Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BAHASA INDONESIA

Nama : Daniel Maubara

Kelas : X MIPA 1
Contoh Puisi Lama dan Puisi Baru

Puisi Baru
1. Balada

Ibu burung dalam sebuah cemara


Dua anaknya saling menemani
Malampun datang untuk menemaninya
Saat itulah mereka diam dalam sunyi
Matanya berbinar meminta bantuan kami
Pergilah ia menelusuri setiap desa desa
Mempertaruhkan nyawanya
Untuk mempertaruhkan sesuap nasi
Sesuap nasi untuk anak anaknya
Demi tumbuh kembang burung burung mungil ini
Nyawanya menjadi taruhannya
Anak anaknya menerima makanan dengan senang hati
Tanpa ada perasaan iri
Itulah perjuangan ibu didesa
Hanya untuk mengambil makanan ini
Demi mereka dan anak anaknya
(Balada Ibu yang Dibunuh)

2. Hymne

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru


Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa
(Hymne Guru,Karya Eyang Sartono)
3. Ode

Sahabatku...
Temanku dalam susah maupun senang
Penghibur ketika ku sedih
Kau sirnakan segala dukaku ini
Kau temani setiap langkahku
Kau temani pula dikala sedang suka
Sungguh baik hatimu
Sungguh besar segala pertolonganmu
Sungguh ikhlas hatimu
Jasamu akan kuingat selalu
Takkan hilang sampai terkekang waktu
Takkan hilang dari habisnya jaman
Sahabatku...
Terima kasih kuucapkan untukmu

4. Epigram

Hari ini tak ada tempat lagi untuk bersembunyi


Tak ada lagi untuk berlari
meminta bantuan kesana kemari
Semua sudah terlambat
Jasa jasa penolongku
Jasa jasa yang menyinariku
Pergi tiada henti
Penyesalanku tiada henti
Barulah sadar dunia yang tak nyata ini

5. Romansa

Hidup ini antara kau dan aku


Tiada orang lain diantara kita
Aku ialah kamu
Kamu ialah aku
Hidupku adalah bersamamu
Senyummu ialah kebahagiaanku
Sedihmu ialah sakitku
Cintamu adalah anugerahku
Karena kau...
Adalah kisah hidupku
6. Elergi

Dalam perjalanan hidupku


Aku bersedih karenamu
Dalam lubuk hatiku
Aku selalu mengingatmu
Dalam ratapan tangisanku
Aku menyesal karenamu
Merenung atas segala perbuatanku kepadamu
Sesalku dan sedihku
Tiada lagi yang bisa kulakukan
Kumohon...
Kembalilah...
Kembali kepelukanku

7. Satire

Lihatlah kami yang dibawahmu


Lelah dan letih adalah sahabat kami
Kerja keras adalah kesetiaan kami
Kurang ialah lebih kami
Kesusahan adalah kami setiap hari
Dirimulah
Yang bahagia diatas penderitaan kami
Bersenang senang diatas kerja keras kami
Berlebih lebihan diatas kurangnya kami
Kau tak pernah melihat kearah kami
Tak pernah peduli kepada kami
Kau bergembira diatas kesengsaraan kami
Kau tak berpihak kepada kami
Diatas bumi ini
Kezhaliman terjadi
Puisi Lama
1. Syair

Dengarkan wahai manusia,

Syair sederhana yang pernah ada,

Dalam dunia yang fana,

Mengenai penderitaan semua manusia,

Hidup ini hanya untuk beribadat,

Tidak hanya untuk melakukan maksiat,

Janganlah mengumbar syahwat,

Lakukanlah ibadah yang taat,

Jangan lupa untuk sholat,

Agar menjadi manusia yang bermanfaat,

Jangan lupa zakat dan sholawat,

Untuk mengaharapkan akhirat,

Tuhan tak pernah tidur,

Agar manusia gampang diatur,

Tuhan membuat hidup manusianya makmur,

Agar kita selalu akur,

Jangan lupa saat kita bahagia,

Apalagi saat mengalami duka,

Karena tuhan selalu ada,

Sebab Tuhan selalu mejaga umat umat-Nya,

Ya Allah ya Tuhan kami,

Ampunilah segala dosa kami,

Berilah segala pentunjuk untuk kami,

Untuk mendapatkan ridho Illahi

(Syair Nasihat)
2. Panun

Beli gula ke Cikini

Jalan jalan pakai kaki

Jangan lupa bersuka hati

Mengaharapkan ridho ilahi

(Pantun Nasihat)

3. Seloka

Jalan jalan ke kota Jogja

Naik mobil milik Rian

Jika kamu sedang bahagia

Jangan lupa dengan kawan

Naik mobil milik Rian

Siang malam bersama sama

Supaya selamat ketujuan

Taatilah aturan yang ada

Siang malam bersama sama

Sampai tujuan tidak akan berasa

Taatilah aturan yang ada

Agar berkah untuk semua


4. Gurindam

Saat muda tidak sembahyang

Ketika tua akan terguncang

Jika tidak hormat kepada orang tua

Akan dijauhkan dari pintu surga

Sudah pagi masih tidur

Maka rejeki akan terkubur

Jangan suka bersikap kufur

Maka hidupmu tidak akan makmur

5. Karmina

Beli aki dikota Cikini

Jika anda iri termasuk orang dengki

Minum susu dengan kopi

Susah kalbu dengan hati

Ada nyamuk diatas pusar

Tubuh gemuk bikin gusar


6. Mantra

Hai dewa berotot besi

Bangunlah dengan kekuatan besimu itu

Wahai raja basa basi

Yang duduk dikerajaan paling tinggi

Bersandar ditiang besi

Memintamu untuk memberikan insan

Kuminta insan sedikitmu

Agar mendapatkan kekuatan otot besimu

(Mantra Kekuatan)

7. Talibun

Sudah saatnya untuk mendaki

Saat puncak sudah memanggil

Bulan pun tampak untuk mendukung

Kini saatnya aku pergi

Tak perlu lagi kamu panggil

Karena semua ini telah berlangsung


SUASANA PUISI SAJAK ANAK MUDA
NO. SUASANA LARIK YANG MENDUKUNG SUASANA
1. Resah Apakah kita tidak dimaksud
untuk mengerti itu semua?
Apakah kita hanya dipersiapkan
untuk menjadi alat saja?
2. Tegang/mencekam Kita adalah angkatan gagap
yang diperanakkan oleh angkatan takabur.
3. Miris Kita kurang pendidikan resmi
di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik,
dan tidak diajar dasar ilmu hukum.

Kita melihat kabur pribadi orang,


karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
karena tidak diajar filsafat atau logika.
4. Marah Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa?
Kita hanya menjadi alat birokrasi!
Dan birokrasi menjadi berlebihan tanpa kegunaan -
menjadi benalu di dahan.

Anda mungkin juga menyukai