakyat.
Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 : “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat.”
Maksudnya, pada pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 mengandung arti bahwa sumber
daya alam yang berupa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalam
bumi Indonesia dikuasai oleh negara dan dikelola serta dimanfaatkan untuk
seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya untuk sekelompok orang tertentu saja.
Ciri-ciri positif demokrasi ekonomi sebagai dasar pelaksanaan pembangunan adalah: