Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PANTUN, SYAIR DAN


GURINDAM

DISUSUN

O
L
E
H

AISYAH ADIFA EDANI


FITRAH YUNITA
MANI INTAN SRI MULYANI
NUR HASLINA HASAN
NABILA

SMP NEGERI 1 LEMBANG


TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa kerana dengan
Rahmat, Karunia, serta Taufik dan Hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuaatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata yang kurang
berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
PANTUN, SYAIR DAN GURINDAM

A. Pembahasan

Puisi itu tersebar secara lisan.Pada umumnya, bentuknya bersifat baku atau terikat oleh berbagai
ketentuan, seperti banyaknya larik setiap bait, banyaknya suku kata pada setiap larik, ataupun
pola rimanya.

Puisi-puisi itu digunakan dalam upacara-upacara adat mungkin pula di dalam pergaulan sehari-
hari. Contoh puisi rakyat: pantun, syair, dan gurindam

1. Menyimpulkan Isi Pantun

Pantun adalah jenis puisi lama yang setiap baitnya terdiri dari empat baris. Fungsi pantun sama,
yaitu untuk mendidik sambil menghibur.

Melalui pantun, kita menghibur orang dengan permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur
bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi nasihat.

Isi Pantun terletak pada baris ketiga dan keempat. Oleh karena itu, simpulan yang dibuat harus
berdasaarkan isi yang terletakpada baris 3 dan 4.

2. Menyimpulkan Isi Syair

Isi syair terletak pada semua baris berupa kisah atau cerita. Bahasa yang digunakan biasanya
berupa kiasan. Bahkan kiasan itu merupakan kunci utamadalam syair. Jadi, untuk menyimpulkan
isi syair harus berdasarkan pada semua larik.

Macam-macam Syair antara lain syair Agama.  Hal ini muncul seiring dengan masuknya ajaran
agama Islam ke Indonesia. Selanjutnya adalah Syair Kiasan. Syair ini syarat dengan kiasan dan
bermaksud mengiaskan sesuatu hal.

Macam syair lainnya adalah syair Panji, romantik, sejarah, kehidupan, dan syair persahabatan.
Ada juga macam syair berisi humor yang disebut dengan syair Jenaka.

3. Menyimpulkan Isi Gurindam

Gurindam sarat dengan agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu
sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan.

Di dalam gurindam terdapat dua baris, baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian. Baris
kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.
Isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua. Dan isi gurindam biasanya berupa nasihat,
filosofi hidup atau kata-kata Mutiara. Oleh karena itu, fokuskan pada baris kedua jika kita akan
menyimpulkan gurindam.

B. Contoh

1. Contoh Menyimpulkan Isi Pantun

No Pantun Simpulan Isi

Ibu pergi membeli baju

Patuhi nasihat Ibu agar kita menjadi anak yang


Baju dibungkus lalu dibayar
baik tidak sombong.
1
Janganlah engkau kepala batu
 

Nasihat ibu harus didengar

Air surut memungut bayam

Sayur diisi ke dalam kantung Kita dilarang mengikuti watak ayam yang
2 selalu berbuat heboh saat berbuat
Jangan diikuti tabiat ayam kebaikannyawalau hanya tidak seberapa.

Bertelur sebiji riuh sekampung

Baik bergalas baik tidak


Kita diminta selalu berbuat baik dan tidak
Buli-buli bertali benang perlu mengharapkan balasan karena perbuatan
3 itu akan tetap dikenang orang.
Baik berbalas baik tidak
 
Asal budi sama dikenang

Biarlah orang bertanam buluh

Mari kita bertanam padi


Permusuhan akan terjadi kalau tidak pandai
4
menanam kebaikan.
Biarlah orang bertanam musuh

Mari kita bertanam budi


Pergi ke pasar beli pepaya

Pepaya dimakan tinggal bijinya


Kita harus berusaha dan berdoa untuk
5
mencapai kebahagian.
Kalau kalian hendak bahagia

Usaha dan doa adalah kuncinya

Pergi berkebun petik alpukat

Alpukat dimakan sambil berdiri


Humor adaa seorang nona bersuara laki-laki
6
membuat ketakutan
Nona datang kian mendekat

Bersuara besar bikin aku lari

Manis madu semanis gula

Madu dimakan enak rasanya


Kita hendaknya berbangga dengan
7
keberagaman pulau dan budaya.
Seribu pulau seribu budaya

Jadi kebanggaan Indonesia

Semakin gelap ketika malam

Tanpa selimut kedinginan Jangan banyak berbicara karena menandakan


8 ilmunya rendah, tetapi menjadi pendiam malah
Air beriak tanda tak dalam ilmunya tinggi.

Air tenang menghanyutkan

Sepohon kayu daunnya rimbun

Lebat bunganya serta buahnya


Kita harus menjalankan perintah agama agar
9
hidup lebih berguna
Walaupun hidup seribu tahun

Bila tak sembahyang apa gunanya


Masuk acara memakai batik

Dengar nyanyian alunan gitar


Seseorang yang jatuh cinta melihat wanita
10
cantik.
Datang padaku wanita cantik

Mata terpana hati tergetar

2. Contoh Menyimpulkan Isi Syair

No Syair Simpulan Syair


Pada zaman dahulu kala

Tersebutlah sebuah cerita

Sebuah negeri yang aman sentosa

Dipimpin sang raja nan bijaksana

Negeri bernama Pasir Luhur

Tanahnya luas lagi subur Hidup di dalam bermasyarakat itu


1. hendaknya selalu rukun dan damai di
Rakyat teratur hidupnya makmur bawah kepemimpinan raja yang adil.

Rukun raharja tiada terukur

Raja bernama Darmalaksana

Tampan rupawan elok parasnya

Adil dan jujur penuh wibawa

Gagah perkasa tiada tandingnya.


Orang kaya jangan suka menghina Manusia hendaknya menyadari
bahwa kehidupan itu berubah-ubah.
Karena kaya miskin sama saja

Jangan bertengkar, bermusuh,


Tiada manusia yang hina
2. angkuh, kasar, emosional karena akan

Karena hidup itu layaknya roda membuat hidup tidak nyaman.

Jika berteman jangan bergaduh Baiknya bersedekah mengasihi yang


tidak punya dan tidak hidup berfoya-
Tak ada gunanya bila bermusuh

Jangan pula bersikap angkuh

Karena tersisih membuah hidup keruh

Walau kamu sudah besar

Jangan bertutur kata dengan kasar

Jadilah pribadi yang sabar

Agar tetangga tak jadi gusar

Jika diri terus ikuti syahwat foya.

Hidup bisa jadi lebih berat

Jiwa bisa jadi tak terawat

Hati juga bisa rusak berkarat

Yang kaya harusnya keluarkan sedekah

Pandang orang yang posisinya di bawah

Jangan arahkan kepala menengadah

Agar diri tak tergoda untuk bermewah


Hai sahabat ayo diingat

Kita bersua hanya tuk sesaat

Tapi kau akan tetap ku ingat


Mengingatkan sahabat sejati itu

Dalam hati dengan amat sangat selalu mengingat dan mengenangnya


3.
kapanpun waktunya dalam suka
Bila lain waktu kita bertemu maupun duka.

Dan kau telah bersama kawan baru

Janganlah lupakan aku


Tetap kenang masa lalu

Andai saja engkau tahu

Engkau layaknya bayanganku

Menemaniku tiap waktu

Baik dalam senang maupun susahku

Sahabat sejati itu abadi

Tak perlu lagi aku cari

Andai kita tak bersua lagi

Alangkah hancurnya hati ini

Tak hanya suka mari berbagi duri

Aku siap ada di sisi

Tak perlu ragu lagi untuk datangi

Mari bersama bahagiakan hati

3. Contoh Menyimpulkan Isi Gurindam

No Gurindam Simpulan Gurindam

Jikahendak mengenal orang yang berilmu Kita haruslah rajin bertanya kepada
1. orang pandai dan berwawasan jika
Bertanya dan belajar tiada jemu. ingin pintar

Jika hendak mengenal orang mulia, Hendaklah kita melihat tingkah laku
2. seseorang untuk mengenal
lihatlah kepada kelakuan dia. kebaikannya.

Jika hendak mengenal orang yang berakal, Kita diminta melihat cara orang
3. mencari harta untuk mengenal orang
di dalam dunia mengambil bekal berakal atau pintar.
Kita harus mengamalkan Agama agar
4. Jika kamu mengamalkan Al-Qur’an
berbahagia.
Maka hidup penuh kebahagiaan
Untuk orang yang suka bersandiwara
Kita tidak boleh berpura-pura karena
5.
akan menyiksa diri
Jalan hidupnya akan menyiksa
Rajin belajarlah di usia muda
Belajarlah di usia muda dan tidak
6.
menunda-nunda
Jangan pernah kamu menunda-nunda
Pikir dulu sebelum berkata
Hendaknya kita berhati-hati berbicara
7.
agar tidak menyakiti orang lain.
Agar tidak melukai sesama
Manusia yang tidak paham rukun Islam
Pahami rukun Islam agar hidup kita
8.
bermasa depan cerah
Sudah jelas hidupnya akan kelam
Mimpi jangan hanya dibayangkan
Keinginan harus diwujudkan bukan
9.
untuk dibayangkan.
Mimpi harus bisa diwujudkan
Bila kamu malas belajar
Kita harus rajin belajar agar cita-cita
10.
tercapai.
Cita-cita tidak akan bisa dikejar

Anda mungkin juga menyukai