Anda di halaman 1dari 2

Ratapku

Oleh : Nurfarah A. Bilqisti

(IXB)

Nan indah sore itu

Uraikan semua kebesaran-Mu

Rakus aku memandangnya

Fana, tiada lagi terkata

Allah…

Rabbi, Ya Illahi…

Ampuni semua sisi gelapku

Heningkan semua angan ulungku

Amankan aku dalam nafasku

Lepaskan aku dalam permata-Mu

Kumpulkan aku dengan emas pilihan-Mu

Hina memang jika ku minta itu

Ahh…

Larangan-Mu pun sering ku langgar

Luruskan jalanku

Iringi langkahku, hingga

Fajar tak lagi terlihat di ufuk timur

Andai ku bisa kekal dalam permata-Mu

Tapi kusadar, tak pantas akan itu

Umbar semua egoku

Lalu ku minta surga pada-Mu

Bodoh memang aku

Inginkan balasan yang tak sesuai perlakuan

La illa ha illallah…

Qur’an pun jarang ku pegang

Ingkarku pada agamaku

Seharusnya aku di neraka-Mu

Tapi, sanggupkah aku ?

Illahi Ya Robbi, tuntunlah hamba ke jalan-Mu…


Unsur Intrinsik Puisi :

1. Tema
Permohonan kepada Sang Pencipta.

2. Perasaan
Menggebu-gebu.

3. Nada
Memohon.

4. Diksi (Gaya Bahasa)


a. Sisi gelapku : Kesalahan
b. Heningkan : Hentikan
c. Angan ulung : Keinginan yang banyak
d. Amankan : Selamatkan
e. Nafasku : Hidupku
f. Lepaskan : Masukkan
g. Permata : Surga
h. Emas pilihan : Manusia pilihan
i. Fajar : Matahari
j. Kekal : Abadi
k. Umbar : biarkan
l. Perlakuan : Tingkah laku
m. Balasan : Imbalan

5. Irama
Hening, menggebu-gebu, memohon.

6. Rima
“Illahi Ya Robbi…”

7. Akulirik
Menggunakan tokoh “aku” dalam puisi.

8. Citraan
Perasaan.

9. Amanat
 Segeralah memohon ampun selagi nafas masih berhembus.
 Bacalah Al-qur’an selagi mampu supaya kamu mendapatkan Ridho-Nya.
 Berbuat baiklah jika menginginkan surga.
 Janganlah melanggar larangan-Nya jika tak ingin masuk neraka.
 Janganlah mengingkari agama sendiri

Anda mungkin juga menyukai